Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sesi - 3 KONSEP PENTING HUBuNGAN I-O

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sesi - 3 KONSEP PENTING HUBuNGAN I-O"— Transcript presentasi:

1 Sesi - 3 KONSEP PENTING HUBuNGAN I-O

2 Y Y = f (X) Produksi ∆Y ∆X ∆Y decreasing I : Inflection Point I ∆X ∆Y Increasing ∆X ∆Y ∆X ∆X Input X

3 CONTOH DATA HIPOTETIS :
Input Output APP MPP EP X ∆X Y ∆Y Y/X ∆Y/∆X MPP/APP 0.00 1.00 5.00 2.00 13.00 8.00 6.50 1.23 3.00 24.50 11.50 8.17 1.41 4.00 37.50 9.38 1.39 52.50 15.00 10.50 1.43 6.00 68.50 16.00 11.42 1.40 7.00 84.75 16.25 12.11 1.34 100.75 12.59 1.27 9.00 116.00 15.25 12.89 1.18 10.00 130.00 14.00 1.08 11.00 142.00 12.00 12.91 0.93 151.25 9.25 12.60 0.73 157.25 12.10 0.50 159.50 2.25 11.39 0.20 157.50 -2.00

4

5 Beberapa Konsep Penting :
TPP : Total Physical Product (Total Produksi) APP : Average Physical Product (Rata-rata Produksi) MPP : Marginal Physical Product (Produk Marjinal) EP : Elastisitas Produksi Pembagian Zone Produksi Konsep Efisiensi /Optimasi

6 TPP, MPP & APP : Y TPP : Y = f (X) Produksi Xi Yi APP = Xi
I : Inflection Point Titik balik kurve dari increasing ke decreasing I Yi ∆ Yi ∆ Xi MPP = ∆Yi ∆Xi Input X

7 TPP : Total Physical Product
TPP : Tempat kedudukan titik-titik yang menunjukkan jumlah produk yang dihasilkan pada berbagai tingkat penggunaan input disebut kurva TPP. TPP maksimal dicapai pada saat penambahan input sebesar ∆X tidak mengakibatkan kenaikan Y ( berarti ∆ Y = 0) atau penambahan input X tidak bisa menambah output lagi ;

8 APP : Average Physical Product
Setiap tingkat penggunaan input yang berbeda akan menyebabkan output yang dihasilkan juga berbeda. Ratio antara jumlah produk yang dihasilkan dengan tingkat penggunaan input atau Y/X disebut Produk Rata-Rata atau APP. APP = Y/X APP menggambarkan produktivitas fisik pada suatu tingkat penggunaan input. APP tertinggi mencerminkan efisiensi teknis yang maksimum karena produktivitas secara teknis maksimal (ratio output input maksimal). APP maksimal terjadi pada saat Y/X tertinggi. Pada saat APP mencapai maksimal, besarnya MPP = APP maksimal. (pada saat itu slope kurve APP = slope kurva MPP). Y = 0.6X^2 – 0.02X^3/X

9 MPP : Marginal Physical Product
Ratio antara perubahan produk dibagi dengan perubahan input disebut MPP. Bila perubahan X tersebut begitu kecil sehingga ∆ X mendekati nol, maka : lim ∆ Y = ∂ Y ∆ X -> ∆ X ∂ X Atau turunan pertama fungsi Y atau f ' (X) MPP pada suatu titik (∆ Y/∆ X) di kurva TPP, menggambarkan kemiringan/slope kurva di titik tersebut. MPP maksimal terjadi pada saat slope atau kemiringan kurva paling besar. Ini terjadi pada titik balik curve (inflection point) dari curve increasing ke decreasing

10 EP : Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi : Ratio antara prosentase perubahan output dibagi dengan prosentase perubahan input : ∆ Y x 100 % Y  EP = → EP = MPP/ APP ∆ X x 100 % X EP menggambarkan kelenturan/elastisitas atau respon perubahan input terhadap output. Kelenturan/elastisitas tiap titik pada kurva TPP tidak selalu sama Pada saat MPP = APP maka harga EP = 1 dan pada saat ini nilai APP mencapai maksimal.

11 EP : Elastisitas Produksi
Harga EP bisa negatif, nol maupun positip . EP > 1 input ditambah 1 % , output naik > 1 % EP < 1 input ditambah 1 % , output naik < 1 % EP = perubahan input tidak mempengaruhi output EP > input ditambah 1 %, output turun > 1 % EP < input ditambah 1 %, output turun < 1 % Pada saat TPP maksimum, harga EP = 0 karena ∆ Y = sehingga MPP = 0

12 HUBUNGAN : TPP - APP - MPP - EP
Y TPP : Y = f (X) Produksi Yi Xi APP = ß = ∂ Xi Yi I : Inflection Point (MPP maks) I ∆Yi ∆Xi MPP = APP maks ∆Yi ∆ Yi ∆ Xi MPP = APP ß ∆Xi X MPP

13 Kurva TPP :

14 Kurva TPP , APP dan MPP :

15 PEMBAGIAN ZONE PRODUKSI
Y M TPP maks S Zone I : Irrational Stage Zone II : Irrational Stage Zone III : Irrational Stage EP > 1 1 <EP > 0 EP < 0 I EP = 1 EP = 0 MPP = APP maks APP input X MPP = 0 O

16 Pembagian Zone Produksi
Pada Daerah produksi I dimana merupakan daerah produksi irrational (Elastisitas produksi/ EP > 1 ) produsen tidak perlu berpikir panjang (irrational) karena penambahan input akan selalu meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar (kenaikan 1 % input akan menaikan produksi > 1 %). Bagi produsen komersial akan beroperasi pada Daerah II (Rational Stage of production) yang merupakan daerah produksi rational dimana pada daerah ini 0 < EP > 1 sehingga penambahan 1 % input akan menaikakan output antara %. Pada daerah produksi ini akan dicapai keuntungan maksimum dimana MR = MC (nilai tambahan input = Nilai tambahan output).

17 Bila harga input atau output berubah maka letak titik optimum juga akan berubah, sehingga pada daerah ini produsen dihadapkan pada keadaan dimana harus memilih secara tepat titik efisiensi maksimumnya. Sebaliknya pada daerah produksi III dimana Ep < 0 juga merupakan daerah produksi irrational karena penambahan input jelas akan selalu mengurangi keuntungan karena setiap penambahan satu satuan input akan menurunkan produksi (penambahan produk yang < 0 atau negatif).

18 Pembagian Daerah Produksi
Tahap Keterangan O - S Daerah I (Irrational Stage). Penambahan input 1 % akan meningkatkan output > 1 % S - M Daerah II (Rational Stage). meningkatkan output antara % M--> Daerah III meningkatkan output antara < 0 %

19 Pembagian Daerah Produksi
Tahap Keterangan O - I Increasing return MPP selalu meningkat APP selalu meningkat MPP > APP sehingga EP > 1 Titik : I Titik increasing ke decreasing MPP mencapai maksimal . Kurva TPP slopnya terbesar. I - S Decreasing return MPP menurun APP masih meningkat Titik : S APP mencapai maksimal MPP = APP sehingga EP = 1 S - M APP menurun MPP < APP sehingga EP < 1 Titik : M Constant return MPP = 0 -> Slope TPP = 0 MPP = 0 sehingga EP = 0 M--> MPP < 0 (negatif) APP menurun secara asimptotis MPP < sehingga EP < 0 Setelah Titik M : Negative return MPP < 0 -> Slope TPP < 0 MPP < 0 sehingga EP < 0


Download ppt "Sesi - 3 KONSEP PENTING HUBuNGAN I-O"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google