Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
Matakuliah : S0062 Teknologi Beton Tahun : 2005 Versi : 01 Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
2
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan persyaratan agregat halus. Menjelaskan pengujian agregat halus
3
Persyaratan Agregat Halus Pengujian Agregat Halus
Outline Materi Fungsi Agregat Jenis-jenis Agregat Fungsi Agregat Halus Persyaratan Agregat Halus Pengujian Agregat Halus
4
Fungsi Agregat Secara Umum
Menghemat penggunaan Semen Portland Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton Mengurangi susut pengerasan beton Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi yang baik maka akan didapat beton yang padat Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan adukan beton. Dengan gradasi yang baik, akan diperoleh sifat beton yang mudah untuk dikerjakan.
5
SIFAT AAGREGAT YANG BAIK
Memiliki butiran yang keras Kompak Tidak pipih Kekal/tidak mudah berubah volume karena perubahan cuaca
6
TIPE AGREGAT BERDASARKAN SUMBER
Agregat Alam Menggunakan bahan baku batu alam atau penghancurannya. Jenis yang baik untuk agregat adalah batuan beku Agregat Buatan Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu, atau karena kekurangan agregat batuan alam. Agregat buatan umumnya ringan
7
AGREGAT BATU ALAM Kerikil dan Pasir alam
merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya. Biasanya berbentuk bulat Agregat Batu Pecah dibuat dengan memecah batuan alam. Bentuk agregat pecah biasanya tidak bulat. SUpay atidak pipih dilaukan pemecahan dua kali. Permukaan kasar sehingga bagus untuk membuat mutu beton lebih tinggi Agregat Batu Apung ringan, untuk beton dengan persyaratan mutu yang tidak tinggi
8
TIPE AGREGAT BERDASARKAN BERAT
Agregat Ringan : memiliki berat jenis kurang dari 2 dan biasanya digunakan untuk beton non structural Agregat Normal : memiliki berat jenis 2.5 smpai dengan 2.7 Agregat Berat : memiliki berat jenis lebih dari 2.8. Digunakan sebagi bahan pembuatan dinding pelindung radiasi sinar X
9
TIPE AGREGAT BERDASARKAN BENTUK
Bulat : Agregat alam Bersudut : Batu pecah Pipih : jika ukuran terlebar dan tertebal lebih dari 3 Lonjong ukuran terpanjang dan terlebar lebih dari 3
10
TIPE AGREGAT BERDASARKAN UKURAN BUTIR
Agregat Halus : mampu menenbus ayakan dengan lubang 0.8 mm Agregat Kasar : Tertinggal di lubang 4.8 mm tetapi lolos ayakan 40 mm Batu : agregat yang besar butirnya lebih dari 40 mm
11
TIPE AGREGAT HALUS Pasir Galian :
bebas dari kandungan garam, hanya kotor oleh lumpur Pasir Sungai : berbutir halus dan berbentuk bulat Pasir Laut : berbutir halus dan bulat, mengandung garam
12
Fungsi Agregat Halus Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (adukan) dan beton. Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah sebagai bahan pengisi diatara agregat kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat
13
Persyaratan Agregat Halus – PBI 71
a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat. b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak. c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji dengan test ayakan ISO - Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total - Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total - Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat total e. Tidak boleh menggunakan pasir laut
14
Pengujian Agregat Halus
a. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan volume Peralatan : gelas ukur 500 mm, benda uji : 250 ml pasir b. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan berat. Peralatan : Oven pengering, benda uji 1000 gram pasir c. Kotoran Organis. Dengan Larutan NaOH., Benda uji 130 ml pasir + 3% larutan NaOH. Dilihat perubahan warnanya d. Berat Jenis/Specific Gravity dan Penyerapan, Peralatan : piknometer e. Gradasi / Sieve Analysis / Test Ayakan Untuk mengetahui gradasi pasir dan modulus kehalusan dari pasir f. Berat Isi / Unit Weight Untuk mengkonversi berat ke volume atau sebaliknya g. Kadar Air
15
Analisis Ayakan Lubang/Susunan Ayakan
No ASTM E 11 – 70 (mm) BS ISO 1 152 150 128 2 76 75 64 3 38 37.5 32 4 19 20 16 5 9.5 10 8 6 4.7 7 2.36 1.18 9 0.6 0.5 0.3 0.25 11 0.1 0.125 12 0.075 0.062
16
Contoh Hasil Analisis Ayakan
Berat Contoh Pasir 1000 gram No Ukuran Ayakan Berat tertinggal (gram) Berat kumulatif tertinggal (gram) % kumulatif tertinggal (%) % lewat ayakan Batas atas Bats bawah (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 9.5 mm 100 2 4.75 mm 20 98 95 3 2.36 mm 27 47 4.7 95.3 80 4 1.18 mm 58 105 10.5 89.5 85 50 5 0.6 mm 179 284 28.1 71.6 60 25 6 0.3 mm 529 813 81.3 18.7 30 10 7 0.15 mm 172 985 98.5 1.5 15 8 Pan 1000 9 Jumlah
17
MODULUS KEHALUSAN Modulus Kehalusan / Fineness Modulus / FM = Jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap ayakan / 100 Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar FM untuk pasir berkisar antara 2.3 – 3.1 Untuk contoh diatas
18
TABEL HASIL ANALISIS AYAKAN AGREGAT HALUS
19
GRAFIK HASIL ANALISIS AYAKAN
20
PENGARUH GRADASI AGREGAT
Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan erat dengan besarnya luas permukaan agregat, banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam beton Gradasi yang baik akan memberikan tingkat optimal untuk mendapatkan density dan kekuatan beton maksimum Berbagai standar menyarankan dan menetapkan batas-batas susunan besar butir yang baik untuk beton
21
GRADASI AGREGAT HALUS MENURUT BS DAN SK.SNI T-15-1990-03
Kekasaran Pasir dikelompokkan menjadi 4 Zona Zone/Daerah 1 : Pasir Kasar Zone/Daerah 2 : Pasir Agak Kasar Zone/Daerah 3 : Pasir Agak Halus Zone/Daerah 4 : Pasir Halus
22
PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS
23
AGREGAT HALUS – ZONE 1
24
AGREGAT HALUS – ZONE 2
25
AGREGAT HALUS – ZONE 3
26
AGREGAT HALUS - ZONE 4
27
SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS
28
SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.