Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehThomas Rivaldy Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014 Update 02 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim
2
OUTLINE Kondisi Umum Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Desember 2014 s.d. Mei 2015 Kesimpulan
3
KONDISI UMUM Sampai dengan Dasarian III November, kondisi ENSO berada pada kisaran El Niño lemah, sedangkan Dipole Mode berada pada kisaran normal SSTA Indonesia relatif hangat di bagian barat dan tengah serta relatif dingin di bagian timur Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia umumnya relatif berbeda dengan klimatologinya. Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat hingga Jawa bag. Tengah, Kalimantan bag. barat, dan Papua bag. Utara.
6
Kejadian Iklim Ekstrim (Banjir) Dasarian III November 2014 Provinsi Sumatera Barat : -Kab. Pasaman Barat, 21 November 2014 Provinsi NAD : -Kab. Pidie Jaya dan Kab. Aceh Utara, 22 November 2014 -Aceh Singkil, 25 November 2014 Provinsi Sulawesi Tengah : -Kab. Parigi Moutong, 23 November 2014 Provinsi Jawa Barat : - Kab. Sukabumi, 25 November 2014 Provinsi Bengkulu - Kab. Bengkulu Selatan, 26 November 2014 Provinsi Sumatera Barat - Kab. Agam, 26 November 2014 Provinsi Jambi: -Kab. Merangin, 27 November 2014 Provinsi Banten: -Kab. Lebak, 29 November 2014 Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id/pantauanbencana/data/databanjir.php
7
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014
8
ANALISIS ANGIN LAP 850mb Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia relatif berbeda dengan klimatologinya. Angin Timuran masih dominan di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara (Sumber : JRA/ JDAS) Daerah pertemuan massa udara mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan
9
ANALISIS ANGIN ZONAL LAP 850mb Pola aliran massa udara komponen zonal (timur-barat) umumnya relatif berbeda dengan klimatologinya. Angin timuran masih dominan di wilayah Indonesia. (Sumber : JRA/ JDAS)
10
ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAP 850mb P ola aliran massa udara komponen meridional (utara- selatan) umumnya relatif berbeda dengan klimatologisnya. Angin dari selatan masih dominan di wilayah Indonesia bagian tengah. (Sumber : JRA/ JDAS)
11
Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan bag. barat, dan Papua bag. Utara. (Sumber : JRA/ JDAS)
12
Analisis Anomali Suhu Muka Laut Indeks DM : -0.02 /Normal; Anomali SST Indonesia : -1.0 s.d + 1.0 o C/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.920 o C /El Niño lemah Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi pengurangan pasokan uap air yang tidak signifikan ke Samudra Pasifik dari wilayah Indonesia bag. timur (Sumber : JRA/ JDAS)
13
Analisis Anomali Suhu Muka Laut Terkini Indeks DM : -0.053/ Normal; Anomali SST Indonesia : -1.0 s.d + 1.0 o C/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.912 o C /El Niño lemah Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi pengurangan pasokan uap air yang tidak signifikan ke Samudra Pasifik dari wilayah Indonesia (Sumber : JRA/ JDAS)
14
PANTAUAN NILAI SOI TERKINI HINGGA DASARIAN III NOVEMBER 2014 Nilai Southern Oscilation Index (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -8.8/Normal; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan dengan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suply uap air yang signifikan dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik
15
Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Desember s.d. Mei 2014
16
NORMAL El Nino Kuat El Nino Moderate El Nino Lemah La Nina Lemah La Nina Moderate La Nina Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia Samudera Pasifik Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik Indonesia BMKG PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 02 DESEMBER 2014) INSTITUSIDec-14Jan-15Feb-15Mar-15Apr-15 NCEP/NOAA0.850.75 0.8 Jamstec0.9511.110.85 BoM0.730.530.520.490.48 BMKG0.570.590.620.690.67 Prediksi ENSO: 1. NCEP/NOAA (USA) Des14-Mei15 El Nino Lemah 2. Jamstec (Japan) Des14 El Nino Lemah Jan-Mar15 El Nino Moderate Apr-Mei15 El Nino Lemah 3. BoM/POAMA (Australia) Des14-Feb15 El Nino Lemah Mar-Mei15 Kondisi Normal 4. BMKG (Indonesia) Des14-Mei15 El Nino Lemah Prediksi ENSO: 1. NCEP/NOAA (USA) Des14-Mei15 El Nino Lemah 2. Jamstec (Japan) Des14 El Nino Lemah Jan-Mar15 El Nino Moderate Apr-Mei15 El Nino Lemah 3. BoM/POAMA (Australia) Des14-Feb15 El Nino Lemah Mar-Mei15 Kondisi Normal 4. BMKG (Indonesia) Des14-Mei15 El Nino Lemah May-15 0.95 0.85 0.48 0.85
17
NORMAL DM (+) Kuat DM (-) Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur Aliran massa uap air dari Afrika Timur ke Indonesia BMKG PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 02 DESEMBER 2014 PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 02 DESEMBER 2014) Kesimpulan: Prediksi Indeks Dipole Mode Desember 2014 s/d April 2015: Normal/penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. Prediksi IOD InstitusiDec-14Jan-15Feb-15Mar-15Apr-15Mei-15 BoM0.15-0.13-0.25-0.23-0.11-0.07 BMKG0.220-0.030.030.080.07
18
PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST INDONESIA oleh NCEP (USA) (UPDATE 02 DESEMBER 2014) May 2015 Des 2014Mar 2015 Jan 2015 Feb 2015 Apr 2015 Desember 2014-Maret 2015, umumnya SST perairan Indonesia cenderung hangat/ penambahan massa uap air cukup signifikan. April -Mei 2015, umumnya SST perairan Indonesia normal/ penambahan massa uap air kurang signifikan.
19
MONSOON ASIA Monsun dari Asia saat ini mulai menguat (ditandai dengan nilai indeks monsun Asia semakin negatif), hal ini mengindikasikan bahwa bahwa mulai bertambahnya peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Sumatera Sumber: NCEP
20
MONSOON AUSTRALIA Monsoon dari Australia saat ini mulai melemah (ditandai dengan nilai indeks monsoon Australia semakin menuju positif), hal ini mengindikasikan mulai bertambahnya peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Sumber: NCEP
21
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Desember 2014
22
PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN DESEMBER 2014
23
Kesimpulan Kondisi ENSO berada pada kondisi El Niño Lemah sehingga terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian timur ke Samudra Pasifik Dipole Mode bernilai normal sehingga tidak terjadi penambahan/pengurangan pasokan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat Kondisi SST di wilayah Indonesia barat relatif lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya mengakibatkan mulai terdapat suplai uap air di perairan Indonesia. SOI bernilai negatif (-8.8) ; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suply uap air yang signifikan dari Samudra Pasifik ke Indonesia. Pola aliran massa udara lapisan 850 mb di wilayah Indonesia umumnya berbeda dengan klimatologisnya. Angin Timuran masih dominan di wilayah Indonesia. Kejadian banjir di beberapa wilayah disebabkan curah hujan harian tinggi yang terjadi pada saat banjir akibat pengumpulan massa udara dan kondisi setempat.
24
Terima Kasih
25
NCEP/NOAA Jamstec El Nino Lemah (0.57) El Nino Lemah (0.59) PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 02 DESEMBER 2014) BoM/POAM A BMKG El Nino Lemah (0.95) El Nino Lemah (0.53) El Nino Lemah (0.75) El Nino Moderate (1) El Nino Lemah (0.85) El Nino Lemah (0.73) Jamstec NCEP/NOAA
26
KEJADIAN EL NINO DAN DIPOLE MODE 1981 – sekarang Sumber : NOAA EN/LN Lemah ± 0.5 – 1.0 0 C EN/LN Moderate ± 1.0 – 2.0 0 C EN/LN Kuat > ± 2.0 0 C Level EN/LN & DM Dipole Mode (DM) Normal ±0.4 0 PERIODE EL NINO Anomali Suhu Muka Laut ( 0 C) Pasifik Tengah (El Nino/ La Nina) Perairan Indonesia Samudera Hindia (Dipole Mode) AMJ 1982 – MJJ 1983+ 2.3-0.60+ 2.20 JAS 1986 – JFM 1988+ 1.6-0.05+ 1.88 AMJ 1991 – JJA 1992+ 1.8-0.23+ 1.56 AMJ 1994 – FMA 1995+ 1.3-0.52+ 2.73 AMJ 1997 – AMJ 1998+ 2.7 s/d +3.2-0.29+ 3.22 AMJ 2002 – FMA 2003+ 1.50.17+ 0.96 MJJ 2004 – JFM 2005+ 0.9-0.06- 0.19 JAS 2006 - DJF 2006/07+ 1.1-0.25+ 1.59 JJA 2009- MAM 2010+1.6+0.55+0.08 November 2014 30 November 2014 +0.83 +0.94 +0.21 +0.66 +0.02 +0.23
27
Prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) di Pasifik tengah pada Desember 2014 menunjukkan kondisi cenderung hangat selanjutnya diprediksi akan tetap hangat di bulan-bulan berikutnya hingga Mei 2015 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST oleh NCEP (USA) (UPDATE 02 DESEMBER 2014)
28
Prediksi Elnino/La Nina BMKG dan Institusi Internasional : Indeks Nino34 bulan Desember 2014 diprediksi berada pada El Nino Lemah menurut NCEP (USA), JAMSTEC (Japan), POAMA (AUS) dan BMKG. Prediksi indeks Nino34 hingga April 2015 yaitu El Nino Lemah hingga Kondisi Normal. Dampak El Nino/La Nina di Indonesia : Anomali Curah Hujan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor El Nino/La Nina saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pengendali Curah Hujan lainnya, yaitu Indeks Dipole Mode (IDM) dan Suhu Muka Laut Indonesia. Walaupun terjadi kejadian El Nino di Lautan Pasifik tetapi pada saat bersamaan suhu Muka Laut di Perairan Indonesia cukup hangat maka dampak El Nino tersebut tidak terlalu signifikan. Untuk memprakirakan kondisi Curah Hujan Bulanan/Musiman, BMKG secara rutin memperhatikan ketiga faktor pengendali Curah Hujan yaitu El Nino/La Nina, Indeks Dipole Mode dan Suhu Permukaan Laut Perairan Indonesia. Desember 2014: Anomali suhu permukaan laut di Nino34 diprediksi berada pada kondisi hangat, sementara prediksi kondisi suhu perairan Indonesia umumnya normal cenderung hangat memberikan indikasi bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berkisar pada normalnya pada musim Hujan 2014/2015. KESIMPULAN BMKG
29
Lampiran
30
Prediksi ENSO dari Institusi Internasional Seluruh institusi internasional memprediksi perkembangan ENSO bulan Desember 2014 berada pada kondisi El Nino. Summarized by POAMA
31
Prediksi Probabilistik Elnino/Lanina Sumber: IRI
32
Tabel Prediksi Elnino/La Nina Sumber: IRI Kondisi El Nino diprediksi akan lebih dominan pada periode NDJ 2014 hingga JAS 2015.
33
Summary Fenomena ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah pada beberapa bulan ke depan. Indeks Dipole Mode diprediksi akan berada pada kondisi normal pada beberapa bulan ke depan. SST perairan Indonesia diprediksi akan cenderung normal hingga hangat pada beberapa bulan ke depan. Monsoon Asia dan Monsoon Australia saat ini melemah.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.