Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Chromosomes
2
Jumlah chromosom Individu pada spesies yang sama mempunyai jumlah kromosom yang sama Species yang berkerabat dekat jumlah kromosomnya juga hampir sama. Individu yang jumlah set kromosomnya lengkap disebut euploidy (termasuk haploids, diploids, triploids, tetraploids dll) Gamet biasanya mempunyai satu set Kromosom yang disebut Haploid (monoploid) Sel somatik mempunyai dua set kromosom 2n : Diploid
3
Jika jumlah set kromosom lebih dari 2 set disebut Polyploidy
3n – triploid 4n – tetraploid Jika jumlah set kromosom lebih dari 2 set disebut Polyploidy Jika jumlah kromosom pada setiap set tidak lengkap menyimpang dari diploid disebut Aneuploidy. Misal : Monosomics (2n-1) Trisomics (2n+1) Nullisomics (2n-2) Tetrasomics (2n+2)
4
Organisme kromosom Bawang merah /Onion 16 Wortel /Carrot 20 Tomat /Tomato 24 Tembakau/Tobacco 48 Padi /Rice Jagung /Maize 20 Gandum /Wheat 42
5
Morfologi kromosom dibedakan berdasarkan letak centromer.
Centromere membagi kromosom menjadi dua bahagian /lengan Centromer adalah tempat dimana spindle fibers menempel satu sama lain saat pembelahan sel Metacentric : centromer berada tepat ditengah kedua lengan kromosom Acrocentric atau submetacentric : jika centromere lebih dekat kepada salah satu ujung lengan kromosom Telocentric : centromer berada pada ujung lengaan kromosom
7
LINKAGE (TAUTAN GEN)
8
Morgan dan Sutton mendapatkan bahwa setiap kromosom terdiri dari banyak gen.
Pada keadaan normal (menurut pewarisan Mendel) kromosom yang sehomolog akan berpisah ke arah kutub yang berbeda. Pada keadaan tertentu gen yang berdekatan lokus pada kromosom yang sama dan sehomolog tidak dapat memisah secara bebas (linkage)
9
Secara fisik gen tersebut bertaut pada kromosom, namun kombinasi baru dapat terjadi dengan adanya pindah silang (crossing over) Bila tautan sempurna : gen-gen tersebut selalu diwariskan bersama-sama, berasal dari tetua yang sama Biasanya tautan gen tidak sempurna : sebagian dapat bergabung secara bebas
10
Posisi Gen Berangkai Pada Kromosom
Hukum pemisahan gen Mendel; gen yang tidak bertaut/berangkai
11
Bukti adanya linkage Bateson and Punnet (1905) Tetua PPLL X ppll
Sifat P = bunga ungu L = pollen panjang p = bunga merah l = pollen bulat Bateson and Punnet (1905) Tetua PPLL X ppll ungu panjang merah bulat F PpLl : ungu panjang F2 Penotip Diamati Harapan Ungu panjang Ungu bulat Merah panjang Merah bulat Jumlah Rasio Pada F 2 harusnya 9 : 3 : 3 : 1 Ungu : Merah 112 Panjang 323 : bulat
12
Persilangan lain Tetua PPll X ppLL ungu bulat merah panjang
F PpLl : ungu panjang F2 Penotip Diamati Harapan Ungu panjang Ungu bulat Merah panjang Merah bulat Jumlah Rasio Pada F 2 harusnya 9 : 3 : 3 : 1 Ternyata hasil tidak sesuai dengan harapan
13
Setelah dilakukan uji silang : PpLl x ppll Ungu panjang merah bulat
Keturunan: Persilangan 1 Persilangan harapan Ungu panjang Ungu bulat Merah panjang Merah bulat Jadi rasio penotip juga tak sesuai dengan teori Mendel
14
Lingkage dibedakan menjadi :
Coupling (Sis) : Satu tetua menyumbang dua gen dominan; tetua lain menyumbang dua gen resessif Pada Persilangan PPLL x ppll P L l p
15
Contoh pada persilangan PPll x ppLL
Repulsion (trans) : satu tetua menyumbang satu gen dominan dan satu gen resesif, tetua lain menyumbang satu dominan dan satu resessif lain. Contoh pada persilangan PPll x ppLL P l p L
16
Penyebab linkage adalah karena terjadinya pindah silang pada kromosom yang sehomolog
PL/PL x pl/pl P L L Gametnya PL Pl pL pl P P l p L l p p l
17
Persilangan di atas akan menghasilkan : F1 : PL/pl x plpl Keturunan : berdasarkan frekuensi 7:1:1:7 yang diperoleh Bateson dan Punnet Fenotipe Genotipe Frekuensi Tipe Ungu, Panjang PL/p1 0.4375 Tetua Ungu, Bulat Pl/pl 0.0625 Rekombinan Merah, Panjang pL/p1 Merah, bulat pl/pl
18
Pindah Silang Gen-gen menampakkan tautan karena gen-gen terletak sangat dekat satu sama lain pada kromosom yang sama Rekombinasi dapat terjadi apabila bagian-bagian kromosom saling bertukar (pindah silang) Pindah silang terjadi selama pembelahan meiosis pertama
19
Proses Pindah silang tunggal
20
Proses Pindah Silang Ganda
Pada pindah silang ganda ada dua kiasmata menyangkut tiga gen yang diketahui
21
Pemetaan Kromosom Morgan menduga bahwa frekuensi pindah silang sangat ditentukan oleh jarak antar gen Kemungkinan terjadinya pindah silang antara dua gen makin besar apabila jarak antar gen itu makin jauh Faktor lain yang menentukan misalnya jarak dangan sentromer, umur organisme, suhu, nutrisi dan zat kimia Ahli genetika menggunakan persentase pindah silang untuk menggambarkan jarak antar gen yang bertaut
22
Jarak peta dan Frekuensi Rekombinan
F1 heterozigot : PL/pl x plpl (coupling) (ungu, panjang) (merah, bulat) Keturunan : Fenotipe Genotipe Jumlah Ungu, panjang PL/pl 123 Ungu, bulat Pl/pl 18 Merah, panjang pL/pl 17 Merah, bulat pl/pl 122
23
Frekuensi Rekombinan =
x 100% Tipe tetua + rekombinan 35 = x 100% = 12.5%
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.