Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015"— Transcript presentasi:

1 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015
Update 23 Januari 2015 Bidang Informasi Iklim

2 OUTLINE Kondisi Umum Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Januari s.d. Juni 2015 Kesimpulan

3 KONDISI UMUM Sampai dengan Dasarian II Januari, kondisi ENSO berada pada kisaran Normal, sedangkan Dipole Mode berada pada kisaran negatif SSTA Indonesia umumnya relatif hangat dibandingkan rata-ratanya Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia umumnya relatif sama dengan klimatologinya, kecuali di utara ekuator. Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Kalimantan bag. utara, Jawa bag. Timur, dan Sulawesi bag. Utara.

4

5

6 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015

7 ANALISIS ANGIN LAP 850mb Pola siklonal mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia relatif sama dengan klimatologinya, kecuali di bagian utara Kalimantan. Angin baratan di bagian selatan ekuator mulai dominan. (Sumber : JRA/ JDAS)

8 ANALISIS ANGIN ZONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen zonal (timur-barat) umumnya relatif sama dengan klimatologinya. Angin baratan dominan hampir di seluruh wilayah Indonesia. (Sumber : JRA/ JDAS)

9 ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen meridional (utara-selatan) umumnya relatif berbeda dengan klimatologisnya. Aliran massa udara dari utara lebih lemah di Indonesia bagian barat, serta lebih kuat di Indonesia bagian timur. (Sumber : JRA/ JDAS) 9

10 Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Kalimantan bag. utara, Jawa bag. Timur, dan Sulawesi bag. Utara. (Sumber : JRA/ JDAS)

11 Analisis Anomali Suhu Muka Laut
(Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.23/Negatif; Anomali SST Indonesia : -0.5 s.d + 1.0oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.451oC /Normal Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bag. barat

12 Analisis Anomali Suhu Muka Laut Terkini
(Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.37/ Negatif; Anomali SST Indonesia : -0.5 s.d oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : oC /Normal  Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia

13 PANTAUAN NILAI SOI TERKINI HINGGA DASARIAN II JANUARI 2015
Nilai Southern Oscilation Index (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -8.5/Normal; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan dengan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suplai uap air yang signifikan dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik

14 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Januari s.d. Juni 2015

15 PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 23 JANUARI 2015)
1. NCEP/NOAA (USA) Jan-Feb15El Nino Lemah Mar-Mei15 Kondisi Normal Jun15El Nino Lemah 2. Jamstec (Japan) Jan-Jun15  El Nino Lemah 3. BoM/POAMA (Australia) Jan-May15 Kondisi Normal 4. BMKG (Indonesia) Jan15 El Nino Lemah Feb15 Kondisi Normal Mar-Jun15El Nino Lemah El Nino Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia  Samudera Pasifik El Nino Moderate El Nino Lemah NORMAL La Nina Lemah Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik  Indonesia La Nina Moderate La Nina Kuat INSTITUSI Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 NCEP/NOAA 0.55 0.53 0.45 0.4 Jamstec 0.75 0.85 0.95 0.8 BoM 0.25 0.24 0.3 0.38 BMKG 0.59 0.42 0.54 0.60 0.58 Jun-15 0.55 0.8 0.51 0.74 15

16 PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 23 JANUARI 2015)
BMKG Kesimpulan: Prediksi Indeks Dipole Mode Januari s/d Juni 2015: Normal/penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. DM (+) Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur NORMAL DM (-) Kuat Aliran massa uap air dari Afrika Timur ke Indonesia Prediksi IOD Institusi Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 BoM -0.37 -0.29 -0.2 -0.22 -0.19 -0.17 BMKG -0.16 -0.06 0.05 -0.01 16 16

17 MONSOON ASIA Monsun dari Asia saat ini melemah (ditandai dengan nilai indeks monsun Asia menuju positif). Diprediksi akan mulai menguat dalam satu minggu kedepan, hal ini mengindikasikan bahwa mulai bertambahnya peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Sumatera. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

18 MONSOON AUSTRALIA Monsoon dari Australia saat ini kuat (ditandai dengan nilai indeks monsoon Australia semakin ke arah negatif). Diprediksi akan makin menguat hingga satu minggu ke depan hal ini mengindikasikan bahwa potensi pembentukan awan di sekitar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih sedikit dibanding klimatologinya. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

19 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Januari 2015

20 PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN JANUARI 2015
PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN JANUARI 2015 PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN JANUARI 2015

21 Kesimpulan ENSO berada pada kondisi Netral sehingga tidak terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian timur ke Samudra Pasifik Dipole Mode bernilai negatif sehingga terjadi penambahan pasokan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat Kondisi SST di wilayah Indonesia barat relatif lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya mengakibatkan mulai terdapat suplai uap air di perairan Indonesia. SOI bernilai negatif (-8.5) ; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suplai uap air yang signifikan dari Samudra Pasifik ke Indonesia. Pola aliran massa udara lapisan 850 mb di wilayah Indonesia umumnya relatif sama dengan klimatologisnya kecuali di bagian utara Kalimantan. Aliran massa udara dari Asia teramati lebih lemah di wilayah Indonesia bagian barat. Beberapa bulan ke depan ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah, Dipole Mode Normal, dan SST perairan Indonesia cenderung normal hingga hangat .

22 Terima Kasih

23 Lampiran

24 Prediksi ENSO dari Institusi Internasional
Seluruh institusi internasional memprediksi perkembangan ENSO bulan Februari 2015 berada pada kondisi normal cenderung El Nino. Summarized by POAMA 24

25 KEJADIAN EL NINO DAN DIPOLE MODE 1981 – sekarang
Sumber : NOAA EN/LN Lemah ± 0.5 – 1.0 0C EN/LN Moderate ±1.0 – 2.0 0C EN/LN Kuat > ±2.0 0C Level EN/LN & DM Dipole Mode (DM) Normal ±0.40 PERIODE EL NINO Anomali Suhu Muka Laut (0 C) Pasifik Tengah (El Nino/ La Nina) Perairan Indonesia Samudera Hindia (Dipole Mode) AMJ 1982 – MJJ 1983 + 2.3 -0.60 + 2.20 JAS 1986 – JFM 1988 + 1.6 -0.05 + 1.88 AMJ 1991 – JJA 1992 + 1.8 -0.23 + 1.56 AMJ 1994 – FMA 1995 + 1.3 -0.52 + 2.73 AMJ 1997 – AMJ 1998 + 2.7 s/d +3.2 -0.29 AMJ 2002 – FMA 2003 + 1.5 0.17 + 0.96 MJJ 2004 – JFM 2005 + 0.9 -0.06 - 0.19 JAS DJF 2006/07 + 1.1 -0.25 + 1.59 JJA MAM 2010 +1.6 +0.55 +0.08 Desember 2014 21 Januari 2015 +0.73 +0.52 +0.36 +0.21 -0.31 25

26 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST oleh NCEP (USA) (UPDATE 23 JANUARI 2015)
Prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) di Pasifik tengah pada Februari 2015 menunjukkan kondisi cenderung hangat selanjutnya diprediksi akan tetap hangat di bulan-bulan berikutnya hingga Juli 2015

27 Prediksi Probabilistik Elnino/Lanina
Sumber: IRI 27

28 Tabel Prediksi Elnino/La Nina
Kondisi El Nino diprediksi akan lebih dominan pada periode JFM hingga JJA 2015. Sumber: IRI 28


Download ppt "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google