Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Memahami Individu dengan Observasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Memahami Individu dengan Observasi"— Transcript presentasi:

1 Memahami Individu dengan Observasi
Oleh : Eri Susanti ( ) Rima Sekarani I.N. ( ) Baratama Wicaksana ( ) Asmidayati ( ) Bimbingan dan Konseling Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

2 Pendahuluan Kesimpulan Pembahasan Daftar Pustaka

3 Kedudukan dalam BK teknik observasi sangat berguna dalam mengerti dan memahami individu lain. Dalam BK, hal tersebut dilakukan konselor terhadap konseli, dan/atau sumber data selain konseli yang bisa memberikan keterangan tentang konseli. HOME

4 Masalah yang Timbul Orang yang diamati merasa terganggu / tidak nyaman, sehingga melakukan pekerjaandengan tidak semestinya dan mengganggu proses yang diamati. cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekannya. mungkin saja dibatasi oleh kesulitan menunggu untuk periode waktu yang lama dalam menangkap fenomena yang relevan Keterbatasan indera, terumata mata dan telinga Keterbatasan ingatan manusia HOME

5 Menggunakan Observasi untuk Memahami Individu
Kelebihan Observasi : melihat langsung apa yang dikerjakan karena sesuatu yang rumit kadang sulit untuk diterangkan. dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan mendapat informasi yang tidak didapat dari percobaan/survey, menghindari penyaringan atau kelupaan responden, memperoleh informasi tentang konteks lingkungan, dan mengoptimalkan keaslian dari lingkungan. memungkinkan pencatatan yang serempak terhadap berbagai gejala karena dibantu oleh observer lainnya atau oleh alat lainnya bagi observee yang selalu sibuk lebih senang diamati melalui observasi Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, teknik ini cukup relevan digunakan dalam proses pemahaman individu. Berkaitan dengan BK, observasi penting untuk pemilihan bantuan apa yang cocok bagi konseli dengan memahami dirinya dan lingkungan sekitarnya. HOME

6 Definisi Observasi metode yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian (Nawawi & Martini ,1991) Memahami individu melalui observasi langsung adalah cara memahami individu dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. HOME

7 Tujuan Observasi Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. HOME

8 Macam-macam Observasi
Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi tiga, yaitu : Observasi berpartisipasi (participant observation) Observasi secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation) Observasi tidak berstruktur (unstructured observation) HOME

9 Data yang Diperoleh Data yang diperoleh dari kegiatan observasi merupakan kumpulan data yang menjadi jawaban atas banyak pertanyaan dari sesuatu yang diamati. Data yang kita dapatkan akan berkaitan dengan gambaran mengenai objek-objek dalam observasi. Jenis-jenis data yang bisa kita dapatkan melalui observasi ini adalah data kepribadian, seperti karakter, minat, penyesuaian, sikap, kebiasaan, dll serta data tentang lingkungan individu yang akan kita pahami, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, dll. HOME

10 Instrumen Observasi Untuk mendapatkan data-data itu, kita membutuhkan instrumen-instrumen observasi, antara lain sebagai berikut (Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA. , 2004): Pedoman observasi Pedoman observasi berupa garis-garis besar atau butir-butir umum kegiatan yang akan diobservasi. HOME

11 Daftar cek (check list)
Check list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subyek dan faktor-faktor yang hendak diteliti. Ada bermacam-macam aspek perbuatan yang dicantumkan & peneliti tinggal memberikan tanda-tanda cek (√) secara cepat dan obyektif tentang ada tidaknya aspek perbuatan yang tercantum dalam list HOME

12 contoh check list sederhana
Check list tentang Kebiasaan Kerja dan Ketangkasan faktor A R I N B U D M K W L . Tidak pernah terlambat? Mengerjakan pekerjaan rumah? Selalu siap dalam diskusi kelas? Lebih suka bekerja sendiri? Menaati tata tertib sekolah? Dsb nama : HOME

13 Skala penilaian (rating scale)
Rating scale adalah pencatatan gejala menurut tingkat-tingkatnya Rating scale umumnya terdiri dari suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku yang harus dicatat secara bertingkat. Observer diminta mencatat pada tingkat yang bagaimana suatu gejala atau ciri tingkah laku timbul. HOME

14 ( ) ( ) ( ) contoh rating scale
Penggunakan waktu ketika memulai pekerjaan : ( ) ( ) ( ) Segera memulai ; Tidak mau kehilangan waktu tidak segera memulai pekerjannya selalu menyia-nyiakan waktu HOME

15 Catatan Anekdot (anecdotal records)
Anecdotal records atau catatan anekdot biasa disebut Daftar Riwayat Kelakuan, merupakan catatan-catatan yang dibuat mengenai tingkah laku luar biasa (typical behaviour) catatan anekdot harus dibuat secepatnya setelah terjadi peristiwa-peristiwa istimewa Sayangnya memakan waktu yang sangat panjang. HOME

16 Alat-alat mekanik (mechanical devices)
Perkembangan alat-alat optik yang maju memungkinkan observer menggunakan fotografi atau motion picture untuk meneliti tingkah laku orang. Keuntungannya, antara lain : Dapat diputar/dilihat kembali setiap kali dibutuhkan Dapat diputar lebih lambat sehingga memungkinkan analisis yang teliti tentang tingkah laku manusia, hal mana belum tentu dapat dilakukan dengan kegiatan normal. Memberikan bahan-bahan berharga untuk mengembangkan problem-problem dalam pengamatan Sebagai alat untuk melatih observer memperbaiki kecermatan dan ketelitian observasinya. HOME

17 Klik here…! HOME

18 Langkah-langkah Observasi
Dr.Husaini Usman, M.Pd. dan Purnomo Setiady Akbar, M.Pd (2006), menyebutkan langkah dalam melakukan observasi, yaitu : Pelajari dulu apa observasi itu Pelajari tujuan pengamatan Buat cara mencatat yang sistematis Batasi tingkat kategori yang dipakai Lakukan observasi secara cermat dan kritis Catat masing-masing gejala secara terpisah menurut kategorinya Periksa alat bantunya Waktu yang tersedia Hubungan dengan pihak yang diobservasi (observee) Intensitas dan ekstensi partisipasi HOME

19 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Menurut Prof.Dr. S. Nasution, M.A. (2006), hal-hal tersebut yaitu : Mengetahui dimana observasi dapat dilakukan. Menentukan siapa-siapakah yang akan diobservasi. Mengetahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan, Harus mengetahui bagaimana cara mengumpulkan data. Mengetahui cara-cara mencatat hasil observasi HOME

20 Selain itu, ada kesesatan-kesesatan yang sering terjadi yang perlu mendapat perhatian (Prof.Drs. Sutrisno Hadi, M.A. , 2004), yaitu : Hallo effects. terjadi jika observer terpikat oleh kesan-kesan umum yang baik pada observee, sedang ia tidak meneliti kesan-kesan umum itu. Misalnya observer memberi nilai yang lebih rendah dari semestinya karena observee berpakaian kurang rapi, sedang observer adalah orang yang biasa berpakaian rapi. Generosity effects. terjadi karena keinginan untuk berbuat baik. Dalam keadaan-keadaan yang meragukan, seorang observer cenderung memberi nilai yang menguntungkan subyek. Carry-over effects. terjadi apabila pencatat tidak dapat memisahkan satu gejala dari yang lain dan jika gejala yang satu keliatan timbul dalam keadaan yang baik, gejala lainnya dicatat juga dalam keadaan yang baik, walaupun kenyataannya tidak begitu. HOME

21 Pengolahan Data Aspek yang diamati Perhatikan contoh berikut :
OBSERVASI KEMAMPUAN ADAPTASI SISWA BARU Nama Siswa : Anna Belina Aspek yang diamati Nilai pengamatan 4 3 2 1 Cara memperkenalkan diri Cara melihat/pandangan mata terhadap teman-teman baru Keaktifan dalam diskusi Kemampuan mendapat teman baru V Observer, Melia Dari contoh di atas, skor hasil observasi, yaitu : = 14 HOME

22 Nilai rata-ratanya adalah 14/4 = 3,5
Nilai rata-ratanya adalah 14/4 = 3,5. Skor ini cukup tinggi, sebab skor maksimum untuk setiap aspek adalah 4 atau 16 untuk semua aspek (4×4). Jika dibuat interpretasi untuk setiap aspek, maka dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut sangat istimewa dalam hal kemampuan memperkenalkan diri & keaktifan dalam diskusi, sedangkan dalam caranya memandang teman-teman baru & kemampuannya mendapatkan teman baru termasuk memuaskan. HOME

23 Kesimpulan Observasi adalah metode menganalisis & mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan mengamati secara langsung. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Observasi ada 3, yaitu observasi berpartisipasi (participant observation), observasi terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), & observasi tidak berstruktur (unstructured observation). Jenis-jenis data yang diperoleh melalui observasi adalah data kepribadian, seperti karakter, minat, penyesuaian, sikap, kebiasaan, dll serta data tentang lingkungan individu yang akan kita pahami, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, dll. Observasi merupakan salah satu metode pemahaman individu yang dibutuhkan dalam layanan bimbingan dan konseling. HOME

24 Saran Dalam setiap kegiatan observasi, hendaknya memperhatikan hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan demi efektivitas observasi tersebut. Dalam menggunakan observasi dalam proses layanan bimbingan dan konseling, hendaknya konselor melakukannya dengan teliti agar dapat memberikan bantuan yang tepat, sesuai dengan karakter konseli. HOME

25 Daftar Pustaka Prof. Drs. Sutrisno Hadi, M.A Metodologi Research (Jilid-2). Yogyakarta : ANDI. Dr. Husaini Usman, M.Pd. & Purnomo Setiady Akbar, M.Pd Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara. Drs. M. Ngalim Purwanto. M.P Prinsip-prinsip Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Prof. Dr. S. Nasution, M.A Metodologi Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : PT Bumi Aksara. HOME


Download ppt "Memahami Individu dengan Observasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google