Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBoby Ramadana Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
1 Pertemuan 6 Transmisi Digital Matakuliah: H0122/Dasar Telekomunikasi Tahun: 2005 Versi: 5
2
2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat Menjelaskan bagaimana mengkoversi sinyal analog ke digital dan sebaliknya
3
3 Outline Materi Pengertian transmisi sinyal digital Macam-macam transmisi digital Line Coding Mode Transmisi Kapasitas kanal Teorema Nyquist
4
4 Transmisi Digital Dipakai repeater Repeater menerima sinyal Mengekstrak pola bitnya Mengirim kembali Permasalahan redaman harus diatasi Noise tidak dikuatkan
5
5 Keuntungan transmisi digital Teknologi Digital –Teknologi LSI/VLSI dengan biaya rendah Integritas Data –Jarak lebih jauh dengan kualitas saluran yang lebih rendah Pemanfaatan Kapasitas –Bandwidth besar –Tingkat multipleksing lebih mudah dengan teknik-teknik digital Sekuriti dan privasi –Enkripsi Integrasi –Dapat memperlakukan data analog maupun digital
6
6 Kelemahan Transmisi Sinyal yang diterima mungkin berbeda dengan sinyal yang dikirim Analog – penurunan kualitas sinyal Digital – kesalahan bit Disebabkan oleh : –Redaman dan distorsi redaman –Distorsi delay –Noise
7
7 Redaman Kuat sinyal akan menurun dengan bertambahnya jarak Tergantung pada medium yang dipakai Kuat sinyal yang diterima: –Harus cukup untuk dideteksi –Harus lebih besar daripada noise untuk diterima tanpa kesalahan Redaman merupakan kenaikan fungsi frekuensi
8
8 Spesifikasi Digital Ketepatan Resolusi Rentangnya dinamis Biner vs. sinyal digital multilevel
9
9 Perangkat Digital Konverter dari analog ke digital dan digital ke analog
10
10 Penyamplingan Proses digitalisasi suatu sinyal analog menjadi sinyal digital Teknik Pulse Amplitude Modulation (PAM) –Dasar dari PCM –Menggunakan teknik sampel dan hold Pulse Code Modulation (PCM) –Memodifikasi pulsa-pulsa yang dibentuk oleh PAM untuk membentuk suatu sinyal digital
11
11 –Kuantisasi Metode penempatan nilai integral pada rentang tertentu untuk disampel. Laju penyamplingan : –Teorema Nyquist (1924) untuk kanal tanpa noise –Laju penyamplingan sedikitnya harus 2 kali frekuensi tertinggi –Laju penyamplingan = 2 x sampel/detik –Laju penyamplingan = 2 x Bandwidth –Contoh : Suatu sinyal dengan bandwidth 10 kHz, maka laju penyamplingannya adalah : 2 x 10.000 = 20 sampel/detik Penyamplingan
12
12 Pulse code modulation Analog input filter Clock Parallel-to-serial and serial-to-parallel conversion Companding
13
13 Sinkronisasi Pilihan sinkronisasi Bit-bit khusus Sinkronisasi Frame
14
14 Delta Modulation Kinerja Delta modulation CVSD Laju bit Delta modulation
15
15 Pengkodean saluran Proces pengkonversian data biner, sederetan bit ke suatu sinyal digital Karakteristik : –Sinyal Level vs. data level –Laju pulsa vs. laju bit –Komponen DC –Self synchronization Termasuk pewaktu informasi
16
16 Skema pengkodean saluran Unipolar –Hanya memakai satu level tegangan Polar –Memakai dua level tegangan (positif dan negatif ) –Jenis-jenisnya : NRZ, RZ, Manchester, Differential Manchester Bipolar –Memakai tiga level tegangan
17
17 Pengkodean Manchester Transisi dalam bit. –Jika bit = 0 x(t) = low-high –Jika bit = 1 x(t) = high-low Contoh : 10110
18
18 Pengkodean Differential Manchester Variasi dari pengkodean Manchester: –Bit ‘1’ menunjukkan tidak adanya transisi pada awal interval –Bit ‘0’ menunjukkan adanya transisi pada awal interval –Contoh : 10110
19
19 Pengkodean Block Untuk meningkatkan kinerja pengkodean saluran Perlu redundansi untuk memastikan sinkronisasi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.