Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EVALUASI RPJMN/RENSTRA DAN ARAH KEBIJAKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EVALUASI RPJMN/RENSTRA DAN ARAH KEBIJAKAN"— Transcript presentasi:

1 EVALUASI RPJMN/RENSTRA 2010-2014 DAN ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM KKBPK TAHUN Plt. Kepala BKKBN Disampaikan pada acara Rakernas BKKBN Tahun 2015 Jakarta, 31 Maret 2015

2 TAHAPAN PEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN
DALAM RPJPN Mengendalikan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk RPJM 1 ( ) RPJM 2 ( ) Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk RPJM 3 ( ) Tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang Bertahannya kondisi penduduk tumbuh seimbang RPJM 4 ( ) Catatan: Hasil SP 2010 dan SDKI 2012 mengindikasikan proyeksi sebelumnya terlalu optimis  Strateginya adalah Akselerasi pembangunan kependudukan dan KB tahun 2013 dan 2014 berdasarkan hasil SP 2010 dan SDKI ( 10 provinsi penyangga utama dan 2 provinsi khusus) Kebijakannya adalah: dilakukan perubahan asumsi pembangunan KKB  BKKBN menetapkan TFR: 2,1 terjadi pada tahun 2025 (dari sebelumnya di tahun 2015) Perlu akselerasi pencapaian Pembangunan Bidang Kependudukan dalam RPJMN 3 2

3 RUANG LINGKUP EVALUASI
RPJM 2 TAHUN 7 Sasaran Rencana Strategis K/L Tahun 12 Indikator

4 SASARAN RPJM DAN INDIKATOR RENSTRA 2010-2014
SASARAN RPJMN 1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional (%/ thn) 2. Menurunnya TFR per perempuan usia reproduksi 3. Meningkatnya CPR cara modern (%) 4. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani/ unmet need dari jumlah pasangan usia subur (%) 5. Menurunnya ASFR 15−19 tahun per perempuan 6. Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan (thn) 7. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah dan antartingkat sosial ekonomi INDIKATOR RENSTRA 1. Jumlah peserta KB baru /PB (juta) 2. Jumlah peserta KB aktif/PA (juta) 3. Jumlah peserta KB baru mandiri (juta) 4. Persentase peserta KB Aktif Mandiri 5. Persentase peserta KB Baru MKJP 6. Persentase peserta KB Aktif MKJP 7. Persentase peserta KB baru Pria 8. Jumlah peserta KB baru / PB KPS dan KS I (juta) 9. Jumlah peserta KB aktif / PA KPS dan KS I (juta) 10. Persentase Keluarga yang mempunyai balita, anak, remaja dan lansia memahami dan melaksanakan pembinaan dan pengasuhan tumbuh kembang balita, anak dan ketahanan keluarga remaja dan lansia 11. persentase PUS, WUS dan remaja keluarga yang mengetahui informasi KKB melalui media massa (cetak dan elektronik) dan media luar ruang 12 Jumlah Grand desain pengendalian penduduk dan Kebijakan sektor Pembangunan berwawasan Kependudukan Ditambahkan data 2010 sampai 2013, serta pencapaian 2014.

5 SASARAN PROGRAM KKB DALAM RPJMN 2010-2014
SASARAN RPJMN STATUS AWAL TARGET 2014 CAPAIAN Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan peduduk tingkat nasional (persen/ thn) 1,3 (Supas 2005) 1,1 SP 2020 b. Menurunnya TFR per perempuan usia reproduksi 2,3 (Adjusted SDKI 2007) 2,36 2,37 (Sus ‘13) c. Meningkatnya CPR cara modern (%) 57,4 (SDKI 2007) 60,1 74,9 (SR ‘14) 61,5(Sus’13) d. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani/ unmet need dari jumlah pasangan usia subur (%) 9,1 6,5 12,9 (SR ‘14) 10,8 (MS ‘14) e. Menurunnya ASFR 15−19 tahun per perempuan 51 30 35 (Sus’13) f. Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan (tahun) 19,8 21 20 (MS’14) g. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi Slide 13 s/d 14

6 SASARAN DAN CAPAIAN PROGRAM KKB DALAM RENSTRA 2010-2014
INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN 2014 2011 2012 2013 1. Jumlah peserta KB baru /PB (juta) 7,2 7,3 7.5 7.6  7.8 (SR) 2. Jumlah peserta KB aktif/PA (juta) 27,5 28,2 29.0 29.8  35,2 (SR)* 3. Jumlah peserta KB baru mandiri (juta) 3,4 3.5 3.6  2,8 (SR) 4. Persentase peserta KB Aktif Mandiri 49,6 49,7 50.9 51  43,9 (SR) 5. Persentase peserta KB Baru MKJP 12,5 12,9 13.2 13.6  19,5 (SR) 6. Persentase peserta KB Aktif MKJP 25,1 25,9 26.7 27.5  25,7 (SR) 7. Persentase peserta KB baru Pria 4,0 4,3 4.6 5.0  5,8 (SR) 8. Jumlah peserta KB baru / PB KPS dan KS I (juta) 3,8 3,89 3.97 4.05  3,0 (SR) 9. Jumlah peserta KB aktif / PA KPS dan KS I (juta) 12,2 12.8 13.1  13,8 (SR) 10. Persentase Keluarga yang punya balita, anak, remaja dan lansia paham dan laksanakan pembinaan dan pengasuhan tumbuh kembang balita, anak dan ketahanan keluarga remaja dan lansia 70 75 80 85 SLIDE 21-23 11. Persentase PUS, WUS dan Remaja Keluarga yang mengetahui informasi KKB melalui media massa (cetak dan elektronik) dan media luar ruang 95  SLIDE 15-20 12 Jumlah Grand desain pengendalian penduduk dan Kebijakan sektor Pembangunan berwawasan Kependudukan 2 24 Ket : * Jumlah peserta KB aktif Susenas = Jumlah peserta KB aktif perhitungan CR =

7 PENCAPAIAN PROGRAM KKBPK, TAHUN 2010-2014

8 Hasil Proyeksi (1) Penduduk (juta jiwa) dan laju pertumbuhan penduduk (persen per tahun): Indonesia 1971 – 2035 Bila LPP tetap 1,49 (seperti SP 2010) maka jumlah penduduk menjadi 343,96 jt 1,45 Catatan, bahwa berdasarkan buku proyeksi penduduk tahun dimana jumlah penduduk diproyeksikan menurut kondisi tengah tahun pengamatan, maka LPP diperkirakan berada disekitar 1,49% Rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia telah menurun dari sebesar 1,98 persen ( ) menjadi sebesar 1,45 persen (1990–2000). Namun, pada periode 10 tahun terakhir, LPP meningkat kembali menjadi sebesar 1,49 persen.

9 Trend PENCAPAIAN dan TARGET TFR Tahun 1991 - 2019

10 Tren CPR Tahun

11 Tren ASFR 15-19 Tahun (per 1000 Wanita )

12 Tren median Umur Kawin Pertama dari wanita pernah kawin umur 25-49 tahun,
Indonesia

13 MASIH TINGGINYA ANGKA DISPARITAS ANTAR PROVINSI
Sumber Susenas 2010, 2011, 2012,2013

14 Disparitas Antar Tingkat Kesejahteraan
TFR SDKI 2007 & 2012

15 Persentase Remaja yang Pernah Mendengar, Melihat, Membaca tentang Masalah-Masalah Kependudukan, Indonesia KEPENDUDUKAN Remaja Peledakan penduduk Migrasi Transmigrasi Urbanisasi Kelahiran (fertilitas) Kematian (mortalitas) Kesakitan (morbiditas) Pengangguran Ketenaga kerjaan Kerusakan lingkungan Kemiskinan Krisis energi Krisis moral dan sosial

16 Persentase PUS, WUS, yang Pernah Mendengar, Melihat, Membaca tentang Masalah-Masalah Kependudukan, Indonesia Kependudukan PUS WUS Peledakan penduduk Migrasi Transmigrasi Urbanisasi Kelahiran (fertilitas) Kematian (mortalitas) Kesakitan (morbiditas) Pengangguran Ketenaga kerjaan Kerusakan lingkungan Kemiskinan Krisis energi Krisis moral dan sosial

17 MEDIA INFORMASI KEPENDUDUKAN
Persentase Remaja, PUS, WUS yang mendapat Paling Sedikit Satu Informasi dari media Massa dan Media Luar Ruang tentang kependudukan, Indonesia MEDIA INFORMASI KEPENDUDUKAN Sasaran Media Massa Media Luar Ruang Remaja PUS WUS

18 Persentase remaja yang mendapat informasi KB dari media massa dan luar ruang, Indonesia 2010-2014
2011 2012 2013 2014 Radio 49 47 44 33 30 Televisi 89 91 81 87 Media tradisional 10 9 Koran/majalah 45 32 Pamflet 11 13 27 23 Leaflet/brosur 16 17 Flipchart/lembar balik 7 6 8 Poster 34 39 Spanduk 38 43 Billboard 24 Pameran 12 Website/internet 31 Mupen KB 14 Mural/lukisan dinding -

19 Persentase Remaja, PUS, WUS yang mendapat Paling Sedikit Satu Informasi dari Media Massa dan Media Luar Ruang tentang KB, Indonesia Media Informasi KB Sasaran Media Massa Media Luar ruang Remaja PUS WUS

20 Persentase pengetahuan PUS tentang alat/cara KB modern, Indonesia 2014

21 Target RPJMN 2014= 85

22 Indeks Ketrampilan Keluarga Dalam Pengasuhan Remaja
Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2014 Target RPJMN 2014= 85

23 Indeks Ketrampilan Keluarga Dalam Pengasuhan Lansia
Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2014 Target RPJMN 2014= 85

24 CAPAIAN INDIKATOR PENGENDALIAN PENDUDUK
No Kebijakan Target Capaian 2014 Provinsi Kab/Kota 1. Grand Design Pengendalian Penduduk 2 33 Provinsi 178 Kab/Kota Kebijakan Sektor Pembangunan Berwawasan Kependudukan

25 PERMASALAHAN

26 PERMASALAHAN PROGRAM KKB
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (1) PERMASALAHAN PROGRAM KKB Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk masih banyak dan tinggi (Pengendalian kuantitas penduduk melalui program KB) Meningkat sebanyak 32,5 juta jiwa, dengan pertambahan rata-rata per tahun sebanyak 3,25 juta jiwa Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal a. Akses dan Kualitas Pelayanan KB Masalah Akses: Disparitas CPR antar-provinsi Disparitas CPR antara tingkat kesejahteraan (kaya-miskin) Disparitas unmetneed antar-provinsi Disparitas unmetneed antara tingkat kesejahteraan (kaya-miskin) Tingginya angka kegagalan dan drop-out peserta KB Rendahnya pemakaian alokon jenis MKJP DO-Kegagalan-Komplikasi penggunaan Alokon Tingginya angka kegagalan (1,6% utk semua cara) dan drop-out peserta KB (krn ingin hamil lagi) sebesar 5,4% Rendahnya pemakaian alokon jenis MKJP, yaitu sebesar 10,9% (MOW: 3,0%; MOP: 0,2%; IUD: 4,9%; Implan: 2,8%) DO-Kegagalan-Komplikasi penggunaan Alokon: Jangka Pendek 23% - 39% (suntik 23%, Pil 39%, Kondom 38%) Jangka Panjang (MKJP) 0,5% - 10% (IUD 10%, MOP 0,5%, MOW 0,5%)

27 ( Lanjutan ) Permasalahan Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal
Permasalahan TFR (Stagnan + Disparitas) Permasalahan ASFR Tahun (Belum tercapai + disparitas) Permasalahan UKP (belum tercapai) Permasalahan pemahaman, pelaksanaan dan pembinaan pengasuhan keluarga terhadap pengasuhan balita, remaja, lansia (masih rendah) Permasalahan Persentase PUS, WUS dan remaja keluarga yang mengetahui informasi KKB melalui media massa (cetak dan elektronik) dan media luar ruang (belum tercapai) Permasalahan Jumlah Grand desain pengendalian penduduk dan Kebijakan sektor Pembangunan berwawasan Kependudukan (belum tercapai)

28 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (2)
PERMASALAHAN PROGRAM KKB (lanjutan) b. Advokasi dan KIE Program KKB Masalah: Masih rendahnya pemahaman tentang KR dan KRR Disparitas CPR menurut latar belakang pendidikan Disparitas unmetneed menurut latar belakang pendidikan c. Kelembagaan program KKB Lembaga tingkat daerah masih beragam bentuknya (badan, biro, bagian), dan masih menyatu dengan bidang lainnya Lembaga KKB di tingkat Provinsi terdapat dualisme, yaitu BKKBN Provinsi dan SKPD Bidang KKB Masih belum optimalnya lembaga di tingkat lini lapangan, yaitu PPKBD (kecamatan) dan Sub-PPKBD (kelurahan/desa), serta Institusi Masyarakat Perdesaan-Perkotaan (IMP) Tempat Pelayanan KB/Klinik Pelayanan KB masih belum memadai Masih rendahnya pemahaman tentang KR dan KRR Disparitas CPR menurut latar belakang pendidikan, yaitu untuk tidak sekolah 42,3%, tidak tamat sekolah sebesar 54,0%, tamat SD sebesar 64,0%, tidak tamat SMTA sebesar 65,5%, dan SMTA+ sebesar 64,4% Disparitas unmetneed menurut latar belakang pendidikan, yaitu 10,6% utk tidak sekolah; 9,4% utk tidak tamat SD; 9,0% utk tamat SD; 9,2% utk tidak tamat SMA; dan 8,4% untuk SMA+

29 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (3)
PERMASALAHAN PROGRAM KKB (lanjutan) d. Ketenagaan program KKB Masalah: Jumlah dan Kualitas Petugas KB belum optimal Rasio Petugas KB terhadap Kelurahan/Desa/Kampung/Dusun (wilayah pelayanan KB) masih belum ideal. Rasio masih 4-5 wilayah : 1 orang petugas KB, idealnya 1-2 wilayah : 1 orang petugas KB. Penyerasian dan Harmonisasi Kebijakan program KKB Masih terdapat beberapa kebijakan bidang KKB yang belum sinergi baik dari aspek kuantitas, kualitas, maupun mobilitas, antara pusat dan daerah, serta antar-sektor pembangunan Ketersediaan kualitas Data dan Informasi bidang KKB belum optimal Data sensus dan survei serta data sektoral KKB sudah cukup memadai, namun data adminduk (registrasi vital) masih belum optimal.

30 Tercapainya Kondisi Penduduk Tumbuh Seimbang
RPJM 3 TAHUN Tercapainya Kondisi Penduduk Tumbuh Seimbang

31 SASARAN RPJM DAN INDIKATOR RENSTRA 2015-2019
1. Jumlah peserta KB baru /PB (juta) 2. Jumlah pembinaan peserta KB aktif/PA (juta) 3. Persentase peserta KB Aktif MKJP 4. Persentase Penurunan angka ketidakberlangsungan Pemakaian (tingkat putus pakai) Kontrasepsi 5. Persentase remaja perempuan 15 – 19 tahun yang menjadi ibu dan atau sedang hamil anak pertama 6. Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang semua jenis metode kontrasepsi modern 7. Persentase keluarga yangmemiliki pemahaman dan kesadaran tentang fungsi keluarga 8. Indeks pengetahuan remaja tentang Generasi Berencana 9. Persentase masyarakat yang mengetahui tentang isu kependudukan 10. Jumlah ketersediaan data dan informasi keluarga (pendataan keluarga yang akurat dan tepat waktu) 11. Tersedianya landasan hukum dan kebijakan yang sinergi dan harmonis antara pembangunan bidang kependudukan – KB dan bidang pembangunan lainnya SASARAN RPJMN Persentase laju pertumbuhan penduduk b. Angka Kelahiran Total (TFR) Per WUS (15-49 Tahun) c. Persentasi Pemakaian Kontrasepsi (CPR) d. Persentase Kebutuhan Ber KB yang Tidak Terpenuhi (Unmeet Need) e. Angka Kelahiran Pada Remaja Usia Tahun (ASFR Tahun) f. Persentase Kehamilan Yang Tidak diinginkan dari WUS (15-49 Tahun)

32 SASARAN PROGRAM KKB DALAM RPJMN 2015-2019
Sasaran RPJMN Status Awal 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Persentase laju pertumbuhan penduduk 1,49 1,38 1,27 1,25 1,23 b. Angka Kelahiran Total (TFR) Per WUS (15-49 Tahun) 2.6 2,37 2,36 2,33 2,31 2,28 c. Persentasi Pemakaian Kontrasepsi (CPR) all method 61,9 65,2 65,4 65,6 65,8 66 d. Persentase Kebutuhan Ber KB yang Tidak Terpenuhi (Unmeet Need) 11,4 (8,6) 10,6 10,48 10,26 10,14 9,91 e. Angka Kelahiran Pada Remaja Usia Tahun (ASFR Tahun) 48 per 1000 46 per 1000 44 per 1000 42 per 1000 40 per 1000 38 per 1000 f. Persentase Kehamilan Yang Tidak diinginkan dari WUS (15-49 Tahun) 7,1 7 6,9 6,8 6,6

33 INDIKATOR KINERJA PROGRAM KKBPK TAHUN 2015-2019
Status awal 2014 TARGET 2015 2016 2017 2018 2019 1. Jumlah peserta KB baru /PB (juta) 7,6  6,84 6,96 6,97 6,98 2. Jumlah pembinaan peserta KB aktif/PA (juta) 29,0 (Sus ‘12)  29,71 30,02 30,37 30,68 30,96 3. Persentase peserta KB Aktif MKJP 18,3 (modern) (SDKI 2012)  20,5 21,1 21,7 22,3 23,5 4. Persentase Penurunan angka ketidakberlangsungan Pemakaian (tingkat putus pakai) Kontrasepsi 27,1 (sdki ‘12)  26 25,7 25,3 25,0 24,6 5. Persentase remaja perempuan 15 – 19 tahun yang menjadi ibu dan atau sedang hamil anak pertama 9,5  9,45 9,25 9,20 9 6. Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang semua jenis metode kontrasepsi modern 11 (survei rpjmn ’13)  16 21 31 50 70 7. Persentase keluarga yang memiliki pemahaman dan kesadaran tentang fungsi keluarga 5  10 20 30 40 8. Indeks pengetahuan remaja tentang Generasi Berencana 48,4 (skala 0-100) survei rpjmn ’14  48,4 49 51 52 9. Persentase masyarakat yang mengetahui tentang isu kependudukan 34 38  42 46 48 10. Jumlah ketersediaan data dan informasi keluarga (pendataan keluarga yang akurat dan tepat waktu) 1 11. Tersedianya landasan hukum dan kebijakan yang sinergi dan harmonis antara pembangunan bidang kependudukan – KB dan bidang pembangunan lainnya PP 87/2014  Perpres: pedoman pelaksanaan Kpddk dan PK Perpres: pedoman pelaksanaan Kpddk dan PK Peraturan perundangan ; terkait perkemb. program Ket : * Jumlah peserta KB aktif Susenas = Jumlah peserta KB aktif perhitungan CR =

34 ARAH KEBIJAKAN Arah kebijakan dan strategi BKKBN dalam menyelenggarakan pembangunan subbidang kependudukan dan keluarga berencana dalam lima tahun ke depan Meningkatkan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional Meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga Menguatkan advokasi dan KIE tentang KB dan Kesehatan reproduksi di seluruh wilayah Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pengasuhan anak dan perawatan lanjut usia Menyerasikan landasan hukum dan kebijakan kependudukan dan keluarga berencana Menata dan menguatkan serta meningkatkan kapasitas kelembagaan kependudukan dan keluarga berencana di pusat dan daerah Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai Memperkuat penelitian dan pengembangan Bidang KKB

35 PENUTUP Pembangunan Bidang Kependudukan, KB dan PK merupakan pusat pembangunan peningkatan kualitas SDM (people center development). Upaya Strategis Pembangunan KKB PK adalah: a) Peningkatan Akses Pelayanan KB berkualitas yang merata adalah upaya yang strategis dalam pengendalian kelahiran (kuantitas/jumlah penduduk) Penguatan Advokasi dan KIE serta Penguatan Kelembagaan dan Ketenagaan merupakan upaya mendasar dalam meningkatkan jumlah akseptor KB Pembinaan dan Permberdayaan Keluarga adalah upaya dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan jumlah akseptor KB serta kemandirian ber-KB Penguatan program Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan prasyarat penyiapan anak usia dini yang berkualitas. BKB perlu terus menjadi bagian Program Nasional PAUD Holistik terintegrasi. Dukungan kebijakan Bidang KKB yang sinergis dan harmonis serta ketersediaan data yang akurat sangat diperlukan

36 Terima Kasih

37 DISPARITAS ANTAR-PROVINSI

38 UMUR KAWIN PERTAMA (tahun) MENURUT PROVINSI, MS 2013
ASFR TAHUN MENURUT PROVINSI, SUSENAS 2013 Per 1000 wanita th


Download ppt "EVALUASI RPJMN/RENSTRA DAN ARAH KEBIJAKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google