Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Keamanan Komputer Kriptografi (2) -Aurelio Rahmadian-

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Keamanan Komputer Kriptografi (2) -Aurelio Rahmadian-"— Transcript presentasi:

1 Keamanan Komputer Kriptografi (2) -Aurelio Rahmadian-

2 Algoritma Kriptografi Modern
Beroperasi dalam mode bit (algoritma kriptografi klasik beroperasi dalam mode karakter) Kunci, plainteks, cipherteks, diproses dalam rangkaian bit Operasi bit XOR paling banyak digunakan

3 Algoritma Kriptografi Modern
Tetap menggunakan gagasan pada algoritma klasik: substitusi dan transposisi, tetapi lebih rumit (sangat sulit dipecahkan) Perkembangan algoritma kriptografi modern didorong oleh penggunaan komputer digital untuk keamanan pesan Komputer digital merepresentasikan data dalam biner

4 Algoritma Enkripsi dengan Rangkaian Bit
Pesan (dalam bentuk rangkaian bit) dipecah menjadi beberapa blok Contoh: Plainteks Bila dibagi menjadi blok 4-bit   maka setiap blok menyatakan 0 sampai 15:  

5 Algoritma Enkripsi dengan Rangkaian Bit
Bila plainteks dibagi menjadi blok 3-bit:   maka setiap blok menyatakan 0 sampai 7: 

6 Solusi Enkripsi Modern
Algoritma Simetri Blok Chiper : DES, IDEA, AES Stream Chiper : OTP, A5 dan RC4 Algoritma Asimetri : RSA, DH, ECC, DSA Fungsi Hash : MD5, SHA1

7 Solusi Enkripsi Modern
Data Encryption Standard (DES) standar bagi USA Government didukung ANSI dan IETF popular untuk metode secret key terdiri dari : 40-bit, 56-bit dan 3x56-bit (Triple DES) Advanced Encryption Standard (AES) untuk menggantikan DES (launching akhir 2001) menggunakan variable length block cipher key length : 128-bit, 192-bit, 256-bit dapat diterapkan untuk smart card.

8 Solusi Enkripsi Modern
Digital Certificate Server (DCS) verifikasi untuk digital signature autentikasi user menggunakan public dan private key contoh : Netscape Certificate Server IP Security (IPSec) enkripsi public/private key dirancang oleh CISCO System menggunakan DES 40-bit dan authentication built-in pada produk CISCO solusi tepat untuk Virtual Private Network (VPN) dan Remote Network Access

9 Solusi Enkripsi Modern
Kerberos solusi untuk user authentication dapat menangani multiple platform/system free charge (open source) IBM menyediakan versi komersial : Global Sign On (GSO) Point to point Tunneling Protocol(PPTP), Layer Two Tunneling Protocol (L2TP) dirancang oleh Microsoft autentication berdasarkan PPP(Point to point protocol) enkripsi berdasarkan algoritm Microsoft (tidak terbuka) terintegrasi dengan NOS Microsoft (NT, 2000, XP)

10 Solusi Enkripsi Modern
Remote Access Dial-in User Service (RADIUS) multiple remote access device menggunakan 1 database untuk authentication didukung oleh 3com, CISCO, Ascend RSA Encryption dirancang oleh Rivest, Shamir, Adleman tahun 1977 standar de facto dalam enkripsi public/private key didukung oleh Microsoft, apple, novell, sun, lotus mendukung proses authentication multi platform

11 Solusi Enkripsi Modern
Secure Hash Algoritm (SHA) dirancang oleh National Institute of Standard and Technology (NIST) USA. bagian dari standar DSS(Decision Support System) USA dan bekerja sama dengan DES untuk digital signature. SHA-1 menyediakan 160-bit message digest Versi : SHA-256, SHA-384, SHA-512 (terintegrasi dengan AES) MD5 dirancang oleh Prof. Robert Rivest (RSA, MIT) tahun 1991 menghasilkan 128-bit digest. cepat tapi kurang aman

12 Solusi Enkripsi Modern
Secure Shell (SSH) digunakan untuk client side authentication antara 2 sistem mendukung UNIX, windows, OS/2 melindungi telnet dan ftp (file transfer protocol) Secure Socket Layer (SSL) dirancang oleh Netscape menyediakan enkripsi RSA pada layes session dari model OSI. independen terhadap service yang digunakan. melindungi system secure web e-commerce metode public/private key dan dapat melakukan authentication terintegrasi dalam produk browser dan web server Netscape

13 Solusi Enkripsi Modern
Security Token aplikasi penyimpanan password dan data user di smart card Simple Key Management for Internet Protocol seperti SSL bekerja pada level session model OSI. menghasilkan key yang static, mudah bobol.

14 Data Encryption Standard (DES)
Dikenal sebagai Data Encryption Algorithm (DEA) oleh ANSI dan DEA-1 oleh ISO DES baru secara resmi digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat (diadopsi oleh National Bureau of Standards) di tahun Ia dikenal sebagai Federal Information Processing Standard 46 (FIPS PUB46) Aplikasi yang menggunakan DES antara lain: enkripsi dari password di sistem UNIX berbagai aplikasi di bidang perbankan

15 Data Encryption Standard (DES)
DES merupakan block chiper yang beroperasi dengan menggunakan blok berukuran 64-bit dan kunci berukuran 56- bit Brute force attack dengan mencoba segala kombinasi membutuhkan 256 kombinasi atau sekitar 7 x 1017 atau 70 juta milyar kombinasi

16 Data Encryption Standard (DES)
Ada berbagai group yang mencoba memecahkan DES dengan berbagai cara. Salah satu group yang bernama distributed.net menggunakan teknologi Internet untuk memecahkan problem ini menjadi sub-problem yang kecil (dalam ukuran blok) Pengguna dapat menjalankan sebuah program yang khusus dikembangkan oleh tim ini untuk mengambil beberapa blok, via Internet, kemudian memecahkannya di komputer pribadinya Program yang disediakan meliputi berbagai operating system seperti Windows, DOS, berbagai variasi Unix, Macintosh. Blok yang sudah diproses dikembalikan ke distributed.net via Internet. Dengan cara ini puluhan ribu orang membantu memecahkan DES. Mekanisme ini dapat memecahkan DES dalam waktu 30 hari

17 Data Encryption Standard (DES)
Sebuah group lain yang disebut Electronic Frontier Foundation (EFF) membuat sebuah komputer yang dilengkapi dengan Integrated Circuit chip DES cracker. Dengan mesin seharga US$ ini mereka dapat memecahkan DES 56-bit dalam waktu rata-rata 4 sampai 5 hari DES cracker yang mereka kembangkan dapat melakukan eksplorasi keseluruhan dari 56-bit keyspace dalam waktu 9 hari Untuk memecahkan DES 40-bit hanya dibutuhkan waktu sekitar 12 detik. Dikarenakan hukum average, waktu rata-rata untuk memecahkan DES 40-bit adalah 6 detik

18 Data Encryption Standard (DES)
Perlu diingat bahwa group seperti EFF merupakan group kecil dengan budget yang terbatas. Dapat dibayangkan sistem yang dimiliki oleh National Security Agency (NSA) dari pemerintah Amerika Serikat. Tentunya mereka dapat memecahkan DES dengan lebih cepat.

19 AES (Advanced Encryption Standard)
DES dianggap sudah tidak aman. Perlu diusulkan standard algoritma baru sebagai pengganti DES. National Institute of Standards and Technology (NIST) mengusulkan kepada Pemerintah Federal AS untuk sebuah standard kriptografi kriptografi yang baru. NIST mengadakan lomba membuat standard algoritma kriptografi yang baru. Standard tersebut kelak diberi nama Advanced Encryption Standard (AES).

20 AES (Advanced Encryption Standard)
Pada bulan Oktober 2000, NIST mengumumkan untuk memilih Rijndael (dibaca: Rhine-doll) Pada bulan November 2001, Rijndael ditetapkan sebagai AES Diharapkan Rijndael menjadi standard kriptografi yang dominan paling sedikit selama 10 tahun.

21 AES (Advanced Encryption Standard)
Tidak seperti DES yang berorientasi bit, Rijndael beroperasi dalam orientasi byte. Setiap putaran mengunakan kunci internal yang berbeda (disebut round key). Enciphering melibatkan operasi substitusi dan permutasi. Karena AES menetapkan panjang kunci adalah 128, 192, dan 256, maka dikenal AES-128, AES-192, dan AES-256

22 AES (Advanced Encryption Standard)
Garis besar Algoritma Rijndael yang beroperasi pada blok 128-bit dengan kunci 128-bit adalah sebagai berikut (di luar proses pembangkitan round key): AddRoundKey: melakukan XOR antara state awal (plainteks) dengan cipher key. Tahap ini disebut juga initial round.

23 AES (Advanced Encryption Standard)
Putaran sebanyak Nr – 1 kali. Proses yang dilakukan pada setiap putaran adalah: SubBytes: substitusi byte dengan menggunakan tabel substitusi (S-box). ShiftRows: pergeseran baris-baris array state secara wrapping. MixColumns: mengacak data di masing-masing kolom array state. AddRoundKey: melakukan XOR antara state sekarang round key. Final round: proses untuk putaran terakhir: SubBytes ShiftRows AddRoundKey

24 AES (Advanced Encryption Standard)

25 AES (Advanced Encryption Standard)
Selama kalkulasi plainteks menjadi cipherteks, status sekarang dari data disimpan di dalam array of bytes dua dimensi, state, yang berukuran NROWS  NCOLS. Untuk blok data 128-bit, ukuran state adalah 4  4. Elemen array state diacu sebagai S[r,c], 0  r < 4 dan 0  c < Nb (Nb adalah panjang blok dibagi 32. Pada AES-128, Nb = 128/32 = 4)

26 AES (Advanced Encryption Standard)

27 AES (Advanced Encryption Standard)

28 AES (Advanced Encryption Standard)

29 AES (Advanced Encryption Standard)
Contoh: (elemen state dan kunci dalam notasi HEX)

30 RSA Ditemukan oleh tiga orang yaitu Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman yang kemudian disingkat menjadi RSA. Termasuk algritma asimetri karena mempunyai dua kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Algoritma kunci-publik yang paling terkenal dan paling banyak aplikasinya. Ditemukan oleh tiga peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology), yaitu Ron Rivest, Adi Shamir, dan Len Adleman, pada tahun Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor- faktor prima.

31 RSA Pembangkitan pasangan kunci Hasil dari algoritma di atas:
Pilih dua bilangan prima, a dan b (rahasia) Hitung n = a b. Besaran n tidak perlu dirahasiakan. Hitung (n) = (a – 1)(b – 1). Pilih sebuah bilangan bulat untuk kunci publik, sebut namanya e, yang relatif prima terhadap (n) . Hitung kunci dekripsi, d, melalui ed  1 (mod (n)) atau d  e-1 mod ((n)) Hasil dari algoritma di atas: Kunci publik adalah pasangan (e, n) Kunci privat adalah pasangan (d, n) Catatan: n tidak bersifat rahasia, namun ia diperlukan pada perhitungan enkripsi/dekripsi

32 RSA Kunci Publik Misalkan a = 47 dan b = 71 (keduanya prima), maka dapat dihitung: n = a  b = 3337 (n) = (a – 1)(b – 1) = 46 x 70 =   Pilih kunci publik e = 79 (yang relatif prima dengan 3220 karena pembagi bersama terbesarnya adalah 1) Hapus a dan b dan kunci publiknya adalah n=3337 dan e=79 Kunci Privat Selanjutnya akan dihitung kunci privat d dengan kekongruenan: e  d  1 (mod  n) = => Dengan mencoba nilai-nilai k = 1, 2, 3, …, diperoleh nilai d yang bulat adalah Ini adalah kunci privat (untuk dekripsi)

33 RSA Misalkan plainteks M = HARI INI atau dalam ASCII: 7265827332737873
Pecah M menjadi blok yang lebih kecil (misal 3 digit):   m1 = 726 m4 = 273 m2 = 582 m5 = 787 m3 = 733 m6 = 003 (Perhatikan, mi masih terletak di dalam antara 0 sampai n – 1)

34 RSA Enkripsi setiap blok: c1 = 72679 mod 3337 = 215
c2 = mod 3337 = 776, dst Chiperteks C = Dekripsi (menggunakan kunci privat d = 1019)   m1 = mod 3337 = 726 m2 = mod 3337 = 582 dst untuk sisi blok lainnya Plainteks M = yang dalam ASCII karakternya adalah HARI INI.

35 RSA Kekuatan dan Keamanan RSA
Kekuatan algoritma RSA terletak pada tingkat kesulitan dalam memfaktorkan bilangan non prima menjadi faktor primanya, yang dalam hal ini n = a  b. Sekali n berhasil difaktorkan menjadi a dan b, maka (n) = (a – 1)(b – 1) dapat dihitung. Selanjutnya, karena kunci enkripsi e diumumkan (tidak rahasia), maka kunci dekripsi d dapat dihitung dari persamaan ed  1 (mod n). Penemu algoritma RSA menyarankan nilai a dan b panjangnya lebih dari 100 digit. Dengan demikian hasil kali n = a  b akan berukuran lebih dari 200 digit. Menurut Rivest dan kawan-kawan, usaha untuk mencari faktor bilangan 200 digit membutuhkan waktu komputasi selama 4 milyar tahun! (dengan asumsi bahwa algoritma pemfaktoran yang digunakan adalah algoritma yang tercepat saat ini dan komputer yang dipakai mempunyai kecepatan 1 milidetik).

36 MD5 MD5 adalah fungsi hash satu-arah yang dibuat oleh Ron Rivest.
MD5 merupakan perbaikan dari MD4 setelah MD4 berhasil diserang oleh kriptanalis. Algoritma MD5 menerima masukan berupa pesan dengan ukuran sembarang dan menghasilkan message digest yang panjangnya 128 bit. Dengan panjang message digest 128 bit, maka secara brute force dibutuhkan percobaan sebanyak 2128 kali untuk menemukan dua buah pesan atau lebih yang mempunyai message digest yang sama.

37 MD5 Penambahan Bit-bit Pengganjal
Pesan ditambah dengan sejumlah bit pengganjal sedemikian sehingga panjang pesan (dalam satuan bit) kongruen dengan 448 modulo 512.   Jika panjang pesan 448 bit, maka pesan tersebut ditambah dengan 512 bit menjadi 960 bit. Jadi, panjang bit-bit pengganjal adalah antara 1 sampai 512.   Bit-bit pengganjal terdiri dari sebuah bit 1 diikuti dengan sisanya bit 0

38 MD5 Penambahan Nilai Panjang Pesan
Pesan yang telah diberi bit-bit pengganjal selanjutnya ditambah lagi dengan 64 bit yang menyatakan panjang pesan semula. Jika panjang pesan > 264 maka yang diambil adalah panjangnya dalam modulo 264. Dengan kata lain, jika panjang pesan semula adalah K bit, maka 64 bit yang ditambahkan menyatakan K modulo 264. Setelah ditambah dengan 64 bit, panjang pesan sekarang menjadi kelipatan 512 bit

39 MD5 Inisialisai Penyangga MD
MD5 membutuhkan 4 buah penyangga (buffer) yang masing-masing panjangnya 32 bit. Total panjang penyangga adalah 4  32 = 128 bit. Keempat penyangga ini menampung hasil antara dan hasil akhir.   Keempat penyangga ini diberi nama A, B, C, dan D. Setiap penyangga diinisialisasi dengan nilai-nilai (dalam notasi HEX) sebagai berikut:   A = B = EFCDAB89 C = 98BADCFE D =

40 MD5 Pengolahan Pesan dalam Blok Berukuran 512 bit
Pesan dibagi menjadi L buah blok yang masing- masing panjangnya 512 bit (Y0 sampai YL – 1).   Setiap blok 512-bit diproses bersama dengan penyangga MD menjadi keluaran 128-bit, dan ini disebut proses HMD5

41 MD5 Yq :blok 512-bit ke-q dari pesan + bit-bit pengganjal + 64 bit nilai panjang pesan semula Fungsi-fungsi fF, fG, fH, dan fI masing-masing berisi 16 kali operasi dasar terhadap masukan, setiap operasi dasar menggunakan elemen Tabel T

42 MD5

43 MD5

44 MD5 Putaran 1 : 16 kali operasi dasar dengan g(b,c,d) = F(b,c,d)

45 MD5 Putaran 2 : 16 kali operasi dasar dengan g(b,c,d) = G(b,c,d)

46 MD5 Putaran 3 : 16 kali operasi dasar dengan g(b,c,d) = H(b,c,d)

47 MD5 Putaran 4 : 16 kali operasi dasar dengan g(b,c,d) = I(b,c,d)

48 MD5 Setelah putaran keempat, a, b, c, dan d ditambahkan ke A, B, C, dan D, dan selanjutnya algoritma memproses untuk blok data berikutnya (Yq+1). Keluaran akhir dari algoritma MD5 adalah hasil penyambungan bit-bit di A, B, C, dan D.

49 MD5

50 Hash Hash function merupakan fungsi yang bersifat satu arah dimana jika kita masukkan data, maka dia akan menghasilkan sebuah “checksum” atau “fingerprint” dari data tersebut. Ada beberapa hash function yang umum digunakan, antara lain: MD5 SHA

51 Hash

52 Hash Contoh latihan di atas dapat dijalankan pada sistem UNIX yang memiliki program “md5” (atau program “md5sum”1) seperti di bawah ini. unix% echo ‘Saya pesan 10 buah komputer.’ | md5 5F736F18556E3B8D90E50299C unix% echo ‘Saya pesan 11 buah komputer.’ | md5 9CB9AD1A369512C96C74236B959780D3

53 Aplikasi Enkripsi Jasa telekomunikasi Militer dan pemerintahan
Enkripsi untuk mengamankan informasi konfidensial baik berupa suara, data, maupun gambar yang akan dikirimkan ke lawan bicaranya. Enkripsi pada transfer data untuk keperluan manajemen jaringan dan transfer on-line data billing. Enkripsi untuk menjaga copyright dari informasi yang diberikan. Militer dan pemerintahan Enkripsi diantaranya digunakan dalam pengiriman pesan. Menyimpan data-data rahasia militer dan kenegaraan dalam media penyimpanannya selalu dalam keaadan terenkripsi. Data Perbankan Informasi transfer uang antar bank harus selalu dalam keadaan terenkripsi

54 Aplikasi Enkripsi Data konfidensial perusahaan
Rencana strategis, formula-formula produk, database pelanggan/karyawan dan database operasional Pusat penyimpanan data perusahaan dapat diakses secara on-line. Teknik enkripsi juga harus diterapkan untuk data konfidensial untuk melindungi data dari pembacaan maupun perubahan secara tidak sah. Pengamanan electronic mail Mengamankan pada saat ditransmisikan maupun dalam media penyimpanan. Aplikasi enkripsi telah dibuat khusus untuk mengamankan , diantaranya PEM (Privacy Enhanced Mail) dan PGP (Pretty Good Privacy), keduanya berbasis DES dan RSA.

55 Aplikasi Enkripsi Kartu Plastik
Enkripsi pada SIM Card, kartu telepon umum, kartu langganan TV kabel, kartu kontrol akses ruangan dan komputer, kartu kredit, kartu ATM, kartu pemeriksaan medis, dll Enkripsi teknologi penyimpanan data secara magnetic, optik, maupun chip.


Download ppt "Keamanan Komputer Kriptografi (2) -Aurelio Rahmadian-"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google