Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTia Gooners Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Lapangan Pandang M. Hidayat Bag. Mata FK Unand/RS M.Jamil Padang
2
Neuro Oftalmologi Mempelajari kelainan berbagai persyarafan mata atau gejala yg timbul pada mata akibat kelainan saraf lain khususnya SSP
3
Anatomi & Tofografi anatomi
Jalur Visuil Lapang Pandang Nervus opticus ( N II )
4
Jalur Visuil/ visual pathway
Jaras syaraf yg dilalui impuls sensasi penglihatan : sel ganglion retina → ke korteks visuil di lobus osipitalis
5
Pinggir kornea = limbus Trabekula , Kanal Schlemm Sklera ,
Uvea:-Iris / pupil -Korpus Siliaris -Koroidea Retina - -Epitel pigment ………NASAL BOLA MATA KANAN dari atas Bilik Mata Depan (BMD), Bilik Mata Belakang (BMB) Lensa kapsul, korteks, inti) Zonula Zinnii Korpus vitreum berselubung memb. hyaloid N. Optikus, berselubung: Duramater Arakhnoidea Piamater Cairan serebro-spinal Ber-myelin
6
Serat serat akson sel ganglion retina
N.Optikus foramen optikum Traktus optikus Khiasma optikum Badan Genikulatum Lateral Radiasio optikus Korteks visuil sekitar fissura Calcarina
7
Impuls dari retina perifer akan menuju daerah corteks visuil lebih depan Dari perifer atas lewat jalur visuil bag. bawah . Dari retina sentral menuju ke puncak belakang oksiput >dan meliputi daerah itu lebih padat
9
Dari titik lebih sentral retina lebih ke belakang korteks visuil
dari 1 titik cahaya jatuh pada “corresponding points”masing masing retina kanan dan kiri Disampaikan ke satu titik bersama di korteks visuil daerah fissura calcarina Dari titik lebih sentral retina lebih ke belakang korteks visuil Dari makula / fovea di puncaknya
10
Akson retina sblh nasal masuk
N.Optikus bersilang di khiasma optikum tr. optikus kontralateral, BGL Radiasio Optikus menyebar lob parietalis, temporalis, osipitalis kortek visuil sisi yg sama di fisura calcarina. .
11
Cahaya masuk dr sblh kananretina
temporalimpuls lewat bgn sisi yg sama khiasma trak optikus bersinap dg dendrit sel syaraf BGL Radiasio Optikus menyebar lob parietalis, temporalis, osipitalis kortek visuil sisi yg sama di fisura calcarina.
12
Lapangan Pandang Untuk menilai jalur visual normal
Menilai bentuk lesi jalur visual dan menetukan lokasinya lokasi
13
Lesi jalur visuil Lesi N.Optikus : Skotoma sentral Buta sebelah Khiasma Optikum : Hemoanopsia Bitemporal Traktus Optikus :Hemianopsia Homonim Kontralateral Badan Genikulatum Lateral : Hemianopsia homonim
15
Khiasma Optikum Khiasma: Blkg menyatu dinding anterior ventrikel III
Diatas kelenjer Hipofise Lateral diapit Art.karotis Interna kiri &kanan Serat syaraf medial retina bersilang ditengah khiasma, membelok ke N.optikus sebelahnya Serat dari daerah makula berada di bag.blkg atas khiasma berdekatan ventrikel III Dari ipsilateral retina berada dibag.lateral khiasma traktus optikus ipsilateral
16
Tekanan dari blkg skotoma parasentral bitemporal.
Tekanan pada khiasma menimbulkan ggn lap.pandang hemianopsia bitemporal Tumor hipofise,meningioma,tumor ventrikel III Tekanan dari blkg skotoma parasentral bitemporal. Tumor ventrike III Tekanan dari lateral hemianopsia binasal Aneurisma atau pengerasan Art.karotis interna
17
Lesi jalur visuil Lobus Temporal: Hemikwadranopsia Homonim bag atas. Bisa kongruen Lob.Parietal : HH lengkap atau bag.bawah Lobus Oksipital : HH kongruen, bag. sentral bisa bebas. Kedua Lob.oksipital : defek luas, bisa tersisa sentral (tunnel Vision)
18
Gambar
19
Lesi jalur visuil Lobus Temporal: Hemikwadranopsia Homonim bag atas. Bisa kongruen Lob.Parietal : HH lengkap atau bag.bawah Lobus Oksipital : HH kongruen, bag. sentral bisa bebas. Kedua Lob.oksipital : defek luas, bisa tersisa sentral (tunnel Vision)
20
Lesi lobus osipitalis hemianopsia homonim dg bag.sentral terbebas
Lesi padaTraktus optikus, BGL, jaras radiasio optikusggn lap.pandang Hemianopsia homonim atau hemikuadranopsia. Radiasio optikus. impuls dari atas retina disalurkan disisi yg sama dlm lobus parietal bag.bawah mel jaras di sisi sama lobus temporalis Lesi lobus osipitalis hemianopsia homonim dg bag.sentral terbebas Art .serebralis medius & posterior
21
Lesi N.Optikus Sering berupa skotoma sentral> Lebih gelap perifer pada neuropati optik luetika Lebih gelap perifer: akibat demyelinasi.
22
Berkas syaraf dari nasal /bawah retina berbelok ke arah pangkal N
Berkas syaraf dari nasal /bawah retina berbelok ke arah pangkal N. Optikus seberangnya (Wilbrand’s knee) Di “Meyer’s loop” lebih menjurus ke depan bawah
23
Lesi N. Optikus dekat Khiasma
Lesi N.Optikus kiri dekat Khiasma : mengenai serat asal dari bagian bawah nasal retina kanan yang membelok ke arah pangkal N. Optikus, maka ada skotoma sentral ipsilateral dan defek lapangan atas temporal kontralateral
24
Lesi Khiasma I Hemianopsi bitemporal
Tekanan dari arah bawah (adenoma hipofise, Ro: ada pembesaran sella. Karena kraniofaringioma, meningioma, aneurisma, (Ro:tanpa pembesaran sella) menekan serat syaraf dari arah rongga hidung Hemianopsi bitemporal atas. Dapat juga di bawah Vent.III Art. Karotis interna Traktus optikus N. Optikus H Khiasma diatas kel. Hipofise , diatas sella tursika, sinus sfenoidalis
25
Lesi Khiasma Hemianopsi binasal (jarang, tekanan lateral dari aneurisma A. Karotis Interna , arteriosklerotik, lesi vasanervorum) Art. Karotis interna Traktus optikus N. Optikus Hipofise Sella T. Sin.Sfen.
26
Hemianopsi bitemporal
Lesi Khiasma I Hemianopsi bitemporal Tumor gagang hipofise atau tekanan di ventrikel III (TIK naik) mengenai bagian belakang yang ditempati serat syaraf dari makula . Sindrom akuaduk Silvius : tak bisa melihat ke atas, nystagmus retraksi, disosiasi pupil light-near Vent.III
27
Lesi Traktus Optikus Hemianopsi Homonim Tidak kongruen
28
Lesi BGL krn. Oklusi art. Hemianopsi Homonim lateral horizontal karena sumbatatan art. Choroidalis lateral ranting art. Sebralis post Hemianopsi Homonim sektorial atas bawah sumbatan art. choroidalis anterior ranting art. karotis
29
Lesi Lobus Temporalis Di atas . (“pie in the sky”)
Hemianopsi Homonim Di atas . (“pie in the sky”) Di depan tidak kongruen. Makin mendekati lobus Osipitalis agak kongruen Perhatikan : gejala kejang, halusinasi berbentuk , prosopagnosi. Agnosi visuil Ujung lobus depan bebas serat Meyer’s loop, maka bisa tanpa gangguan lap. Bila nampak berarti (tumor dll.) disana besar
30
Lesi Lobus Osipitalis Hemianopsi Homonim
Sangat kongruen sering dengan “macular sparing” Di depan tidak kongruen. Makin mendekati lobus Osipitalis makin kongruen Perhatikan halusinasi tak berbentuk, sindrom Anton dll. Lokasi lesi bisa salah Mis.:Tekanan dari tumor lobus frontal ke belakang gejalanya osipital
31
Lesi Lobus Osipitalis puncak belakang
Hemianopsi Homonim Skotoma parasentral kecil Tak ketemu dengan tes konfrontasi Visus baik . Tapi membaca sangat terganggu bila sebelah kanan. Membaca Qur’an bila kiri
32
Kesulitan melihat jalan yang akan dilalui
Lesi Lobus Osipitalis bilateral bagian atas Hemianopsi inferior Kesulitan melihat jalan yang akan dilalui Bentuk yang di bagian atas tak mungkin ada (sangat fatal , sesuai daerah sinus venosus osipital )
33
Hanya bagian temporal bawah. kontralateral
(Tak muncul dengan perimeter sentral ) Akibat lesi korteks visuil bagian depan atas
34
Lesi lobus osipital ada “Bebas makuler” karena:
Representasi kortikal dari daerah makula lebih luas Ada pendarahan dobel dari art. Serebralis media dan art serebralis post. Informasi dari sebelahnya via splenium
35
Hanya bagian temporal bawah. kontralateral
(Tak muncul dengan perimeter sentral ) Akibat lesi korteks visuil bagian depan atas
36
Lesi Lobus Parietalis Hemianopsi Homonim Di bawah.
Di depan tidak kongruen. Makin mendekati lobus Osipitalis makin kongruen Ada gangguan nystagmus optokinetik, diskalkuli, disleksia, disgrafi, konfusi kiri kanan
37
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.