Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJaya Febrianto Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN
BAB 10
2
Tujuan Belajar 1 Menjelaskan pengendalian siklus transaksi yang digunakan dalam proses bisnis produksi.
3
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi
Production Control Production Departments Inventory Control Cost Accounting General Ledger Inventory Status Reports Inventory Status Reports Raw Materials Finished Goods Factor Availability Report Factor Availability Report
4
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi
Production Control Production Departments Inventory Control Cost Accounting General Ledger Production Order Production Order Production Order 1 2 1 2 Post to WIP Records 3 Journal Voucher Journal Voucher N Materials Placed in Production
5
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi
Production Control Production Departments Inventory Control Cost Accounting General Ledger Attach to Completed Production Order Material Requisition Material Requisition Material Requisition 1 1 1 2 2 Material Requisition Post to WIP Records 3 3 4 2 N Completed Production Order N 2 Post to Inventory Records
6
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi
Production Control Production Departments Inventory Control Cost Accounting General Ledger Production Schedule Production Schedule Journal Voucher Journal Voucher 1 1 2 Conversion Costs Job Time Cards Job Time Cards D Post to WIP Records
7
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi
Production Control Production Departments Inventory Control Cost Accounting General Ledger Production Status Production Status Completed Production Order Completed Production Order 2 2 Summarize Production Post to Inventory Records Production Order Journal Voucher Journal Voucher 2 Cost of Goods Manufactured Completed Production Cost Report To Management
8
Pengendalian Produksi
Akuntansi Biaya memusatkan perhatian pada pada manajemen 3 persediaan manufaktur , yaitu: Bahan baku Bahan dalam proses (WIP) Barang Jadi
9
Pengendalian Produksi
Apakah job costing? Adalah prosedur dimana biaya didistribusikan pada pekerjaan tertentu atau pesanan produksi. Membutuhkan sistem pengendalian pesanan. Apakah process costing?
10
Pengendalian Produksi
Adalah prosedur dimana biaya diterapkan pada suatu proses atau rekening departemen secara periodik. Pada akhir setiap periode, biaya setiap proses dibagi jumlah unit yang diproduksi untuk menentukan biaya rata-rata per unit. “Costs” di job maupun process costing bisa berupa biaya standar atau aktual.
11
Pengendalian Produksi
Pengendalian Produksi melibatkan perencanaan produk apa yang akan diproduksi dan penjadualan produksi untuk memperoleh penggunaan sumber daya yang optimal. Kebutuhan produksi dasar disediakan oleh bill of materials dan master operation list.
12
Pengendalian Produksi
Penentuan produk apa yang akan dibuat dibutuhkan integrasi berikut: Permintaan produk Kebutuhan untuk membuat produk Sumber daya produksi yang tersedia
13
Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan dilakukan dengan melalui beberapa catatan dan laporan persediaan. Catatan ini memberikan informasi berikut : Penggunaan persediaan Saldo persediaan Tingkatkan minimum dan maksimum persediaan
14
Pengendalian Persediaan
Apakah reorder point? Adalah tingkatan persediaaan yang dibutuhkan agar bisa memproduksi barang tambahan untuk menghindari kondisi kehabisan persediaan. Apakah economic order quantity (EOQ)? Adalah jumlah pesanassn yang meminimalkan total biaya persediaan
15
Pengendalian Persediaan
EOQ = economic order quantity R = kebutuhan barang periode saat ini S = biaya pembelian setiap kali pesan P = biaya unit I = biaya penyimpanan persediaan per periode dinyatakan sebagai persentase dari nilai persediaan periode EOQ = × R × S P × I
16
Pengendalian Persediaan
Apakah lead time? Adalah jarak waktu antara pemesanan dan penerimaan barang. inventory usage rate adalah jumlah barang yang digunakan dalam satu periode. Reorder point = Lead time × Average inventory usage rate
17
Pengendalian Persediaan
Bagian penting dari pengendalian persediaan adalah evaluasi perputaran persediaan untuk menentukan umur, kondisi dan status persediaan. Pengendaliaan atas persediaan termasuk metode penyimpanan dan penanganan
18
Produksi Just-in-Time (JIT)
Produksi Just-in-time adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem produksi dimana bagian-bagian produk diproduksi hanya saat dibutuhkan dalam operasi yang berurutan. Sistem JIT berbeda dengna sistem konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan barang jadi diminimalkan atau ditiadakan
19
Produksi Just-in-Time (JIT)
Operasi 1 Pemasok Persediaan Bahan Baku Persediaan Bahan dalam Proses Operasi 2 Persediaan Barang jadi Konsumen
20
Menjelaskan fitur proses bisnis akuntansi properti.
Tujuan Belajar 2 Menjelaskan fitur proses bisnis akuntansi properti.
21
Aplikasi akuntansi properti
Aplikasi akuntansi properti memperhatikan aktiva tetap organisasi dan investasi Elemen penting dari pengendalian internal yang efektif adalah akurasi dan pemrosesan yang tepat waktu atas informasi terkait dengan aktiva tetap dan investasi.
22
Sistem Aplikasi akuntansi properti
Property Transactions Periodic Comparison Reconciliation of Discrepancies Investments and Fixed Assets Property Ledgers Periodic Processing Record in Property Ledgers Insurance and Replacement Costs Reports Other Management Reports Depreciation Calculations
23
Aktiva Tetap Aktiva Tetap adalah properti yang dapat disentuh seperti tanah, bangunan, mesin, perlengkapan dan furnitur yang digunakan dalam operasi normal bisnis. Investasi, seperti aktiva tetap, membutuhkan pencatatan yang terpisah
24
Aktiva Tetap Ada empat tujuan aplikasi akuntansi aktiva tetap atau investasi, yaitu : Menjaga catatan yang cukup. Menyediakan depresiasi dan atau amortisasi yang tepat Menyediakan evaluasi ulang atas asuransi dan tujuan penggantian
25
Aktiva Tetap Menyediakan pihak manajemen laporan untuk perencanaan dan pengendalian aktiva. Apakah investment register? Adalah daftar sistematis investasi yang dibuat untuk tujuan pengendalian.
26
Tujuan Belajar 3 Identifikasi dan menjelaskan komponen kunci atas sistem computer integrated manufacturing (CIM)
27
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap
Sistem computer integrated manufacturing (CIM) mengintegrasikan sistem manufaktur fisik dengan sistem manufacturing resource planning (MRP II)
28
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap adalah sistem CIM dimana sistem manufaktur fisik dan sistem manufacturing resource planning (MRP II) diintegrasikan dengan teknologi integrasi lanjut.
29
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap
Quick-Response Manufacturing System Computer Integrated Manufacturing System (CIM) Physical Manufacturing System Manufacturing Resource Planning (MRP II) CADD CAM MRP
30
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap
Advanced Integration Technologies Distributed Databases Distributed Databases Computer-Based Information System EDI Automatic Identification
31
Sistem manufaktur fisik
Dua sub sistem yang mendukung secara langsung sistem manufaktur fisik/physical manufacturing system adalah: CADD (computer-aided design and drafting) CAM (computer-aided manufacturing)
32
Sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Sistem MRP II system terdiri atas sistem materials requirements planning (MRP) sistem terkait untuk penjualan, penagihan dan pembelian. Singkatan MRP berarti penggunaan komputer dalam sistem produksi, perencanaan, dan pengendalian
33
Sistem manufaktur cepat tanggap
Perencanaan produksi Penjadualan produksi MRP Akuntansi biaya Pelaporan
34
Modul pemrosesan utama dalam MRP II
Bill-of-Materials Module Routings File Module Master Production Scheduling Module Production Order Module MRP II Inventory Control Module Production Activity Control Module
35
Teknik Integrasi Lanjut
Automated identification memperkuat integrasi karena secara elektronik menandai produk dan barang sehingga dapat dibaca oleh mesin. EDI meningkatkan integrasi karena secara efektif mengintegrasikan sistem perusahaan dengan sistem pemasok dan konsumen.
36
Teknik Integrasi Lanjut
Distributed processing meningkatkan integrasi karena secara logik maupun fisik menggabungkan sumber informasi yang tersebar secara geografis menjadi satu sistem
37
Tujuan Belajar 4 Menjelaskan alur pemrosesan yang dibutuhkan untuk mendukung sistem manufacturing resource planning (MRP II).
38
Perencanaan Produksi Bill-of- Materials File Master Production Plan
Planning Program(s) Master Operations File Production Status File
39
Perencanaan Produksi Production Orders Material Requisitions Routings
Updated Production Status File
40
Penjadualan Produksi Production Production Routing Status Status File
Update Updated Production Status File Production Loading File Summary Report
41
Penjadualan Produksi Production Loading File Production Scheduling
Program Summary Report Production Schedules
42
Cost Accounting Program(s)
Akuntansi Biaya Material Requisition Data RTG Data Production Status File Production Data File Cost Accounting Program(s) Summary Report Updated Production Status File Completed Production Order File Resource Usage File
43
Pelaporan Inventory Processing Inventory File Completed Production
Order File Inventory Update Updated Inventory File Finished Goods Stock Status Report Completed Production Cost Report Summary Report
44
Resource Usage Reporting
Pelaporan Resource Usage Reporting Resource Usage File Report Generator Resource Usage Reports
45
Tujuan belajar 5 Menjelaskan mengapa activity-based costing sangat relevan dengan sistem CIM
46
Activity-Based Costing
Teknik akuntansi tradisional mungkin tidak cukup untuk menangani lingkungan computer integrated manufacturing Mengapa? Karena CIM menurunkan tenaga kerja langsung dan meningkatkan biaya overhead Biaya variabel menurun dan biaya aktiva tetap meningkat.
47
Activity-Based Costing
Activity-based costing (ABC) memperhitungkan beberapa tarif overhead, satu untuk setiap aktivitas manufaktur. ABC menggunakan tarif ini untuk membuat biaya produksi dari biaya atas aktivitas tertentu yang dilakukan selama proses produksi.
48
Activity-Based Costing
Apa saja contoh aktivitas? mesin Penanganan bahan Stasiun inspeksi Satu departemen mungkin berisi beberapa aktivitas yang berbeda.
49
Pertimbangan pengendalian intern khusus
Sistem manufaktur cepat tanggap secara intensif memastikan masalah pengendalian intern. Transaksi mungkin diproses tanpa campur tangan manusia atau persetujuan. Hal ini menghilangkan pengendalian konvensional yang terkait dengan pemisahan pekerjaan dalam transaksi.
50
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.