Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBagus Ramdhan Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ADITYA WARDHANA, 5250303006 TROUBLE SHOOTING SISTEM ELEKTRONIK PADA MESIN BORDENGAN KONTROL ELEKTRO PNEUMATIK
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : ADITYA WARDHANA - NIM : 5250303006 - PRODI : Teknik Mesin - JURUSAN : Teknik Mesin - FAKULTAS : Teknik - EMAIL : adit_dian pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : DRS. PRAMONO - PEMBIMBING 2 : - TGL UJIAN : 2007-03-27
3
Judul TROUBLE SHOOTING SISTEM ELEKTRONIK PADA MESIN BORDENGAN KONTROL ELEKTRO PNEUMATIK
4
Abstrak Latar belakang pembuatan alat ini adalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat didukung oleh kemajuan dibidang industri. Kita dihadapkan pada berbagai masalah yang komplek yang harus dipecahkan. Laju pertumbuhan teknologi dari masa ke masa telah menunjukan peningkatan yang sangat pesat. Produksi tidak bisa dilakukan dengan mengandalkan pengontrolan menggunakan tenaga manusia saja karena selain dalam keterbatasan dalam kecepatan kerja juga masalah kejenuhan yang bisa mengakibatkan terjadinya kelalaian yang fatal. Untuk itu dibuat suatu peralatan dalam pengeboran plat secara otomatis. Simpulan yang dapat di ambil adalah (1) Prinsip kerja dari kendali mesin bor ini memanfatkan sensor cahaya yaitu LDR (Light Dependent Resistor) yang dihubungkan dengan rangkaian snubber apabila cahaya yang mengenai LDR terpotong oleh mata bor maka rangkaian akan mengaktifkan mesin bor untuk bergerak ke arah kebalikannya. (2) Dalam usaha perbaikan kerusakan pada kendali mesin bor harus diperhatiak indikasi atau gejala yang ditimbulkan pada mesin bor karena setiap gejala mesin bor membutuhksn penanganan yang berbeda, hal ini dapat ditunjukkan pada tabel Troubleshooting Kendali Elektronik pada Mesin Bor dengan Kontrol Elektronika. (3) Pada rangkaian kendali mesin bor ini terdapat 5 elemen penting yang harus diparhatikan dalam perbaikan yaitu Power suplay, Sensor, Relay, Rangkaian snubber, dan IC CA 3140. Dalam melakukan troubleshooting diharapkan dipersiapkan terlebih dahulu peralatan seperti volt meter, ampere meter, ohm meter, solder dan lain – lain. Serta diharapkan pada saat terjadi gejala yang menunjukkan ketidak normalan kerja mesin bor perlu secepatnya dilakukan perbaikan.
5
Kata Kunci
6
Referensi Buku Petunjuk Teknik Tenaga Fluida Pneumatik, Singapure : The Hydro-Pneumatik Technical Center Festo Didatic, 1992. Pneumatik, Jakarta : PT Nusantara Cybernetik Eka Perdana K. Bambang, 2006. Kuliah Umum Pneumatik, Semarang : PT Norgentara K. Thomas, 1993. Dasar-Dasar Pneumatik, Alih Bahasa Gintng Dines, Jakarta : Erlangga P. Andrew, 1998. Hidrolika dan Pneumatika, Alih Bahasa P.Gunawan, Jakarta : Erlangga Suyanto, 2002. Pengantar Sistem Pneumatik, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta Press. S. Wirawan, 2004. Paparan Kuliah Pneumatik / Hidroulik, Semarang, Universitas Negeri Semarang Training Center, Departemen, 1996, Sistem Listrik (BC – 1), Jakarta : PT United Trctor Tbk.
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.