Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRiyan Bahar Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN BAMBU SECARA NASIONAL
Disampaikan pada Forum Pengembangan Bambu Nasional Jakarta, 23 Oktober 2012 Pusat Pengkajian Teknologi dan HKI Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian
2
OUTLINE Potensi & Permasalahan Inovasi Bambu di Dunia (Kasus China)
Kebijakan Kemenperin terkait inovasi bambu (BPKMI) Action Plan Pendukung Kebijakan Pengembangan Inovasi Produk Bambu
3
I. POTENSI DAN PERMASALAHAN
4
Potensi Bambu Untuk pemberdayaan ekonomi rakyat
Relatif mudah diperoleh Substitusi Kayu Banyak jenisnya Tersedia sepanjang tahun Murah harganya Mudah dikerjakan (mudah dibelah, dibengkokkan, dipotong, dianyam, diirat) Industri yang tahan krisis : berbasis pada sumber daya alam setempat; ketrampilan & seni turun temurun Benda seni yang dibeli karena keindahannya • Keunggulan bambu dari segi ekologis : Membentuk iklim mikro Membentuk agregat tanah penahan longsor dan erosi Menguraikan tanah menjadi gembur
5
Permasalahan Bambu Keterbatasan lahan bambu: usaha budidaya yang belum optimal dan hanya sebagai hasil hutan ikutan Penolakan sebagian besar masyarakat dan menganggap sebagai tanaman pengganggu Minimnya inovasi dan teknologi terapan terkait bambu Belum adanya kebijakan pengembangan industri bambu
6
II. Inovasi Bambu di Dunia (Kasus: China)
7
INOVASI BAMBU DI CHINA China negara terbesar dengan sumber daya bambu dengan: kemampuan teknologi, management berkesinambungan banyak pengalaman dalam utilisasi bambu, serta berperan penting dalam pengembangan bambu di dunia international. Melalui upaya selama 40 tahun kemajuan yang sangat hebat dalam manajemen perkebunan bambu dan pengolahan terpadu, bambu pada industrialisasi dan komersialisasinya, penyediaan produk-produk kehutanan, perbaikan lingkungan dan pembangunan bio-energi. Industri yang besar dari pembudidayaan, pengolahan yang terintegrasi ke produk ekspor, dan menjadi pilar ekonomi. Total nilai produksi di Cina pada 2009 adalah lebih dari US $ 12 miliar, dan US $ 1,1 miliar ekspor ke negara lain. Peningkatan produksi bamboo di China dilakukan dengan:Plantation, Natural Expenses, Good Management After Plantation (perkebunan)
9
Inovasi Produk Bambu China
Papan Panel Bambu untuk: Konstruksi papan cetakan Lantai Platform Kemasan papan kontainer Particle Board & Plywood Furniture (integrated board) Material Konstruksi Struktur Slicing Bambu Veneer Pengolahan Rebung untuk berbagai makanan olahan Kertas Bangunan dan dekorasi Arang Bambu Kerajinan Tradisional & Modern (Pelapis Laptop, Sepeda) Peralatan Rumahtangga
10
III. KEBIJAKAN KEMENPERIN
11
Pembangunan Industri Jangka Panjang (2025)
Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) adalah Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia Visi 2014 Pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan Misi 2010 – 2014 Mendorong peningkatan nilai tambah industri Mendorong peningkatan perluasan pasar domestik dan internasional Mendorong peningkatan industri jasa pendukung Memfasilitasi penguasaan teknologi industri Memfasilitasi penguatan struktur industri Mendorong penyebaran industri keluar pulau Jawa Mendorong peran IKM terhadap PDB 11
12
Fokus Akselerasi Industrialisasi
Akselerasi industrialisasi berfokus pada 15 subsektor industri, yang dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu: I. Industri berbasis hasil tambang, II. Industri berbasis hasil pertanian, dan III. Industri berbasis sumber daya manusia dan pasar domestik. 12
13
F O K U S Penumbuhan IKM Fokus Kelompok Industri Prioritas
dalam Akselerasi Industrialisasi Industri Berbasis Hasil Tambang Industri konversi batubara; Industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi; Industri kimia dasar ; Industri logam dasar. F O K U S Industri Berbasis Hasil Pertanian Industri minyak dan lemak nabati; Industri gula berbasis tebu; Industri pengolahan kakao dan pembuatan coklat; Industri bubur kayu (pulp) dan kertas; Industri barang dari karet. Industri berbasis SDM dan pasar domestik Industri tekstil dan pakaian jadi dan alas kaki; Industri mesin dan peralatan rumah tangga; Industri komponen elektronika dan telematika; Industri komponen dan aksesoris kendaraan dan komponen mesin kendaraan bermotor; Industri galangan kapal; Industri furniture. Penumbuhan IKM 13
14
KBLI Industri Berbasis Bambu
No KBLUI Komoditi 1 20103 Industri Rotan, Bambu dan Sejenisnya 2 20220 Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan 3 21015 Industri Kertas Industri 4 36102 Industri Furniture dari Rotan dan atau Bambu 5 20291 Industri Anyaman-anyaman dari Rotan dan Bambu 6 20294 Industri Alat-alat Dapur dari Kayu, Rotan, dan Bambu 7 36921 Industri Alat-alat Musik Tradisional 8 36930 Industri Alat-alat Olahraga 9 36941 Industri Alat Permainan 10 36942 Industri Mainan 11 36991 Industri Alat-alat Tulis dan Gambar Termasuk Perlengkapannya
15
Kebijakan Industri Nasional (Perpres No. 28/2008)
Klaster Industri Prioritas : Pengembangan Industri Penunjang Industri Kreatif dan Industri Kreatif tertentu Kelompok Industri : Industri Kerajinan dan Barang Seni Mengamankan pasokan bahan baku Kayu/Rotan/Bambu/Logam/Pandan/ Mendong/Benang Meningkatkan penggunaan bahan baku dan bahan pembantu yang ramah lingkungan (Eco Labelling) Meningkatkan penerapan HKI Meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi dan praktisi serta pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan potensi industri kerajinan dan barang seni unggulan daerah dengan pendekatan OVOP Meningkatkan mutu dan produktivitas serta dengan pendekatan promosi, pemasaran dan fasilitas website di sentra produksi Meningkatkan kompetensi SDM dan menumbuhkan wirausaha baru Meningkatkan kemitraan antar industri dengan sektor lain saeperti pariwisata, jasa dan lain-lain Mengembangkan kemasan siap pakai (standar) unit produk kerajinan barang seni
16
PERAN BPKIMI
17
IV. Action Plan Pendukung Kebijakan Pengembangan Inovasi Produk Bambu
18
Pemanfaatan Inovasi Bambu
Bambu untuk Pakaian Bambu untuk Kerajinan Bambu untuk Pangan (rebung) Bambu untuk Pulp Kertas (serat pendek Bambu untuk Energi dan Ekologi Bambu untuk Karbon Off-Set Bambu untuk Konstruksi
19
Balai di BPKIMI - Kemenperin yang telah melakukan litbang bambu
Balai Besar Industri Agro (BBIA) -Bogor Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) – Bandung Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) - Yogyakarta Balai Besar Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) – Jakarta Balai Besar Tekstil (BBT) - Bandung Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Banjarbaru Baristand Manado 19
20
Peran BPKIMI dalam Inovasi Bambu
BBIA : Makanan Berbahan Dasar Bambu (rebung) Asap Cair dari Bambu (vinegar) Pembuatan Arang Bambu dan Arang Briket BBPK : Teknologi Pulp Kertas Serat Pendek untuk Special Papers BBKB : Pengembangan Kerajinan dan Furniture berbahan Dasar Bambu Pengembangan Zat Warna Alami dari Bambu
21
Peran BPKIMI dalam Inovasi Bambu (lanjutan)
BBKK: Kemasan Berbasis Bambu BBT : Litbang Substitusi Impor Kapas dari Bambu Untuk Rayon Baristand Banjarbaru : Penggunaan Bambu Sebagai Inti Papan Buatan. Bambu Laminasi, Bambu Lapis Baristand Manado : Bambu Sebagai Substitusi Besi Beton Untuk Rumah
22
Pelepah Batang/Clumpring
POHON INDUSTRI : BAMBU BAMBU Batang Utuh : Meja, Alat Musik, Kursi, Asap Cair (Vinegar), TAR (BIO-OIL) Belah : Sangkar Burung, krei, tenun, bambu lapis, almari, buffet, Arang, Iratan : Bakul, Besek, Aneka Keranjang, Topi Pulp bambu : Kertas, Tekstil Akar Aneka Kerajinan Ukir, Tatah, Asap Cair (Vinegar), TAR (BIO-OIL) Pelepah Batang/Clumpring Kertas Seni, TAR (BIO-OIL) Daun Pewarna Alami, Kemasan Makanan,TAR (BIO-OIL) Semua bagian bambu mempunyai potensi dan bermanfaat karena tidak ada yang terbuang, cth: Pohon Bambu = batang meja , maka akar & daun Bio-Oil,
23
ACTION PLAN Green industry yang terkait bambu
Green Economy Green Industry Green Material Green Energy Green industry yang terkait bambu Green Material (Zat Warna Alami, Renewable Material, Kertas Serat Pendek, dll ) Green Energy (Biomass – Arang Karbon Aktif – Ethanol)
24
ACTION PLAN (lanjutan)
I. Kebijakan Inovasi Terkait Bambu Inovasi sumber daya energi baru terbarukan dari bambu: Contoh: bioethanol, bio massa, arang karbon aktif Inovasi untuk substitusi bahan baku dan bahan penolong (subtitusi impor) Contoh : zat warna alami, serat rayon, pulp dan kertas, kontruksi rumah dll Inovasi untuk meminimalisasi limbah industri dengan menggunakan bahan bambu Contoh: kemasan bambu, peralatan rumah tangga
25
ACTION PLAN (lanjutan)
II. Jejaring Kerjasama Kerjasama teknologi dengan perguruan tinggi, lembaga litbang Kerjasama penerapan teknologi dengan lembaga intermediasi dan industri
26
PUSAT PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN HKI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.