Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehObbie Dinata Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
2.1 Bidang Bilangan dan Grafik Persamaan
Apr-17 BAB II 2.1 Bidang Bilangan dan Grafik Persamaan Universitas Jenderal Achmad Yani
2
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Definisi. Himpunan semua pasangan terurut bil. riil dinamakan bidang bilangan, dan bidang bilangan dinyatakan dg R2. Setiap pasangan terurut (x,y) dinamakan titik di dalam bidang bilangan. Sumbu mendatar: sumbu-x Sumbu tegak: sumbu-y. Kedua sumbu dsb sumbu koordinat. Perpotongan sumbu: titik asal O:(0,0). Titik P(x1,y1): pasangan terurut x1 dan y1. Jarak P ke sumbu-y : x1, dsb absis P Jarak P ke sumbu-x : y1, dsb ordinat P. Kedua sumbu koordinat membagi bidang atas empat bagian yang dinamakan kuadran. Universitas Jenderal Achmad Yani
3
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Definisi Grafik suatu persamaan di R2 adalah himpunan semua titik (x,y) di R2 yang bilangan koordinatnya memenuhi persamaan tersebut. Grafik suatu persamaan disebut juga tempat kedudukan atau kurva dari persamaan tersebut. Contoh. Sketsa grafik persamaan: (x – 2y + 3 ) ( y – x2 ) = 0 x y = ½ x + 3/2 y = x2 -3 9 -2 4 -1 1 3/2 2 5/2 3 … Universitas Jenderal Achmad Yani
4
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Cth. Gambar skets grafik persamaan : y = x-2 Jawab: y = x-2 x -1 1 2 3 4 y untuk x < 2: y =2-x untuk x 2: y = x-2 Universitas Jenderal Achmad Yani
5
Teorema. ( Uji Kesimetrian )
Apr-17 Teorema. ( Uji Kesimetrian ) Grafik persamaan akan: simetri terhadap sumbu-x simetri terhadap sumbu-y simetri terhadap titik asal f(x,- y) = f(x, y) f(-x,y) = f(x,y) f(-x, -y) = f(x,y) Universitas Jenderal Achmad Yani
6
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Contoh Grafik persamaan y = x2 simetri terhadap sumbu-y, Grafik persamaan y = x3 simetri terhadap titik asal, Grafik persaman y2 – x = 0 simetri terhadap sumbu-x. f(x,y) : y = x² f(-x,y) : y = (-x)² = x² : f(x,y) Simetri thdp sb-y Simetri thdp sb-x Universitas Jenderal Achmad Yani
7
1.8 Rumus Jarak, Titik Tengah, dan Lingkaran
Apr-17 1.8 Rumus Jarak, Titik Tengah, dan Lingkaran Teorema. ( Jarak ) Jarak titik P:(x1,y1) dan Q:(x2,y2) ditentukan oleh : PQ = Titik Tengah ruas garis PQ adalah T : (xt , yt ) = Contoh. Buktikan bhw segitiga dg titik sudut P:(3,-6), Q: (8,- 2), dan R: (-1,-1) adalah suatu segitiga siku-siku. Universitas Jenderal Achmad Yani
8
Universitas Jenderal Achmad Yani
Jawab: P:(3,-6), Q: (8,- 2), dan R: (-1,-1) Jarak dua titik merupakan panjang sisi segitiga. Universitas Jenderal Achmad Yani
9
Persamaan garis melalui dua titik P:(x1,y1) dan Q:(x2,y2) ?
Apr-17 Persamaan garis melalui dua titik P:(x1,y1) dan Q:(x2,y2) ? Definisi. Jika garis g melalui dua titik P(x1,y1) dan Q(x2,y2) yang tidak sejajar dg sumbu-y, maka kemiringan garis g , dinyata-kan dg m, ditentukan oleh: m = … (1.9.1) Kemiringan garis = tanjakan, slope, garis tangen, atau gradien garis. Misalkan α sudut yang dibentuk garis dengan sumbu-x positif Gradien: m = tan α Universitas Jenderal Achmad Yani
10
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Dari sifat ketunggalan gradien, diperoleh: Teorema. Pers. garis yg melalui dua titik P(x1,y1) dan Q(x2,y2) adalah …. (*) Akibat Persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik A:(a,b) adalah: Universitas Jenderal Achmad Yani
11
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Cth. 1 Tentukan persamaan garis yang melalui titik (6, -3 ) dan ( -2, 3). Jawab: Cth. 2 Tentukan persamaan garis yang melalui titik (6, -3 ) dan membentuk sudut ¼ π radian dengan sumbu-x positif. Jawab: Universitas Jenderal Achmad Yani
12
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Bentuk Lain Persamaan Garis Lurus Persamaan Ax + By + C = 0 , dimana A,B, dan C konstanta; A dan B tidak keduanya nol, adalah persamaan garis lurus Ax + By + C = 0 By = – A x – C y = (– A/B) x – (C/B) Jika x = 0, maka y = - C/B → garis melalui titik M: (0, - C/B) → titik potong dg sb-y Jika y = 0, maka x = - C/A → garis melalui titik N: (- C/A, 0) → titik potong dg sb-x Universitas Jenderal Achmad Yani
13
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Hubungan dua garis Misalkan garis g dan l mempunyai gradien masing-masing mg dan ml g sejajar l ↔ mg = ml g tegak lurus l ↔ mg .ml = - 1 Universitas Jenderal Achmad Yani
14
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Cth. 4 Dengan menggunakan kemiringan garis, buktikan bhw keempat titik A: (6,2), B: (8,6), C: (4,8), dan D: (2,4) titik sudut suatu persegi panjang. Petunjuk: Tunjukkan bahwa gradien garis dari sisi yang berhadapan sama (sejajar) Kemudian tunjukkan bahwa sudut persegi adalah siku-siku Cth. 5 Garis g dengan pers. 2x + 3y – 5 = 0. Tentukan suatu pers. garis yang tegak lurus garis g dan melalui titik A:( - 1, 3) Misal garis yang dicari: garis l . Karena keduanya tegak lurus, maka: Universitas Jenderal Achmad Yani
15
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Persamaan Lingkaran Lingkaran adalah himpunan semua titik di bidang yang berjarak tetap (sama) dari suatu titik tetap. Titik tetap tersebut dinamakan pusat dan jarak yang tetap dinamakan jari-jari lingkaran. Misalkan C: (a,b) menyatakan pusat lingkaran dan r sebagai jari-jari lingkaran, maka untuk sebarang titik P(x,y) pada lingkaran berlaku: Jarak P dan C = jari-jari lingk. PC = r Persamaan lingkaran dengan pusat C:(a,b) dan jejari r Universitas Jenderal Achmad Yani
16
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Dengan menjabarkan persamaan sebelumnyadiperoleh: ( x – a )2 + ( y – b )2 = r2 x2 – 2ax + a2 + y2 – 2by + b2 = r2 x2 + y2 – 2ax – 2by + (a2 + b2 - r2) = 0 x2 + y2 + Ax + By + C = 0 Menghasilkan : A = -2a atau a = - ½ A , B = -2b atau b = - ½ B , dan C = a2 + b2 - r2 atau r = = Teorema. Persamaan x2 + y2 + Ax + By + C = 0 adalah perssamaan lingkaran dengan pusat C:(- ½ A, - ½ B) dan jari-jari r = Universitas Jenderal Achmad Yani
17
Universitas Jenderal Achmad Yani
Cth. 6 Persamaan x2 + y2 + 6x – 2y – 15 = 0 adalah persamaan lingkaran dengan pusat C : ( - 3 , 1 ) dan jari-jari r = 5 . Petunjuk: Gunakan rumus pada teorema sebelumnya Tentukan pers. lingkaran yang melalui titik (4,5), (3,-2), dan (1,-4). Jawab: Misalkan persamaan lingkaran: x2 + y2 + Ax + By + C = 0 Melalui (4, 5) ==> A + 5B + C = (1) Melalui (3, -2) ==> A – 2B + C = (2) Melalui (1, -4) ==> A – 4B + C = (3) Dari ketiga persamaan, dengan eliminasi atau substitusi diperoleh A, B, dan C, sehingga persamaan lingkaran adalah: x2 + y2 + 7x - 5y - 44 = 0 Universitas Jenderal Achmad Yani
18
HUBUNGAN LINGKARAN DAN GARIS
Apr-17 HUBUNGAN LINGKARAN DAN GARIS Berpotongan pada dua titik: D > 0 Berpotongan pada satu titik (Garis menyinggung lingkaran): D = 0 Tidak berpotongan (Garis di luar lingkaran): D < 0 Universitas Jenderal Achmad Yani
19
2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan 2.3 Nilai Mutlak (Absolute)
Apr-17 2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan 2.3 Nilai Mutlak (Absolute) Universitas Jenderal Achmad Yani
20
2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan A. Persamaan
Apr-17 2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan A. Persamaan Persamaan adalah kalimat terbuka yg mengandung minimal satu variabel yg melibatkan pernyataan “sama dengan”. Misalnya: x2 - 4 = 0 Nilai tertentu variabel x yang membuat kalimat bernilai benar dsb penyelesaian atau akar pers. Misalnya, x = 2 atau x = - 2 adalah akar dari persamaan x2 – 4 =0. Universitas Jenderal Achmad Yani
21
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Cth. Persamaan Persamaan Linear. Bentuk umum PL: ax + b = 0 … (1) Penyelesaian (akar)nya : x = - b/a Persamaan Kuadrat BU Pers. kuadrat : ax2 + bx + c = 0 … (2) dimana a,b, dan c konstanta riil dan a≠0. Penyelesaian/akar-akarnya: , dimana: D = b2 - 4ac. Persamaan Derajat-n BU Pers. Derajat-n : axn +an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a1x + a0 = 0 dimana: ai , i=1,2,3, …,n konstanta riil dan an ≠ 0 Universitas Jenderal Achmad Yani
22
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Sifat Akar Persamaan Kuadrat Jika x1 dan x2 akar-akar PK: ax2 + bx + c = 0, maka berlaku: Cth: Tentukan penyelesaian pers. : 2x2 – 7x +5 = 0 Universitas Jenderal Achmad Yani
23
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 B. Pertidaksamaan. Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dg minimal satu variabel yg mengandung salah satu tanda berikut: lebih besar dari ( > ) , lebih kecil dari ( < ) , lebih besar atau sama dengan ( ), atau lebih kecil atau sama dengan ( ). Bentuk Umum: dimana P(x) dan Q(x) merupakan fungsi polinom derajat- n. atau tanda > diganti oleh tanda : < , ≥ , ≤ Universitas Jenderal Achmad Yani
24
Cara menentukan penyelesaian pertidaksamaan.
Apr-17 Cara menentukan penyelesaian pertidaksamaan. Untuk mempermudah pemahaman, kita diskusikan melalui contoh berikut ini. Prosedur dan proses penyelesaian pertaksamaan mengacu kepada contoh tersebut. Menentukan solusi: Pembilang: P(x) Tanda Pertidaksamaan: ≥ Penyebut: Q(x) Universitas Jenderal Achmad Yani
25
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Langkah-1: Faktorkan pembilang P(x) dan penyebut Q(x) dalam bentuk perkalian faktor linear, dan tentukan pembuat nol faktor. Ini untuk menentukan akar atau pembuat nol pembilang dan penyebut. Dalam hal tidak dapat difaktorkan menjadi faktor linear berarti bentuknya adalah kuadrat dan definit (definit positif atau negatif). P(x) = (x-1)(x2-2x-3)(x2-9) = (x-1)(x-3)(x+1)(x-3)(x+3) = (x-1)(x+1)(x-3)2(x+3) Q(x) = (4-x2)(2-x)2 = (2-x)(2+x)(2-x)2 = (2-x)3(2+x). Pembuat nol faktor-faktor tersebut adalah: { - 3, - 2, - 1, 1, 2, 3 } Faktor berderajat ganjil adalah: (x-1), (x+1), (2+x), (2-x), dan (x+3) Faktor berderajat genap adalah: (x-3) Universitas Jenderal Achmad Yani
26
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Langkah-2: Nyatakan pembuat nol faktor tsb pada garis bilangan dg ketentuan: Jika tanda pertidaksamaan memuat tanda “sama dengan” maka pembuat nol pembilang dinyatakan tertutup dan pembuat nol penyebut dinyatakan terbuka; Jika tanda pertidaksamaan soal tidak memuat sama dengan ( > atau < ) maka semua tanda pembuat nol dinyatakan terbuka, yang berarti tidak ikut. Kemudian tentukan salah satu tanda bagian dengan melakukan uji oleh salah satu nilai x yang diambil sembarang pada bagian itu. (x-1)(x+1)(x-3)2(x+3) X=10 (2-x)3(2+x). Universitas Jenderal Achmad Yani
27
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Langkah-3: Tentukan tanda bagian lain secara berurutan dari tanda bagian yang telah ditentukan sebelumnya, dengan ketentuan berikut : Jika melewati pembuat nol dari faktor berderajat ganjil maka tanda berubah dari tanda sebelumnya dan jika melewati pembuat nol dari faktor yang berpangkat genap maka tandanya tetap dari tanda sebelumnya. Universitas Jenderal Achmad Yani
28
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Langkah-4: Arsir daerah penyelesaian kemudian terjemahkan dalam bentuk himpunan, dengan ketentuan berikut: Arsir daerah positif jika tanda soal pertidaksamaan atau > dan Arsir daerah negatif jika tanda pertidaksamaan soal adalah atau < . Dalam contoh ini, arsir daerah bertanda (+) karena soal pertidaksamaan bertanda “ 0 “. HP = { x/ x -3 atau -2 < x -1 atau 1 x < 2 atau x = 3 } Universitas Jenderal Achmad Yani
29
Cth. Tentukan solusi dari:
Apr-17 Cth. Tentukan solusi dari: Soal Latihan Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan Buatlah ilustrasinya pada garis bilangan riil. 3 – 2x 9 + 4x 2. 3. Universitas Jenderal Achmad Yani
30
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 2.3 Nilai Mutlak Secara geometri, Nilai mutlak atau nilai absolut dari bilangan riil x didefinisikan sebagai jarak dari x terhadap 0. Berarti nilai mutlak dari setiap bil. selalu bernilai tak negatif. Notasi yang digunakan adalah: Ini berarti: 4= 4 , - 4= - (- 4) = 4 , 0= 0 Universitas Jenderal Achmad Yani
31
Sifat-Sifat Nilai Mutlak.
Apr-17 Sifat-Sifat Nilai Mutlak. Misalkan x dan y bilangan riil dan a bilangan riil positif, maka: -x x x x2 = x2 x y=xy 4. x / y= x/y , asalkan y≠ 0 5. x + y x+y 6. xy x2 y2 Universitas Jenderal Achmad Yani
32
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 7. x< a - a < x < a dan x a - a x a 8. x > a x < - a atau x > a dan x a x - a atau x a Universitas Jenderal Achmad Yani
33
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Contoh. Tentukan penyelesaian dari : x + 1 > 4 Jawab: Cara 1 : Menggunakan sifat 8, diperoleh: x + 1 > 4 x + 1 < - 4 atau x + 1 > 4 x < atau x > 3 Jadi HP = { x/ x < - 5 atau x > 3 } Universitas Jenderal Achmad Yani
34
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Cara 2: Menggunakan sifat 2 dan 6, diperoleh: x + 1 > 4 (x + 1)2 > (4)2 x2 + 2x + 1 > 16 x2 + 2x – 15 > 0 (x-3) (x+5) > 0 Pembuat nol faktor : pnf = { - 5 , 3 } Uji dengan x = 10, maka tanda: f(10) = (+)(+) = (+) Jadi HP = { x/ x < - 5 atau x > 3 } Universitas Jenderal Achmad Yani
35
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apr-17 Contoh. Tentukan penyelesaian dari: Jawab: Pembuat nol pembilang: { 4/3 , 3 } Pembuat nol penyebut : { 2 } ( - ) ( + ) ( + ) ( - ) Jika diuji dengan x = 5, maka Tanda f(5) = 4/3 2 3 Jadi HP = { x/ x 4/3 atau x 3 } Universitas Jenderal Achmad Yani
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.