Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBelajar Nizam Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
SISKA YUNI LARASATI, 3401405013 Peran Serta Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Ronggolawe Kabupaten Semarang
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : SISKA YUNI LARASATI - NIM : 3401405013 - PRODI : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - JURUSAN : Hukum dan Kewarganegaraan - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : sisca_eksis pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Prof. Dr. Maman Rachman,M.Sc - PEMBIMBING 2 : Dra. S. Sri Redjeki, M.Pd - TGL UJIAN : 2009-02-25
3
Judul Peran Serta Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Ronggolawe Kabupaten Semarang
4
Abstrak Pendidikan merupakan kebutuhan seluruh warga negara, maka pengembangannya harus konseptual, menyeluruh, fleksibel dan berkesinambungan. Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan diantaranya kebijakan pembentukan dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang akhir-akhir ini menjadi agenda terhangat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Konsep baru ini cenderung disambut dan diapresiasi sebagai sebuah angin segar dalam proses perjalanan penyelenggaraan lembaga pendidikan dengan lebih mengintensifkan pelibatan masyarakat. Adanya fenomena yang berkembang di masyarakat terhadap keberadaan Komite Sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu Komite Sekolah merupakan organisasi baru dalam dunia pendidikan yang menarik untuk ditelaah lebih mendalam khususnya dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Tujuan utama yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah mengetahui peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan sub tujuan yaitu : (1) untuk mengetahui peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah, (2) untuk mengetahui dukungan yang diberikan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah, (3) untuk mendeskripsikan peran komite sekolah sebagai pengontrol dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah, (4) untuk menggambarkan sejauh peran komite sekolah sebagai mediator antar pemerintah dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini mengggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh melalui alat pengumpul data yang digunakan adalah metode wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan beberapa pihak sekolah dapat diketahui bahwa belum atau tidak semua peran komite sekolah dilakukan. Dalam menjalankan tugas dan perannya masih ada kekurangan. Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan diwujudkan dalam bentuk pemberian pertimbangan terhadap penyediaan dan penggunaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah. Komite sekolah juga memberikan pertimbangan terhadap penggunaan dan pemanfaatan anggaran atau dana yang diperoleh sekolah, memberikan masukan tentang rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS ). Peran komite sekolah sebagai pendukung berupa dukungan materiil dan moril. Peran sebagai pengontrol dengan melakukan pengawasan terhadap alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah dan melakukan pengawasan terhadap partisipasi sekolah pada program sekolah. Komite sekolah juga berperan serta dalam rangka transparansi penggunaan alokasi dana pendidikan yang berasal dari pusat agar lebih dapat dipertanggungjawabkan. Peran komite sebagai mediator sejauh ini wujudnya berupa penghubung antara kepala sekolah dengan masyarakat, kepala sekolah dengan dewan pendidikan serta kepala sekolah dengan sekolah itu sendiri dalam hal ini guru, staf karyawan dan murid. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah seharusnya komite sekolah lebih memahami lagi apa yang menjadi tugas dan perannya seperti halnya terdapat dalam AD / ART sekolah. Sekolah, yayasan dan komite sekolah serta mastyarakat dalam hal ini adalah orang tua murid bisa lebih bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan, lebih sering melakukan koordinasi dengan jalan diadakannya dialog secara periodik untuk membicarakan masalah yang dihadapi sekolah baik masalah sarana dan prasarana, penggunaan dana hingga pada masalah siswa atau murid.
5
Kata Kunci peran komite sekolah, mutu pendidikan
6
Referensi Arikunto, Suharsimi. 1998. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta. 2002. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta Depdiknas. 2001 a. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah (Buku 1). Jakarta : Depdiknas. Depdiknas.. 2001 b. Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Depdiknas FIS UNNES. 2008. Buku Panduan Bimbingan, Penyusunan, Pelaksanaan Ujian dan Penilaian Skripsi Mahasiswa. Semarang : UNNES Press Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Milles dan Huberman. 1992. Analisis data kualitatif. Jakarta : UI Press Meleong, Lexy. 2001. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Rosda. 2002. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Rosda Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Pantjastuti, Sri Renani, dkk. 2008. Komite Sekolah. Yogyakarta : Hikayat Publishing Poerwodarminto. W.J.S. 2002. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Rachman, Maman. 1999. Strategi dan langkah – langkah penelitian. Semarang : IKIP Semarang Presss Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada Umaedi. 1999. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas. Undang – Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional http://agogostimung.blogspot.com ( 02 Januari 2009 ) http://pakguruonline.pendidikan.net ( 02 Januari 2009 )
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.