Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTomy Black Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
MEMBANGUN MAHASISWA METALURGI YANG KRITIS M. FITRULLAH, ST 1) Disampaikan dalam “Metallurgy Day” Kamis, 10 Mei 2007 1) Slide ini merupakan “suntingan” dari bahan-bahan tulisan dari Prof. Sri Hartati & tulisan dari Bagus Takwin, M.Hum yang beliau-beliau diberikan pada pelatihan Dosen PDPT-UI tahun 2004
2
Definisi Berpikir Kritis Suatu usaha yang sengaja dilakukan secara aktif, sistematis, dan mengikuti prinsip2 logika serta mempertimbangan berbagai sudut pandang untuk mengerti dan mengevaluasi suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima, ditolak, atau ditangguhkan penilaiannya (Takwin, 1997)
3
Inti Berpikir KRitis….. “Tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu” “Tidak begitu saja menerima apa adanya”
4
Berpikir Kritis….? Untuk menghasilkan suatu hasil berpikir kritis, mhs harus melakukan suatu kegiatan (proses) berpikir yang mempunyai suatu tujuan (purposeful thinking), bukan “asal” berpikir yang sifatnya tdk diketahui apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut Artinya, wlu dlm kehidupan sehari-hari kita sering melakukan proses berpikir yang terjadi secara otomatis (misalnyadalam menjawab pertanyaan “nama kamu siapa?”), akan tetapi byk pula situasi yang memaksa kita untuk melakukan kegiatan berpikir yang memang di”rencanakan’ ditinjau dari sudut “apa?”, “Bagaimana?”, dan “Mengapa?” misalnya bila kita berhadapan dengan situasi masalah yang sulit atau baru. Inilah kegiatan berpikir kritis yang dimaksud ‘disengaja” dan “bertujuan”
5
Unsur-unsur berpikir kritis….? Sistematik dan senantiasa menggunakan kriteria yang berbaik (tertingi) dari sudut pandang intelektual untuk hasil berpikir yang ingin dicapai Individu bertanggung jawab sepenuhnya atas proses kegiatan berpikir Selalu menggunakan kriteria berdasarkan standar yang telah ditentukan dalam memantau proses berpikir Melakukan evaluasi efektifitas dari kegiatan berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
6
Mengapa perlu “kritis”? Alasan Fisiologi Tiga fungsi benak manusia Alasan Psikologi Dua jenis berpikir Alasan Akademis
7
Alasan Fisiologis Secara Fisiologi benak manusia memiliki tiga fungsi yaitu Lingkungan Perasaan Kehendak/ Keinginan Pikiran Merasa Menghendaki Berpikir
8
Keterangan Gambar Luas wilayah dalam segitiga menunjukkan daya menghindari bahaya & meningkatkan kesejahteraan manusia Semakin ke atas wilayah dalam segitiga menunjukkan semakin tua usia benak dalam tahap peerkembangan fisologis manusia Fungsi berpikir yang lebih tua cenderung digunakan secara spontan ( Bahkan refleks)
9
Hubungan ketiga fungsi benak Perasaan & kehendak tidak dapat mengontrol dirinya sendiri Perasaan & kehendak dapat dikontrol oleh pikiran Perasaan & kehendak cenderung bereaksi lebih dahulu dibanding pikiran karena organ2 fisiologisnya sdh matang Perlu latihan agar pikiran mampu mengontrol perasaan dan kehendak/keinginan: Berpikir Kritis
10
Alasan Psikologis Secara alami, manusia cenderung berpikir melibatkan perasaan & keinginan: Pikiran Tingkat I Dengan menimbang secara cermat & hati2 diperoleh pikiran tingkat II yang bersih dari perasaan & keinginan
11
Alasan Akademis Sarjana: orang yang mampu belajar sendiri 1.Mampu mengidentifikasi gejala dan masalah 2.Mampu menganalisa gejala dan masalah 3.Mampu menyelesaikan masalah, memperbaiki, dan melengkapi kekurangan dalam mesyarakat dengan hasil karyanya (penelitian, penerapan ilmu, dsb)
12
Alasan akademis Kuliah di PT berarti: secara mandiri belajar memahami, menganalisis, & menyelesaikan masalah; melakukan perbaikan di masyarakat Untuk memperbaiki kondisi masyarakat, seorang sarjana harus dapat menemukan ketidakberesan/kekurangan/kesalahan yang ada di masyarakat; tidak perlu begitu saja menerima kondisi yagn ada Inti berpikir kritis: tidak menerima begitu saja apa yang sudah ada
13
Mahasiswa Kritis “Mahasiswa yang menggunakan kritieria tertentu untuk mengevaluasi penalaran dan pengambilan keputusan” (Diestler, 1998)
14
Mengukur ke”kritis”an Mhs…? RelevanceImportanceNovelty Outside material Ambiguity clarified Linking ideas Justification Critical assessment Practical utility Width of understanding
15
Mengukur ke”kritis”an…? Relevance: relevansi dari pernyataaan Importance: penting tidaknya isu atau pokok2 pikiran yang dikemukakan Novelty: kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide- ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide2 baru orang lain Outside material: menggunakan pengalaman sendiri atau bahan2 yang diterima di kuliah/referensi Ambiguity clarified: mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut bila dirasa ambigu/tidak jelas
16
Mengukur ke”kritis”an…? Linking ideas: senantiasa selalu “terhubung” dengan fakta, ide, atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan Justification: memberikan bukti2, contoh, atau justifikasi thd suatu solusi/kesimpulan yang diambilnya. Termasuk memberikan penjelasan mengenai keuntungan (kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari suatu situasi atau solusi Critical assessment : senantiasa melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi baik datang dari diri sendiri maupun orang lain Practical utility : Ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat dari sudut pandan ke”praktis”annya dalam penerapan Width of understanding : senantiasa dalam diskusi yang dilaksanakanbersifat meluaskan isi/materi diskusi
17
Hubungan Berpikir Kritis, Pemecahan masalah, & Kreatifitas…..? Pemecahan masalah atau problem solving adalah suatu proses pencarian jalan keluar dari suatu kesulitan atau rintangan 5 langkah yang ditempuh dalam problem solving: 1.Problem Finding 2.Stating the problem 3.Planning a solution 4.Acting on the plan 5.Evaluate
18
Hubungan Berpikir Kritis, Pemecahan masalah, & Kreatifitas…..? Unsur dr pelaksanaan kelima langkah kegiatan tadi adalah “BERPIKIR” Dgn demikian maka kualitas dari berpikir yang terjadi pada saat kegiatan problem solving ini berlangsung menentukan kualitas dari keluarannya Berlangsungnya pemikiran yang dalam atau pemikiran yang kritis akan menyebabkan tercapainya suatu kualitas solusi yang tinggi dari masalah yang dipecahkan. Jadi, kegiatan pemecahan masalah sebagai suatu bentuk berpikir manusia akan menghasilkan produk berpikir yang berkualitas tinggi apabila didasari oleh berpikir kritis
19
Hubungan Berpikir Kritis, Pemecahan masalah, & Kreatifitas…..? Kreatifitas dgn berpikir kritis di sisi lain merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan bila ingin mendptkn hasil fikir yang baik (excelent thinking) Jadi untuk mendapatkan excelent thinking diperlukan creativity dan critical thinking
20
Pengunaan berpikir kritis Mempertahankan suatu keyakinan berpikir kritis dalam arti lemah Mengevaluasi dan merevisi suatu keyakinan berpikir kritis dalam arti kuat (Browne & Keeley, 2001)
21
Yang diharapkan dari berpikir kritis Mhs berpikir secara jernih (clear), mendalam dan tuntas Mhs mampu menemukan masalah yang ada disekitar Mhs Mampu menemukan alternatif solusi bagi masalah Mhs mampu menyelesaikan masalah
22
Pendidikan dengan Berpikir Kritis Mengajar untuk tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu Mengajarkan untuk menemukan hal-hal yang belum “ideal”; menemukan masalah Mengajarkan cara menganalisis permasalahan Mengajarkan cara penyelesaian
23
Apa saja yang perlu dikritisi..? Kritis thd kemampuan akal budi (pikiran) sendiri Kritis thd masyarakat dan objek lain disekitarnya Kritis thd kondisi Psikis diri sendiri
24
How meningkatkan berpikir Kritis? Komunikasi: Proses penyampaian Ide, pikiran, dan keahlian seseorang thd pihak lain Refleksi Diri: usaha untuk melihat kondisi diri kita, apa yang telah/akan kita lakukan, apa saja yg ada dalam diri kita Penghayatan Proses: kegiatan menelusuri proses terjadinya sesuatu, mencari tahu how & why sesuatu terjadi.
25
Saran bagi Mhs Metal Mulai mengubah pola pikir Selalu menggunakan pikiran kritis Membentuk suatu wadah/forum diskusi untuk mengembangkan berpikir kritis Mhs Metalurgi yang Kritis
26
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.