Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHary Ardianti Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
TAMAN TEKNOLOGI WAHANA PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PEMBANGUNAN Soemarno- PM pslp-ppsub-2010 TAMAN TEKNOLOGI WAHANA PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PEMBANGUNAN Soemarno- PM pslp-ppsub-2010
2
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN LUSA MEMBANGUN = TERUS MEMBANGUN SEKARANG MEMBANGUN = ANAK-CUCU JUGA MEMBANGUN
3
KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN I.K.K INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN HASIL Pembangunan APA YG DIBANGUN (Sumberdaya) SIAPA YG MEMBANGUN (SDM) Domesti k Ekspor / Luar daerah Eksternal input TAMAN TEKNOLOGI
4
SISTEM INDUSTRI U.K.K. SISTEM PRODUKSI dan DISTRIBUSI Kaidah - kaidah global: Standar mutu: ISO ….. Kesepakatan Sistem Perdagangan Global Ecolabelling - Clean Production Systems
5
SINERGI SUMBERDAYA, TEKNOLOGI, ORIENTASI SD A SD M KAPITAL INFORMASI IPTEK Kelembagaan Prasarana CLUSTER USAHA INDUSTRI / KERAJINAN U.K.K. KAWASAN / SENTRA / LOKASI INDUSTRI/ KERAJINAN Lainnya ….
6
KAWASAN INDUSTRI - KERAJINAN MILIK MASYARAKAT: KIKMAS MASYARAKAT IKUT MEMILIKI: BEKERJA BERUSAHA BERTRANSAKSI DECISION MAKING PROCESS
7
SISTEM PRODUKSI PRIMER SISTEM INDUSTRI KERAJINAN PRODUK UNGGULAN FILOSOFI KIKMAS masyarakat COMMUNITY BASE INDUSTRY
8
masyarakat pemilik-pengelola ”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelola sistem industri melalui usaha kerajinan produk unggulan". “Kawasan Industri Kerajinan Milik Masyarakat” masyarakat pemilik-pengelola ”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelola sistem industri melalui usaha kerajinan produk unggulan". “Kawasan Industri Kerajinan Milik Masyarakat” Paradigma pembangunan KIKMAS :
9
Visi pengembangan KIKMAS berbasis IPTEK adalah : “Mewujudkan sistem industri - kerajinan milik masyarakat yang efisien, produktif, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”. Visi pengembangan KIKMAS berbasis IPTEK adalah : “Mewujudkan sistem industri - kerajinan milik masyarakat yang efisien, produktif, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”.
10
Misi pengembangan Misi pengembangan : 1. Memberdayakan masyarakat dgn IPTEK, 2.Menciptakan sistem usaha produktif yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan, 3.Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha 4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan, termausk kearifan lokal 1. Memberdayakan masyarakat dgn IPTEK, 2.Menciptakan sistem usaha produktif yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan, 3.Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha 4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan, termausk kearifan lokal MISIMISI
11
Nilai keadilan ini dapat dikaji berdasarkan pertanyaan berikut: sumberdaya (a). Apakah sumberdaya telah terdistribusi secara adil hasil usaha (b).Apakah hasil usaha pembangunan telah terdistribusi secara adil, akses terhadap kesempatan (c). Apakah akses terhadap kesempatan/peluang untuk berusaha telah terdistribusi secara adil, dan peluang untuk berusaha (d).Apakah kesempatan/peluang untuk berusaha telah terdistribusi secara fair/ adil antar generasi Nilai keadilan merupakan merupakan prasyarat pokok dalam menjamin keberlanjutan sistem industri-kerajinan.
12
Strategi yang perlu dikembangkan: 2. Pemanfaatan social capital seperti local- knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan perkebunan. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah. –3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan. –4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah. –5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal. –6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan. –7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya. –8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. –9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya. pendekatan ekosistem 1. Penumbuh-kembangan nilai-nilai yang melandasi berkembangnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam ( pendekatan ekosistem ). Sumberdaya alam bukan semata-mata sebagai “sesuatu” yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, tetapi juga menerima kehadiran makhluk lain ciptaan Allah S.W.T. sebagai bagian yang sama seperti halnya manusia. nilai- nilai ekologi Nilai ini adalah landasan untuk terbinanya hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungannya ( nilai- nilai ekologi ).
13
Strategi yang perlu dikembangkan Strategi yang perlu dikembangkan : –3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan. –4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah. –5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal. –6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan. –7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya. –8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. –9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya. social capitallocal- knowledge 2. Pemanfaatan social capital seperti local- knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan usaha. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.
14
Strategi yang perlu dikembangkan: SDM dan IPTEK 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya Pengembangan usaha produktif primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas /produk unggulan dapat ditingkatkan.
15
Strategi yang perlu dikembangkan: nilai tambah 4. Penerapan IPTEK untuk efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. network) 5.Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan ( network) yang andal.
16
Strategi yang perlu dikembangkan: 6.Pewilayahan produk sesuai dengan sumberdaya wilayah, sosio-teknologi dan pembatas ekologis sebagai landasan pembangunan industri- kerajinan yang berkelanjutan. transformasi masyarakat 7.Pengembangan kawasan industri kerajinan milik masyarakat (KIKMAS) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha industri kerajinan yang terintegrasi dengan sistem tataniaga.
17
Strategi yang perlu dikembangkan: 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang poduk unggulan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. keamanan usaha 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
18
10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking); 11. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis. 10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking); 11. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis.
19
FILOSOFI KIPMAS: MAKNA BUDAYA INDUSTRI 1. IPTEK menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan 2. Inovasi IPTEK sbg instrumen untuk mengelola bahan baku 3. Mekanisme pasar sbg media transaksi, INFOTEK 4. Efisiensi & produktivitas sbg landasan alokasi sumberdya 5. Mutu dan KEUNGGULAN sbg tujuan …… T.T.G. 6. PROFESIONALISME sbg yang ditonjolkan 7. REKAYASA berbasis TEKNOLOGI unt mengurangi ketergantungan pada alam
20
REFORMASI TRADISI: Bisnis MILIK MASYARAKAT Tradisi: TERGANTUNG Pd ALAM Tradisi: BEKERJA-SAMA dg ALAM Melalui: 1. Rekayasa Teknologi (TAMAN TEKNOLOGI) 2. Rekayasa Kelembagaan 2. Rekayasa Kelembagaan Produktivitas Efisiensi Stabilitas/ Sustainabilitas Equity
21
REORIENTASI BISNIS MILIK MASYARAKAT Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan” Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ” PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, selera/ cita rasa, tuntutan pasar,...) selera/ cita rasa, tuntutan pasar,...) MUTU yg baik WAKTU yg tepat HARGA yg terjangkau Menjad i
22
MAKNA INDUSTRI REKAYASA SOSIALREKAYASA IPTEK ? ? ? ? Tekno- logi Produks i Tekn. Konservasi Rehabilitasi Promosi/ Pemasaran Budiday a Pengolaha n Informatik a LIMBAH Nilai tambah Diversifikasi Pasar Riil Pasar Potensial
23
Ciri-ciri Masyarakat Pelaku Usaha 1. Sekala Usaha sngt Beragam 2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah 4. Risiko gagal jual umumnya tinggi 1. Sekala Usaha sngt Beragam 2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah 4. Risiko gagal jual umumnya tinggi 5. Penghasil bahan mentah 6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah 8. ………. 5. Penghasil bahan mentah 6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah 8. ………. TAMAN TEKNOLOGI SARANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TAMAN TEKNOLOGI SARANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
24
STRATEGI TAMAN TEKNOLOGI 1. Partisipasi Masyarakat / STAKEHOLDER 2. Pemihakan pd yg LEMAH 3. PEMBERDAYAAN 4. Transparansi & Akuntabilitas 5. Local specific & Social Capital 6. ……….. 4. Transparansi & Akuntabilitas 5. Local specific & Social Capital 6. ………..
25
ASAS PENGEMBANGAN TAMAN TEKNOLOGI Kebersamaan Tekno-ekonomi melalui : PEMBERDAYAAN & PENINGKATAN PERAN Masyarakat Lokal Pelaku Bisnis COMMUNITY BASES Masyarakat Lokal Pelaku Bisnis COMMUNITY BASES
26
TTG untuk PEMBERDAYAAN Bgm menciptakan/ memanfaatkan peluang pasar ? Bgm mengolah produk- produk UNGGULAN ? Bgm melestarikan SDA-LH ? Bgm Memproduksi bahan baku yg Benar ? Bgm menyediakan sarana / instrumen?
27
PRASYARAT PEMBERDAYAAN DENGAN IPTEK PENDAM- PINGAN SIRAMAN ROHANI PENYEHATAN BIOFISIK PENYEHATAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN KETRAMPILA N PENDIDIKAN KETRAMPILA N TAMAN TEKNOLOGI
28
SIKLUS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PELAKU USAHA Melindung i Mengajak Memberi- tahu Memihaki Mendam- pingi Melatih
29
PENDAM -PING YANG DIDAM- PINGI INFORMASI/ SUBSTANSI Broadcasting System Groups Broadcasting System Groups Receiving System Groups Receiving System Groups TAMAN TEKNOLOGI
30
POLA KREDIT BERPENDAMPINGAN KREDIT KOMERSIAL dari BANK Pendampingan Pemasaran UKK Industri/ Kerajina n Pendampingan Manajemen Pendampingan Teknologi
31
SIKLUS PENGEMBANGAN TAMAN TEKNOLOGI ANALISIS KELAYAKAN Penyusunan Rencana Induk RI Penyusunan Rencana Induk RI Penyusunan Detail Desain DD Penyusunan Detail Desain DD Konstruksi Fisik & Kelembagaan Implementasi Uji coba Implementasi Uji coba Pengem- bangan Pengem- bangan
32
SOSIALISASI PENGEMBANGAN T.T. FINALISASI KONSEP R.I. PERMUFAKATAN TIM KOORDINASI SEKDA-DINAS TEKNIS PEMBAHASAN DENGAN KOMISI PEMBANGUNAN DPRD FORUM PUBLIK
33
Bentuk-bentuk Taman Teknologi Jawa Timur PERPUSTAKAAN UMUM MUSEUM, GALERY, SHOW- ROOM Kawasan Lingkungan Sentra KEBUN RAYA KEBUN PERCOBAAN TAMAN SAFARI PUSAT REKREASI BENGKEL, WORKSHOP LABORATORIU M JATIM PARK
34
KEPALA JEGGER DAGING EKOR Deduk Tepung Pellet Terasi Sambal petis KULIT Bahan pengawet Textil Pasta udang Protein Hidrolisa Krupuk Udang rebus kering Udang kaleng Dedak udang Makanan Tepung Antibiotik Chitosan Citin Dedak udang Substrat pembuatan PST Amino pengganti Penggumpal protein limbah Kosmetik Farmasi Bioteknologi Tekstil Kertas Pangan Penstabil emulsi Tepung Pertanian Pengolahan limbah Krupuk Udang UDANG
35
FITRIA DAMAYANTI MUTIARI SULISTIO MUSDALIFA NUNGKIE DWI R
36
Pendinginan merupakan salah satu aplikasi pengolahan yang menggunakan suhu rendah untuk menangani bahan pangan. Secara umum pendinginan bertujuan untuk mempertahankan kualitas suatu bahan pangan sehingga mempunyai daya simpan dengan kualitas tetap baik dalam waktu yang cukup lama. Pada susu, pendinginan bertujuan agar mikroorganisme yang berada didalam susu menjadi inaktif sehingga tidak bisa menguraikan komponen-komponen penting dalam susu yang menyebabkan susu menjadi rusak. Pendinginan pada susu biasanya hanya merupakan pra treatment yang dilakukan sebelum susu tersebut mengalami pengolahan lebih lanjut. Agar pendinginan dapat menghasilkan produk susu dingin sesuai keinginan dan standar kualitas yang baik,maka perlu diketahui titik kendali kritis pada susu.
37
BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI PRODUK PENERIMAANPENANGANANPENENTUAN KUALITAS PENDINGINANPENEMPATAN PENGUJIAN KUALITAS PRODUK PENYIMPANANPENGANGKUTAN 22 2 22 1 1 2 1 = CP2 = CCP
38
BAHAN BAKU PENERIMAAN Kualitas susu harus segar,berwarna putih Pemisahan bahan baku yang diterima dengan kode penerimaan yang disesuaikan dengan jadwal penerimaannya Sistem pemindahan susu meliputi:jarak antar suplier dengan area produksi, alat transportasi (mobil tanki), alat penampung/penyimpan PENANGANAN Penyimpanan (kondisi,suhu,ruangan tertentu Penuangan Penimbangan PENENTUAN KUALITAS Pengambilan sampel Pengujian kualitas : uji alkohol, uji berat jenis, uji organoleptik, uji kadar lemak, uji reduktase
39
PROSES PRODUKSI PENDINGINAN PROSES PENDINGINAN Susu didinginkan segera setelah proses pemerahan Homogenisasi susu Proses pendinginan harus dilakukan secara bergantian Kecepatan udara & suhu pendinginan dijaga agar tetap konstan FAKTOR KEBERSIHAN Kebersihan alat:pencucian,pengeringan Kebersihan perseorangan:sanitasi, kesehatan Kebersihan area produksi PENEMPATAN Produk ditempatkan dalam botol atau wadah yang steril Pemberian label pada hasil produk pendinginan berdasarkan : jenis dan kualitas susu, jadwal pengeluaran pruduk, kadaluarsa
40
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI PRODUK PENGUJIAN KUALITAS PRODUK Uji alkohol Uji kadar lemak PENYIMPANAN Ruangan penyimpanan dibawah suhu kamar dan steril PENGANGKUTAN Alat angkut : mobil tanki stainles steel anti karat Kebersihan alat pengangkut produk Temperatur Kondisi produk Waktu perjalanan pengangkutan
41
SEKIAN ! SEMOGA BERMANFAAT WASSALAM SEKIAN ! SEMOGA BERMANFAAT WASSALAM
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.