Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
Pert. 3 INTAN IMAM SUTANTO
2
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
1. Tujuan Laporan Keuangan 2a. Postulat Akuntansi 3. Prinsip-prinsip akuntansi 4. Teknik-teknik Akuntansi 2b. Konsep teoritis akuntansi Siti Maghfiroh
3
2a. POSTULAT AKUNTANSI Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hukum tempat akuntansi beroperasi Siti Maghfiroh
4
Postulat-Postulat Akuntansi
Postulat entitas (entity) Postulat kelangsungan usaha (going concern) Postulat unit pengukur (monentary unit) Postulat periode akuntansi (accounting period) Siti Maghfiroh
5
a. Postulat Entitas Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Jadi akuntansi lebih melihat bahwa entitas terpisah dari pemiliknya, artinya akuntansi tidak bisa dihasilkan jika setiap proses pengambilan pemilik tidak dilakukan roses pencatatan Siti Maghfiroh
6
b. Postulat Kelangungan Usaha
Postulat kelangsungan usaha atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktifitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan utk dilikuidasi dalam masa mendatang yg dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu. Postulat kelangsungngan usaha menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi Siti Maghfiroh
7
C. Postulat unit pengukur
Unit pertukaran & pengukuran diperlukan untuk mencatat transaksi perusahaan degan cara yang seragam. Pengukuran yang digunakan adalah unit moneter. Jadi postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter Siti Maghfiroh
8
d. Postulat periode akuntansi
Periode akuntansi dibutuhkan investor untuk mengetahui kinerja operasional perusahaan. Oleh karena itu postulat ini berkebalikan dengan postulat keberlangsungan usaha. Karena untuk postulat periode akuntansi, mensyaratkan perusahaan pada saat pembuatan laporan keuangan berarti perusahaan dalam kondisi likuidasi Siti Maghfiroh
9
2b. KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
Konsep teoritis akuntansi adalaj juga pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yg menggambarkan sifat entitas akuntansi yg beroperasi dalam ekonomi bebas yg dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas kekayaan. Siti Maghfiroh
10
2b. KONSEP-KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
Teori Proprietary / Teori Kepemilikan Teori Entitas Teori Dana Siti Maghfiroh
11
a. Teori Proprietary / Teori Kepemilikan
Menurut teori proprietary antita sebagai “agen, perwakilan atau susunan melalui wirausaha individual atau pengoperasi pemegang saham” Sudut pandang kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan terefleksi dalam cara memelihara catatan akuntasni dan membuat laporan keuangan. Tujuan utama teori proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik Siti Maghfiroh
12
b. Teori Entitas Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yg terpisah dan berbeda dari pihak yg menyediakan modal pada entitas Secara sederhana, unit bisnis, bukan pemilik, merupakan pusat kepentingan akuntansi Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan & bertanggung jawab thd pemilik maupun kreditor Siti Maghfiroh
13
c. Teori dana Teori dana memandang unit bisnis terdiri atas sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan restriksi terkait mengenai penggunaan sumber daya Laporan ini merefleksikan perilaku operasi perusahaan yg berkaitan sumber dan penggunaan dana. Teori dana terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba Siti Maghfiroh
14
3. Prinsip Akuntansi Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep teoritis akuntansi, yg mengatu pengembangan teknik-teknik akuntansi. Siti Maghfiroh
15
3. Prinsip-prinsip Akuntansi
Prinsip Kos (cost principle) Prinsip Revenue (Revenue cost) Prinsip Penandingan (Matching Principle) Prinsip Objektive (Objective principle) Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure) Prinsip Konservatisme (conservatism) Prinsip Materialitas (Materiality) Prinsip Keseragaman Dan Komparabilitas (comparability ) Siti Maghfiroh
16
a. Prinsip Kos (cost principle)
Menurut prinsip kos, kos pemerolehan (acquisition cost) atau kos historis merupakan dasar penilaian yg memadai utk mengakui pemerolehan semua barang dan jasa, expenses, kos, dan ekuitas. Kos adalah jumlah, diukur dalam uang, kas yg dibelanjakan atau properti lain yg ditransfer, penerbitan modal saham, jasa yg diberikan, atau utang yg terjadi, sebagai imbalan atas barang atau jasa yg diterima, atau seharusnya diterima. Siti Maghfiroh
17
b. Prinsip Revenue (Revenue principle)
Prinsip-Prinsip revenue menspesifikasi: Sifat komponen-komponen revenue Aliran masuk aset bersih yg berasal dr penjualan barang atau jasa Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan Produk perusahaan yg dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama priose waktu tertentu Siti Maghfiroh
18
b. Prinsip Revenue (Revenue principle
Sifat dan komponen revenue menurut hendriksen Konsep produk lebih superior dari pada konsep aliran keluar, yg lebih superior dari pada konsep aliran masuk. Konsep produk adalah netral terkait dengan pengukuran (jumlah) dan saat (tanggal pengakuan) revenue, sdangkan konsep aliran masuk membingungkan terkait dengan pengukuran (jumlah) dan saat (tanggal pengakuan) proses revenue Siti Maghfiroh
19
b. Prinsip Revenue (Revenue principle
Accounting Terminology Bulletin No. 2 Mendefinisikan Revenue “Revenue berasal dari penjualan barang atau pemberian jasa dan diukur dgn beban yg ditanggung pelanggan, klien, atau peyewa barang dan jasa yg disediakan utk mereka. Revenue juga meliputi keuntungan dari penjualan atau pertukaran aset (selain saham yg diperdagangkan) dan deviden yg diperoleh dari invesasi, dan peningkatan lain dalam ekuitas pemilik kecuali peningkatan yg berasal dr kontribusi modal dan penyesuaian modal. Siti Maghfiroh
20
b. Prinsip Revenue (Revenue principle
Pengukuran Revenue, revenue diukur dalam pengertian nilai pertukaran produk atau jasa dalam sebuah transaksi yg lugas (arm’s-length transaction) Ada dua intepretasi revenue yg muncul dari konsep revenue ini: Potonga tunai dan berbagai pengurangan dalam harga tetap, seperti kerugian piutang yg tidak tertagih. (intepretasi ini bertentangan dgn pandangan bahwa potongan tunai dan kerugian piutang tidak tertagih dianggap sebagai expenses) Untuk transaksi non kas,nilai pertukaran sama dengan nilai pasar yg wajar barang/jasa yg diberikan atau yg diterima, mana yg lebih mudah dan jelas dlm menghitungnya Siti Maghfiroh
21
b. Prinsip Revenue (Revenue principle
Waktu Pengakuan Revenue umunya diakui bahwa revenue dan income yg diperoleh dalam semua tahap siklus operasi (yaitu selama penerimaan order, produksi, penjualan dan penagihan). Karena sulit alokasi reveue dan income pada siklus yg berbeda maka menggunakan realisasi Realisasi adalah perubahan dalam aset atau utang secara memadai telah menjadi tertentu dan bertujuan untuk membenarkan pengakuan dalam akun. Siti Maghfiroh
22
b. Prinsip Revenue (Revenue principle
Diperlukan aturan spesifik atau pertimbangan yg diperlukan utk mengakui perubahan aset & utang. AAA membuat standar kriteria tersebut: Diperoleh (earned), dalam satu atau bebeapa pengertian Dalam bentuk yg dpt didistribusikan Hasil atas konversi yg timul dr transaksi antar perusahaan dan pihak eksternal Hasil dari penjualan yg saha atau proses serupa Dipotong dari modal Dalam bentuk aset lancar Dmapak kotor atau bersih pada ekuitas pemegang saham harus dapat diestimasi dgn tingkat reliabilitas tinggi Secara umum, revenue diakui dgn dasar akrual atau dasar peristiwa kritis. Siti Maghfiroh
23
b. Prinsip Revenue (Revenue principle
Dasar akrual utk pengakuan revenue berimplikasi bahwa revenue harus dilaporkan selama produksi, pada akhir produksi, pada saat penjualan atau pada saat pengumpulan penjualan Revenue diakui selama produksi jika: Revenue berupa sewa, unga, komisi diakui ketika telah diperoleh (earned). Pemberian jasa individual atau kelompok profesional atau jasa yg serupa lebih baik menggunakan dasar akrual utk pengakuan revenue. Revenue dari kontrak jangka panjang Revenue atas “cost plus fixed-fee contracts Perubahan aset karena pertumbuhan (acretion) akan menimbulkan peningkatan , sebagai contoh minuma keras anggur, tanama kayu, ternak dsb) Siti Maghfiroh
24
c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
Prinsip penandingan menyatakan bahwa expenses harus diakui pada periode yg sama dgn revenue; yaitu revenue diakui revenue diakui dalam periode tertentu sesuai dgn prinsip revenue, dan expenses yg terkait kemudian diakui. Hubungan yg terbaik jika menggambarkan hubungan sebab akibat antara cost & revenue Siti Maghfiroh
25
c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
Secara operasional, ada dua tahap utk akuntasni expenses: Kos dikapitalisir sebagai aset yg menggambarkan sekumpulan jasa atau manfaat potensial Setiap aset dihapus sebagai expenses utk mengakui proporsi jasa potensial asets yg telah terpakai utk menghasilkan revenue selama periode tertentu. Jadi, akuntasni akrual lebih ditunjukkan oleh prinsip penandingan dalam artian kapitalisasi dan alokasi dibanding akuntasni kas. Siti Maghfiroh
26
c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
Hubungan antara revenue & expenses tergantung pada sati dari empat kriteria: Penandingan kos yg telah terpakai dgn revenue (sbg contoh, cost of good sold ditandingkan dgn penjualan) Penandngan langsung kos yg telah terpakai dgn periodanya (contoh; gaji direktur utk periode tertentu) Alokasi kos selama periode yg mendapatkan manfaat (contoh; depresiasi) Menjadikan expenses semua kos lain dalam periode terjadinya, kecuali dapat ditunjukkan bahwa masih memiliki manfaat di masa datang (contoh; expenses advertensi Kos yg belum terserap (aset) yg tdk memenuhi salah satu dari empat kriteria utk menjadikannya expenses pd periode berjalan dpt dibebankan pada periode mendatang & dpt diklasifikasikan dlm katagori yg berbeda sesuai dgn penggunaan Siti Maghfiroh
27
c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
KOS PRODUK SELESAI YANG SIAP DIJUAL Meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung & biaya overhead pabrik, ada dua tahap yg digunakan Penilaian sediaan, atau penentuan kos produk yg terikat dlm produk; Penentuan income, atau penandingan kos produk dgn revenue Ketka menentukan jumlah nilai sediaan, permasalahannya; utk menentukan kos mana yg merupakan kos produk dan kos mana yg merupakan kos periode. Maka digunakan metode kos absopsi (atau penuh) dan metode kos langsung (atau variabel) Siti Maghfiroh
28
c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
Metode kos absorpsi memperlakukan semua kos produksi sebagai kos produk dan semua kos overhead pabrik tetap sebagai kos periode. Metode kos langsung hanya tetap sebagai variabel kos produksi sebagai kos produksi dan semua kos overhead manfaktur tetap sebagai kos periode pilihan antara dua metode ini Siti Maghfiroh
29
d. Prinsip Objective Kegunaan informasi keuangan tergantung pada tingkat reliabilitas prosedur pengukuran yg digunakan Karena menjamin reliabilitas maksimum adalah sangat sulit, akuntan telah menggunakan prinsip objektifitas utk menjustifikasi pemilihan prosedur pengukuran yg digunakan Siti Maghfiroh
30
e. Prinsip Konsistensi Prinsip konsistensi menyatakan bahwa peristiw ekonomi yg serupa seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari periode ke periode Siti Maghfiroh
31
F, Prinsip Pengungkapan Penuh
Terdapat konsensus di akuntansi bahwa pengungkapan data akuntansi yang penuh (full), wajar (fair) dan cukup (adequate) Pengungkapan penuh mensyaratkan bahwa laporan keuangan didesain dan dibuat utk menggambarkan secara akurat peristiwa ekonomi yg telah mempengaruhi perusahaan utk suatu periode Siti Maghfiroh
32
g. Prinsip Konservatisme
Prinsip konservatisme merupakan prinsip pengecualian atau modifikasi dalam artian bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan untuk penyajian data akuntansi yang relevan dan reliabel. Siti Maghfiroh
33
h. Prinsip Materialitas
Prinsip ini menyatakan bahwa transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, apakah transaksi tersebut sesuai dgn PABU atau tidak, dan tidak perlu diungkapkan Siti Maghfiroh
34
i. Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas
Prinsip keseragaman merujuk pada penggunaan prosedur yang sama utk item-item yg terkait dgn perusahaan antar waktu. Artinya penggunaan prosedur sama oleh perusahaan yg berbeda Tujuannya adalah komparabilitas laporan keuangan Siti Maghfiroh
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.