Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehMartin Sinta Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
S. BEKTI ISTIYANTO, S.SOS, M.SI
2
MEMBANGUN CITRA Proses membangun citra yang efektif selalu diawali dengan : penelitian, karena penelitian menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan masalah pengidentifikasian publik-publik yang terlibat penulisan sasaran dan tujuan organisasi pemilihan strategi program kegiatan (Broom & Dozier, 1990:45)
3
BEBERAPA JENIS PENDEKATAN Pendekatan tanpa penelitian (No Research Approach) Pendekatan informal (Informal Research) Pendekatan peristiwa media (Media Event Approach) Pendekatan hanya untuk evaluasi (Evaluation Only approach) Pendekatan Manajemen Ilmiah (Scientific Management Approach)—dengan penelitian
4
Model Munculnya Citra PKS Tindakan Komunikasi Citra/reputasi Untuk meningkatkan citra perlu diperhatikan : 1.Kepentingan publik sasaran 2.Aturan main 3.Nilai-nilai moral 4.Kesesuaian program yang kita tawarkan 5.Kemampuan menggunakan media
5
Pemilihan Media Media terkendali (terkontrol) (+) Ada kontrol dari organisasi, perencanaan pesan, waktu, pretest pesan (-) Kredibilitas kurang, pesan hanya 1 sisi, biaya dan waktu mahal Media tidak terkendali (tak terkontrol) (+) Objektivitas, lebih mudah dan murah (-) Mungkin ada kesalahan, waktu tidak tepat, tidak ada jaminan, tidak ada perencanaan, tak bisa pre-test
6
Pertimbangan Dalam Memilih Saluran Komunikasi: Ketersediaan Biaya Impak yang diharapkan Relevansi Keterampilan Petugas Humas (Tim)
7
Syarat Pesan Yang Baik: Mudah dipahami (understandable) Topikal-lokal Bisa ditindaklanjuti (Actionable)
8
Evaluasi Program Membangun Citra Evaluasi Proses (Process evaluation); Berkaitan dengan usaha-usaha untuk mengetahui apakah program-program membangun citra telah dikelola dengan baik, berkesinambungan dan efektif. Evaluasi hasil ( Outcome evaluation) Berkaitan dengan usaha-usaha mengetahui apa dampak atau hasil yang ditimbulkan oleh program-program membanun citra yang telah dijalankan.
9
Kategori Evaluasi Menurut Kendal: 1. Goal achievement: Yang diukur adalah sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam program kehumasan bisa tercapai. 2. Measurement of improvement: Untuk melihat perbaikan-perbaikan yang sudah terjadi dalam sikap dan pengetahuan publik. 3. Measurement of result: Untuk mengetahui apa yang sudah dibuat atau dihasilkan humas, tetapi belum sampai pada tahap penyelesaian masalah atau pencapaian tujuan organisasi. 4. Cost efficiency: untuk mengukur sukses program dengan menghitung nilai uang yang dihasilkan program diohubungkan dengan usaha atau jumlah uang yang dikeluarkan untuk program itu sendiri. 5. Organizational Change: Evaluasi terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi sebagai hasil kampanye PR 6. Unplanned result: mencoba melihat hasil-hasil sampingan yang muncul akibat adanya program humas organisasi 7. Unarticulated Hopes: Mengidentifikasi harapan-harapan pihak manajemen terhadap program humas.
10
Beberapa strategi ‘Pendekatan Masyarakat’ yang bisa diterapkan Pemberdayaan Masyarakat dengan memberikan warna terhadap mereka dengan wacana, pemikiran, ide, gagasan, dan memungkinkannya untuk meminimalisir hambatan politik dari mereka yang tidak suka baik personal dan institusi. Mengadakan gerakan ‘amal khidamiy (pelayanan), sesuai dengan kebutuhan dan problematika masyarakat. Mengadakan kegiatan yang terkait dengan tau’iyah siyasiyah islamiyah (penyadaran politik keislaman) kepada seluruh masyarakat diawali dengan rekruitmen, pembinaan keislaman, wawasan, dsb., sehingga diharapkan akan mampu menjadi pelaku kegiatan politik Islam/PKS di masyarakat. Menciptakan Islamic Atmosphere di masyarakat dengan membangun public opinion nilai-nilai Islami, yang merupakan necessary condition bagi terbangunnya kultur Islam dan kelancaran aktivitas politik dan dakwah. Membangun interaksi dan atau kerjasama antara lembaga di masyarakat dengan berbagai aktivitasnya, tokoh-tokoh, instansi dan berbagai ormas lain sesuai dengan kesepakatan ide atau gagasan dan strategi. Menyebarkan fikrah dan akhlak islami dalam berpolitik. Melembagakan kebiasaan dan kegiatan islami di masyarakat dengan melibatkan mereka sebagai subyek kegiatan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.