Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAbi Kaos Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
….PLAGIARISME… Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
2
….PLAGIARISME… Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia plagiat adalah “pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri atau dengan kata lain menjiplak”. Hal-hal yang dapat digolongkan ke dalam kasus plagiarisme adalah mengambil tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumber, mengutip tanpa menuliskan sumber, atau menuliskan opini dan mengganti tulisan tersebut dengan perspektif berbeda tanpa menyeburkan sumbernya.
3
Hal-hal yang dapat digolongkan sebagai tindakan plagiarisme:
Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri, Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri, Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan Meringkas dan mempara-frasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
4
HAL-HAL YANG DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI PLAGIARISME
Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain tanpa menyebutkan sumbernya dengan jelas. Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya
5
HAL-HAL YANG TIDAK TERGOLONG PLAGIARISME
Menggunakan informasi yang berupa fakta umum. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan (menunjukkan) sumbernya secara jelas. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas yang jelas pada bagian kutipan dan menuliskan sumbernya dengan jelas.
6
PLAGIARISME DALAM LITERATUR
Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swa-plagiarisme) secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberitahu (menyajikan) sumbernya. Selain masalah plagiarisme biasa, swa-plagiarisme juga sering terjadi di dunia akademis. Swaplagiarisme adalah penggunaan kembali sebagian atau seluruh karya penulis itu sendiri tanpa memberikan sumber aslinya. Menemukan swaplagiarisme sering kali sulit karena masalah-masalah hukum yang berkaitan dengan fair use.
7
. SITASI… What is citation?
A "citation" is the way you tell your readers that certain material in your work came from another source. It also gives your readers the information necessary to find that source again, including: Information about the author The title of the work The name and location of the company that published your copy of the source The date your copy was published The page numbers of the material you are borrowing.
8
….. Why should I cite sources?…
Giving credit to the original author by citing sources is the only way to use other people's work without plagiarizing. But there are a number of other reasons to cite sources: Citations are extremely helpful to anyone who wants to find out more about your ideas and where they came from. Not all sources are good or right -- your own ideas may often be more accurate or interesting than those of your sources. Proper citation will keep you from taking the rap for someone else's bad ideas. Citing sources shows the amount of research you've done. Citing sources strengthens your work by lending outside support to your ideas.
9
. Doesn't citing sources make my work seem less original?
… . Doesn't citing sources make my work seem less original? Not at all. On the contrary, citing sources actually helps your reader distinguish your ideas from those of your sources. This will actually emphasize the originality of your own work.
10
The following situations almost always require citation:
. When do I need to cite?… Whenever you borrow words or ideas, you need to acknowledge their source. The following situations almost always require citation: whenever you use quotes whenever you paraphrase whenever you use an idea that someone else has already expressed whenever you make specific reference to the work of another whenever someone else's work has been critical in developing your own ideas.
11
... BEBERAPA JENIS PLAGIAT…
Plagiat kata per kata Plagiat “kata per kata” merupakan jenis plagiat yang dianggap paling parah. Penjiplakan masih dianggap “kata per kata”, MESKIPUN SUDAH ada satu atau dua kata yang ditambahkan atau dikurangi, atau satu - dua frase diselipkan di antara kata-kata yang lain. Plagiat “kata per kata”, tidak dapat hanya dengan menyebutkan sumbernya, misalnya dengan catatan kaki itu belum cukup. Selain menyebutkan sumber bagian yang dipinjam harus diletakkan di antara tanda kutip (“——-“) atau dengan memisahkan dari teks. Cara memisahkan bagian yang dikutip biasanya dipakai kalau kutipan itu panjangnya lebih dari dua tiga baris.
12
Menggunakan Jalan Pikiran Orang dalam menguraikan sebuah Pokok Bahasan
... BEBERAPA JENIS PLAGIAT… Menggunakan Jalan Pikiran Orang dalam menguraikan sebuah Pokok Bahasan Hal ini bisa saja terjadi, kalau penulis menjabarkan gagasan utama di dalam sebuah paragraf, seorang menggunakan informasi yang persis sama, apalagi kalau disertai pula urutan kalimat yang sama dengan sumber aslinya.
13
Plagiat kata-kata per frase kunci
... BEBERAPA JENIS PLAGIAT… Plagiat kata-kata per frase kunci Sebuah paragraf meskipun ditulis dengan kata-kata sendiri, jalan pikiran sendiri dan telah menggunakan berbagai sumber, penulis tidak boleh menggunakan kata-kata kunci atau frasa inti (milik orang lain) dalam tulisannya.
14
KRITERIA UMUM JURNAL INTERNASIONAL
Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina) Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang diterima cepat terbit (rapid review) dan ada keteraturan terbit Jurnal berkualitas (prestige), bisa dilihat dari daftar penelaah naskahnya dan Editorial Board-nya yaitu pakar di bidangnya dalam dan luar negeri. Dibaca oleh banyak orang di bidangnya, bisa dilihat dari distribusi/peredarannya (circulation). Menjadi acuan bagi banyak peneliti (citation). Tercantum dalam Current Content dan sejenisnya (di PDII ada juga majalah abstrak yang disebut Fokus, tapi berbahasa Indonesia).
15
KRITERIA UMUM JURNAL INTERNASIONAL
Artikel yang dimuat berkualitas, bisa dilihat dari kemutakhiran topik dan daftar acuannya. Penyumbang artikel/naskah berasal dari banyak negara Penelaah berasal dari banyak negara yang terkemuka di bidangnya. Menawarkan off-prints/reprints. Terbit teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Penerbitan jurnal tidak terkendala oleh dana. Bukan jurnal Jurusan, Fakultas, Universitas atau Lembaga yang mencerminkan derajat kelokalan. Seyogyanya diterbitkan oleh himpunan profesi.
16
KRITERIA UMUM JURNAL INTERNASIONAL
Memberi kesempatan penulis artikel membaca contoh cetak Artikel yang dominan (kalau bisa > 80%), berupa artikel orisinil (hasil penelitian), bukan sekadar review atau ulasan. Kadar sumber acuan primer >80%, derajat kemutakhiran acuan >80%. Tersedia Indeks di setiap volume. Ketersediaan naskah tidak menjadi masalah. Angka penolakan ± 60% Mempertimbangkan Impact Factor.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.