Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Oleh : Muhammad Risal, S.Kom, MT.
MULTI PLEXING Oleh : Muhammad Risal, S.Kom, MT.
2
MULTIPLEXING Agar penggunaan saluran telekomunikasi menjadi lebih efisien, dipergunakan teknik multiplexing. Multipelxing memungkinkan beberapa sumber transmisi menggunakan sebuah saluran transmisi secara bersama-sama. Teknik multiplexing yang umum digunakan adalah FDM, TDM dan STDM.
3
Multiplexer - Demultiplexer
Multiplexer : Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara terintegrasi pada satu kanal transmisi. Demultiplexer menerima aliran data yang sudah di-multiplex-kan, kemudian memisahkan (melakukan demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu mengirimkannya ke saluran output yang tepat.
4
Multiplexer - Demultiplexer
Jalur, channel n MUX DEMUX output n Input n Perangkat yang melaksanakan multiplexing disebut multiplexer (mux) Perangkat yang melaksanakan demultiplexing disebut demultiplexer (demux)
5
Alasan Penggunaan Multiplexing
Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Sama dengan hal itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat. Sebahagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebahagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data antara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.
6
Illustrasi Tanpa pemultipleks
7
Jenis Multiplexing FDM (Freguency-Division Multiplexing)
TDM (Time-Division Multiplexing) STDM(Statistical Time-Division Multiplexing)
8
FDM (Freguency-Division Multiplexing)
Sejumlah sinyal secara simultan dibawa pada media yang sama dengan cara mengalokasikan band frekwensi yang berlainan pada masing-masing sinyal. (Umumnya digunakan pada transmisi sinyal-sinyal Penggunaan FDM pada kabel optik, tekniknya disebut pemultipleksan pembagian gelombang (WDM).
9
FDM (Freguency-Division Multiplexing)
10
FDM (Freguency-Division Multiplexing)
Beberapa kelemahan : Mubazir saluran, jika ada sumber yang tidak mengirim data maka saluran yang disediakan akan menganggur. Mubazir lebar jalur yang oleh guardband. Kompleksitas dan biaya yang tinggi untuk pengimplementasiannya.
11
TDM (Time-Division Multiplexing)
Data dari berbagai sumber ditransmisikan berdasarkan jatah waktu yang telah ditentukan. (Setiap data dari komputer/ terminal ditransmisikan secara bergilir). (umumnya digunakan pada transmisi sinyal digital atau sinyal analog yang membawa data digital).
12
TDM (Time-Division Multiplexing)
13
TDM (Time-Division Multiplexing)
Tidak perlu lagi guardband. Mubazir (alokasi waktu) bila ada komputer tidak mengirim data Dua kaedah yang digunakan dalam pengalokasian waktu : Bit interleaving: Pengalokasian waktu berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menghantar satu bit data. Byte interleaving: Pengalokasian waktu berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menghantar satu byte data/ satu karakter.
14
STDM (Statistical Time-Division Multiplexing)
STDM menyediakan layanan yang lebih efisien dibanding TDM. Jatah waktu tidak ditetapkan terlebih dahulu untuk sumber-sumber data tertentu. Teknik ini tidak mengalokasikan waktu pada komputer/ terminal yang tidak menghantar data.
15
STDM (Statistical Time-Division Multiplexing)
16
SOAL LATIHAN Gambarkan illustrasi pentransmisian data dengan menggunakan teknik FDM, TDM dan STDM dari contoh kasus sistem transmisi berikut.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.