Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KELAS XI SEMESTER GANJIL
BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS XI SEMESTER GANJIL ANTROPOSFER
2
Standar Kompetensi 1. Menjelaskan fenomena biosfer dan antroposfer
Kompetensi Dasar 1.3 Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer Indikator - Menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan registrasi penduduk - Mengidentifikasi jenis – jenis sensus - Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin - Menghitung sex ratio dan dependency ratio
3
PENGERTIAN SDM SUMBER DAYA MANUSIA SDM seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya
4
POTENSI MANUSIA Potensi manusia menyangkut 2 aspek, yaitu :
Kualitas Manusia Kuantitas Manusia Kualitas manusia dapat dilihat dari : Tingkat dan jenis pendidikan Kesehatan Kemauan yang kuat untuk melakukan kerja
5
TUGAS : SDM di tempat yang satu berbeda dengan di
SENSUS PENDUDUK TUGAS : SDM di tempat yang satu berbeda dengan di Tempat lain. SDM dari waktu ke waktu juga mengalami perubahan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Amati orang-orang yang Anda kenal (teman sekolah, sanak famili, kerabat, tetangga) mengenai kekuatan tubuhya, kemampuan intelektualnya, kemauan kerja, kedisiplinan, dan ketekunannya. Pikirkan faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut!
6
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu
Manusia yang menempati suatu wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan : Sensus penduduk Registrasi penduduk Survey
7
SENSUS PENDUDUK SENSUS PENDUDUK Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara. Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu
8
PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN
PENGUMPULAN DATA LAIN Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan Penerbitan hasil sensus
9
JENIS-JENIS SENSUS PENDUDUK
Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan metode : Canvasser House Holder Teknik melaksanakan sensus penduduk : De facto De jure
10
SENSUS PENDUDUK TUGAS : Ada negara yang terdiri dari 5 provinsi, yaitu provinsi A, B, C, D, dan E. Pada tahun 2010 nanti akan dilaksanakan sensus penduduk di provinsi A, B, dan C secara de facto, sedangkan di provinsi D dan E secara de jure. Bearkah sistem sensus yang dilakukan negara tersebut. Berilah alasannya!
11
PENGERTIAN SURVEI PENDUDUK
Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus (SUPAS)
12
REGISTRASI PENDUDUK REGISTRASI PENDUDUK Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan
13
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK
14
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK
15
KETERANGAN TABEL Menurut World Population Data Sheet 1999 jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada tahun 1999 adalah jiwa. Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5 negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat, Indonesia dan Brazil maka jumlahnya jiwa. Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah (50%) penduduk dunia. Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari 180 negara lainnya.
16
PERTUMBUHAN PENDUDUK PERTUMBUHAN PENDUDUK Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Faktor kelahiran dan penduduk yang datang (imigrasi) akan menambah jumlah, sedangkan kematian dan penduduk yang keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah penduduk.
17
Pertumbuhan penduduk total
Untuk menghitung pertambahan penduduk digunakan rumus : P = (L-M) + (I-E) P : pertambahan penduduk L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun M : jumlah kematian dalam 1 tahun I : jumlah penduduk yang masuk (imigrasi) E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
18
yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian
Pertambahan Penduduk Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian
19
Pertumbuhan Penduduk Alami
Yaitu selisih jumlah kelahiran dan kematian, dengan rumus : PA = (L – M) PA : pertumbuhan penduduk alami L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun M: jumlah kematian dalam 1 tahun
20
Pertumbuhan Migrasi Pertambahan Migrasi (Net Migration) artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk yang keluar
21
Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi :
Pertumbuhan Migrasi Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi : PM = I – E PM : pertambahan migrasi I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi) dalam 1 tahun E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
22
Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa.
Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah jiwa. Pada tahun tersebut terdapat kelahiran jiwa dan kematian jiwa. Migrasi masuk jiwa dan migrasi keluar jiwa. Dari data tersebut hitunglah! a. pertumbuhan penduduk alami b. pertumbuhan penduduk migrasi c. pertumbuhan penduduk total (sosial) d. pertambahan alami lam
26
Perkembangan Penduduk Dunia
27
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode I Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis. Periode II Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
28
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode III Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga. Periode IV Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
29
Perkembangan Penduduk Indonesia
30
Anggapan banyak anak banyak rezeki Kawin usia muda
N A T A L I T A S Natalitas atau sering disebut angka kelahiran, faktor faktor pendukungnya seperti : Anggapan banyak anak banyak rezeki Kawin usia muda Rendahnya tingkat kesehatan. Anak adalah harapan orang tua Anak menjadi kebanggaan orang tua Anak laki-laki dianggap penerus keturunan
31
Faktor faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) seperti :
Keinginan punya anak dalam jumlah kecil Penundaan usia kawin Waktu retaknya hubungan suami isteri Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak Tingkat keberhasilan KB Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)
32
Faktor faktor penunjang tingginya natalitas: Kepercayaan dan agama
Tingkat pendidikan Kondisi perekonomian Kebijakan pemerintah Adat istiadat di masyarakat Kematian dan kesehatan Struktur penduduk
33
L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu
Pengukuran Natalitas CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat kelahiran kasar CBR = L P L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun K : konstanta (umumnya 1000)
34
Age Specific Fertility Rate (ASFR)
A S F R (Age Specific Fertility Rate) atau tingkat kelahiran umur spesifik Yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : ASFR = Lx K Px Keterangan: Lx : jumlah kelahiran dalam kelompok umur x Px : banyaknya wanita dalam kelompok umur x K : konstanta (umumnya 1000)
35
M OR T A L I T A S Mortalitas atau sering disebut angka kematian, faktor yang mendukung kematian adalah: Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Sarana kesehatan yang kurang memadai, Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan Terjadi berbagai bencana alam Terjadi peperangan Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri Tindak kejahatan.
36
M OR T A L I T A S Faktor yang menghambat kematian adalah: Lingkungan hidup sehat Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain Tingkat kesehatan masyarakat tinggi Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
37
CDR (Crude Death Rate) Tingkat Kematian Kasar
Crude Death Rate (CDR) CDR (Crude Death Rate) Tingkat Kematian Kasar CDR = M K P Keterangan : M : Jumlah kematian P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun K : Konstanta (1000) Penggolongan angka kematian kasar : kurang dari 10, angka kematian rendah antara 10 – 20, angka kematian sedang lebih dari 20, angka kematian tinggi
38
ASDR (Age Specific Death Rate) atau tingkat kematian umur spesifik)
Age Specific Death Rate (ASDR) ASDR (Age Specific Death Rate) atau tingkat kematian umur spesifik) ASDR = Mx k Dx Keterangan Mx : jumlah kematian pada kelompok umur x Px : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu k : konstanta (1000) Penggolongan kematian adalah sebagai berikut : kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah antara 10 – 20 perseribu, tingkat kematian sedang lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi
39
IMR (Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi)
Infant Mortality Rate (IMR) IMR (Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi) Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x. IMR dihitung dengan rumus : IMR = Mo k Ln Keterangan : Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahun Ln : kelahiran hidup K : konstanta (1000) Penggolongan angka kematian bayi : kurang dari 35, tingkat kematian rendah antara 35 – 75, tingkat kematian sedang antara 75 – 125, tingkat kematian tinggi lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi
40
Komposisi Penduduk Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan
41
Komposisi Penduduk Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu : Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/ usia belum produktif. Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/ usia kerja/usia produktif. Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/ usia tak produktif/usia jompo
42
Struktur Penduduk Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu: Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda. Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa. Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
43
grafik yang dinamakan piramida penduduk.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang dinamakan piramida penduduk.
44
Piramida Penduduk Muda
Piramida penduduk muda berbentuk limas Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan
45
Piramida Penduduk Muda
46
Piramida Penduduk Stasioner
Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang
47
Piramida Penduduk Stasioner
48
Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi tinggi
49
Piramida Penduduk Tua
50
Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990
51
Kegunaan Piramida Penduduk
tinggi Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan. Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang. Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.
52
tertentu pada tahun tertentu
Sex Ratio Sex Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu
53
Rumus untuk menghitungnya :
Sex Ratio Rumus untuk menghitungnya :
54
Sex Ratio Soal : Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah , sedang perempuan berjumlah Hitunglah Sex Rationya !
55
Sex Ratio Jawab : Sex Ratio 94 artinya setiap 100 perempuan terdapat 94 orang laki-laki.
56
Angka perbandingan yang
Dependency Ratio Angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif
57
Dependency Ratio Usia produktif (15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas).
58
Rumus : Dependency Ratio
Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif
59
Soal Suatu kota terdapat penduduk usia 0 – 14 tahun berjumlah 2,5 juta, usia 15 – 64 tahun berjumlah 8 juta, dan usia 65 tahun ke atas berjumlah 1,5 juta. Dari data tersebut hitunglah besarnya angka beban ketergantungan!
60
Jawab :
61
Soal Sebutkan akibat yang terjadi jika angka ketergantungan suatu daerah tinggi!
62
Jawab : Usia produktif akan menanggung beban berat dalam memenuhi kebutuhan golongan non produktif. Pendapatan perkapita daerah itu menjadi turun atau rendah. Kemampuan menabung masyarakat menjadi rendah. Pertumbuhan ekonomi menjadi lambat
63
Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk merupakan perkiraan atau peramalan jumlah penduduk, contoh untuk menghitung jumlah penduduk pada tahun tertentu, bisa juga untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menjadikan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat.
64
Rumus Perkiraan Rumus untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun tertentu Aritmetik : Pn = Po (1 + rn) Geometrik : Pn = Po (1 + r)n Eksponensial : Pn = Po e rn Keterangan rumus : Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po = jumlah penduduk tahun awal (dasar) r = angka pertumbuhan penduduk n = jangka waktu antara Pn dengan Po e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,782818
65
Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah : 1. Faktor fisiografis Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur, relief yang baik cukup air dan daerahnya aman 2.Faktor biologis Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan 3.Faktor kebudayaan dan teknologi Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah terbelakang.
66
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2. Kepadatan penduduk Arimetika dapat dihitung dengan rumus : Kepadatan penduduk Aritmetik = Jumlah penduduk (jiwa) Luas wilayah (km2) 2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus : Kepadatan penduduk agraris = Luas lahan pertanian (Ha)
67
Mobilitas Penduduk Mobilitas Penduduk Permanen, merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang bertujuan menetap Non Permanen, perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang tujuannya tidak menetap
68
Contoh soal Pada tahun 2000 angka kelahiran penduduk Bengkulu sebesar jiwa, dan angka kematiannya jiwa. Berapa angka pertumbuhan penduduk alaminya ?
69
Contoh soal Diketahui angka kelahiran penduduk Rejang Lebong tahun 2009 adalah jiwa dan angka kematiannya jiwa. Diketahui pula jumlah imigrasi sebesar jiwa dan jumlah emigrasi 800 jiwa. Berapakah pertumbuhan penduduk totalnya ?
70
Contoh soal Suatu negara terdapat jumlah penduduk sebesar 25 juta jiwa, sedangkan kelahiran yang terjadi dalam satu tahun adalah jiwa, berapa tingkat kelahiran kasarnya dan apa artinya?
71
Contoh soal Daerah Curup memiliki jumlah wanita pada usia 25 – 29 tahun adalah jiwa, dalam satu tahun jumlah bayi yang dilahirkan oleh wanita pada usia 25 – 29 tahun adalah bayi, berapa tingkat kelahiran umur spesifiknya, dan artikan?
72
Contoh soal Apabila suatu negara jumlah penduduknya sebesar 30 juta jiwa, sedangkan angka kematiannya dalam setahun jiwa. Berapa angka kematian negara tersebut, artikan ?
73
Contoh soal Suatu daerah memiliki jumlah penduduk usia 65 – 69 tahun adalah jiwa, jumlah kematian dalam satu tahun pada kelompok umur ini adalah 500 jiwa, carilah tingkat kematian spesifik dari umur tersebut dan artikan ?
74
Contoh soal Apabila suatu negara jumlah memiliki jumlah kelahiran bayi dalam satu tahun sebesar jiwa, sedangkan kematian bayi yang lahir dalam satu tahun jiwa. Berapa angka kematian bayi (IMR) nya ?
75
Contoh soal Pertumbuhan penduduk aritmetik :
Jumlah penduduk tahun = jiwa Jumlah penduduk pada tahun = jiwa Berapa angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya selama periode 2002 – 2007, jika dihitung dengan menggunakan tiga persamaan tersebut di atas ? Jawab : Po = jiwa Pn = jiwa Pertumbuhan penduduk aritmetik : Pn = Po (1 + rn) = ( r) = x 5 r r = x 5 r = = 0, = 7,82 %
76
Contoh soal Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia tercatata 205 juta jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk pertahun 1,5 %. Berapa proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2005 ? Jawab : Dengan menggunakan rumus geometrik Pn = Po (1 + r)n Pn = 205 juta (1 + 0,015)5 = 205 juta (1,015)5 = 205 juta (1,0773) = 220 juta Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005 dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5 % per tahun ialah 220 juta jiwa.
77
Contoh soal Jika pertumbuhan penduduk ( r ) setiap tahun
konstan / tetap, maka dapat diperkirakan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu penduduk untuk berlipat ganda (doubling time), dengan rumus : Dt = 70 r Keterangan rumus : 70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk pertahun adalah tetap r = pertumbuhan penduduk yang tetap sepanjang tahun
78
Contoh soal Bila diketahui r = 2,5 % per tahun, maka jumlah penduduk akan menjadi dua kali lipat dalam waktu : Dt = = = 28 tahun R ,5 Jadi jumlah penduduk akan bertambah menjadi dua kali lipat membutuhkan waktu 28 tahun.
79
TUGAS TUGAS 1. Carilah 5 tujuan orang melakukan perpindahan non permanen ! 2. Buatlah peta tentang kepadatan penduduk di Indonesia dari data di bawah ini dengan menggunakan simbol warna !
80
TERIMA KASIH Selamat Belajar !
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.