Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehCornelius Bagja Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ROIE ULFHA ASMARA, 5201404023 Perbedaan Prestasi Belajar antara Metode Pemberian Tugas dengan Metode Ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Kelas X SMK 17 Agustus 1945 Semarang
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : ROIE ULFHA ASMARA - NIM : 5201404023 - PRODI : Pendidikan Teknik Mesin - JURUSAN : Teknik Mesin - FAKULTAS : Teknik - EMAIL : oi_asmara pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Drs. Murdani, M.Pd - PEMBIMBING 2 : Drs. Supraptono, M.Pd - TGL UJIAN : 2011-04-28
3
Judul Perbedaan Prestasi Belajar antara Metode Pemberian Tugas dengan Metode Ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Kelas X SMK 17 Agustus 1945 Semarang
4
Abstrak Dalam upaya pencapaian tujuan belajar, fungsi guru sangat penting. Guru harus dapat menciptakan kondisi lingkungan belajar yang aman dan nyaman sehingga siswa dapat aktif dan tertarik terhadap sekolah khususnya terhadap materi yang diajarkan. Metode yang digunakan bisa dengan metode pemberian tugas ataupun dengan metode ceramah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Adakah perbedaan prestasi belajar antara metode pemberian tugas dengan metode ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur Jurusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Kelas X SMK 17 Agustus 1945 Semarang (2) Manakah yang lebih baik antara metode pemberian tugas dengan metode ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur jurusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Kelas X SMK 17 Agustus 1945 Semarang Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Kelas X yang berjumlah 75 siswa. Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: variabel bebas dan variabel terikat. Metode analisis data menggunakan uji homogenitas, uji linieritas, uji normalitas dan hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran metode ceramah. Hal ini dapat dilihat dari metode pembelajaran ceramah diperoleh rata-rata skor 72,84 dan pada metode pembelajaran pemberian tugas diperoleh rata-rata skor 78,29. Kesimpulan penelitian ini adalah Ada perbedaan prestasi belajar antara metode pemberian tugas dengan metode ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur Jurusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Kelas X SMK 17 Agustus 1945 Semarang diperoleh hasil tes akhir rata-rata sebesar (79,29) sedangkan dengan dengan metode ceramah diperoleh hasil tes akhir rata-rata (72,84) dan Pembelajaran dengan metode pemberian tugas lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan metode ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) kelas X SMK 17 Agustus 1945 Semarang, pembelajaran dengan pemberian tugas siswa meningkat sebesar 16,31% sedangkan pada pembelajaran dengan metode ceramah diperoleh meningkat sebesar 9,33%. Saran peneliti adalah (1) Guru sebagai salah satu faktor ektrinsik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sangat berperan dalam proses belajar mengajar. (2) Kepada guru produktif diharapkan menerapkan metode pemberian tugas dalam pembelajaran karena dapat diperoleh hasil yang efektif.
5
Kata Kunci Tujuan belajar, fungsi guru, lingkungan belajar, siswa aktif, metode pemberian tugas, metode ceramah, Teknik
6
Referensi Alipandie I, 1984. Dikdakdik Metode Pendidikan Umum. Surabaya : PT Usaha Nasional Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota Astra Motor. Arikunto, Suharsimi, 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara _____ 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Catharina Tri Anni, dkk. 2004. Psikologi Belajar. UPT UNNES Press Depdikbud, 1979. Ilmu Gaya Teknik. Jakarta: Depdikbud _____ 1988. Evaluasi Kurikulum. Jakarta: Depdikbud _____ 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud Dewanto, 1995. Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press Fraenkel, Jack. R, 2003. Pendidikan – Penelitian. Jakarta: Gramedia Hamalik, Oemar, 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito Hasibuan, JJ dan Moedjiono, 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Hudojo, Herman, 1989. Mengajar Belajar Teknik. Jakarta: Depdikbud Mansyur. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat jendral Pembinaan Kelembagaan Islam dan Universitas Terbuka. N.K, Roestiyah, 1982. Didaktik Metodik. Jakarta: Bina Aksara N.K, Roestiyah dan Suharto, Yumiati, 1982. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara Sardiman, 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana.1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana, 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Sugiyono, 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA Sulaiman, Darwis.2004 Metode Pengajaran Nasiona. Banda Aceh : Majelis Pendidikan Daerah Surakhmad, Winarno, 1975. Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito Surakhmad, Winarno, 1994. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran Edisi ke-V. Bandung: Tarsito Suryabrata, Sumadi, 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press _____ 1987. Pengembangan Tes Hasil Belajar. Jakarta: Rajawali Press Tim MKDK IKIP Semarang, 1996. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1995. Filsafat Ilmu. Semarang IKIP Semarang Press Winkel W S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.