Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KUTIPAN DAN BIBLIOGRAFI
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan supaya karangan tidak diangggap sebagai suatu himpunan dari berbagai macam pendapat. Garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri, sebaliknya kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapatnya itu. Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan menjadi : Kutipan langsung Pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tak langsung Pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
2
Prinsip-prinsip mengutip
Jangan mengadakan perubahan Pada waktu melakukan kutipan langsung, jangan mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya. Bila dirasa perlu mengadakan perubahan tekniknya, maka harus dinyatakan atau diberi keterangan yang jelas bahwa telah diadakan perubahan tertentu dengan tanda kurung segi empat. Contoh : [huruf miring dari saya, penulis] b. Bila ada kesalahan Penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, penulis hanya diperkenankan memberi catatan terhadap kesalahan tersebut. Catatan terhadap kesalahan dapat ditempatkan sebagai catatan kaki atau dapat pula dengan tanda kurung segi empat yang ditempatkan di belakang kata atau unsur yang hendak diperbaiki. Contoh : “Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic!] sentral / distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”
3
Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan dinyatakan dengan tiga titik berspasi jika unsur yang dihilangkan terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka tiga titik berspasi ditambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat. Baik pada awal maupun akhir kutipan, tiga titik berspasi harus dimasukkan dalam tanda kutip, sebab unsur yang dihilangkan merupakan bagian kutipan.
4
Cara-Cara Mengutip Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris Dimasukkan dalam teks dengan cara Kutipan langsung diintegrasikan dengan teks Jarak antara baris dengan baris dua spasi Kutipan diapit dengan tanda kutip Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan tersebut. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris Jika kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, maka : Kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi Jarak antara baris dalam kutipan satu spasi Kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip Dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu. Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 – 7 ketukan, bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama dari kutipan dimasukkan lagi 5 – 7 ketukan. Bila dalam kutipan terdapat kutian lagi, maka : Mempergunakan tanda kutip ganda (“....”) bagi kutipan asli dan tanda kutip tunggal (‘....”) bagi kutipan dalam kutipan itu, Bagi kutipan asli tidak dipergunakan tanda kutip, sedangkan kutipan dalam kutipan itu mempergunakan tanda kutip ganda.
5
Mempergunakan tanda kutip
Contoh : Mempergunakan tanda kutip “Sebab itu pembentukan sebuah alinea sekurang-kurangnya mempunyai tujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain, serta memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir kalimat.” (Keraf, 1994 : 63) Tidak mempergunakan tanda kutip Sebab itu pembentukan sebuah alinea sekurang-kurangnya mempunyai tujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain, serta memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir kalimat (Keraf, 1994 : 63) Mempergunakan dua jenis tanda kutip 1 Spasi
6
Kutipan tak langsung Mengemukakan inti atau sari dari suatu pendapat, sehingga tidak digunakan tanda kutip Syarat-syarat kutipan tak langsung : Kutipan diintegrasikan dengan teks Jarak antar baris dua spasi Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip Dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan Contoh : Kalimat efektif adalah kalimat yang mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan pengarang, bagaimana ia dapat mewakilinya secara segar dan sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa yang dibicarakan. Kalimat yang efektif memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembaca atau penulis (Keraf, 1994 : 35)
7
Kutipan pada catatan kaki
Kutipan ditempatkan dalam spasi rapat, biarpun kutipan itu singkat. Kutipan dimasukkan dalam tanda kutip, dan dikutip seperti teks aslinya. Contoh : Kalimat merupakan unsur penting untuk mengungkapkan fakta, pikiran, sikap, dan peranan. Karena itu Minto Rahayu beranggapan hal ini harus diungkapkan dalam kalimat efektif.2 Pada catatan kaki halaman yang sama, di bawah nomor urut penunjukan 2, dapat dibaca sebuah kutipan langsung seperti di bawah ini 2Kata beliau : “Kalimat efektif ialah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.” (Rahayu, 2007 : 79) 1 Spasi
8
Kutipan atas ucapan lisan
Perlihatkan naskah kutipan terlebih dahulu kepada orang yang memberi keterangan untuk mendapatkan pengesahan. Sumber ucapan lisan dapat dimasukkan langsung dalam teks, dapat pula dimasukkan dalam catatan kaki. Cara pertama Dalam menjawab nota keuangan dan RAPBD Daerah Khusus Ibukota tahun 1973, tanggal 2 Pebruari 1973, Gubernur Ali Sadikin mengatakan a.l. : “...Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu pada perspektif yang lebih luas dan pada proposisi yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum...” Cara kedua Kepentingan umum akhirnya menuntut hal yang demikian, sebagaimana ditegaskan dengan kata-kata berikut : “....Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu pada perspektif yang lebih luas dan pada proposisi yang wajar maka akan terlihat bahwa kepentingan umum...”2 2Gubernur Ali Sadikin dalam menjawab nota keuangan & RAPBD 1973, tanggal 2 Pebruari 1973.
9
B. BIBLIOGRAFI Bibliografi atau daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagaian karangan yang tengah digarap. Unsur-unsur bibliografi adalah : Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap Judul buku Data publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid, Untuk sebuah artikel diperlukan judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun
10
Cara-cara menyusun bibliografi
Dengan seorang pengarang Nama keluarga, nama kecil atau inisial, kemudian gelar Jika buku disusun oleh sebuah lembaga, maka nama lembaga menggantikan nama orang Jika tidak ada nama pengarang, maka urutannya dimulai dari judul buku Judul ditulis dengan huruf miring Urutan data publikasi adalah tempat publikasi, penerbit Pencantuman banyak hal bukanlah hal wajib, sehingga bisa dihilangkan Penggunaan tanda titik sesudah tiap keterangan : sesudah nama pengarang, sesudah judul buku, sesudah data publikasi, dan kalau ada sesudah jumlah halaman. Gunakan titik dua sesudah tempat terbit, serta tanda koma sesudah nama penerbit Contoh : Rahayu, Minto Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
11
b. Dengan dua atau tiga pengarang
Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik Urutan nama pengarang harus sesuai dengan judul buku. Contoh : Thomas, Linda dan Sham Wareing Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. c. Buku dengan banyak pengarang Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik Untuk menggantikan nama-nama pengarang lainnya cukup digunakan singkatan et all, dll atau dkk. Morris, Alton C., et all College English, the First Year. New York : Harcourt, Brace & Word. Inc.
12
Daftar pustaka untuk majalah, koran, katalog, brosur
Contoh : “Tajuk Rencana” Kompas 23 Juni 2007 Wiranto, Jenderal TNI “Strategi Nasional Menghadapi Liberalisasi Ekonomi Asia Pasifik tahun 2020” dalam Majalah Komunikasi dan Informasi Ketahanan Nasional. Nomor 63 – ISSN e. Daftar pustaka diktat, catatan kuliah Ahmadi, Muklis, dkk Komposisi Bahasa Indonesia I : Tipe dan Jenis Bentuknya. Malang : IKIP. Universitas Indonesia Modul Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi.
13
f. Daftar pustaka makalah Contoh : Panjaitan, Beni, dkk. 1986
f. Daftar pustaka makalah Contoh : Panjaitan, Beni, dkk Pembuatan Gedung Fakultas Kesehatan UI, Depok (laporan praktek kerja). Jakarta : UI. g. Daftar pustaka terbitan instansi / lembaga MPR RI Hasil-Hasil Sidang Umum IV. Jakarta : Departemen Penerangan RI. h. Daftar pustaka sumber dari internet Arifin, Muhammad Kontinuitas dan Perubahan Nasionalisme di Indonesia dalam Perspektif Global dan Lokal. Akses 5 April 2006.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.