Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015"— Transcript presentasi:

1 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015
Update 02 April 2015 Bidang Informasi Iklim

2 OUTLINE Kondisi Umum Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut April s.d. September 2015 Kesimpulan

3 KONDISI UMUM Sampai dengan Dasarian III Maret, kondisi ENSO berada pada kisaran El-nino lemah, sedangkan Dipole Mode bernilai negatif. SSTA Indonesia umumnya relatif hangat dibandingkan rata-ratanya. Penguapan di wilayah Indonesia bagian timur dan tengah relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terjadi penambahan pasokan uap air yang kurang signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat. Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia relatif berbeda dengan klimatologinya, kecuali di bagian timur Indonesia relatif sama. Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di sekitar Sumbar bag.selatan, Kalimantan bag.barat, Jateng bag.Barat, Sulbar, serta sebagian Papua.

4

5

6 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015

7 ANALISIS ANGIN LAP 850mb Pertemuan massa udaramendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia relatif berbeda dengan klimatologinya, kecuali di bagian timur Indonesia relatif sama. (Sumber : JRA/ JDAS)

8 ANALISIS ANGIN ZONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen zonal (timur-barat) secara umumnya berbeda dengan klimatologinya. Dibagian barat lebih lemah sedangkan di bagian Timur Indonesia lebih kuat (+). (Sumber : JRA/ JDAS)

9 ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen meridional (utara-selatan) umumnya hampir sama dengan klimatologisnya. namun dorongan ke selatan lebih kuat disekitar Sumatera bag.selatan, Jabar dan sebagian besar Kalimantan. (Sumber : JRA/ JDAS) 9

10 Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di sekitar Sumbar bag.selatan, Kalimantan bag.barat, Jateng bag.Barat, Sulbar, serta sebagian Papua (Sumber : JRA/ JDAS)

11 Analisis Anomali Suhu Muka Laut
Indeks DM : -0.06/Negatif; Anomali SST Indonesia : -1.0oC s.d + 1.0oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.519oC /Normal Penguapan di wilayah Indonesia bagian timur dan tengah relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang kurang signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bag. barat (Sumber : JRA/ JDAS)

12 Analisis Anomali Suhu Muka Laut Terkini
Indeks DM : -0.04/ Negatif; Anomali SST Indonesia : oC s.d oC; Indeks Nino3.4 : oC /Positif  Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di bag barat Sumatera, Selatan Kalimantan, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia (Sumber : JRA/ JDAS)

13 PANTAUAN NILAI SOI TERKINI
Nilai Southern Oscilation Index (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -11.3/Negatif; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Australia (Darwin); terdapat pengurangan suplai uap air yang dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik

14 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Maret s.d. Agustus 2015

15 PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 02 APRIL 2015)
1. NCEP/NOAA (USA) Apr-Jun15El Nino Lemah Jul-Sep15 El Nino Moderate 2. Jamstec (Japan) Apr-Jun15  El Nino Lemah Jul-Sep15  El Nino Moderate 3. BoM/POAMA (Australia) Apr15El Nino Lemah Mei-Sep15  El Nino Moderate 4. BMKG (Indonesia) Apr-Sep15El Nino Lemah El Nino Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia  Samudera Pasifik El Nino Moderate El Nino Lemah NORMAL La Nina Lemah Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik  Indonesia La Nina Moderate La Nina Kuat INSTITUSI Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 NCEP/NOAA 0.85 1 1.1 1.15 Jamstec 0.8 0.95 BoM 0.7 1.02 1.25 1.39 1.48 BMKG 0.68 0.62 0.73 0.79 0.77 Sep-15 1.3 1 1.52 0.92 15

16 PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 02 APRIL 2015)
BMKG Kesimpulan: Prediksi Indeks Dipole Mode April s/d September 2015: Normal/penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. DM (+) Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur NORMAL DM (-) Kuat Aliran massa uap air dari Afrika Timur ke Indonesia Prediksi IOD Institusi Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 sep-15 BoM -0.2 -0.14 -0.18 -0.13 -0.05 BMKG -0.04 -0.1 0.01 0.03 16 16

17 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST INDONESIA oleh NCEP (USA) (UPDATE 02 APRIL 2015)
Jul 2015 May 2015 Agt 2015 Jun 2015 Sep 2015 April-September 2015 Umumnya SST hampir seluruh wilayah perairan Indonesia cenderung hangat/penambahan massa uap air cukup signifikan.

18 MONSOON ASIA Monsun dari Asia saat ini menguat, namun diprediksi akan terus melemah sampai akhir bulan April 2015, hal ini mengindikasikan bahwa mulai berkurangnya peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Sumatera. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

19 MONSOON AUSTRALIA Monsoon dari Australia saat ini menguat dan diprediksi akan terus menguat sampai akhir bulan April hal ini mengindikasikan bahwa potensi pembentukan awan di sekitar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih sedikit dibanding klimatologinya. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

20 PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 02 APRIL 2015)
BoM/POAMA NCEP/NOAA NCEP/NOAA El Nino Lemah (1) El Nino Lemah (0.85) El Nino Moderate (1.02j) El Nino Lemah (0.7) BMKG Jamstec El Nino Lemah (0.8) El Nino Lemah (0.8) El Nino Lemah (0.62) El Nino Lemah (0.68)

21 Kondisi Anomali Suhu Muka Laut dan Dipole Mode terkini
WTIO = Western Tropical Indian Ocean SETIO= Southeastern Tropical Indian Ocean DMI = Dipole Mode Index Anomali SML Indonesia : +0.24oC Nino3, : +0.78oC Dipole Mode : oC

22 Kondisi Suhu Muka Laut Terkini
WTIO = Western Tropical Indian Ocean SETIO= Southeastern Tropical Indian Ocean DMI = Dipole Mode Index SST Indonesia : C Nino3, : C

23 KEJADIAN EL NINO DAN DIPOLE MODE 1981 – sekarang
Sumber : NOAA EN/LN Lemah ± 0.5 – 1.0 0C EN/LN Moderate ±1.0 – 2.0 0C EN/LN Kuat > ±2.0 0C Level EN/LN & DM Dipole Mode (DM) Normal ±0.40 PERIODE EL NINO Anomali Suhu Muka Laut (0 C) Pasifik Tengah (El Nino/ La Nina) Perairan Indonesia Samudera Hindia (Dipole Mode) AMJ 1982 – MJJ 1983 + 2.3 -0.60 + 2.20 JAS 1986 – JFM 1988 + 1.6 -0.05 + 1.88 AMJ 1991 – JJA 1992 + 1.8 -0.23 + 1.56 AMJ 1994 – FMA 1995 + 1.3 -0.52 + 2.73 AMJ 1997 – AMJ 1998 + 2.7 s/d +3.2 -0.29 AMJ 2002 – FMA 2003 + 1.5 0.17 + 0.96 MJJ 2004 – JFM 2005 + 0.9 -0.06 - 0.19 JAS DJF 2006/07 + 1.1 -0.25 + 1.59 JJA MAM 2010 +1.6 +0.55 +0.08 Februari 2015 31 Maret 2015 +0.56 +0.78 +0.24 -0.49 +0.35 23

24 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST oleh NCEP (USA) (UPDATE 02 APRIL 2015)
Prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) di Pasifik tengah pada April 2015 menunjukkan kondisi cenderung hangat selanjutnya diprediksi akan terus hangat di bulan-bulan berikutnya hingga September 2015

25 KESIMPULAN BMKG Prediksi Elnino/La Nina BMKG dan Institusi Internasional : Indeks Nino34 bulan April 2015 diprediksi berada pada El Nino Lemah menurut NCEP (USA), JAMSTEC (Japan), POAMA (AUS) dan BMKG. Prediksi indeks Nino34 hingga September 2015 yaitu El Nino Lemah hingga Moderate. Dampak El Nino/La Nina di Indonesia : Anomali Curah Hujan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor El Nino/La Nina saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pengendali Curah Hujan lainnya, yaitu Indeks Dipole Mode (IDM) dan Suhu Muka Laut Indonesia. Walaupun terjadi kejadian El Nino di Lautan Pasifik tetapi pada saat bersamaan suhu Muka Laut di Perairan Indonesia cukup hangat maka dampak El Nino tersebut tidak terlalu signifikan. Untuk memprakirakan kondisi Curah Hujan Bulanan/Musiman, BMKG secara rutin memperhatikan ketiga faktor pengendali Curah Hujan yaitu El Nino/La Nina, Indeks Dipole Mode dan Suhu Permukaan Laut Perairan Indonesia. April 2015: Anomali suhu permukaan laut di Nino34 diprediksi berada pada kondisi cenderung hangat, sementara prediksi kondisi suhu perairan Indonesia umumnya relatif hangat, memberikan indikasi bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berkisar pada normalnya pada awal musim Kemarau 2015. 25

26 Lampiran

27 Prediksi ENSO dari Institusi Internasional
Seluruh institusi internasional memprediksi perkembangan ENSO bulan April 2015 berada pada kondisi cenderung El Nino. Summarized by POAMA 27

28 Prediksi Probabilistik Elnino/Lanina
Sumber: IRI 28

29 Tabel Prediksi Elnino/La Nina
El Nino diprediksi akan lebih dominan pada periode MAM hingga NDJ 2015, Sumber: IRI 29

30 Summary Fenomena ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah hingga Moderate pada beberapa bulan ke depan. Indeks Dipole Mode diprediksi akan berada pada kondisi normal pada beberapa bulan ke depan. SST perairan Indonesia diprediksi akan cenderung hangat pada beberapa bulan ke depan.

31 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan April 2015

32 PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN APRIL 2015

33 Kesimpulan ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah hingga Moderate, sehingga terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian timur ke Samudra Pasifik Dipole Mode diprediksi akan berada pada kondisi normal sehingga tidak terjadi penambahan pasokan uap air yang signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bag. barat Kondisi SST di wilayah Indonesia barat relatif lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya mengakibatkan masih terdapat suplai uap air di perairan Indonesia. (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -11.3/Negatif; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Australia (Darwin); terdapat pengurangan suplai uap air yang dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik. Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia relatif berbeda dengan klimatologinya, kecuali di bagian timur Indonesia relatif sama.

34 Terima Kasih


Download ppt "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google