Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
2
Mata Pelajaran Biologi
Judul Mata Pelajaran Biologi SISTEM KOORDINASI Kelas XI Semester 2
3
SK dan KD Standar Kompetensi
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan / penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, & penginderaan)
4
Indikator Mengidentifikasi bagian-bagian sel syaraf
Menjelaskan struktur dan fungsi syaraf pada manusia Menjelaskan susunan sistem syaraf pada manusia Menjelaskan struktur dan fungsi indera Menjelaskan struktur dan fungsi hormon
5
Sistem Koordinasi & Alat Indra
Materi Sistem Koordinasi & Alat Indra pada Manusia menjelaskan Sistem Koordinasi Alat Indra meliputi meliputi Sist Saraf Sist Hormon Mata Hidung Telinga Kulit
6
Navigasi Sist.Saraf Sist.Hormon Alat Indra
IB Udayana Klick Tombol
7
Komponen Sistem Syaraf
RESEPTOR: Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan, yaitu indra. KONDUKTOR: Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan, yaitu sel-sel saraf (neuron). EFEKTOR: Bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
8
Susunan Sistem Saraf
9
Macam Sel Saraf berikut fungsinya
10
Struktur Sel Saraf ( Neuron )
Dendrit Nodus Ranvier Seludang mielin Badan sel Akson
11
Badan sel Dendrit Akson Struktur Sel Saraf ( Neuron )
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Dendrit Dendrit adalah serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Dendrit berfungsi membawa rangsang ke badan sel. Akson Berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf.
12
Perjalanan Rangsangan
13
Perjalanan Impuls melalui Sinapsis
14
Perjalanan Impuls melalui Sinapsis
15
2. SUMSUMG TULANG BELAKANG
Sistem Saraf Pusat 1. OTAK 2. SUMSUMG TULANG BELAKANG
16
OTAK BESAR ( CEREBRUM ) Terdapat dalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh selaput meninges, yang terdiri dari: Duramater Arachnoid Piamater Antara arachnoid dan piameter terdapat rongga berisi cairan cerebrospinal untuk melindungi otak dari benturan pada tengkorak
17
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
18
OTAK BESAR ( CEREBRUM ) 1. lobus frontal ( zona motorik ) Pusat berfikir pusat berbicara Berbahasa Merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. 2. lobus parietal (zona sensorik) Berbicara, membaca, mengecap. 3. lobus osipitalis ( zona sensorik ) Pusat penglihatan. lobus temporal Pusat pendengaran, penciuman
19
A. OTAK DEPAN ( Diensefalon ) Epitalamus Talamus Hipotalamus
OTAK BESAR ( CEREBRUM ) A. OTAK DEPAN ( Diensefalon ) Epitalamus Talamus Hipotalamus B. OTAK TENGAH ( Mesensefalon ) Terletak di depan otak kecil, mempunyai saraf Okulomotoris / refleks kejap mata. Sebagai pusat pengendalian keseimbangan dan saraf yang menghubungkan otak bagian depan dengan belakang.
20
OTAK BESAR ( CEREBRUM ) C. OTAK BELAKANG Meliputi: Jembatan varol (pons varolii ) Sumsum lanjutan (medula oblongata) - Sebagai pusat pengaturan pernafasan - Sebagai pusat pengatur refleks fisiologi: denyut jantung,tekanan darah, suhu, melebaran/ penyempitan pembuluh darah,sekresi kelenjar pencernaan. - Mengatur refleks batuk, bersin, dan berkedip.
21
D. OTAK KECIL ( Cerebelum )
OTAK BESAR ( CEREBRUM ) D. OTAK KECIL ( Cerebelum ) Merupakan bagian terbesar otak belakang, terletak di bawah lobus oksipital serebrum. Berfungsi mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar E. MEDULA OBLONGATA Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, batuk, bersin, bersendawa dan muntah Bagian Sumsum lanjutan yang menghubungkan otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur pernafasan
22
OTAK BESAR ( CEREBRUM ) MEDULLA SPINALIS
Akar saraf posterior (akar dorsal) dendritnya berhubungan denganreseptor 2. Akar saraf anterior (akar vetral) Aksonnya berhubungan dengan efektor
23
Sistem Saraf Tepi Dibedakan menjadi : Sistem syaraf somatik Sistem syaraf autonom Berdasarkan arah impulsnya dibedakan : 1. Sistem syaraf aferen : Membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat 2. Sistim syaraf eferen : Membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor
24
Sistem Saraf Tepi Sistem syaraf somatik dibedakan atas: 1. Saraf kranial (saraf otak) - berasal dari otak - berjumlah 12 pasang 2. Saraf Spinal (Saraf Sumsum Tlg Belakang) : - berasal dari sumsum tulang belakang - berjumlah 31 pasang
25
Sistem syaraf autonom dibedakan atas:
Sistem Saraf Tepi Sistem syaraf autonom dibedakan atas: Sistem syaraf simpatik sistem kerjanya pada umumnya merangsang kerja organ Sistem sysraf parasimpatik sistem kerjanya pada umumnya menghambat kerja organ
26
INDERA
27
ALAT INDRA Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu : Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor) Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)
28
ALAT INDRA Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor) Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor) Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
29
MATA ( Indera Penglihat )
30
MATA ( Indera Penglihat )
Mata merupakan organ yang mempunyai sel-sel reseptor yang khusus untuk menerima rangsangan sinar dan warna. Bagian-bagian dari mata: Sklera Merupakan lapisan bewarna putih dan keras. Koroid (selaput) Merupakan lapisan tengah yang banyak memeiliki pembuluh darah dan sejumlah pigmen. Retina (selaput jala) Merupakan lapisan dalam yang sangat halus dan sangat peka terhadap cahaya.
31
Mekanisme Penglihatan
Ketika mata melihat jauh, lensa mata memipih agar bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning.
32
Kelainan Pada Mata Rabun jauh (miopi), disebabkan lensa mata terlalu cembung atau garis tengah mata terlalu panjang sehingga bayangan benda terbentuk di depan bintik kuning. Dapat ditolong dengan lensa cekung (-). Rabun dekat (hipermetropi), disebabkan lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata terlalu pendek sehingga bayangan benda terbentuk di belakang bintik kuning. Dapat ditolong dengan lensa cembung (+).
33
TELINGA ( INDERA PENDENGAR )
Telinga merupakan organ yang memiliki reseptor khusus untuk mengenali bunyi dan untuk keseimbangan.
34
Bagian-bagian dari telinga
TELINGA ( INDERA PENDENGAR ) Bagian-bagian dari telinga a. Telinga luar yang terdiri atas daun telinga dan saluran telinga luar b. Telinga tengah (Ruang Timpani) yang berfungsi meneruskan getaran bunyi dari telinga luar ke telinga dalam c. Rumah siput (Koklea) didalamnya tedapat sel korti yang merupakan alat pendengaran .
35
TELINGA ( INDERA PENDENGAR )
36
HIDUNG ( INDRA PEMBAU ) Rangsangan berupa zat yang menguap yang terdapat di lapisan epitelium disebelah dorsal rongga hidung, dan terlindung oleh lendir. (kemoreseptor) Sel-sel pembau mempunyai rambut-rambut halus yang dihubungkan oleh neuron-neuron olfaktorius ke pusat penciuman bau di sistem saraf Daya pembau dapat menurun apabila selaput lendir hidung sangat kering, sangat basah, atau membengkak seperti saat seseorang terkena pilek. Indra pembau membantu indra pengecap dalam hal selera makan.
37
HIDUNG ( INDRA PEMBAU )
38
INDERA PENGECAP Rangsangan berupa zat kimia yang terlarut. Permukaan lidah banyak terdapat tonjolan kecil yang disebut papila. Pada papila lidah terdapat indra pengecap. Indra pengecap berupa puting-puting pengecap yang dapat dibedakan atas bagian-bagian: a. Tepi depan untuk rasa manis b. Belakang untuk rasa pahit c. Samping untuk rasa masam d. Depan untuk rasa asin
39
INDERA PENGECAP
40
INDERA PERABA ( KULIT ) Disebut juga tangoreseptor terdapat pada kulit. Merupakan ekstroreseptor, sedangkan yang terdapat dalam tubuh sebagai intereseptor adalah yang dapat merasakan haus, lapar, dsb Pada kulit terdapat berbagai reseptor antara lain: Kopuskula Pacini, reseptor tekanan kuat Korpuskula Ruffini, ujung saraf peraba dan reseptor panas. Ujung saraf Krausse, reseptor dingin Korpuskula Meissner, reseptor sentuhan Lempeng Merkel, reseptor sentuhan tangan dan tekanan ringan.
41
INDERA PERABA ( KULIT )
42
HORMON
43
SISTEM HORMON Hormon merupakan sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
44
MACAM – MACAM HORMON KELENJAR HORMON FUNGSI AKIBAT KEKURANGAN
Hipofisis Somatotrof Merangsang pertumbuhan Dwarfisme (kerdil) Tiroid (gondok) Tiroksin Mempengaruhi pertumbuhan dan mental Kretinisme (kerdil & cacat mental) Paratiroid (anak gondok) Parathormon Mengatur kalsium dalam darah Kejang otot Adrenal (anak ginjal) Adrenalin Mengubah glikogen menjadi glukosa, meningkatkan denyut jantung Lemas Pankreas Insulin Mengubah glukosa menjadi glikogen Diabetes melitus Gonad (testis) Testosteron Mengatur ciri sekunder pria Ciri sekunder pria tidak tampak Gonad (ovarium) Estrogen Mengatur ciri sekunder wanita, pematangan sel telur Sel telur sulit matang
45
PERBEDAAN SISTEM SARAF DAN HORMON
YANG DIPERHATIKAN SISTEM HORMON SISTEM SARAF Terdiri dari Kelenjar Jaringan saraf Pesan Hormon (zat kimia) Impuls Diedarkan Dalam darah Seanjang sel saraf Kecepatan Lambat Cepat
46
Contoh Soal Berikut ini pengaruh syaraf parasimpatik terhadap aktivitas beberapa organ tubuh, kecuali Kontraksi pembuluh darah Pengecilan pupil Peningkatan kelenjar saliva Pengecilan bronkhus Kontraksi dinding usus
47
Contoh Soal 2. Neurotransmiter yang berfungsi
merangsang otot berkontraksi adalah Asetilkolin Norepinefrin Glisin Serotonin Dopamin
48
Referensi D.A Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA KELAS Xl, Penerbit : Erlangga Slamet P, Sains Biologi 2 SMA/MA, Penerbit : Bumi Aksara Maududi M.A, Syaraf , Campbel, Biologi 1, Penerbit : Erlangga
49
Penyusun SMA Negeri 9 Yogyakarta HATI SETYO PRATIWI Viewer :
IB Kt Astawa Udayana, SPd
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.