Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDhevi Caesar Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
LEO HERFANDA DARMAWAN, 6301405014 SURVEY KEMAMPUAN KAPASITAS OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA PEMAIN PUTRA PB REMAJA KOTA SEMARANG TH 2009
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : LEO HERFANDA DARMAWAN - NIM : 6301405014 - PRODI : Pendidikan Kepelatihan Olahraga - JURUSAN : Ilmu Kepelatihan Olah Raga - FAKULTAS : Ilmu Keolahragaan - EMAIL : leo_lia pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : Drs. H. Tohar, M.Pd - PEMBIMBING 2 : Seno Aji, S.Pd - TGL UJIAN : 2009-08-25
3
Judul SURVEY KEMAMPUAN KAPASITAS OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA PEMAIN PUTRA PB REMAJA KOTA SEMARANG TH 2009
4
Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana kemampuan VO2Maks pemain PB Remaja Kota Semarang tahun 2009 ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kamampuan VO2Maks pemain PB Remaja Kota Semarang tahun 2009. Penelitian ini adalah semua pemain PB Remaja Kota Semarang tahun 2009, yang semuanya berjumlah 20 orang yang semua berjenis kelamin laki-laki. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu mengambil semua pemain PB Remaja Kota Semarang tahun 2009, yang semuanya berjumlah 20 orang sebagai sampel. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan VO2 maks pemain putra PB Remaja Kota Semarang tahun 2009. Pengumpulan data menggunakan metode tes dan pengukuran. Instrumen penelitian menggunakan Multistage Fitness Test. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain PB. Remaja Kota Semarang tahun 2009 yaitu 5 pemain memiliki kemampuan VO2Maks dalam kategori sangat rendah, 1 pemain memiliki kemampuan VO2Maks dalam kategori rendah, 12 pemain memiliki kemampuan VO2Maks dalam sedang, dan 2 pemain memiliki kemampuan VO2Maks baik. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa kemampuan VO2Maks pemain bulutangkis PB. Remaja Kota Semarang tahun 2009 belum optimal atau masih dalam kategori sedang sehingga akan menghabat pemain dalam melakukan kegiatan latihan maupun pertandingan bulutangkis yang diikuti. Terkait dengan simpulan tersebut penulis dapat mengajukan saran antara lain: 1) Bagi pelatih PB. Remaja Kota Semarang hendaknya lebih memperhatikan pemberian program latihan fisik secara proporsional agar pemain memiliki kemampuan VO2Maks yang prima sehingga dapat berlatih maupun bertanding secara optimal tanpa harus mengalami kelelahan yang berarti yang dapat mengganggu kegiatan latihan pada kesempatan berikutnya, 2) Bagi pemain PB. Remaja Kota Semarang, hendaknya lebih serius dalam mengikuti program latihan fisik yang diberikan pelatih agar mencapai kemampuan VO2Maks yang baik guna menunjang pencapain prestasi yang mereka inginkan, dan 3) Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian sejenis dapat mengukur tingkat kesegaran jasmani sampel sama dengan alat ukur lain atau alat ukur yang sama tetapi dengan sampel yang berbeda.
5
Kata Kunci kapasitas oksigen
6
Referensi Astrand, P.O. Rodhahl, K. 1986. Textbooks of Work Physiology 3 rd ed, New York : Mc Graw-Hill Company. Brook, G.A. Fahly, T.D. 1984. Exsercise Physiology : Human Bioenergetics and its Aplication, New York : 1st john, Wilwy and Son Inc. Dangsina Moleoek, Arjatma Tjokronegoro. 1984. Kesehatan Dan Olahraga. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Depdikbud, 1997. Petunjuk Pelaksanaan Pola Umum Pembinaan dan Pengembangan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani. Fox, E.L. 1984. Sport Physiology. 2nd Tokyo Japan :WB Sanders Book Co. Gabbard, C, Le BlancnE. Lowy, S. 1987,Physical Education for Children Building The Foundation, New jersey : Prentice Hall Inc Englewood Ciffs. GBHN tap MPR No. 11/ MPR/ 1999 Guyton, Arthur. 1983. Texbook of Medical Physiologi. Philladelphia :WB. Hare. Grice, Tony. 1996. Bulutangkis Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching., Jakarta : DEPDIKBUD. Herman Subardjah. 2000. Bulutangkis. Semarang : DEPDIKBUD. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Peningkatan kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize Muhammad Ali, 1987. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.: Bandung : Angkasa. Nurhasan, 1992. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta : Depdiknas. PB. PBSI. 1997. Buku Pedoman PBSI. Jakarta : PB. PBSI. Pole, James. 2006. Belajar Bulutangkis. Bandung : CV Pionir Jaya. Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta : PT Gramedia Putaka Utama Sharkey, Brian J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Suharno, HP. 1986. ILmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta : Andi Offset. Sri Haryono. 2008, Buku Pedoman Praktek Laboratorium, Semarang. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka cipta. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktk. Jakarta : PT. Rineka cipta. Sutrisno Hadi. 1986. Statistik Jilid 1, Yogyakarta : Andi Offset. Tohar. 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Semarang : PKLO IKIP Semarang. W.J.S Poerwadarminta. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pengembangan Bahasa. Depdikbud: Balai Pustaka. http:/www.brianmac.co.uc/VO2 Max.htm=VO2max. www. Multistage Fitness Test.com (Senin 03 Agustus 2009)
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.