Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Oleh-oleh dari Kkottongnae
2
Hanyong Haseo!!
3
Chanmi Yesu!!!
4
Sharanghamnida!!!
5
Love in Action “Even if you have only the strength to beg for food, It is the blessing of the Lord”
6
Sejarah Kkottongnae
7
Kkottongnae = “Flower Village” adalah Komunitas Kasih dan Keselamatan di Korea Selatan.
8
Komunitas ini menerima dan memberi makan orang-orang yang dibuang oleh keluarganya atau masyarakat.
9
Orang-orang ini biasanya tidak memiliki seseorang yang dapat diandalkan, bahkan ada yang tidak memiliki kekuatan untuk meminta-minta makanan.
10
Kkottongnae menyediakan mereka makanan, tempat tinggal, pakaian, pengobatan, dan juga memperkenal-kan mereka kepada Kasih Allah Bapa.
11
Kkottongnae didirikan oleh Fr. John, Oh Woong Jin pada tahun 1976.
12
Kkttongnae diilhami oleh seorang pengemis bernama Choi Kwi Dong.
Grandpa Choi semula adalah anak orang kaya, namun karena penjajahan Jepang ia dibuang ke Bukhaedo.
13
Ketika kembali ke kampung halamannya, orang tuanya telah meninggal dunia karena menjadi pecandu opium dan istrinya sudah pergi meninggalkannya.
14
Akhirnya ia menjadi pengemis dan tinggal dibawah jembatan sungai Moogeuk.
Keadaannya sangat menyedihkan karena ia menderita tekanan darah tinggi dan kakinya telah terkena frostbite dan juga jiwanya terganggu.
15
Tidak seperti pengemis lainnya, Grandpa hanya mengemis makanan
Tidak seperti pengemis lainnya, Grandpa hanya mengemis makanan. Ia tidak mau diberi uang atau pakaian.
16
Setiap kali Grandpa menemukan pengemis yang menderita, ia akan menggendong dan merawatnya. Banyak yang diselamatkan oleh Grandpa dari kematian.
17
Suatu hari di bulan Agustus 1976, Fr
Suatu hari di bulan Agustus 1976, Fr. John, Oh ditugaskan untuk menjadi Pastor di Paroki Moogeuk. Kegiatan sehari-hari Grandpa menjadi perhatian dari Fr. John, Oh
18
Ketika suatu hari Fr. John mengikuti Grandpa sampai kerumahnya, ia sungguh terkejut, karena ternyata didalam rumah itu ada 18 orang pengemis yang dirawatnya.
19
Ada yang buta, ada yang lumpuh, ada yang terkena TBC
Grandpa memberi mereka makan satu persatu, setelah ada sisa baru ia makan.
20
Malam itu Fr. John, Oh tidak dapat tidur, memikirkan bahwa sejak menjadi Pastor ia ingin untuk dapat menolong orang lain, tetapi ia tidak pernah melakukannya. Sedangkan Grandpa Choi Kwi Dong, seorang pengemis yang badannya penuh kelemahan, ia bisa melakukan banyak hal untuk orang lain.
21
Malam itu ia menemukan suatu kalimat yang terus menerus diulanginya: “If we have only energy to beg our food, it is the grace of Our Lord”.
22
Keesokan harinya Fr. John Oh mengeluarkan semua uang yang dimilikinya dan ia mulai membeli semen.
Setiap minggu ia mulai berkhotbah untuk mencari dana untuk membangun sebuah rumah penampungan bagi para pengemis.
23
Akhirnya pada 15 November 1976, 18 orang pengemis menempati rumah yang disebut House of Love.
24
Spiritualitas Kkottongnae
25
Spirit dari Kkottongnae adalah ikut menderita dan mati bagi sudara-saudara yang tidak mempunyai bantuan, yang bahkan tidak punya kekuatan untuk meminta-minta.
26
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang meberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15 : 13)
27
Kkottongnae adalah Karya Keselamatan
28
Kkottongnae bukan hanya tempat untuk karya sosial atau berderma, tetapi tempat untuk karya keselamatan.
29
Kasih yang sejati mengubah kehidupan seseorang.
30
Karya sosial yang berfokus hanya kepada uang, material, program atau organisasi tidak dapat mengubah seseorang
31
Kasih yang sejati terlihat dengan memberikan hidup kita sepenuhnya
Kasih yang sejati terlihat dengan memberikan hidup kita sepenuhnya. Dengan ikut menderita dapat menjadikan orang itu dilahirkan kembali. Hal ini dapat terjadi dengan kasih yang sepenuhnya dan bukan hanya berbagi.
32
Kita memberi sepenuhnya sampai kita tidak lagi memiliki sesuatu untuk diberikan (Spiritualitas of Poverty)
33
Spiritualitas Kemiskinan: “Anda harus hidup dalam kehidupan yang lebih miskin dari pada orang miskin jika Anda mau merawat mereka”.
34
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat 5 : 3)
35
Kkottongnae sekarang ini
36
Sekarang ini Kkottongnae telah menjadi Training Institute of love.
37
Kkottongnae menampung mulai bayi-bayi yang dibuang oleh orang tuanya, anak-anak yang cacat mental, orang tua yang menderita, orang yang terkena gangguan jiwa.
38
Kkottongnae mengajar, dan membantu mereka untuk belajar dan mengalami Kasih Allah
39
Setiap tahun ratusan ribu orang mengunjungi Kkottongnae dari pelbagai macam agama, dari anak-anak sampai orang tua, pribadi atau rombongan. Mereka melakukan kerja voluntir.
40
Grandpa Choi Kwi Dong dan Fr. John, Oh Woong Jin
41
Kkottongnae saat Misa Penutup
42
Kkottongnae saat Misa Penutup
43
Kkottongnae saat Misa Penutup
44
There is nothing greater than the power of love in this world.
45
GOD BLESS YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.