Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAndrew Pecinta Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
SUPRAYOGI, 6101907037 PERBEDAAN LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU DAN LATIHAN LONCAT MELEWATI KOTAK TERHADAP HASIL KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI SIDAKATON 01 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : SUPRAYOGI - NIM : 6101907037 - PRODI : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi - JURUSAN : Jasmani Kes. & Rekreasi - FAKULTAS : Ilmu Keolahragaan - EMAIL : footballer_jos pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. - PEMBIMBING 2 : Drs. Hermawan, M.Pd. - TGL UJIAN : 2009-08-27
3
Judul PERBEDAAN LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU DAN LATIHAN LONCAT MELEWATI KOTAK TERHADAP HASIL KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI SIDAKATON 01 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009
4
Abstrak Skripsi ini berjudul Perbedaan Latihan Loncat Naik Turun Bangku Dengan Latihan Loncat Melewati Kotak terhadap Hasil Kemampuan Lompat Jauh pada Siswa Putra Kelas IV dan V SD Negeri Sidakaton 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan antara latihan loncat naik turun bangku dan latihan loncat melewati kotak, dan mana yang lebih baik antara latihan loncat naik turun bangku dengan latihan loncat melewati kotak terhadap hasil kemampuan lompat jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode latihan loncat naik turun bangku dengan latihan loncat melewati kotak serta untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara kedua latihan tersebut terhadap hasil kemampuan loncat jauh pada siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Sidakaton 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009. Jenis penelitian ini adalah peneitian eksperimen, populasi yang digunakan adalah siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Sidakaton 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 40 siswa. Penentuan sampel dengan menggunakan total sampling atau menggunakan keseluruhan jumlah populasi yaitu sejumlah 40 siswa. Pembagian kelompok ditentukan dengan jalan macthed by subjek, yang dalam pelaksanaan latihan-latihan kelompok eksperimen 1 melakukan latihan loncat naik turun bangku dan kelompok eksperimen 2 melakukan latihan loncat melewati kotak dan variabel terikatnya adalah lompat jauh. Data penelitian dianalisa dengan uji statistik t-tes dengan taraf signifikasi sebesar 5% dan derajat kebebasan sebesar 19. Diperoleh hasil t-hit = 2.580 > t- tab = 2.093. Selanjutnya berdasarkan perbedaan tes lompat jauh diperoleh hasil mean kelompok eksperimen 2 sebesar 309,85 dari mean yang diperoleh oleh kelompok eksperimen 1 sebesar 301,3. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1). Ada perbedaan yang signifikan antara latihan loncat naik turun bangku dengan latihan loncat melewati kotak terhadap hasil kemampuan lompat jauh pada siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Sidakaton 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal 2). Latihan loncat melewati kotak lebih baik dibanding dengan latihan loncat naik turun bangku terhadap hasil kemampuan lompat jauh. Sebagai saran yang digunakan bagi guru pendidikan jasmani dan kesehatan di Sekolah Dasar dalam melatih dan membina siswanya dalam cabang-cabang olahraga yang membutuhkan daya otot tungkai, latihan loncat naik turun bangku dan loncat melewati kotak dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam menentukan metode latihan dengan tidak melupakan bentuk-bentuk latihan yang sudah diberikan. Perlu dikembangkan lebih lanjut penelitian ini misalnya dengan penelitian yang sama namun jumlah sampel yang lebih besar atau dengan variabel bebas yang beragam sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap
5
Kata Kunci loncat jauh, olah raga, latihan
6
Referensi A. Hamidsyah Noer, Kepelatihan Dasar, Jakarta : Depdikbud. Aip Syarifudin, 1992. Belajar Aktif Atletik. Jakarta : Depdikbud Bompa, O Tudor ( 1994) Power Training for Sport Plymetrian Maximum Power Development, Canada Mesaic Press. ( Arna, 2001 No. 01/TH.XXXII/ Februari 2001 Jurnal Ilmu Keolahragaan UNNES). Depdikbud, 1994. Pendidikan Atletik Donal C Ahu, 1992, Jumping Into Plyometrics, Illenois Leasure : Press Champaign. Engkos Kosasih, 1993. Atletik.Semarang : Dahara Prize. Gunter Benhard, 1993 Theori and Metodology of Training. New York. Harsono, 1988. Coaching dan Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta Tambak Kusuma. JM. Ballesteros 1979. Pedoman Latihan Dasar Atletik.Ja. PASI. Johan M. Echols dan Hasan Shadely, 1982. Kamus Umum Bahasa Inggris. Jakarta : Gramedia. PASI, 1997. Peraturan Perlombaan Atletik. Jakarta : PB PASI Poerwadarminto, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Radcliffe JC. Farentinos LC. 1985. Plyometrics Explosive Power Training. Second Ed. Human Kinetics Publishers. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prize. Suharno, HP. (1985). Metodologi Pelatihan. Jakarta KONI Pusat. Sudarminto, 1991. Atletik. Jakarta : Depdikbud. Jakarta. Suharsimi Arikunto, 1999. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Sutrisno Hadi, 1987. Statistik Jilid II. Yogyakarta : Andi Offset. Tamsir Riyadi, 1982. Petunjuk Atletik. Yogyakarta. Teel, B.1981. Track and Feld Coaching Manual: Campaign IL ; Leisure Press.
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.