Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMAHAMAN, BATASAN DAN FUNGSI KELEMBAGAAN MASYARAKAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMAHAMAN, BATASAN DAN FUNGSI KELEMBAGAAN MASYARAKAT"— Transcript presentasi:

1 PEMAHAMAN, BATASAN DAN FUNGSI KELEMBAGAAN MASYARAKAT
4/13/2017 PEMAHAMAN, BATASAN DAN FUNGSI KELEMBAGAAN MASYARAKAT LALA M. KOLOPAKING, PhD 2012 AGENDA Day 1: *Ecological research and survey sampling *Enumeration methods *Planning and designing surveys Day 2: *Distance sampling theory *Line transect surveys *Point transect surveys *Examples: line transects surveys of columbid nests, point transect surveys of endangered and harvested columbids, line transect surveys of dead birds, point transect surveys of lapwings, line and point transect surveys of Swainson hawks *Instructions for Exercise 1 (line transect surveys of dead birds) *Instructions for Exercise 2 (point transect surveys of lapwings and other birds in the Experimental Station of Parana) Day 3: *Exercise 1 (line transect surveys of dead birds) *Exercise 2 (point transect surveys of lapwings and other birds in the Experimental Station of Parana) *Discussion of exercises Day 4: *Use of programs Distance 3.5 (release 6) and Distance 4 (beta 3) *Data entry (duck nests, dead birds, lapwings) *Data analysis (modeling and estimating parameters) Day 5: *Discussion of program use, data entry, and data analysis *Standardization of line transect and point transect surveys *Recommendations for POE5 *Evaluations

2 Pokok Bahasan Ciri Kelembagaan Masyarakat
Fungsi Kelembagaan Masyarakat Manfaat Kelembagaan Masyarakat Penutup

3 1. Ciri Kelembagaan Masyarakat
Proses Tumbuhnya Lembaga Ciri-ciri Lembaga Prespektif Bahasa, Budaya dan Negara Bentuk-bentuk Lembaga

4 Proses Tumbuhnya Lembaga
Aktivitas manusia baik sadar maupun tidak, disengaja maupun tidak dalam memenuhi kebutuhan hidup selalu diulang-ulang. Akhirnya aktivitas tersebut melekat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan serta mengatur aktivitas manusia itu sendiri (menjadi norma). Aktivitas manusia yang berulang-ulang dan menjadi bagian dari manusia itu sendiri: terbentuk—tumbuh– berkembang ---berubah---mati ---berganti--- terbentuk yang baru dst.

5 Ikatan (ties) dan Simpul (node): jejaring sosial

6 Jejaring dan Pengaturan Sosial
Jejaring sosial komunitas lebih ditunjukkan bahwa ada ikatan dan simpul-simpul sosial yang membangun kohesi sosial (Barnes,1961) jejaring sosial kini dipandang, sebagai ikatan dan simpul sosial itu bukanlah pada individu sebagai aktor, tetapi lebih pada hubungan-hubungan antar individu (social relationships) Pandangan ini tadi berguna dalam menjelaskan bahwa keberhasilan individu sebagai simpul ditentukan oleh luasan ikatan yang dapat dikembangkan oleh individu itu sendiri. Simpul-simpul sosial itu tidak hanya individual, tetapi mencakup juga organisasi sosial (dari yang tradisional sampai yang kompleks) yang dilintasi oleh individu. Jejaring sosial yang diperankan oleh individu dan melintas ragam organisasi sosial itu, selanjutnya menentukan proses-proses sosial (Wasserman and Faust, 1994; Hill and Dunbar, 2002). Bahkan diperkirakan pada masa depan masyarakat di pelosok dunia karena pengaruh “daya atur” dan pembentukan sosial global akan berkonstruksi menjadi “masyarakat jejaring” atau network society (Castel, 2001). Bahkan, jejaring sosial ini akan menjadi strategis dalam konteks perubahan tata pemerintahan dalam konteks tata dunia pada masa depan (Fukuyama, 2005).

7 Pengaturan Sosial Aras Norma Proses Melembaga Pola Kebudayaan Sanksi
Moral Masyarakat Cara (Usage) Mengenal Institutionalisation Tidak pantas Janggal Kebiasaan (Folkways) Mengakui Institutionalized Malu Dicela Tata Kelakuan (Mores) Menghargai Internalized Bersalah Dihukum Adat (Customs) Mentaati dan Menerima Berdosa Diusir

8 Ciri-ciri Lembaga (Soerjono Soekanto, 1990)
Pengorganisasian pola pemikiran akibat aktivitas dan hasil-hasilnya Berkekalan tertentu Mempunyai satu atau lebih tujuan Mempunyai lambang-lambang gambarkan tujuan Mempunyai alat untuk capai tujuan Mempunyai tradisi tertulis maupun tidak

9 Prespektif Bahasa, Budaya dan Negara
Bahasa : Institute (wujud konkrit) dan Institution (wujud abstrak) Budaya : Collective Action in Control---pengawasan, pengendalian, pembatasan perbuatan seseorang oleh tindakan kolektif dengan sanksi bagi pelanggar Negara : Organisasi pelayanan bagi masyarakat (publik)

10 Bentuk-bentuk Lembaga
Perbedaan Lembaga, Asosiasi dan Organisasi Lembaga : kumpulan norma universal Asosiasi : Bentuk konkrit lembaga dan bersifat khusus Organisasi : Wadah melaksanakan lembaga---tujuan yang formal

11 Penggolongan kelembagaan menurut pemenuhan kebutuhan (Koentjaraningrat, 1979) :
Kelembagaan Kekerabatan/Domestikkehidupan kekerabatan Kelembagaan Ekonomipencaharian hidup, memproduksi, menimbun, mendistribusikan harta, Kelembagaan Pendidikanpenerangan dan pendidikan Kelembagaan Ilmiahilmiah manusia dan menyelami alam semesta Kelembagaan Estetika dan Rekreasimenyatakan rasa keindahannya dan rekreasi Kelembagaan Keagamaanmanusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib Kelembagaan Politikmengatur kehidupan kelompok secara besar-besaran atau kehidupan bernegara Kelembagaan Somatikjasmaniah manusia

12 Penggolongan kelembagaan berdasar lokalitas (Uphoff, 1992):
Sektor publik di tingkat lokal mencakup administrasi dan pemerintah lokal dengan birokrasi dan organisasi politik sebagai bentuk organisasi yang mutakhir. Sektor partisipatori, sesuai dengan namanya, tumbuh dan dibangkitkan oleh masyarakat secara sukarela, misalnya organisasi non-pemerintah (Ornop atau NGO atau LSM). Sektor swasta, yang berorientasi kepada upaya mencari keuntungan, yakni dalam bidang jasa, perdagangan, dan industri.

13 2. Fungsi Kelembagaan Memberi pedoman berperilaku kepada individu / masyarakat; Menjaga keutuhan; Memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan kontrol sosial (social control); Memenuhi kebutuhan pokok manusia atau masyarakat

14 3. Manfaat Kelembagaan Manfaat : mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat---pengendalian sosial , Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial dapat berupa preventif atau represif, atau keduanya Suatu proses pengendalian sosial dapat dilaksanakan pelbagai cara: tanpa kekerasan (persuasive) ataupun dengan paksaan (coersive). Conformity berarti proses penyesuaian atau penyelarasan diri dengan masyarakat, dengan cara mengindahkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai, Deviation adalah penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat

15 Sifat Pengendalian Sosial
Preventif: sosialisasi, pendidikan Represif/Mengembalikan keserasian: Menjatuhkan sanksi hukum, agar anggota masyarakat yang melanggar jera dan yang tidak melanggar tidak ikut-ikutan melanggar

16 Sarana Pengendalian Sosialisasi/Ajar-Didik
Ritus Kolektif: upacara-upacara Buah bibir Pemberian Sanksi

17 4/13/2017 4. Penutup Kelembagaan merupakan sebuah gejala sosial yang utama dalam memenuhi kebutuhan, artinya mempunyai makna dalam pembangunan. Pertanyaannya: Tumbuhnya Kelembagaan dapat berjalan alami, dapatkan pengembangan kelembagaan masyarakat direncanakan ?

18 TERIMA KASIH


Download ppt "PEMAHAMAN, BATASAN DAN FUNGSI KELEMBAGAAN MASYARAKAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google