Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BASIC DATA TYPES, VARIABLES & OPERATORS
2
Penyajian dan Pengolahan Informasi
Sehari-hari, kita menggunakan abjad-abjad dan angka-angka ketika kita bekerja dengan komputer. Misalnya ketika menulis menggunakan Word atau mengolah angka-angka memakai Excel Contoh abjad/angka : ‘a’,’b’,”elektro”,100,255, dsb Apakah komputer dapat secara langsung bisa mengolah/menyajikan data-data tersebut?? Jawabnya:Komputer tidak dapat langsung menggunakan abjad/sistem bilangan yang biasa kita gunakan
3
MENGAPA?? Komputer digital hanya dapat mengenal dua keadaan, yang setara dengan bilangan biner 0 dan 1 Setiap simbol dalam abjad perlu disandikan ke dalam sandi(kode) runtun digit biner (bit) dan menggunakan sistem bilangan biner untuk semua komputasi.
4
Jadi, apakah kita harus selalu menggunakan bilangan biner, ketika mengoperasikan komputer??
Tentu tidak, karena di komputer sudah terdapat software yang mengkonversi informasi yang kita berikan menjadi bilangan biner Yang perlu kita tahu sebagai programmer adalah cara komputer menyandikan abjad dan angka dalam bentuk biner
5
Penyajian Abjad(karakter) Pada Komputer
Himpunan karakter yang digunakan dalam komputer disandikan dengan kode ASCII (American Standard code for Information Interchange) Apa maksudnya?? karakter-karakter yang digunakan komputer,misalnya : ‘A’ .. ‘Z’, ‘a’ .. ‘z’, ‘0’…’9’,’!’..’%’ dst masing-masing mempunyai kode dalam bentuk bilangan biner, kode-kode yang mewakili karakter-karakter itulah yang disandikan dengan kode ASCII Misalnya, kode ASCII karakter ‘a’ = …. , karakter ‘0’ = Kode ASCII berukuran 8 bit
6
Penyajian bilangan bulat tak bertanda (unsigned integer)
Tidak mengenal bilangan negatif atau pecahan Disandikan dalam bilangan biner Banyaknya bilangan biner(bit) yang digunakan untuk menyandikan bilangan tersebut, menentukan range(jangkauan) bilangan yang disandikan Contoh: bilangan 4 bit disandikan dari 0000 – 1111 untuk mewakili bilangan 0 – 15(bilangan basis 16). Range bilangan unsigned 4 bit = 0 – 24-1 Range bilangan unsigned n bit = 0 – 2n-1
7
Contoh : bilangan tak bertanda 4 bit
Kode biner 4 bit decimal hexadecimal bit 3 bit 2 bit 1 bit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 11 B 12 C 13 D 14 E 15 F
8
Penyajian bilangan bertanda(signed)
Terdiri dari bilangan bulat negatif dan positif Misalnya bilangan 4 bit(basis 16) : ada 16 bilangan anggota maka range bilangan : {-8,-7,…,0,1,..,6,7} Range : -(basis/2) s/d ((basis/2)-1) Penentuan kode biner bilangan negatif menggunakan metode komplemen 2 Kode_biner (n) = kode_biner_unsigned (basis + n), dengan n negatif Contoh : kode -6 = kode biner unsigned (16 – 6) = kode biner unsigned 10 = 1010 Range bilangan signed n bit = -(2n-1) s/d (2n-1)-1
9
Cara mengenali bil positif dan negatif untuk bilangan bertanda
Bilangan nol dan positif: 0 s/d basis/2 (0 < n < [basis/2]-1 ) Bilangan negatif Basis/2 s/d basis – 1 (basis/2 < n < basis – 1)
10
Signed & Unsigned Contoh :
Suatu bilangan 16 bit, misalnya 0b (0xEA60) akan dibaca sebagai bilangan oleh tipe unsigned, tapi akan dibaca sebagai oleh tipe signed.
11
Bilangan heksadesimal (hex)
Sebagai simbol untuk bilangan 4 bit dari 0000 sampai 1111 Simbol yang digunakan 0 s/d 9 ditambah A s/d F Masing-masing simbol mewakili satu kombinasi 4 bit
12
konversi Contoh 3010= = 1E16 = AD16 10102=A16 , 11012=D16 7F16= 716=01112,F16=11112 Lebih mudah melakukan konversi antara bilangan biner dan hexadecimal Bilangan hexadecimal biasanya digunakan untuk menyajikan bilangan biner, terutama yang lebih dari 4 bit
13
Konversi desimal ke biner
Bilangan desimal dikonversi ke biner dengan membagi bilangan tersebut dengan 2 kemudian diambil sisanya Pembagian dilakukan sampai didapat hasil bagi = 1 Sisa hasil bagi hanya berupa bilangan 1/0 Bilangan biner disusun dari sisa yang didapat
14
Contoh konversi 9010= ……..2 2| 90 |0 90 dibagi 2 = 45 sisa 0
2| 45 |1 2| 22 |0 2| 11 |1 2| 5 |1 2| 2 |0 2| 1 | 9010=
15
Notasi C/C++ Desimal tulis saja apa adanya
Biner diberi awalan ‘0b’ / ‘0B’ Contoh :0b , 0b1010 Hexadecimal diberi awalan ‘0x’ / ‘0X’ Contoh :0xFF,0x10
16
Basic types di C Tipe data Bit Range char 8 -128 127 unsigned char 255
255 int 32 -2,147,483,648 2,147,483,647 unsigned int 4,294,967,295 short int 16 -32,768 32,767 unsigned short int 65,535 long int unsigned long int float 3.40E-38 3.40E+38 double 64 1.7E-308 1.7E+308 long double 80 3.4E-4932 1.1E+4932
17
Basic Types Tipe data float, double,dan long double digunakan untuk menyajikan tipe bilangan real, termasuk pecahan Tipe data char dan int digunakan untuk menyajikan bilangan bulat Di C, tipe data char juga digunakan untuk menyimpan kode ASCII suatu karakter
18
Deklarasi Variabel Nilai suatu variabel bisa diubah didalam program
Variabel harus dideklarasikan sebelum digunakan di program Untuk memberi tahu program atau fungsi bahwa variabel tersebut akan digunakan Bentuk umum: type variable_list; Contoh : char a,b;//deklarasi variable a dan b unsigned int jumlah;//deklarasi var jumlah float rerata;//deklarasi var rerata
19
Literals Pada suatu program, dimungkinkan mengakses suatu nilai (angka,karakter) secara langsung tanpa melewati suatu variabel, misalnya: a = 5; my_func(100); pi=3.14; ch=‘a’; printf(“hello world”); Nilai 5, 100, 3.14,‘a’,”hello world” pada contoh di atas adalah literal
20
Defined constant (#define)
#define adalah suatu preprosesor pengarah Fungsinya adalah untuk mendefinisikan suatu konstanta yang bisa digunakan di seluruh bagian program Formatnya : #define identifier value Contoh : #define phi 3.14 , #define g 10
21
#define Biasanya #define ditempatkan pada awal program atau pada file header Seluruh bagian program bisa mengakses nilai yang sudah di-define tadi, misalnya: a=phi; F=10*g;//phi dan g sudah terdefinisi Ingat, phi dan g bukan variabel!! Jadi tidak bisa dipakai seperti ini : g=10;
22
Inisialisasi variabel
Suatu variable bisa diinisialisasi secara langsung pada saat dideklarasikan, contoh: int a = 1000; char x = ‘x’; float nilai = ; char hello[12] = “hello world”;
23
Representasi suatu variabel di memori
Pada saat program berjalan, data-data variabel program akan menempati suatu ruang di memori Berapa besar ruang di memori yang dipakai dan seperti apa konfigurasi data di memori, tergantung dari tipe datanya
24
Representasi bilangan unsigned char dan int
Bilangan unsigned short int Konfigurasi akan sama pada bilangan 32 bit, hanya jumlah bitnya yang berbeda
25
Representasi bilangan signed
Bilangan char Bilangan short int Konfigurasi akan sama pada bilangan 32 bit, hanya jumlah bitnya yang berbeda
26
Bagaimana suatu bilangan negatif disimpan di memori?
Menggunakan teknik komplemen-2(pengantar tentang komplemen-2 ada di PPT ini hal 9) Komplemen-2 komplemen-1 + 1
27
Apa itu komplemen-1? Komplemen-1 suatu data adalah bit-wise negation dari data tersebut Misalnya : d = 15 = 0b Komplemen1(d)= 0b Maka komplemen2(d) = 0b Jadi -15 disimpan sebagai 0b di memori
28
Bagaimana dengan bilangan pecahan atau real?
Bilangan pecahan disimpan di memori dalam bentuk floating point Untuk membahas floating point, kita awali dengan menyajikan suatu bilangan pecahan dalam bentuk biner
29
Representasi suatu bilangan pecahan
Representasi desimal : misal: bilangan Scientific notation: = * 10^1 ^-sign ^- mantissa ^- exponent
30
Representasi suatu bilangan pecahan
Representasi biner Besarnya bilangan adalah: B= …+ b2*22 + b1*21+ b0*20 + b-1*2-1 + b-2*2-2 + … Misalnya bilangan – = -(17 + ¼) = -( ) Penulisan bilangan binernya : 17 = , ¼ = 0.01 Jadi, =
31
Format floating point Suatu bilangan pecahan tidak disimpan di memori komputer dalam format representasi binernya Bilangan tersebut akan disimpan dalam format floating point Untuk format float 32 bit, skema bilangan tersebut adalah sbb:
32
Format floating point Bilangan yang akan disimpan dalam memori disajikan melalui persamaan berikut: B =(-1)S * 2(E-127) * 1.M Ket: S bernilai 0(positif) atau 1(negatif) E dimasukkan ke rumus dalam bentuk desimal M dimasukkan ke rumus dalam bentuk biner
33
Contoh konversi Bilangan B=-17.25 Konversi ke biner B=-10001.01
ke biner scientific B= * 24 Dari bentuk biner scientific tersebut, B bisa ditulis sbb: B = (-1)1 * 2( ) * Jadi didapat sbb: S = 1, E = 131, M =000101
34
Penyimpanan ke memori S = 1 E = 131 = 10000011
17 buah 0 ditambahkan sehingga jumlah bit total pada M adalah 23 bit bentuk yang tersimpan di memori adalah: ket:hijau : S, biru : E, merah : M
35
Operator Operator Aritmatika Increment & Decrement Operator Logika
Operator Relasional
36
Operator Aritmatika - Operator Action pengurangan / negasi +
penjumlahan * perkalian / pembagian % modulus (sisa)
37
Operator increment & decrement
Increment : menambah variabel tersebut dengan 1 ( x = x + 1) Decrement : mengurangi variabel tersebut dengan 1 (x = x -1) Operator Action -- decrement (x=x-1) ++ increment (x=x+1)
38
Operator relasional Digunakan untuk membandingkan 2 variabel atau variable dengan literal Output operasi relasional adalah kondisi true atau false (1 atau 0) Operator makna > lebih dari >= lebih dari atau sama dengan < kurang dari <= kurang dari atau sama dengan != tidak sama dengan == sama dengan
39
Operator Logical Digunakan untuk menghubungkan 2 operasi relasional atau mengoperasikan bilangan bool Inputnya berupa kondisi true/false(1/0) outputnya juga kondisi true/false Operator Action && Logical AND || Logical OR ! Logical NOT
40
Operator Bit-wise Masukan operator bit-wise ini adalah suatu bilangan/karakter Operator ini mengoperasikan bit demi bit yang ada di karakter atau bilangan itu operator description & Bitwise AND | Bitwise OR ^ Bitwise Exclusive OR (XOR) ~ Unary complement (bit inversion) << Shift Left >> Shift Right
41
Operator lainnya C masih punya beberapa operator lainnya
Selengkapnya baca buku teks
42
casting Merupakan konversi dari suatu tipe ke tipe yang lain Notasi :
variabel2=(tipe)variabel1; //c dan c++ Variabel2=tipe(variabel1); //khusus c++ Contoh: float pi=3.14; int a; a = (int)pi; //ini disebut tipe casting //jadi, sekarang berapa nilai a??
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.