Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehArief Iyan Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
TOKSISITAS AIR LIMBAH LAUNDRY TERHADAP IKAN TAWES
Oleh : GLORY HERRYAN Pembimbing : Ir.Naniek Ratni JAR,MKes JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TENIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2007
2
PENDAHULUAN Latar Belakang
Kegiatan industri dan domestik pada umumnya menggunakan deterjen, dan setelah itu limbahnya akan di buang di badan – badan air baik itu di selokan ataupun di saluran – saluran drainase. Menjamurnya usaha laundry ternyata memberikan dampak negatif bagi organisme aquatik, karena laundry menghasilkan limbah deterjen yang dapat berbahaya bagi organisme aquatik apabila dibuang tanpa melalui proses yang semestinya
3
Permasalahan Limbah hasil pencucian laundry yang mengandung deterjen memiliki sifat toksik terhadap biota perairan Tujuan Dapat mengetahui tingkat toksisitas limbah deterjen dengan menggunakan indikator ikan tawes Mengetahui kadar konsentrasi deterjen yang memberikan efek toksik akut (dalam LC50) pada ikan tawes
4
Manfaat Sebagai bahan informasi kepada masyarakat pengguna deterjen akan dampak dan bahayanya limbah deterjen terhadap biota air, dan diharapkan masyarakat sadar dalam membuang limbah deterjennya ke lingkungan Ruang Lingkup Limbah yang digunakan adalah limbah deterjen yang berasal dari usaha laundry Lokasi pengambilan sampel di ambil di kali daerah rungkut
5
TINJAUAN PUSTAKA Deterjen dan Pencemaran Deterjen
Prodok pembersih sintesis yang biasanya digunakan oleh ibu – ibu rumah tangga, rumah sakit, sarana umum, hingga hotel berbintang lima Pencemaran deterjen saat ini makin berat itu terbukti dengan adanya busa yang terlihat di suatu kali yang membelah kota surabaya.
6
Landasan Teori Toksisitas Faktor pengaruh toksisitas
Berkaitan dengan toksikan itu sendiri Berdasarkan dengan pemaparan toksikan Berkaitan dengan lingkungan Berkaitan dengan biota Uji toksisitas Metode perhitungan LC50 Straight – line Graphical Interpolation Moving Average Interpolation Lithfield – Wilcoxon Abbreviated Method (Sumber : Peltier, 1978 dalam Mangkoedihardjo, 1999)
7
METODE PENELITIAN Bahan Yang Digunakan
Limbah hasil pencucian laundry yang mengandung deterjen yang diambil di daerah rungkut Air pengencer yang di ambil dari kali daerah lokasi pengambilan sampel limbah deterjen
8
Peralatan Wadah untuk aklimatisasi berupa ember
Perlengkapan aerasi : aerator, selang, kompresor Ember yang digunakan sebagai tempat pemaparan limbah Perlengkapan pengukuran DO : Botol winkler, penjepit, buret, gelas ukur 100ml, erlenmeyer250ml, pipet 5ml pH meter yang digunakan untuk mengukur Ph Termometer digunakan untuk mengukur suhu
9
Variabel Penelitian Dengan Menetapkan
Tahapan / lama Pengamatan : 24 jam, 48 jam, 72 jam, jam Dengan Menetapkan Ukuran biota uji Penambahan Konsentrasi deterjen
10
Analisa Data Suhu DO pH
11
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Pendahuluan Analisa Air Pengencer
Parameter Suhu pH Air Kali Pematusan Kebon Agung Air Budi Daya Ikan Tawes Air PDAM 270C 280C 6,95 7,56 7,47 Sumber : Hasil Analisa Lab. Riset Teknik Lingkungan UPN
12
Analisa Sampel Parameter Analisa 1 Analisa 2 Analisa 3 Rata - Rata
Suhu pH DO 270C 7,83 3,1 7,75 2,5 280C 7,81 2,9 27,30C 7,79 2,8 Sumber : Hasil Analisa Lab. Riset Teknik Lingkungan UPN
13
Waktu Aklimatisasi (Jam)
Parameter Waktu Aklimatisasi (Jam) 24 48 72 96 120 144 168 Kematian Ikan pH Suhu DO 3 7,4 270C 6,78 - 7,7 26,70C 7,23 7,2 6,61 6,8 6,12 2 6,7 6,46 1 6,9 6,21 7,9 6,14 Sumber : Hasil Analisa Lab. Riset Teknik Lingkungan UPN
14
JUMLAH AWAL IKAN UJI (ekor) AKUMULASI KEMATIAN IKAN (ekor)
Uji Pencarian Kisaran 1 KONSENTRASI TOKSIKAN (% VOLUME TOKSIKAN ) REPLIKASI UJI JUMLAH AWAL IKAN UJI (ekor) AKUMULASI KEMATIAN IKAN (ekor) A 10 B C Rata-rata 25 50 75 100
15
JUMLAH AWAL IKAN UJI (ekor) AKUMULASI KEMATIAN IKAN (ekor)
Uji Pencarian Kisaran 2 KONSENTRASI TOKSIKAN (% VOLUME TOKSIKAN ) REPLIKASI UJI JUMLAH AWAL IKAN UJI (ekor) AKUMULASI KEMATIAN IKAN (ekor) A 10 B C Rata-rata 5 9 8 7,5 8,5 9,5
16
Uji Pencarian Kisaran 3 KONSENTRASI TOKSIKAN (% VOLUME TOKSIKAN )
REPLIKASI UJI JUMLAH AWAL IKAN UJI (ekor) AKUMULASI KEMATIAN IKAN (ekor) A 10 B C Rata-rata 1 3 2,5 9 8 3,5 5
17
KONSENTRASI TOKSIKAN (%) AKUMULASI JUMLAH KEMATIAN IKAN (jam)
Uji Toksisitas Akut KONSENTRASI TOKSIKAN (%) REPLIKASI UJI AKUMULASI JUMLAH KEMATIAN IKAN (jam) RATA - RATA 24 48 72 96 A B C 1 2 3 2,5 4 6 9 5 8 7 10 3,5
19
foto kondisi ikan pada waktu belum terkena limbah / kondisi awal ikan
Pengamatan Fisik foto kondisi ikan pada waktu belum terkena limbah / kondisi awal ikan
20
foto kondisi ikan mati pada uji toksisitas akut dengan konsentrasi 3,5% pada 48 jam (hari ke-2)
21
foto kondisi ikan mati pada uji toksisitas akut dengan konsentrasi 5% pada 96 jam (hari ke-4)
22
KONSENTRASI TOKSIKAN (%)
Perhitungan LC 50 KONSENTRASI TOKSIKAN (%) MORTALITAS BIOTA (%) 1 30 2,5 90 3,5 5 100
23
KONSENTRASI TOKSIKAN (%)
MORTALITAS BIOTA (%) 1 30 2,5 90 3,5 5 100 A B B A LC50 = 1,3 %
24
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dengan menggunakan konsentrasi 1%; 2,5%; 3,5%; 5% pada uji toksisitas akut, maka didapatkan kematian ikan sebesar 50% terdapat pada konsentrasi 1,3% setelah melalui perhitungan LC50 dengan menggunakan metode kalkulasi grafik
25
Saran Perlu diadakan penelitian mendetail mengenai kondisi fisik dari biota uji Menggunakan perbandingan dengan limbah yang lain tetapi dengan kondisi yang sama Perlu di perhatikan suplai udara ke dalam air
26
TERIMA KASIH Oleh : GLORY HERRYAN
27
Straight – line graphical interpolation
Konsentrasi toksikan (%) Kematian biota (%) 6.25 12.5 25 50 100 Efek terkecil Konsentrasi terbesar Konsentrasi terkecil Efek terbesar
28
b LC 50 = 35 % a
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.