Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Studi Kelayakan Bisnis

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Studi Kelayakan Bisnis"— Transcript presentasi:

1 Studi Kelayakan Bisnis
PEMILIHAN KEGIATAN USAHA/PROYEK DENGAN ANALISIS KRITERIA INVESTASI Ati Harmoni Universitas Gunadarma 2007

2 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
TUJUAN Setelah mempelajari Bab ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui cara memilih proyek berdasarkan hasil kriteria investasi. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

3 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Pendahuluan Pemilihan proyek perlu dilakukan karena terbatasnya dana, waktu, dan tenaga dalam mengerjakan suatu proyek. Pemilihan dilakukan agar proyek yang dipilih benar-benar memberikan manfaat maksimum dari peluang yang tersedia dalam batas-batas kemampuan investasi. Analisis kriteria investasi dapat dilakukan dengan: Mutually exclusive alternative project Cross over discount rate analysis. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

4 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Mutually exclusive alternative project Mutually exclusive alternative project adalah memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif karena tidak mungkin melakukan beberapa proyek dalam waktu bersamaan karena terbatasnya dana, waktu, maupun tenaga yang diperlukan. Apabila hasil kriteria investasi tidak konsisten di antara kegiatan usaha, perlu dipertimbangkan beberapa faktor, a.l. jumlah investasi dan jangka waktu pengembalian proyek. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

5 Tabel 1. Cash Out Flows dan Cash In Flows proyek A, B, dan C
Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi Tabel 1. Cash Out Flows dan Cash In Flows proyek A, B, dan C Thn Proyek A Proyek B Proyek C TC Benefit 750 400 200 1 275 285 155 2 360 375 80 250 40 160 3 210 500 170 4 220 5 230 600 100 300 45 180 6 340 7 8 350 190 9 10 3150 5425 1515 2975 875 1765 Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

6 Tabel 2. NPV, IRR, dan Net Benefit Cost Ratio Proyek A,B, dan C
Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi Hasil perhitungan kriteria investasi dari proyek A, B, dan C seperti terlihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. NPV, IRR, dan Net Benefit Cost Ratio Proyek A,B, dan C No Nama Proyek NPV (Rp juta) IRR (%) Net Benefit Cost Ratio 1 Proyek A 296,03 26,11 1,39 2 Proyek B 256,25 30,06 1,58 3 Proyek C 172,56 30,56 Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

7 Dari NPV, proyek A lebih baik dari proyek B dan C.
Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi Dari NPV, proyek A lebih baik dari proyek B dan C. Dari IRR, proyek C lebih baik dari proyek A dan B. Dari NBCR, proyek B lebih baik dari A dan C. Perlu melihat aspek lainnya: jumlah investasi, umur ekonomis proyek, jangka waktu pengembalian investasi (pay back period), lokasi proyek, lingkungan masyarakat sekitar, adat istiadat setempat, dan prospek pengembangan usaha di masa datang. Misal, jumlah investasi proyek A Rp juta, proyek B Rp 595 juta, dan proyek C Rp 450 juta sedangkan dana yang tersedia pada investor Rp juta, maka meski dapat membiayai proyek A, investor lebih baik memilih proyek B yang menghasilkan NPV Rp 256,25 juta dan IRR sebesar 30,06%. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

8 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Kriteria lain adalah dengan melihat Pay back period, yaitu jangka waktu pengembalian investasi. Semakin cepat proyek tersebut dapat mengembalikan investasi, semakin baik karena investasi yang telah dikembalikan dapat digunakan untuk proyek lain yang dapat menghasilkan benefit baru bagi perusahaan. Pembangunan konstruksi proyek juga harus diperhatikan. Semakin lama pembangunan konstruksi, semakin lama untuk mendapatkan benefit. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

9 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Cross Over Discount Rate Analysis (CODR) CODR adalah salah satu peralatan analisis yang digunakan dalam pemilihan proyek apabila social opportunity cost (SOCR) sebagai discount factor sulit untuk diketahui (karena seringnya perubahan tingkat bunga atau karena pengaruh ekonomi secara keseluruhan). Dari NPV dengan berbagai discount rate yang digunakan, ternyata jumlah investasi yang relatif besar tidak selalu memberikan benefit yang besar, tetapi tergantung pada biaya operasi dan pemeliharaan, serta benefit kotor yang diberikan proyek tersebut. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

10 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Dengan mengetahui discount rate pada titik CODR dapat dipilih proyek mana yang lebih baik untuk dikerjakan, yi. tergantung pada NPV dari proyek pada SOCC yang digunakan. Contoh: Perhatikan tabel 3 berisi perkiraan total cost, benefit, dan net benefit, dari proyek A dan B. Besarnya net present value dari proyek A dan B berdasarkan pada beberapa discount rate dapat dilihat pada tabel 4. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

11 Tabel 3. Total Cost, Benefit, dan Net Benefit Proyek A dan B
Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi Tabel 3. Total Cost, Benefit, dan Net Benefit Proyek A dan B Thn Total Cost Benefit Net Benefit A B 0.0 0.00 -35.00 -30.00 1 22.00 26.00 -15.00 -20.00 2 28.00 10.00 25.00 15.00 3 11.00 32.00 17.00 4 12.00 34.00 30.00 24.00 18.00 5 37.00 27.00 20.00 6 14.00 41.00 29.00 23.00 7 44.00 39.00 8 13.00 48.00 35.00 9 52.00 42.00 31.00 10 56.00 45.00 43.00 143.00 132.00 394.00 343.00 191.00 161.00 Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

12 Pada tk discount rate 25%, NPV proyek A lebih kecil dari proyek B.
Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi Dari perhitungan, NPV pada berbagai discount rate pada masing-masing proyek tidak proporsional. Proyek B (NPV Rp 41,08 juta) lebih elastis dibanding proyek A (NPV Rp 43,73 juta). Pada tk discount rate 25%, NPV proyek A lebih kecil dari proyek B. Apabila social opportunity cost of capital (SOCC) yang berlaku di masyarakat lebih besar dari tingkat CODR pilihan terhadap proyek B lebih menguntungkan dari proyek A. Sebaliknya apabila SOCC yang digunakan lebih kecil dari CODR berarti pilihan terhadap proyek A akan lebih menguntungkan. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

13 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Discount Rate Proyek A Proyek B 15% 43,73 41,08 18% NPV ,79 NPV ,50 21% NPV ,49 NPV ,06 25% 6,58 10,01 30% -4,57 0,49 Tabel 4. Nilai Present Value dari Proyek A dan B pada Berbagai Discount Factor Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

14 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Slope dari NPV yang menggunakan bermacam-macam discount rate apabila digambarkan dalam sebuah kurva adalah berbentuk cekung. Proyek A lebih elastis daripada Proyek B, dengan demikian titik perpotongan antara NPV Proyek A dengan NPV Proyek B adalah titik keseimbangan antara nilai NPV proyek A dan Proyek B pada discount rate tertentu. Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

15 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Nilai NPV pada titik perpotongan: Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni

16 Pemilihan Kegiatan usaha/Proyek dengan Analisis Kriteria Investasi
Berdasarkan pd hasil perhitungan, CODR adalah seperti pada grafik Berikut. SOCC yang berlaku di masy. Berada Di atas CODR (18,47%), berarti Proyek B lebih menguntungkan. Sebaliknya, apabila SOCC lebih kecil dari CODR, pilihan thd Proyek A mem- berikan NPV lebih besar daripada Proyek B. Proyek A CODR Proyek B 18,47% 25,98 161 191 NPV Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni


Download ppt "Studi Kelayakan Bisnis"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google