Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHanz Shie Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
Konsep Materialitas Risiko Audit Strategi Audit Awal
2
Materialitas Besaran penghilangan atau salahsaji informasi akuntansi, yang dengan mempertimbangkan lingkungan, memungkinkan pertimbangan orang yang mengandalkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji itu.
3
Materialitas dipengaruhi oleh:
Jumlah Keadaan Waktu Individu Jenis
4
Level Materialitas Level Laporan Keuangan Level Akun
Karena opini auditor atas kewajaran laporan keuangan sebagai suatu keseluruhan Level Akun Karena auditing meverifikasi saldo akun untuk memperoleh kesimpulan atas kewajaran laporan keuangan
5
Materialitas Level Laporan Keuangan
Jumlah minimum salahsaji dalam laporan keuangan yang mencegah kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan PABU Salahsaji dapat disebabkan: Kesalahan penerapan PABU Menyimpang dari fakta Penghilangan informasi yang diperlukan
6
Pedoman Kuantitaif: 5% - 10% dari laba bersih ½% - 1% daritotal aktiva
1% dari ekuitas ½% - 1% dari pendapatan kotor Varibilitas (fixed + variabel) Pilih jumlah terkecil
7
Materialitas pada Level Saldo Akun
Salahsaji minimum yang boleh ada dalam suatu saldo akun untuk dipertimbangkan agar saldo akun dinyatakan wajar Tolerable misstatement
8
Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
Mempertimbangkan kemungkinan terjadi salahsaji dalam akun Kemungkinan biaya verifikasi akun
9
Hubungan antara Materialitas dengan Bukti Audit
Semakin besar jumlah akun, semakin banyak jumlah bukti audit yang diperlukan Semakin kecil level materialitas, semakin banyak jumlah bukti audit yang diperlukan
10
Risiko Audit Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material Risiko berbanding terbaiik dengan tingkat keyakian. Risiko Tingkat Keyakinan 5% % 10% %
11
Model Risiko Audit AR = IR x CR x DR IR = Inherent Risk
CR = Control Risk DR = Detection Risk Risiko deteksi dapat dibagi menjadi dua komponen: DR = AP x TD AP = Analytical Procedure Risk TD = Test of Detail Risk Level Laporan Keuangan Level Laporan Keuangan
12
AR = IR x CR X AP x TD
13
Misal : AR=2%; IR=100%; CR=10% dan AP=50%, risiko uji rinci adalah
TD = AR = IR x CR x AP TD = , = 40% 1,00x0,10x0,50 TD= 40%, artinya… ?
14
Matrik Komponen Risiko
Penilaian IR Penilaian CR AP Tinggi AP-Moderat Rendah AP Amat Rendah Maksimum Max Moderat Amat R Amat R1 Moder 1 Rendah2 * Moderat* Tinggi(4)
15
Risiko Bawaan Inherent risk adalah kemungkinan suatu asersi menagndung salahsaji material dengan asumsi tidak ada pengendalian Berefek Pervasive Berefek Specific
16
Pervasive: berpengaruh terhadap seluruh asersi atau banyak akun Misal:
Profitabilitas relatif terhadap industri Sensitivitas usaha akibat faktor ekonomi Masalah kelangsungan usaha Jenis, sebab, dan jumlah salahsaji yang ditemukan audit tahun lalu Perputaran, reputasi, dan keahlian akuntansi manajemen Pengaruh perkembangan tehnologi terhadap usaha dan daya saing entitas
17
Specific; hanya berpengaruh pada asersi akun tertentu Misal:
Kesulitan utk mengaudit akun atau transaksi Issue akuntansi yang membingungkan Kerawanan terjadinya penggelapan Kompleksitas perhitungan Tingginya tingkat pertimbangan yang terkait dengan asersi Jenis, sebab, dan jumlah salahsaji yang ditemukan audit tahun lalu Sensitivitas penilaian karena faktor-faktor ekonomi
18
Cara mengevaluasi faktor-faktor IR dengan cara memahami siklus bisnis klien termasuk:
Manajemen, tujuan manajemen, dan sumber daya entitas Produk, jasa, pasar, pelanggan, dan pesaing entitas Proses inti dan siklus usaha Outcome proses inti Keputusan Pendanaan dan Investasi
19
Risiko Kontrol Risiko bahwa salahsaji material dalam asersi tidak dapat dicegah atau ditemukan secara tepat waktu oleh pengendalian internal entitas CR = fungsi efektivitas pengendalian internal Pengendalian internal efektif akan menguruang risiko kontrol Pengendalian internal kurang efektif akan menambah risiko kontrol
20
Risiko kontrol diterapkan untuk setiap transaksi untuk setiap asersi
Kalau akun dipengaruhi lebih dari satu transaksi, gunakan risiko kontrol yang paling tinggi Risiko kontrol sesungguhnya tidak dapat diubah oleh auditor, tetapi ia dapat memodifikasi penilaian risiko kontrol dengan memodifikasi: 1. prosedur yang dipakai utk memperoleh pemahaman pengendalian internal yang terkait dg asersi 2. prosedur yang dipakai untuk pengujian kontrol
21
Langkah penilaian Risiko kontrol
1. Tentukan rencana penilaian tingkat risiko kontrol untuk setiap asersi berdasarkan pemahaman atas pengendalian internal klien 2. Risiko kontrol sesungguhnya ditentukan berdasarkan bukti yang diperoleh dari studi dan evaluasi pengendalian internal selama pekerjaan interim
22
Risiko Kecurangan (Risk of Fraud)
Auditor bertanggungjawab untuk mendeteksi kecurangan yang berakibat terhadap slahsaji material dalam laporan keuangan Dua macam kecurangan: 1. Pemalsuan pelaporan keuangan 2. Penggelapan asset
23
Fraudulent Financial Reporting
Salahsaji yang timbul karena penyalahsajian atau penghilangan jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan. Cara: Manipulasi, pemalsuan atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang dijadi dasar penyusunan laporan keuangan
24
Pengungkapan fiktif atau penghilangan secara sengaja peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan dalam laporan keuangan Salah penerapan secara sengaja prinsip-prinsip akuntansi sehubungan dengn jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan
25
Penggelapan Assets
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.