Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dosen: Drs. Mariman HRC, MM, MPd.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dosen: Drs. Mariman HRC, MM, MPd."— Transcript presentasi:

1 Dosen: Drs. Mariman HRC, MM, MPd.
BAHASA INDONESIA Dosen: Drs. Mariman HRC, MM, MPd. PERTEMUAN VII Pengertian Alinea Bagian-bagian Alinea Ciri-ciri Alinea Fungsi Alinea Jenis-jenis Alinea berdasarkan letak kalimat topik PERTEMUAN VIII Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi, Persuasi Metode Definisi, Proses, Contoh, Sebab Akibat, Analogi Generalisasi, dan Klasifikasi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG

2 A L I N E A 1. Pengertian Alinea/Paragraf 2. FUNGSI ALINEA
Himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian satu sama lain dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Sebuah alinea/paragraf terdiri dari : Kalimat utama Kalimat penjelas 2. FUNGSI ALINEA Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

3 MACAM-MACAM ALINEA/PARAGRAF
1. Menurut fungsinya a. paragraf pembuka b. paragraf penghubung c. paragraf penutup 2. Menurut posisi kalimat topik a. paragraf deduktif b. paragraf induktif c. paragraf deduktif–induktif d. paragraf tersebar 3. Berdasarkan sifat isinya: a. paragraf argumentasi b. paragraf narasi c. paragraf persuasi d. paragraf eksposisi e. paragraf deskripsi

4 3. Macam-macam alinea Berdasarkan sifat dan fungsi tujuannya :
Alinea pembuka Sifat alinea pembuka; (1) menarik minat dan perhatian pembaca (2) sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan diuraikan (3) alinea pembuka yang pendek lebih baik daripada yang panjang Beberapa cara untuk menimbulkan minat pembaca : Memulai dengan sebuah kutipan, peribahasa, atau anekdot. Mulai denga membatasi arti atau pokok dari subyek yang dibahas Menunjukan mengapa subyek itu sangat penting Membuat tantangan atas suatu pertanyaan atau pendapat Menciptakan suatu kontras yang menarik Mengungkapkan pengalaman pribadi baik yang menyenangkan atau tidak Menyatakan maksud dan tujuan dari karangan Mengajukan pertanyaan-pertanyaa

5 Contoh: “Pelajaran bahasa Indonesia mempunyai nilai yang lebih penting bila dibandingkan dengan beberapa mata pelajaran yang lain, oleh karena ia akan menjadi kunci yang akan membukakan pintu yang akan dilalui oleh mata pelajaran- mata pelajaran yang lan itu. Hasil pekerjaan remidi yang dilaukan oleh para ahli dalam membantu murid-murid yang terbelakang telah memuktikan kebenaran per- nyataan di atas. Antara lain dapat disebutkan di sini hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Dr. Fernald. b. Alinea Penghubung Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka dan penutup. Sifat-sifat alinea penghubung tergantung pada jenis karangannya. Disusun berdasarkan perkembangan yang logis (pada karangan yang bersifat deskritif, naratif atau biogratif dan eksposisi. (2) Ada hubungan yang signifikan dalam mendukung satu gagasan utama. (3) Beberapa alinea sebagai dasar atau landasan untuk menekankan pendapat penulis.

6 4. Syarat-syarat pembentukan alinea
c. Alinea Penutup Alinea yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan sebagai kesimpulan pendapat dari apa yeng diuraikan pada alinea penghubung. Fungsi alinea penutup a. menunjukkan secara singkat apa yang telah diuraikan sebelumnya. b. Merupakan kesimpulan bulat dari apa yang diuraikan sebelumnya c. Menimbulkan kesan bagi pembaca. 4. Syarat-syarat pembentukan alinea Kesatuan : semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Koherensi : kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea. Perkembangan alinea : penyusunan atau perincian dari gagasan-gagasan yang membina alinea.

7 Bandingkan paragraf di samping dengan paragraf berikut :
5. Kesatuan Alinea Kesatuan mengandung pengertian: Bukan berarti hanya memuat satu hal saja. Mendukung satu maksud tungal atau gagasan tunggal Bentuk-bentuk penyimpangan maksud: Pemasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutan gagasan yang ada -setiap kalimat berikutnya semakin menyimpang dari tujuan utamanya. Contoh : Sifat kodrati bahasa yang lain, yang perlu dicatat disini ialah bahwasannya tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak tergantung pada yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu, kerangka alam pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mgenal kata dalam sistem Kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya dan sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal “unggah-ungguh”. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata Yang berarti “lembu”, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih”, “lembu merah”, dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal serta pola semantik yang khusus.” (BKI) Bandingkan paragraf di samping dengan paragraf berikut :

8 “Tapi sedihnya, apabila masyarakat dari suatu negara yang belum
Mempunyai bahasa kesatuannya, maka sudah pasti hal yang demikian, pasti tidak terdapat pada masyarakat tersebut. Maka yang lebih sedih lagi, nasib rakyat yang jauh dari kota, di mana kebutuhan daripada mereka tidak dapat diperhatikan dengan seksama. Mereka seperti terisolir, yang mana mereka tidak leluasa memperkenalkan keadaan daripada serta aspek-aspek kehidupan mereka. Dalam hal ini, yang menjadi pioner terhadap daerah itu, sudah pasti dari kaum cerdik pandai. Karena mereka ingin mengetahui serta mempelajari dan di samping membantu mereka.” (“Komposisi” Gorys Keraf) Pada paragraf pertama dapat dilihat bahwa alinea tersebut hanya mengandung satu gagasan pokok yaitu “ tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang khusus”. Sedangkan pada pararaf kedua sekurang-kurangnya dibangun oleh tiga gagasan Utama, yaitu : Keadaan yang biasa diperoleh negara-negara yang mempunyai bahasa kesatuan tidak akan terdapat pada negara-negara yang tidak mempunyai bahasa kesatuan 2. Nasib rakyat yang jauh dari kota sangat menyedihkan. 3 Perlu pionir-pionir untuk mempelajari keadaan rakyat yang jauh dari kota.

9 GAGASAN UTAMA = KALIMAT TOPIK
LETAK KALIMAT UTAMA (KALIMAT TOPIK) Pada tulisan yang baik kalimat utama dapat kita lihat : a. Pada awal alinea Pengertian awal alinea ini dapat merupakan kalimat pertama, dapat juga kalimat kedua. Menghasilkan alinea deduktif (mula-mula menguraikan pokok persoalan kemudian menyusul uraian-uraian terperinci. Type alinea dengan kalimat topik pada awal alinea. Sifatnya Deduktif

10 Type alinea dengan kalimat topik pada akhir alinea. Sifatnya Induktif
b. Pada akhir alinea Menghasilkan alinea Induktif. Cara yang lebih sulit namun lebih efektif untuk mengungkapkan argumentasi Type alinea dengan kalimat topik pada akhir alinea. Sifatnya Induktif

11 Type alinea dengan kalimat topik pada awal dan akhir alinea.
c. Pada Awal dan Akhir Alinea Kalimat topik di awal dan di akhir alinea. Biasanya kalimat terakhir merupakan Penekanan atau variasi kalimat pertama. Type alinea dengan kalimat topik pada awal dan akhir alinea. Sifatnya: Gabungan type 1 dan 2. (Campuran)

12 d. Pada Seluruh Alinea Tidak terdapat kalimat khusus yang menjadi kalimat topiknya. Semua kalimat mempunyai peranan sama penting dalam mendukung satu kesatuan gagasan. Dijumpai pada uraian yang bersifat deskriftif dan naratif. Type alinea yang seluruhnya mengandung isi terdapat pada tulisan-tulisan deskriftif dan naratif.

13 6. KOHERENSI 6.1 Masalah Kebahasaan
Koherensi atau kepaduan tercipta apabila : Terjadi hubungan timbal balik antar kalimat-kalimat yang membina alinea itu baik, wajar dan mudah dipahami. Jalan pikiran penulis mudah diikuti dan dipahami. Tidak terjadi loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan. Persyaratan memperoleh kepaduan yang baik dan mesra : Masalah kebahasaan Perincian dan urutan isi alinea 6.1 Masalah Kebahasaan Repetisi Kata ganti Kata-kata transisi

14 a. REPETISI Kepaduan alinea dapat dijalin dengan mengulang kata-kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting. b. KATA GANTI Untuk mengurangi perulangan yang tidak pada tempatnya digunakan kata ganti sebagai pembentuk kepaduan. c. KATA TRANSISI Kata transisi terletak antara kata ganti dan repetisi. Kata transisi ditempuh sebagai jalan tengah ketika gagasan-gagasan agak sulit dirumuskan.

15 Macam-macam kata atau frasa transisi sesuai sifat hubungannya ;
Hubungan yang menyatakan tambahan sesuatu yang telah disebut sebelumnya. (lebih lagi, tambahan(pula), selanjutnya, disamping itu, dan, lalu, seperti halnya, juga, lagi (pula), berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, tambahan lagi, demikian juga) Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebut lebih dahulu; (tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian, sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun) Hubungan yang menyatakan perbandingan (sama halnya, seperti, dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana) Hubungan yang menyatakan akibat atau hasil : ( sebab itu, oleh sebab itu, oleh karena itu, karena itu, jadi, maka, akibatnya) Hubungan yang menyatakan tujuan : (untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, supaya) f. Hubungan yang menyatakan singkatan, contoh, intensifikasi; (singkatnya, yakni, ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata lain, misalnya, yaitu, sesunguhnya ) g. Hubungan yang menyatakan waktu ; (sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah, kemudian) h. Hubungan yang menyatakan tempat : (di sini, di situ, dekat, di seberang, berdekatan dengan, berdampingan dengan)

16 6.2 Perincian dan Urutan pikiran
Cara pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan antara gagasan-gagasan bawahan yang menunjang gagasan utama . Pola urutan yang biasa digunakan: Pola urutan waktu Pola urutan ruang Pola urutan logis Pola urutan sebab-akibat Pola urutan umum-khusus Pola urutan klimaks Pola urutan proses Dsb.

17 PENGEMBANGAN A L I N E A Mencakup 2 (dua) Hal:
1. kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan 2. kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur. Metode Pengembangan Alinea Klimaks dan Anti-Klimaks a. Klimaks gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur, dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukan- nya atau kepentingannya.

18 “Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman-ke jaman sejalan dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya kira-kira seperti mesin giling yang digerakkan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktorpun ikut-ikutan diberi model seperti tank. “Keturunan” traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor pakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Caterpillar. Di samping Caterpillar, Fordpun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang tidak mau kalah saing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesiaterkenal dengan nama “Padi Traktor” yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya. b. Anti-Klimaks Penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi Kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan Yang lebih rendah hingga yang paing rendah.

19 3. Perbandingan dan Pertentangan
2. Metode Sudut Pandang Dari tempat mana seorang pengarang melihat sesuatu. Bagaimana seseorang menggambarkan isi sebuah ruang ? Pola urutan ruang yang digunakan. 3. Perbandingan dan Pertentangan Suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, obyek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. 4. Analogi Perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi. 5. Contoh Teknik pengembangan paragraf yang lebih menekankan contoh-contoh sebagai ilustrasi dari gagasan.

20 6. Proses Teknik pengembangan alinea dengan mengungkapkan suatu urutan dari tindakan- tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu Atau urutan dari sesuatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses; Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. Penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas, sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses dengan jelas. 7. Sebab-Akibat Teknik pengembangan paragraf dengan mengungkapkan sebab sebagai kalimat Topik sedangkan akibat sebagai kalimat bawahan, atau sebaliknya. Hubungan antara sebab dan akibat yang logis, sehingga pola ini disebut pola urutan Logis.

21 8. Umum- Khusus Teknik pengembangan paragraf dengan menyebut hal yang bersifat umum terlebih dahulu, kemudian mengidentifikasi hal-hal yang bersifat khusus ber- dasarkan yang umum tersebut, atau sebaliknya. KHUSUS KHUSUS KHUSUS UMUM KHUSUS UMUM KHUSUS KHUSUS DEDUKTIF INDUKTIF

22 11. Perkembangan dan Kepaduan antar Alinea
9. Klasifikasi Teknik pengembangan alinea dengan mengelompokkan barang-barang Yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Klasifikasi bekerja dengan dua arah : Mempersatukan satuan-satuan ke dalam kelompok Memisahkan kesatuan dari kelompok. 10. Definisi Luas Teknik pengembangan alinea dengan memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal. 11. Perkembangan dan Kepaduan antar Alinea Sebagai unit kesatuan terkecil , maka harus dijaga agar hubungan antara alinea yang satu dengan yang lain terjalin dengan baik dalam membentuk unit kesatuan yang lebih besar.

23 MEMAHAMI AMANAT SEBUAH ALINEA
IKHTISAR ALINEA Tujuan : 1. Memahami amanat sebuah alinea (paragraf) 2. Mengetauhi struktur sebuah alinea 3. Sanggup menyusun alinea yang efektif. MEMAHAMI AMANAT SEBUAH ALINEA Gagasan Umum Gagasan Bawahan MENGETAHUI STRUKTUR ALINEA 1. Kesatuan GU GB (1-n) 2. Koherensi a. Kebahasaan -Repetisi -Kata Ganti -Kata transisi b. Urutan Perincian 3. Pengembangan a. Klimaks e. Contoh b. Sudut Pandang f. Proses c. Perbandingan g. Sebab-akibat d. Analogi h. Definisi SANGGUP MENYUSUN ALINEA YANG EFEKTIF - Bedakan alinea pembuka, penghubung dan penutup - Tempat kalimat topik - Urutan perincian yang tepat - Masalah kebahasaan - Hubungan antar alinea

24 Syarat Pengembangan Paragraf
1) Kesatuan Paragraf Dalam sebuah paragraf hanya memiliki satu gagasan utama. Gagasan utama itu dijelaskan oleh gagasan-gagasan penjelas. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf ditata sedemikian rupa, sehingga tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok. Perhatikan paragraf di bawah ini. Jateng sukses. Kata ini meluncur gembira dari pelatih regu jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung olah raga Jateng, Semarang. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi- impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan tinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.

25 2). Koherensi/kepaduan=hubungan antara kalimat dengan kalimat
2). Koherensi/kepaduan=hubungan antara kalimat dengan kalimat. Kepaduan dalam kalimat dapat dibangun dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasan : a. repetisi b. kata ganti c. kata transisi (ungkapan penghubung)

26 Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan. Macam-macam kata ganti : a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku, b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian, c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau, mereka, nya.

27 Ungkapan pengait paragraf dapat pula ditandai oleh kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain. Perhatikan paragraf di bawah ini. Galuh, Hilmi, dan Andri adalah teman sekolah saya sejak SMA hingga perguruan tinggi. Mereka kini telah menyandang gelar Doktor dari sebuah universitas negeri di Bandung. Mereka merencanakan mendirikan sebuah universitas swasta. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya memiliki tanah yang luas dan strategis. Saya menyetujui permintaan mereka. Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Galuh, Hilmi, dan Andri agar nama orang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang dalam satu paragraf dapat menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf.

28 Kata transisi: kata yang berada
di antara kata ganti dan kata repetisi. Macam-macam kata transisi : a. berhubungan dengan pertambahan; b. berhubungan dengan pertentangan; c. berhubungan dengan perbandingan; d. berhubungan dengan akibat e. berhubungan dengan tujuan; e. berhubungan dengan singkatan; f. berhubungan dengan waktu; g. berhubungan dengantempat.

29 Beberapa ungkapan penghubung antarkalimat yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, di samping itu, tambahan pula, berikutnya, lalu, demikian pula, lagi pula, begitu juga, bahkan. Hubungan pertentangan: namun, bagaimana pun, akan tetapi, sebaliknya, walaupun demikian, meskipun begitu, lain halnya. Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal demikian, sehubungan dengan itu. Hubungan akibat: jadi, oleh sebab itu, akibatnya, maka, oleh karena itu. Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu. Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan. Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian. Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.

30 Dengan dipasangnya pengait antar kalimat
Paragraf di bawah ini merupakan contoh yang memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait Antar kalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi. Semua isi alam ini makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling berkuasa di dunia ini adalah manusia. Bahkan dikatakan bahwa manusia itu wakil Tuhan di dunia. Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan makhluk hidup yang lainnya. Dengan dipasangnya pengait antar kalimat bahkan dan akan tetapi dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali.

31 Paragraf Argumentasi:
Perhatikan tulisan di bawah ini. Kematian akibat kanker paru terjadi karena kebiasaan merokok bisa mencapai 80-90%. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan berkurangnya ketajaman mata. Setiap tahun kira-kira tiga juta orang akan mati akibat keracunan asap rokok. Jumlah itu akan meningkat sampai sepuluh juta pada tahun 2020.

32 (contoh Paragraf Narasi)
Aku duduk dekat kaki penjaga itu. Ia terus bergumul dalam lempung tidurnya. Barangkali ia sedang mimpi berburu, atau mimpi jadi orang berkuasa. Waktu kusentuh kakinya, ia tidak berkutik. Begitu dahsyat ia membiarkan dirinya kosong. Aku jadi berani. Aku menghampiri pintu, lalu kukuakkan. Terdengar jerit yang pedih meloncati kesunyian. Aku menarik nafas, takut kalau-kalau ada yang memergoki. (dikutip dari Novel Lho, 1992: 153)

33 (contoh Paragraf Persuasi)
Persuasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Perhatikan tulisan berikut ini. (contoh Paragraf Persuasi) Dari Bank Umum Nasional inilah produk unik yang menguntungkan Anda. Kapan pun dan ke mana saja Anda ingin bepergian, Bunawisata siap menguruskan visa, paspor, uang saku, asuransi jiwa 24 jam secara cuma-cuma dan keperluan Anda yang lainnya. Anda terima beres. Sementara simpanan Anda di Bunawisata terus berbunga. Bunawisata menerima simpanan dalam mata uang rupiah dan U$ dolar dengan bunga 7,1% dan 8,5%. Dapatkan segera keterangan selengkapnya pada Bank Umum Nasional terdekat di kota Anda. Untuk kemudahan Anda melakukan perjalanan wisata, bisnis, atau perjalanan lainnya, mulai hari ini manfaatkanlah Bunawisata.

34 (contoh Paragraf Persuasi)
Paragraf Eksposisi: (contoh Paragraf Persuasi) Nilai-nilai sosial dan moral mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan individu seseorang. Memang, nilai-nilai sosial dan moral ini seolah-olah bekerja membina seseorang mulai masa kanak-kanak sampai dewasa. Setapak demi setapak seseorang diperkenalkan dengan nilai-nilai sosial dan moral lingkungannya.

35 (contoh Paragraf Deskripsi)
Setiap hari Minggu di jalan Setiabudhi kendaraan tampak bergerak pelan-pelan seperti siput-siput kelelahan. Seluruh kendaraan yang berderet puluhan meter sama menanti dan bergerak pelan dengan sabar. Kendaraan-kendaraan dari depan pun tidak berjalan cepat karena menjaga keseimbangan jalan. Jalan itu penuh pagi ini.

36 TUGAS Sebutkan fungsi alenia pengembang!
Kembangkan kalimat dibawah ini menjadi paragraf (jenis paragraf induktif) Mahasiswa dan buruh berunjuk rasa menentang kenaikan BBM Buatlah 1 alenia dari kalimat perempuan itu sebagai tulang punggung keluarga


Download ppt "Dosen: Drs. Mariman HRC, MM, MPd."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google