Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehMarcellino Nanang Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PREPARED BY Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM
KEPRIBADIAN DAN NILAI PREPARED BY Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM
2
Kepribadian Kepribadian: Keseluruhan cara dimana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
3
Faktor-Faktor Penentu Kepribadian
Faktor Keturunan. Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu, tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tua anda, yaitu komposisi biologis, psikologis dan psikologis bawaan mereka.
4
Faktor Lingkungan Faktor Lingkungan: Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukkan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita.
5
Sifat-Sifat Kepribadian
Sifat-sifat kepribadian: Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik2 tersebut, ketika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Karakteristik yang sering muncul dan mendiskripsikan perilaku seorang individu
6
Kepribadian
7
Lanjutan
8
Lajutan
9
Lanjutan
10
Myers-Brigs Type Indikator (MBTI)
Myers-Brigs Type Indicator: Tes kepribadian yang mengguna empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Instrumen penilaian berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstraver atau introver (ekstraverted atau introverted- E atau I), sensitif atau intuitif (Sensing atau intuitive – S atua N), pemikir atau perasa (Thinking atau Feeling – T atau F) dan memahami atau menilai (Judging atau perceiving – J atau P).
11
Lanjutan Istilah2 ini didefinisikan sebagai berikut:
Ekstraver versus Introver- Individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas sedangkan individu dengan karakteristik introver digambarkan sebagai individu yang pendiam atau pemalu; Sensitif versus Intuitif – Individu dengan karakteristik sensitif digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. Mereka berfokus pada detail. Sebaliknya individu dengan karakteristik intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum” Pemikir versus Perasa- Individu yang termasuk dalam karakteristik pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah, sedangkan individu dengan karakteristik perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka. Memahami versus Menilai- Individu yang cenderung memiliki karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur, sedangkan individu dengan karakteristik menilai cenderung lebih fleksibel dan spontan
12
Model Lima Besar (MBTI)
Ekstraversi (ekstraversion) Dimensi ini mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya, individu yang memiliki sifat introver cenderung suka menyendiri, penakut, dan pendiam.
13
Lanjutan Mudah Akur atau mudah bersepakat (agreeableness). Dimensi ini merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. Individu yang sangat mudah bersepakat adalah individu yang senang bekerja sama, hangat dan penuh kepercayaan. Sementara itu, individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin, tidak ramah, dan suka menentang
14
Lanjutan Sifat Berhati-hati (Conscientiousness) Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat hati-hati adalah individu yang bertanggung jawab, teratur dapat diandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat berhati-hati yang rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bisa diandalkan
15
Lanjutan Stabilitas Emosi: Sering juga disebut berdasarkan kebalikannya, yaitu Neurosis. Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stress. Individu dengan stabilitas emosi yang positif cenderung tenang, percaya diri, dan memiliki pendirian yang teguh. Sementara itu, individu dengan stabilitas emosi yang negatif cenderung mudah gugup, khawatir, depresi dan tidak memiliki pendirian yang teguh.
16
Lanjutan Terbuka Terhadap Hal-Hal Baru. Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tahu, dan sensitif terhadap hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki sifat konvensional dan merasa nyaman dengan hal-hal yang telah ada.
17
Menilai Kepribadian Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian: Survei mandiri; Survei peringkat oleh pengamat; Ukuran Proyeksi
18
Sifat Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Prilaku Organisasi
Evaluasi Inti Diri: tingkat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka mereasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Harga Diri: Tingkat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri dan sampai dimana mereka menganggap diri mereka berharga atau tidak sebagai manusia
19
Lanjutan Locus Kendali: Tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri Internal: Individu2 yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apapun yang terjadi pada diri mereka. Eksternal: individu2 yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar seperti keberuntungan atau kesempatan
20
Machiavellianisme Machiavellianisme: Tingkat dimana seorang individu pragmatis memepertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting dari pada proses Narsisme: Kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih dan mengutamakan diri sendiri. Pemantauan Diri. Kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Mereka sangat peka terhadap isyarat-isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan perilaku dengan situasi yang berbeda-beda. Individu dengan pemantauan diri yang tinggi mampu menghadirkan kontradiksi luar biasa antara penampilan didepan umum dan diri pribadi mereka.
21
Pengambilan Risiko Donald Trump terkenal karena keberaniannya dalam mengambil risiko. Pada Tahun 60-an ia memulai usahanya dari nol. Ia menjadi kaya raya dengan berusaha di pasar real estate kota new york yang bangkit kembali pada pertengahan 1980-an. Pada tahun 1994 ia memiliki kekayaan bersih USD 850 juta
22
Kepribadian Tipe A dan Tipe B
Kepribadian Tipe A: Keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu, melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Karakteristik Tipe B: tidak pernah mengalami keterdesakan waktu ataupun ketidaksabaran, merasa tidak perlu memperlihatkan atau mendiskusikan pencapaian maupun prestasi mereka kecuali atas tuntutan situasi, bersenang-senang dan bersantai daripada berusaha menunjukkan keunggulan mereka, bisa santai tanpa merasa bersalah.
23
Kepribadian Proaktif Kepribadian proaktif: Sikap yang cenderung opportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.
24
Kepribadian dan Kultur Nasional
Diskusikan China, Asia vs Amerika, Amerika vs Perancis, Swedia Kenapa Tipe B lebih dominan di Perancis? Dan alasannya
25
Nilai dan Sistem Nilai Nilai Menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Sistem Nilai: Sebuah hirarki yang didasarkan pada penggolongan nilai-nilai seorang individu menurut intensitas mereka.
26
Jenis-Jenis Nilai Nilai Terminal: Keadaan akhir kehidupan yang diinginkan tujuan-tujuan yang ingin di capai seseorang selama masa hidupnya. Nilai Instrumental: Prilaku atau cara-cara yang lebih disukai untuk mencapai nilai-nilai terminal seseorang.
27
Kelompok Kerja Kontemporer
Generasi Veteran memasuki angkatan kerja 1950-an dan awal tahun 1960-an percaya akan kerja keras, status quo, dan tokoh yang berkuasa. Cenderung setia dengan pemberi kerja mereka dan menghormati otoritas. Mereka cenderung menjadi pekerja keras dan orang-orang praktis. Mereka merupakan orang-orang yang dikisahkan oleh Tom Brokaw melalui bukunya “ The Greatest Generation”, karyawan dari masa ini cenderung menempatkan kepentingan utama pada kehidupan yang nyaman dan keamanan keluarga Generasi Baby Boomers: adalah kelompok yang lahir setelah perang dunia II ketika para veteran kembali kekeluarga mereka masing-masing dan zaman sudah membaik. Boomers memasuki angkatan kerja dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1980-an. Kelompok ini sangat dipengaruhi oleh gerakan hak sipil, pembebasan wanita, beatles, perang vietnam, dan kompetisi baby boom. Mereka membawa serta ukuran “etika hippies” dan tidak mempercayai otoritas. Namun, mereka menempatkan penekanan yang sangat besar pada prestasi dan keberhasilan material.
28
Lanjutan Kehidupan Generasi X telah dibentuk oleh globaliasasi kedua orang tua berkarier, MTV, Aids, dan komputer. Mereka Menghargai fleksibilitas, pilihan kehidupan, dan pencapaian kepuasan kerja. Keluarga dan hubungan sangat penting bagi kelompok ini. Tidak seperti veteran, generasi X adalh kelompok yang skeptis, terutama dari otoritas. Mereka juga menikmati kerja yang berorientasi pada Tim. Uang sama pentingnya seperti indikator kinerja karier, tetapi Generasi X bersedia menukar peningkatan bayaran, jabatan, keamanan, dan promosi dengan waktu luang yang lebih banyak dan pilihan gaya hidup yang luas. Dalam pencarian keseimbangan hidup, generasi X kurang bersedia melakukan pengorbanan pribadi demi kepentingan pemberi kerja mereka bila dibandingkan generasi sebelumnya, mereka membanggakan persahabatan sejati, kebahagiaan dan kesenangan.
29
Lanjutan Nexters (juga disebut neters, Millennials, Generation Y, dan Generation Next) tumbuh dalam kondisi perekonomian yang makmur, tetapi kemudian turut merasakan merosotnya kondisi perekonomian. Masa-masa dimana bonus dan pekerjaan dan karier mereka. Namun, mereka memiliki harapan-harapan yang tinggi dan mencari makna hidup melalui pekerjaan mereka. Para Nexter menikmati kberagaman dan merupakan generasi pertama yang menerima tekonologi. Mereka menjalani kehidupan dengan bantuan ATM, DVD, telpon selular, laptop, internet. Generasi ini cenderung berorientasi pada uang dan menginginkan hal-hal yang bisa dibeli uang. Mereka berusaha mengejar keberhasilan finansial. Seperti generasi X, mereka menyukai kerja sama tim tetapi juga sangat percaya pada diri sendiri. Mereka cenderung menekankan nilai terminal seperti kebebasan dan kehidupan yang nyaman
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.