Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SIKLUS MENSTRUASI & GANGGUAN HAID
Lilis Komariah, SKp, M.Kes, Sp.Mat
2
Menstruasi/haid : Perdarahan periodik & siklik dari uterus, akibat runtuhnya jaringan endometrium, yg merupakan gambaran pengaruh hormonal pada endometrium, tanpa terjadinya suatu kehamilan Siklus haid : Periode waktu dari hari pertama terjadinya suatu perdarahan haid sampai dengan hari pertama terjadinya perdarahan haid berikutnya
3
Menarche : Menstruasi yang pertama. Menarche lebih dini berhubungan dengan Nutrisi & pelayanan kesehatan yang lebih baik
4
Proses terjadinya haid :
Masa proliferasi Masa pertumbuhan lapisan endometrium yang terjadi krn pengaruh hormon estrogen, bersamaan dengan pematangan folikel di ovarium Ovulasi Pecahnya folikel matang di ovarium, folikel yg pecah menjadi korpus luteum yg menghasilkan hormon progesteron
5
Masa sekresi Masa pematangan lapisan endometrium yang dipersiapkan untuk menerima implantasi jika tjd pembuahan Masa haid Kadar hormon estrogen dan progesteron ↓ jk tdk ada pembuahan. Akibatnya lapisan endometrium rusak dan hancur/rontok dan diikuti perdarahan
6
Ovarian cycle Fase folikuler Hari ke 4 – 14. Ovarium dibawah pengaruh FSH yang berfungsi menstimulasi folikel dalam ovarium & memproduksi estrogen Fase ovulasi Terjadi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya Fase luteal Hari ke 15 – 28 hari. Hormon estrogen ↓, korpus luteum mulai memproduksi hormon progesteron
7
Endometrian cycle : Menstruasi regenerasi proliferasi ovulasi sekresi
9
Haid normal : Siklus 21 – 35 hari Lama 3 – 7 hari Perdarahan 20 – 80 cc/siklus Tidak disertai rasa nyeri Warna merah segar, tidak bergumpal Tidak berbau busuk
10
GANGGUAN HAID Jumlah perdarahan Lamanya perdarahan Perdarahan di sela2 haid Nyeri yang berhubungan dengan siklus haid Lamanya siklus haid
11
Jumlah perdarahan - Normal : 2 – 5 hari, siklus normal - Hypermenorhea > 5 tampon/hari, perdarahan > 8 hari Penyebab : Kelainan organik, endometriosis, polip uteri, myoma, hiperplasia/karsinoma, kelainan bawaan (uterus bikornis), insuffisiensi luteal, defisiensi estrogen Intervensi : Kuretase, biopsi endometrium, kontrasepsi oral/pil.
12
- Hipomenorrhea < 2 tampon/hari Penyebab : endometrium abnormal Intervensi : tidak ada - Tidak pernah haid Penyebab : kelainan bawaan (atresia vagina), hymen imperforata, agenesis uteri Intervensi : operasi rekonstruksi
13
B. Lamanya perdarahan - Normal : 3 – 7 hari - Menorrhagia > 7 hari Penyebab : kelainan organik Intervensi : Kuretase dan kontrasepsi oral kombinasi, operasi - Metrorhagia perdarahan terus, termasuk perdarahan diluar masa haid/ diantara 2 haid Intervensi : kuretase & kontrasepsi oral kombinasi
14
- Brachimenorhea < 3 hari Penyebab : endometrium abnormal Intervensi : - - Menometrorhagia Perdarahan terus, banyak, tidak teratur Penyebab : kelainan organik, perimenopause Intervensi : sesuai penyebab
15
C. Perdarahan di sela-sela haid
- Premenstrual spotting Bercak/spotting pada akhir siklus, sebelum mulai perdarahan haid Penyebab : Insuffisiensi luteal yang menyertai pematangan folikel tidak sempurna Intervensi : Progesteron pada siklus
16
- Post menstrual spotting
Bercak/spotting pada akhir/sesudah masa perdarahan haid Penyebab : Penyakit organik, gangguan respons endometrial, defisiensi estrogen, penghancuran irreguler/berkepanjangan jaringan endoterium Intervensi : penyakit organik (-), terapi etinilestradiol 20 – 40 ug pada hari ke 2 – 9 siklus
17
- Intermenstrual bleeding
Perdarahan di tengah siklus Penyebab : defisiensi estrogen Intervensi : 20 – 40 ug etinilestradiol pada hari siklus ke
18
D. Nyeri berhubungan dengan siklus haid
- Dysmenorrhea Nyeri pada saat haid Penyebab : primer (tdk ditemukan kelainan organik, sekunder (kelainan organik rongga panggul, mis : PID, mioma, servisitis, endometriosis) Intervensi : primer (simptomatik analgetik, anti spasmodik), sekunder ( terapi penyebab) - Mitelschmerz Nyeri pada pertengahan siklus Penyebab : peningkatan prostaglandin Intervensi : -
19
E. Lamanya siklus haid - Amenorhea Tidak haid > 3 bl Penyebab : kelelahan fisik berat, psikogenik, defisiensi gonadotrofin, penyakit hipofisis/ovarium, penyakit sistemik, penyakit uterovaginal Intervensi : Pemeriksaan klinis dan lab utk diagnostik, terapi sesuai penyebab
20
- OLigomenrohea Siklus memanjang > 5 – 6 mgg, jumlah dan lama perdarahan dlm batas normal Penyebab dan intervensi = amenorhea - Polymenorhea/epimenorhea Siklus pendek < 21 hari, jumlah dan lama perdarahan dlm batas normal
21
Pertumbuhan abnormal dari kelenjar
ENDOMETRIOSIS Endometriosis Pertumbuhan abnormal dari kelenjar Endometrium dan stroma diluar uterus
22
Klasifikasi : Ringan Endometrium menyebar tanpa perlekatan pada anterior/posterior kavum duglas/permukaan ovarium/peritoneum pelvis Sedang Endometrium pada 1 atau 2 ovarium disertai parut dan endmetrioma kecil. Perlekatan minimal. Berat Endometrium pada 1 atau 2 ovarium, ukuran > 2 x 2 cm2. Perlekatan 1 atau 2 ovarium. Perlekatan usus & traktus urinarius
23
Gejala klinis : Nyeri pelvik kronik Dysmenorhoe Dysparenia Infertilitas Perdarahan abnormal Massa
24
Diagnosa : Laparaskopi Laparatomi USG Intravagina Serum CA-125
25
Pengobatan : Tujuan mengatasi nyeri & memperbaiki infertilitas Terapi medikamentosa untuk supressi hormon Intervensi surgikal untuk membuang implant endometriosis Pencegahan : Tidak menunda kehamilan Tidak melakukan kerokan pada waktu haid Pemeriksaan ginekologi teratur
26
Pengkajian : Riwayat menstruasi Riwayat ginekologi Riwayat obstetri Riwayat perkawinan Riwayat pembedahan Riwayat sosial Riwayat keluarga
27
Pemeriksaan fisik : Pada awal menstruasi Inspeculo Bimanual Pelvic Examination - Uterus retrofleksi menetap - Nodul pada retrovagina
28
Intervensi kompleks dan lama :
Fokus pada peningkatan pengetahuan Edukasi, konseling Caring relationship Empati Support mental Peningkatan self care Perawatan pasca tindakan
29
Evaluasi : Perubahan perilaku klien peningkatan pengetahuan Keterampilan dalam perawatan diri Pandangan dan sikap positif dalam pengobatan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.