Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEDIA INFORMASI Pertemuan 2

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEDIA INFORMASI Pertemuan 2"— Transcript presentasi:

1

2 MEDIA INFORMASI Pertemuan 2
Matakuliah : L0032/Pengantar Metode penelitian Tahun : 2007 MEDIA INFORMASI Pertemuan 2

3 Tujuan Mahasiswa mampu memilah sumber informasi primer dan sekunder sesuai dengan kebutuhan pembelajaran mereka, Mahasiswa mampu menguraikan data bibliografi buku, jurnal, dan non-buku. Mahasiswa mampu mengakses koleksi berdasarkan data bibliografi. Mahasiswa mampu menggunakan koleksi sesuai dengan hak cipta. Bina Nusantara

4 Pengembangan Koleksi Pengembangan koleksi perpustakaan didasarkan atas : Relevansi : koleksi harus relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di universitas. Berorientasi pada kebutuhan pengguna (mahasiwa, dosen, alumni, karyawan, masyarakat akademis). Kelengkapan : Koleksi tidak hanya terdiri dari buku wajib tetapi juga buku anjuran yang berkaitan dengan bidang ilmu terkait. Kemutakhiran : literatur harus diusahakan yang terbaru, contoh untuk buku paling lama 5 tahun terakhir, dan majalah/jurnal adalah 3 tahun terakhir. Kerja sama : internal, yaitu antara pustakawan, pengajar, dan mahasiswa, sedangkan eksternal dengan perguruan tinggi atau pusat informasi lain dalam bentuk interlibrray loan atau document delivery service. Bina Nusantara

5 Koleksi Perpustakaan Koleksi Rujukan : berisi berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta. Contoh : ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, standar, dlsb dalam bentuk buku dan non buku. Bahan Ajar : berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Terbitan berkala : jurnal, majalah, surat kabar yang berisi informasi mutakhir perkembangan ilmu dan pengetahuan. Terbitan pemerintah : lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, terbitan departemen dan non-departemen. Koleksi Khusus : sesuai dengan minat PT, contohnya sejarah daerah, budaya daerah, dll. untuk memenuhi kebutuhan kurikulum dan penelitian. Koleksi non-buku (audio visual) : CD, VCD, kaset, peta, online database. Bahan bacaan untuk recreational intelektual : buku motivasi, kepribadian, komik, novel/buku cerita populer. Koleksi Lokal : koleksi hasil pengembangan ilmu pengetahuan di PT, seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dll. Bina Nusantara

6 Jenis Literatur Literatur Primer : literatur yang memuat hasil penelitian asli, kajian teori baru, penjelasan gagasan, contohnya buku, majalah ilmiah, laporan penelitian, disertasi, paten, makalah seminar, skripsi, tesis. Literatur Sekunder : literatur yang berisi atau untuk mencari literatur primer, contohnya bibliografi, indeks, abstrak, tinjauan literatur, ensiklopedi, kamus, tabel. Literatur Tersier : literatur mengenai literatur sekunder,misalnya direktori, panduan literatur, bibliografi dari bibliografi. Bina Nusantara

7 Katalogisasi Katalogisasi disebut juga pengolahan bahan pustaka.
Cutter pada tahun 1876 telah menguraikan tujuan katalogisasi adalah memudahkan penataan dan penemuan kembali koleksi, seperti: 1. Memungkinkan seseorang menemukan buku berdasarkan : nama pengarang, judul, subjek. 2. Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan : oleh pengarang tertentu, berdasar subjek tertentu, jenis literatur tertentu. 3. Membantu dalam pemilihan buku : berdasar edisi, berdasar karakter (sastra atau topik). Bina Nusantara

8 Jenis Katalog Katalog kartu
Katalog Elektronik atau disebut Online Public Access Catalog (OPAC) Katalog berisi : Deskripsi bibliografi dengan acuan Anglo American Cataloguing Rules ( AACR), IndoMARC, Dublin Core. Nomor klasifikasi dengan acuan Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC). Tajuk Subjek dengan acuan Library of Congress Subject Heading (LCSH). Bina Nusantara

9 Dewey Decimal Classification (DDC)
Menurut Melvil Dewey di dalam bukunya Decimal Classification, semua ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam 10 golongan besar, kemudian masing-masing golongan besar dapat dibagi menjadi 10 divisi yang lebih kecil, selanjutnya masing-masing divisi dapat dibagi dalam 10 seksi, demikian pula selanjutnya sehingga disebut Dewey Decimal Classification (DDC). Kesepuluh golongan besar pertama adalah: 000 – General Works (Karya Umum) Philosophy (Filsafat) 200 – Religion (Agama) 300 – Social Sciences (Ilmu Kemasyarakatan) Bina Nusantara

10 Dewey Decimal Classification (DDC)
400 – Language (Bahasa) 500 – Pure Science (Ilmu Pengetahuan Alam) 600 – Technology (Teknologi) 700 – The Arts (Kesenian, Arsitektur, dan Olah Raga) 800 – Literature (Kesusastraan) 900 – History (peradaban dan sejarah) Pembagian kelas 100 menjadi 10 divisi adalah : 100 – Philosophy (Filsafat) 110 – Metafisika 120 – Ilmu pengetahuan, sebab, tujuan manusia Bina Nusantara

11 Dewey Decimal Classification (DDC)
130 – Psikologi Populer, Okultisme 140 – Tinjauan Filosofis tertentu 150 – Psikologi 160 – Logika 170 – Filsafat moral, etika 180 – Filsafat Purba, pertengahan, dan timur 190 – Filsafat Barat Modern Bina Nusantara

12 Deskripsi Bibliografi
International Standard Biblioraphic Description for Monographic Publication ( ISBD-M) yang merupakan bagian I dari Anglo American Cataloguing Rules (AACR), membagi informasi sebuah buku menjadi 7 daerah : Daerah Judul dan Pengarang (judul, anak judul, judul sejajar), Daerah edisi (edisi, kepengarangan sehubungan dengan edisi) Daerah impresum ( tempat terbit, penerbit, tahun terbit) Daerah kolasi (jumlah halaman/ jilid, ilustrasi, ukuran, lampiran) Daerah Seri Monografi (pernyataan seri, anak seri, nomor seri, seri disertasi, International Standard Serial Number/ISSN) Daerah Catatan (terjemahan, judul asli, bahasa, dll. yang tidak tercakup di daerah lain) Daerah International Satdard Book Number (ISBN) dan harga. Bina Nusantara

13 Tujuan Deskripsi Bibliografi
Bertujuan memberikan suatu kerangka metode pembuatan informasi secara internasional agar : Informasi bibliografi yang dikeluarkan oleh suatu negara atau dalam suatu bahasa dapat dengan mudah dikenal oleh negara atau pemakai bahasa lain. Informasi bibliografi yang dikeluarkan oleh suatu negara dapat digabungkan dengan informasi bibliografi dari negara lain dalam satu jajaran. Informasi bibliografi dicatat dalam bentuk yang mudah dialihkan ke bentuk yang dipakai oleh mesin dengan sesedikit mungkin perubahan. Bina Nusantara

14 Contoh Katalog 020.72 Pen Pendit, Putu Laxman
P Penelitian ilmu perpustakaan dan informasi : suatu pengantar diskusi epistemologi dan metodologi/oleh Putu Laxman Pendit. –Jakarta :JIP-FSUI,2003 xiv, 347 hal.: il.; 21 cm. ISBN : 1. Perpustakaan,ilmu – penelitian 2. Informasi, ilmu - penelitian Bina Nusantara

15 Penggunaan Koleksi Buku bisa dipinjam untuk dibawa pulang selama waktu tertentu (misalnya seminggu) dan dapat diperpanjang kembali apabila tidak dibooking (dipesan pengguna lain) Buku hanya boleh dibaca di tempat , misalnya koleksi referensi dan buku tandon. Buku tandon adalah master buku yang ada di perpustakaan, biasanya jumlahnya hanya 1 eksemplar/judul. Buku dapat difotokopi sesuai dengan peraturan hak cipta, yaitu 10% dari ketebalan buku atau 1 bab untuk setiap kali fotokopi. Buku tidak boleh dirusak halamannya, digunting gambarnya, ataupun dihilangkan. Apabila peminjam melakukan hal tersebut akan terkena sanksi, yaitu mengganti buku yang dirusak atau kehilangan hak sebagai anggota perpustakaan. Dasar filosofi sanksi adalah bahwa “setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi” maka adalah suatu perbuatan yang tidak benar apabila seseorang menghalangi hak orang lain untuk mendapatkan informasi dengan cara merusak atau menghilangkan buku. Bina Nusantara


Download ppt "MEDIA INFORMASI Pertemuan 2"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google