Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd"— Transcript presentasi:

1 PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd
LISTRIK DINAMIS PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd

2 LISTRIK DINAMIS LISTRIK DINAMIS
Standart Kompetensi Mendeskripsikan konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar: Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3 Arus Listrik Dua tempat yang mempunyai beda potensial dapat menyebabkan terjadinya arus listrik. Syaratnya, kedua tempat itu dihubungkan dengan suatu penghatar. Didalam kehidupan sehari-hari, beda potensial sering dinyatakan sebagai tegangan. Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan melalui kabel akan menghasilkan arus listrik yang besarnya dapat ditulis rumus : I = besar kuat arus, satuannya ampere (A) Q = besaran muatan listrik, satuannya Coulomb © t = waktu tempuh,satuannya sekon (s)

4 Contoh: Soal Penyelesaian
I = 200 mA = 0,02 A t = 10 jam = s Soal Diketahui a. Q = ……. ? b. ne = …….? Kuat arus yang mengalir pada lampu 200 mA. Jika lampu menyala selama 10 jam, berapakah : a. Muatan listrik yang mengalir pada lampu ? b. Banyaknya electron yang mengalir pada lampu (1 elektron = 1,6 x C) Ditanya a. Q = I x t Q = 0,2 x Q = 7200 C Jadi, muatan yang mengalir pada lampu sebesar 7200 C b. Jadi, pad lampu itu electron yang mengalir sebanyak 1,152 x 1016 elektron Jawab

5 Hukum OHM Hubungan antara beda potensial (V) degan kuat (I) dapat dinyatakan dengan grafik. V I α Jika nilai perbandingan yang besarnya tetap itu didefinisikan sebagai hambantan listrik ( R ), maka dapat dinyatakkan : dengan V = tegangan listrik satuan volt (V) I = kuat arus listrik satuan ampere (A) R = hambatan listrik satuan ohm (Ω) Hukum Ohm menyatakanbahwa, besar kuat arus listrik yang mengalir sebanding dengan beda potensial listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan.

6 Contoh Soal Penyelesaian
V = 18 volt I = 3 A Soal Diketahui Kawat penghantar kedua ujungnya memiliki beda potensial 18 volt, menyebabkan arus listrik mengalir pada kawat itu 3 A. brapa hambatan kawat itu ? R = ……….? Ditanya Jawab

7 Daya Hantar ρ = hambatan jenis kawat satuan ohm meter (Ωm)
Makin panjang kawat penghantar makin banyak tumbukan electron yang dialami, sehingga makin besar pula hambatannya yang dialami electron. Akibatnya makin kecil arus yang mengalir. Oleh karena itu hambatan kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat, luas penampang kawat, dan jenis kawat. Hubungan antara hambatan kawat penghantar, panjang kawat, Luas penampangan kawat, dan jenis kawat secara matematis dirumuskan: dengan R = hambatan kawat satuan ohm (Ω) ρ = hambatan jenis kawat satuan ohm meter (Ωm) l = pajang kawat satuan meter (m) A = luas penampang kawat satuan meter kuadrat (m2)

8 Contoh Soal Penyelesaian I = 10 m A = 5 mm2 = 5 x 10-6 mm2
Diketahui Kawat tembaga panjangnya 10 m memiliki luas penampang 5 mm2. Jika hambatan jennisnya 1,7 x 10-8 Ω.m, berapakah hambatan kawat tembaga ? Soal R = ……….? Ditanya Jawab

9 Hukum Kirchoff Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat kekal artinya muatan listrik yang mengalir ke titik percabangan dalam suatu rangkaian besarnya sama dengan muatan listrik yang keluar dari titik percabangan itu. Ini berarti, Qmasuk = Qkeluar Q1+Q2+Q5 = Q3+Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Jika mautan mengalir selama selang waktu t, kuat arus yang terjadi : Hukum I Kirchoff berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang mneinggalkan titik percabangan”.

10 Rangkaian Hambatan Hambatan Seri Hambatan Paralel
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan disebut hambatan seri. Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut hambatan pararel.

11 Berdasarkan gambar tersebut, didapat: \V = V1 + V2 + V3
Hambatan Seri A . . B C . D R1 R2 R3 V1 V2 V3 V I I1 I2 I3 Berdasarkan gambar tersebut, didapat: \V = V1 + V2 + V3 Berdasarkan hukum kirchof pada rangkaian seri berlaku : I = I1 = I2 = I3 Berdasarkan hukum Ohm, maka beda potensial listrik pada setiap lampu yang hambatannya R1, R2, dan R3 dirumuskan : V1 = I x R1 atau VAB = I x RAB V2 = I x R2 atau VBC = I x RBC V3 = I x R3 atau VCD = I x RCD Berdasarkan potensial antara ujung-ujung AD beraku : VAD = VAB + VBC + VCD I x RS = I x RAB + I x RBC + I x RCD I x RS = I x R1 + I x R2 + I x R3 Jika kedua arus dibagi I, diperoleh rumus hambatan pengganti seri (RS) : RS = R1 + R2 + R3 Kesimpulan: RS = R1 + R2 + R3 …….+ Rn

12 Hambatan Paralel I1 I2 I3 P Q V R1 R2 R3 Berdasarkan gambar di samping, sesuai dengan hukum Ohm dirumuskan: Sesuai hukum I Kirchoff pada rangkaian pararel berlaku : I = I1 + I2 + I3 Besar beda potensial seluruhnya sama, sehingga berlaku : V = V1 = V2 = V3


Download ppt "PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google