Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pengantar Pemrosesan Transaksi
BAB 5
2
Overview Istilah pemrosesan transaksi mewakili berbagai aktivitas yang umumnya dilakukan oleh organisasi untuk mendukung operasional sehari-harinya.
3
Tujuan Belajar 1 Memberikan gambaran tentang alur data transaksi pada perusahaan manufaktur
4
Alur transaksi pada perusahaan manufaktur
1 7 Sales Order Warehouse 2 8 3 Customer Billing Production 4 9 5 Accounts Receivable Production Schedule 6
5
Alur transaksi pada perusahaan manufaktur
Shipping Warehouse 14 11 Customer 12 13 10 Production Billing 15 16 Production Schedule
6
Alur transaksi pada perusahaan manufaktur
20 Purchasing Receiving 19 17 Production Vendor 22 21 24 23 18 Payroll Accounts Payable 25
7
Alur transaksi pada perusahaan manufaktur
Payroll Accounts Payable 27 Customer Employee 29 28 26 Accounts Receivable Accounting 30
8
Alur transaksi pada perusahaan manufaktur
Receiving 31 Warehouse
9
Siklus Transaksi dan Sistem Aplikasi
Walaupun tidak ada 2 organisasi yang memproses data transaksi secara persis sama, hampir semua organisasi memproses alur transaksi yang sama.
10
Siklus Transaksi dan Sistem Aplikasi
Alur transaksi operasional dapat dikelompokkan menurut proses bisnis pada umumnya Sebagian besar organisasi memiliki proses pesanan penjualan, proses tagihan, proses piutang, dan proses bisnis lainnya.
11
Siklus Transaksi dan Sistem Aplikasi
Pengelompokan Alur Transaksi berdasarkan Proses Bisnis Utama Process Sales Procurement Operations Firm Infrastructure
12
Membahas komponen dasar sistem pemrosesan bisnis
Tujuan Belajar 2 Membahas komponen dasar sistem pemrosesan bisnis
13
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Komponen penting apakah yang terdapat pada sistem pemrosesan transaksi? Masukan Pemrosesan Penyimpanan Keluaran
14
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Apa sajakah contoh inputs? Pesanan konsumen Slip penjualan Faktur Pesanan pembelian Kartu absen karyawan
15
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Pemrosesan melibatkan penggunaan jurnal dan register untuk memberikan catatan masukan yang permanen dan kronologis. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan. Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi.
16
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Jurnal Khusus digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis dan berulang. Apa saja contoh jurnal khusus? Jurnal penjualan Jurnal pembelian Jurnal penerimaan kas Jurnal pengeluaran kas
17
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Dokumen sumber Jurnal penerimaan kas Jurnal pengeluaran kas Jurnal umum Jurnal pembelian Jurnal Penjualan
18
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Ledger dan berkas menyediakan penyimpanan data baik secara manual maupun terkomputerisasi Ledger menyediakan ringkasan dari transaksi akuntansi keuangan perusahaan berkas adalah kumpulan terorganisir atas data terdiri atas : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel
19
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Apakah yang disebut dengan Keluaran? Yaitu dokumen apapaun yang dihasilkan oleh sistem. Apa saja contoh Keluaran? Neraca saldo Laporan keuangan Laporan operasional Cek pembayaran
20
Tujuan belajar 3 Menjelaskan proses dimana sistem akuntansi berpasangan akan dirancang dan diimplementasikan.
21
Merancang Sistem Double-Entry
Suatu sistem akuntansi harus “sesuai” untuk organisasi tertentu. Apa yang harus dicatat dalam merancang sistem akuntansi? Sifat dan tujuan organisasi Karakteristik struktural dan fungsional Tata letak fisik, produk dan jasa Orang yang mengoperasikan sistem
22
Merancang Sistem Double-Entry
Hierarchical Model of an Accounting System Financial Statements Chart of Accounts Cycles Revenue Expenditure Production Sales Purchasing Inventory Application Systems Payroll Property Accounts Receivable Standard Journal Entries Identify accounts affected by each application system
23
Merancang Sistem Double-Entry
Hierarchical Model of an Accounting System Financial Statements Chart of Accounts Cycles Finance Financial Reporting Cash General Ledger Application Systems Consolidation Standard Journal Entries Identify accounts affected by each application system
24
Merancang Sistem Double-Entry
Apa saja 4 langkah dalam merancang sistem akuntansi? Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan keuangan terkait. Mereview karyawan operasional dan manajemen.
25
Merancang Sistem Double-Entry
Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem
26
Merancang Sistem Double-Entry
Daftar rekening/chart of accounts adalah daftar semua rekening aset, utang, pendapatan, pengeluaran dan modal yang digunakan pada sistem akuntansi Hal ini digunakan untuk mencapai tujuan organisasi untuk pelaporan keuangan dan pengendalian.
27
Merancang Sistem Double-Entry
Rencana untuk penjurnalan dan posting transaksi melalui beberapa tahapan. Tahap 1: Menganalisa sifat aktivitas di dalam 4 siklus transaksi dasar Siklus Penerimaan Siklus Pengeluaran Siklus Keuangan Siklus Produksi
28
Merancang Sistem Double-Entry
Biasanya dilakukan identifikasi siklus transaksi utama yang kelima untuk mengelompokkan rekening yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh aktivitas transaksional. Siklus Pelaporan Keuangan / financial reporting cycle tidak memproses transaksi yang meilbatkan pihak luar
29
Merancang Sistem Double-Entry
Tahap 2: Mengelompokkan aktivitas di dalam setiap siklus transaksi utama ke dalam sistem aplikasi Suatu sistem aplikasi memproses kumpulan transaksi yang secara logis terkait Tahap 3: Membangun satu set jurnal standar atau berulang
30
Merancang Sistem Double-Entry
Apakah standard journal entries? Merupakan entry pro forma atau hipotetis yang diharapkan muncul dalam operasi normal perusahaan Harus mencakup 3 elemen: Rekening yang dipengaruhi oleh entry Sumber atas entry Tanggal atau periode entry
31
Merancang Sistem Double-Entry
Journal and Journal-Entry Relationship Sales Journal Page 1 Debits Credits Accounts Receivable Sales Date Reference Customers Other Class 1 Class 2 Services Tax Number Standard Journal Entry No Monthly DR. 120 Accounts Receivable–Customers DR. 121 Accounts Receivable–Others CR Sales–Class 1 CR Sales–Class 2 CR Sales–Services CR Sales–Tax
32
Merancang Sistem Double-Entry
Alur pemrosesan dalam sitem akuntansi manual adalah dari dokumen sumber sampai jurnal, jurnal sampai buku besar, dan dari bukubesar ke laporan keuangan Multiple transaction techniques menjadi penting karena semakin meningkatnya volume transaksi
33
Merancang Sistem Double-Entry
Apakah one-write system? Merupakan alat yang sekaligus memposting transaksi sambil menjurnal pada satu operasi yang sama writing board dirancang untuk memungkinkan pencatatan secara simultan pada beberapa dokumen yang disimpan pada daftar khusus
34
Merancang Sistem Double-Entry
Apakah ledgerless bookkeeping? Merupakan bentuk pemrosesan dimana dokumen sumber diurutkan dan diisi dan tidak diposting ke buku besar. File atas dokumen sumber dipisah dalam buku besar yang terpisah.
35
Merancang Sistem Double-Entry
Sistem piutang dan utang umumnya cocok diterapkan pada aplikasi ledgerless bookkeeping. Sistem Ledgerless bookkeeping lebih sedikit kerangkapan datanya, sehingga tidak begiut membutuhkan pengendalian yang melekat
36
Merancang Sistem Double-Entry
Ketika komputer digunakan untuk memproses transaksi, 2 model yang berbeda untuk pemrosesan transaksi akuntansi dimungkinkan Pemrosesan Batch Pemrosesan Langsung /Direct processing
37
Merancang Sistem Double-Entry
Pemrosesan Batch adalah bentuk pemrosesan dimana kelompok transaksi diakumulasikan dan diproses dalam satu kelompok Pemrosesan Langsung adalah bentuk pemrosesan dimana transaksi individual diproses secara terpisah
38
Merancang Sistem Double-Entry
Apakah data validation? Proses menguji rincian transaksi untuk keperluan akurasi dan kelengkapan masukan / input.
39
Merancang Sistem Double-Entry
Model dasar akuntansi berpasangan hanya berisi 3 rekening : aktiva, utang dan modal Block coding adalah cara untuk mengorganisasikan daftar rekening Ini disimpan di dalam satu blok atau kelompok nomor rekening sekuensial untuk setiap kelompok rekening utama
40
Tujuan belajar 4 Menggambarkan sistem pengkodean umum yang digunakan dalam pemrosesan transaksi, dengan penekanan pada pengkodean daftar rekening organisasi.
41
Sistem Pengkodean untuk Pemrosesan Transaksi
Suatu sistem pengkodean berisi character set; yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Apa 2 tujuan kode? Memberikan identifikasi singkat. Memberikan arti pada data dalam pemrosesan yang berurutan.
42
Sistem Pengkodean untuk Pemrosesan Transaksi
Apa saja contoh kode Kode numerik Kode alfanumerik Kode yang dapat dibaca mesin universal product code adalah contoh atas bar code.
43
Sistem Pengkodean untuk Pemrosesan Transaksi
Apakah block code? Mengelompokkan obyek ke dalam beberapa kelompok group of hierarchical code adalah kode blok dimana subklasifikasi diimplementasikan didalam setiap blok dari kode.
44
Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi
Kode digunakan secara luas pada sistem akuntansi Apa contohnya? Customer coding Chart of accounts
45
Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi
Typical Account Coding Structure XX XXX XX Subunit Classification Natural Account Classification Activity Suffix
46
Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi
Typical Account Coding Structure X X X Detailed account classification Financial statement classification Major account classification
47
Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi
Typical Account Coding Structure 111 Checking account – bank Cash Asset
48
SELESAI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.