Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PSIKOLOGI ABNORMAL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PSIKOLOGI ABNORMAL."— Transcript presentasi:

1 PSIKOLOGI ABNORMAL

2 Psikologi Abnormal Kriteria perilaku abnormal
Suatu ilmu yang mempelajari perilaku abnormal-menyimpang Kriteria perilaku abnormal Infrequency as abnormality  The Statistical definition  tinggi badan, adanya delusi, halusinasi

3 Kriteria abnormalitas
Feeling discomfort as abnormality  The experiential definition Cemas, depresi, merasa sendiri, sakit fisik Breaking the law as abnormality  The legal definition  mencoba bunuh diri Social unacceptability as abnormality  The cultural situation definition

4 TUJUH UKURAN ABNORMAL (DSM IV)
Distress-disability Maladaptiveness Irrationality Unpredictability Unconventionality and Statistical rarity Observer discomfort Violation of moral and standards

5 Hubungan dengan bidang lain
Perkembangan Sosial Pendidikan Klinis Industri-Organisasi Hukum Militer

6 Kriteria Tingkahlaku Abnormal 1
Dari sudut biologis Ketidakseimbangan zat-zat biokemis di dalam sistem syaraf Adanya simtom jasmani yang mencakup  gangguan tidur, makan, dan enerji Gangguan dalam struktur dan fungsi di bagian otak Dari sudut psikologis Pengalaman pengindraan dan persepsi yang tidak normal Penyimpangan dalam proses kognitif Emosi yang terganggu Distress/kesedihan Tingkahlaku maladaptif/malsuai

7 Kriteria Tingkahlaku Abnormal 2
Dari sudut sosiokultural Pelanggaran normal sosial Menyakiti atau mengganggu orang lain Ada 3 tema untuk menerangkan gangguan psikologi sepanjang masa Secara mistik, bahwa tingkahlaku abnormal hasil kerasukan roh jahat, iblis atau setan Secara ilmiah, mencari penyebab yang sifatnya natural atau alamiah seperti ketidakseimbangan biologis, proses belajar yang salah atau adanya stresor emosional Pendekatan humanitarian, melihat gangguan psikologis sebagai akibat dari kekejaman, ditolak, atau kondisi kehidupan yang miskin Masa pra sejarah  tingkahlaku abnormal sebagai kerasukan setan, untuk mengusirnya diadakan upacara Masa Yunani kuno dan Romawi  empedu hitam, kunig, lendir dan darah

8 Pengukuran Psikologis 1
Mengandung evaluasi tentang status psikologis seseorang  dilakukan untuk Diagnosis Menentukan kapasitas mental Memprediksi Kesesuaian individu dengan pekerjaan tertentu Menentukan apakah individu secara mental dapat dituntut

9 Pengukuran Psikologis 2
Beberapa alat pengukuran Wawancara Tes psikologis  kepribadian Observasi perilaku Pengukuran psikofisiologis Fisik Neuropsikologis

10 Pengukuran Psikologis 3
Pemeriksaan status mental Tingkahlaku  gerakan badan, katatonia, kompulsi Orientasi  waktu, tempat dan identitas Isi fikiran  obsesi yaitu pikiran dan bayangan yang repititif yang tidak dikehendaki dan masuk dalam alam kesadaran individu. Kompulsi  tingkahlaku yang repititif yang berhubungan dg adanya obsesi. Delusi  Kepercayaan yang tidak sesuai dengan nalar dan kebudayaan Gaya berfikir dan bahasa  tidak logis dan tidak sistimatik

11 Pengukuran Psikologis 4
Afek dan suasana hati  ekspresi emosi yang dapat dilihat orang lain Sedih akan tetapi tertawa Bicara monoton, tanpa ekspresi Suasana hati kadang disforik-euforik berganti-ganti Pengalaman persepsi  halusinasi dan ilusi Perasaan diri  depersonalisasi. Kekacauan identitas Motivasi Intelegensi-insight

12 Pengukuran Psikologis 5
Testing psikologis Pengukuran behavior  ABC Pengukuran fisiologis  pengukuran dan analisis aktivitas otak  Brain electrical activity mapping (BEAM) Pengukuran neuropsikologis  MRI-PET Diagnosis dan diagnosis deferensial Merencanakan treatment  dengan segera, tujuan jangka pendek-panjang

13 The ABCs of Observation
Observational Assessment Focusesion Antecendent Behavior Consequencyes

14 Pengukuran Psikologis 6
Macam treatment Kelompok Individual Keluarga lingkungan

15 A Schematic view of the clinical assessment process
Planning data Collection procedures Collecting Assessment data Data processing And hypothesis Formation Communicating Assessment data

16 Value of Assessment depend on
Reliability  the degree to which a measurement is consistent Validity  the degree to which a technique measures what it is designed to measure Standardization  Application of certain standards to ensure consistency across different measurement

17 Abnormalitas Continuity Discontinuity Mild Disorder Moderate Disorder
Severe Disorder NORMAL Normal Mild Disorder Moderate Disorder Severe Disorder

18 ANXIETY DISORDER (CEMAS-TAKUT DAN PANIK)
Kecemasan Kondisi suasana hati Emosi-perasaan yang negatif Ketegangan anggauta badan Rasa cemas tentang masa depan Ditandai dengan perilaku Cemas dan khawatir Gugup Perubahan fisiologis Jantung berdetak lebih keras Ketegangan otot

19 Anxiety Disorder 1 Takut Kecemasan
Suatu tanda yang tiba-tiba sebagai reaksi terhadap bahaya Bentuk reaksi yang mengikut sertakan sistem syaraf otonom Reaksi yang nampak dapat flight atau fight Kecemasan Bentuk reaksi yang masih dapat diorganisir Nilai realitasnya masih baik Subjek masih dapat memisahkan penderitaannya dg fantasi subjektivitas dan realitas dunia luar

20 Anxiety Disorder 2 Dalam kehidupan sehari-hari siapa saja dapat mengalami kecemasan Tanda-tandanya Ketegangan fisiologis Emosional Ketakutan Yang ditandai denmgan suatu sebab khusus-peristiwa

21 Anxiety Disorder 3 Macamnya : Anxiety state Phobic disorder
Panic attack Generalized anxaiety Phobic disorder Simple/Object phobia Situational phobia Socia phobia Obsessive-compulsive disorder Obsessive reaction Compulsive reaction

22 Anxiety Disorder 4 Macam PANIC ATTACK
Sterss related adjustmen disorder/PTSD PANIC ATTACK Perasaan takut yang kuat-hebat  ada doronag untuk bunuh diri Suatu reaksi yang tiba-tiba dan menyeluruh sifatnya tanpa dapat diantisipasi Diiringi dengan gejala fisik Jantung berdetak keras Dada sesak Bernafas sulit pusing

23 Anxiety disorder 5 Ada tiga macam reaksi panik
Situationally bound Unexpected Situationally predisposed GENERALIZED ANXIETY DISORDER Rasa cemas yang bersifat konstan Ketegangan motorik Syaraf otonom hiperaktif Khawatir yang berlebihan Kewaspadaan yang berlebihan

24 Anxiety Disorder 6 Phobic disorder
Ketakutan yang kuat dan tidak masuk akal Menjadi terganggu jika : Objek ketakutan ada disekitar lingkungannya Kemampuannya terganggu Macamnya : Simple/object phobia Ketakutan terhadap objek tertentu Sifatnya tunggal dan khusus  anjing, binatang kecil

25 Anxiety Disorder 7 Situational phobia Social phobia
Ketakutan pada situasi tertentu Sifatnya jauh lebih mengganggu  takut tempat terbuka Social phobia Jarang terjadi Takut tampil;, merasa perpenampilan bodoh waktu berbicara, menulis dan makan

26 Anxiety Disorder 8 Obsessive-Compulsive Obsessive Compulsive Disorder
Cara individu untuk mengontrol kecemasan dengan intelektualisasi dan ritual Obsessive Compulsive Disorder Obsessive reaction Adanya ide, fikiran yang berulang Bersifat ego distonik Dimulai pada remaja dewasa awal Obs. Seksual Obs. Permusuhan Compulsive reaction Tingkahlaku berulang Tampak bertujuan dan ditampilkan secara stereotype

27 Anxiety Disorder 9 Stress related adjustment disorder (PTSD)
Adanya tekanan yang menyebabkan ketakutan karena kejadian traumatic Disebabkan karena stresor dari luar Perang, kecelakaan dan bencana alam Acute stress reaction Chronic post traumatic disorder

28 SOMATOFORM AND DISSOCIATIVE DISORDER
Somatoform disorder Hypochondriasis Somatozation disorder Conversion disorder Sensory conversion Tactual anesthesia Glove anesthesia Swimsuit anesthesia hyperesthesia

29 Somatoform disorder lanjutan……
Motor conversion Conversion convulsion Astasia abasia Writers cramp Hysterical aphoni Autonomic conversion Pseudocyesis-Phantom pregnancy Pain disorder-psychogenic disorder Dissociative disorder Dissociative amnesia Dissoiciative fugue Dissociative trance disorder Dissociative identity disorder

30 SOMATOFORM DISORDER Gangguan tipe somatoform merupakan bentuk gangguan kecemasan yang tidak begitu jelas, karena dimunculkan dalam bentuk keluhan fisik Pada DSM III gangguan somatoform dibagi menjadi dua Melibatkan gejala-gejala fisik artinya tampak betul gangguan fisiknya Gangguan somatisasi/somatozation Psychogenic pain hypochondriasis

31 Somatization Merupakan gangguan somatis yang dikeluhkan secara berulang-ulang dan macam-macam keluhan yang membutuhkan perhatian medis Secara medis tidak ada bukti Gangguan terjadi mulai umur 25 th Keluhannya Sakit kepala Kelelahan Sakit di dada Perut Saluran kencing Mau muntah/mual Mau pingsan

32 Somatization lanjutan……..
Wanita lebih banyak daripada pria Secara memikat dapat menunjukkan keluhannya Dapat menyakinkan dokternya

33 PENENTUAN GANGGUAN SOMATISASI (DSM IV)
Paling sedikit ada 4 gejala yang berbeda fungsinya Sakit kepala, dada, punggung, gangguan dalam berjalan, sakit pada waktu menstruasi Ada dua gejala keluhan di sistem pencernaan Mau muntah, mual, diare dan tidak tahan terhadap makanan Ada satu gejala gangguan seksual Gangguan ereksi, menstruasi Ada satu gejala pseudoneurologis Histeria, paralisis, gangguan keseimbangan

34 Somatoform lanjutan ….. Psychogenic pain
Keluhan yang muncul biasanya pada punggung dan leher Diiringi dengan/dicetuskan oleh perubahan yang menyakinkan dalam hubungan antara sakitnya dengan stres emosional Ada kecenderungan menolak dan mengingkari sebab psikologis Individu biasanya tidak menyadario ada hubungan antara sakitnya dengan stres emosional Sulit ditritmen secara psikologis

35 Somatoform lanjutan…….
Hypochondriasis Keluhan hampir sama dengan psychogenic pain Ada kecenderungan salah menafsirkan perasaan-perasaan dan sensasi tentang fisiknya yang normal sebagai indikasi penyakit fisik ynag berat Keluahannya pada setiap bagian tubuh biasanya pada perut dan jantung Pasien selalu datang ke dokter, meskipun dokter tidak mampu melakukan pengobatan Prognosis jelek Untuk sembuh sangat sulit karena ada negative style Pasien dengan hipokhondri sangat pandai berperan sebagai orang sakit dengan tujuan untuk : Mendapatkan simpati Mendapatkan perhatian Diterima kegagalannya

36 Somatoform lanjutan …….
Conversion disorder Ada hubungan dengan konflik-konflik psikologis Ketidakmampuan fisik tanpa bukti medis Conversion Sensory Motor/autonomic system Sensory conversion Kesulitan/tidak mampu menerima, mengolah stimuli sensosrik

37 Conversion lanjutan ……
Pada kulit  mati rasa Tactual anesthesia Tidak mampu merasakan sentuhan Glove anesthesia Mati rasa pada jari-jari tangan dan pergelangan Swimsuit anesthesia Mati rasa pada daerah pantat dan selangkang Hyperesthesia Terlalu-sangat sensitif terhadap rangsang

38 Conversion lanjutan……
Motor conversion Tidak mampu mengontrol konstraksi otot, termor/seizure tanpa ada dasar fisik Conversion convulsion Gerakannya tidak teratur Tidak menggigit lidah tidak lepas kontrol Jarang menyakiti diri Jatuh pada tempat yang aman

39 Conversion lanjutan ……
Conversion convulsion Astasia abasia Tidak dapat jalan Jika jalan membutuhkan pegangan Writers cramp Kelumpuhan pada saat menulis Berhubungan dengan pekerjaan Hysterical aphoni Tidak mampu berbicara keras Suaranya berbisik

40 Conversion lanjutan ….. Autonomic Conversion
Pengaruhnya pada pencernaan makanan Sistem pembuangan Reproduksi Pseudocyesis/Phantom pregnancy Wanita berhenti menstruasi Perut dan buah dada membesar Mual di pagi hari (seperti mengandung)

41 DISSOCIATIVE DISORDER
Individu merasa terpisah dari dirinya maupun lingkungan sekitarnya Individu merasa bermimpi Merasa hidup dalam gerakan yang lamban Terjadi setelah mengalami kejadian yang penuh dengan stres-mengalami kecelakaan Ketika mengalami kelelahan yang sangat Dibawah tekanan psikis-mental-fisik Peristiwa yang sangat menakutkan

42 Dissociative disorder lanjutan……
Ada dua macam pengalaman yang dapat dibadi menjadi dua tipe : Depersonalization Ada persepsi yang secara temporer bahwa dirinya merasa lepas dengan realita Derealization Perasaan hubungan dengan dunia luar hilang

43 Dissociative Disorder lanjutan…..
Dissociative Amnesia Individu tidak ingat samasekali tentang dirinya (generalized amnesia) Gagal untuk mengingat kejadian yang spesifik (traumatis)  localized-selective amnesia

44 Dissociative Fugue (Fugue=flight)
Tidak dapat mengingat kembali atas kejadian yang spesifik Tidak dapat mengingat bagaimana dan mengapa dia ada di tempat tersebut Menggunakan identitas baru sebab bingung dengan identitas dirinya

45 DissociativeTrance Disorder  across culture
Trance or possession Tiba-tiba berubah kepribadiannya karena kerasukan Biasa terjadi pada wanita Karena trauma-stres

46 Dissociative Identity Disorder (DID)
Mengadopsi 100 identitas baru Termasuk perilaku, nada suara, gerakan anggauta tubuh

47 MOOD DISORDER (Affective disorder)
Gangguan ini berpusat pada emosi bukan pada pikiran Dapat dibagi menjadi dua : Unipolar depression Bipolar disorder Unipolar disorder

48 Mood disorder lanjutan 1….
Unipolar disorder  ditandai dengan : Kehilangan minat/ketertarikan terhadap aktivita Gangguan pada selera makan, gangguan tidur (hyper insomnia) Berat badan menurun Agitasi motorik Kesulitan mengontrol gerakan Retardasio psikomotorik Munculnya perasaan bersalah Kesulitan konsentrasi Ingin bunuh diri

49 Mood disorder lanjutan 2 …..
KASUS Katie (16 th) termasuk anak yang pemalu Jarang berinteraksi dengan orang lain kecuali dengan keluarga Ada kecemasan terhadap situasi sosial Merasa hidupnya kosong dan bodoh Sering menangis seharian Mulai mabuk-mabukan karena minum minuman keras Orientasi terhadap masa depannya dirasa sangat suram Orientasi terhadap dunia luar-orang lain negatif Ada kecenderungan ingin bunuh diri

50 Mood disorder lanjutan 3 ……
Pengalaman Katie ini merupakan bentuk gangguan depresi Mengalami situasi seperti jatuh dalam suatu lobang yang dalam , gelap dan merasa tidak dapat melepaskan diri Merasa sudah berteriak akan tetapi tidak ada orang yang mendengar

51 Mood disorder lanjutan 4 ….
Untuk melakukan diagnosis harus memperhatikan Memiliki episode depresi yang berat Gejala muncul kurang lebih 2 minggu Bipolar affective disorder  ditandai dengan : Hyper active Tekanan peda perkataan (banyak ngomong) Flight of ideas Inflated of self esteem Menurunnya kebutuhan untuk tidur Bingung Euphoric dan nampak menjadi on top of the world

52 Mood disorder lanjutan 5 …..
Post partum depression Kondisi munculnya depresi setelah melahirkan Involutional melancholia Timbul pada usia lanjut mengikuti masa menopause Faktor yang berisiko Wanita dua kali lebih banyak daripada laki-laki Sejarah perkawinan dan status perkawinan Krisis kehidupan

53 Ciri-ciri klinis unipolar depression
Simtom suasana hati (mood symptom) Merasa susah, merana, mental breakdown Apatis terhadap keluarga-pekerjaan Sensitif-mudah tersinggung Simtom kognitif (cognitive symptom) Pikiran negatif Dunia dilihat menolak dirinya Pesimis Putus harapan Tidak mampu Gangguan konsentrasi-ingatan dan pengambilan keputusan

54 Ciri-ciri klinis lanjutan 6 …..
Physical and behavior symptom Loss energy Lelah Menarik diri Major depressive disorder Dari moderate sampai severe symptom Seasonal affective diorder (SAD)

55 Beck’s cognitive triad for depression
World NEGATIVE COGNITION FUTURE SELF

56 Affective Disorder Paradigma Biologis Paradigma psikososial
Peranan keturunan Peranan genetik pada depresi yaitu adanya zat yang berpengaruh “norepinephrine dan dopamin” Penelitian menunjukkan secara relatif orang yang mempunyai gangguan pada zat tersebut keturunannya mengalami hal yang sama Paradigma psikososial Psikoanalisa  yaitu terjadi fiksasi pada awal perkembangan  adanya ambivalensi perasaan cinta-benci terhadap ibu

57 Afffective diorder Paradigma sistem
Kognitif  distorsi kognitif yaitu menggunakan schema yang tidak benar Teori operant  adanya interaksi antara karakteristik personal dan reaksi sosial terhadap karakteristik tersebut Paradigma sistem

58 SCHIZOPHRENIA Suatu bentuk gangguan yang digambarkan dengan variasi penyebab yang belum diketahui dan perjalanan gangguan ini sangat luas-komplek, serta akibat yang terjadi sangat tergantung dari kondisi fisik, genetik dan sosial budaya Ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dengan ciri :

59 Schizophrenia lanjutan …..
Tanda-tanda Fikiran dan persepsi Perasaan yang tidak wajar atau tumpul Kesadaran yang jernih Kemampuan intelektual yang terpelihara Kemunduran kognitif Macamnya : Paranoid Hebefrenik Katatonik Tak terinci Depresi pasca schizophrenia

60 Schizophrenia lanjutan …..
Residual Simpleks Schizoprenia lainnya Yang tidak tergolongkan Pedoman Diagnostik Harus ada sedikitnya satu gejala yang amat jelas (biasanya dua atau lebih yang tidak jelas) Thought echo  isi pikiran yang ada dalam dirinya yang berulang atau bergema dalam kepalanya

61 Schizophrenia lanjutan …..
Thought insertion or withdrawl  isi fikiran yang dirasa asing dari luar masuk ke dalam fikirannya atau sisi fikirannya diambil keluar oleh sesuatu kekuatan dari luar Thought broadcasting  isi fikirannya tersiar keluar, sehingga orang lain mengetahuinya Delusion of control  waham tentang dirinya yang dikendalikan oleh kekuatan tertentu dari luar Delusion of influence  waham tentang dirinya yang dipengaruhi oleh kekuatan dari luar

62 Schizophrenia lanjutan ….
Delusion of passivity  merasa tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar Delusion of perception  pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau suatu mukjizat. Halusinasi auditorik  suara yang berkomentar terus menerus terhadap perilaku pasien Mendiskusikan perihal pasien diantara pasien sendiri Jenis suara yang berasal dari salah satu bagian tubuh

63 Schizophrenia lanjutan …..
Waham-waham yang menetap yanag menurut budaya tidak wajar (mampu mengendalikan cuaca, mampu berkomunikasi dengan makhluk halus) Paling sedikit dua gejala dan harus selalu ada dan jelas Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja Arus pikiran yang terputus  inkoherensi, neogolisme Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, negativisme, mutisme dan stupor Gejala-gejala negatif  sikap apatis, jarang bicara, respon emosional yang menumpul Gejala-gejala tersebut telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih Hilangnya minat, hidup tak bertujuan.

64 Schizophrenia lanjutan ……
Diskripsi dari Connoly 1849 Tanpa sebab menjadi sedih-gembira Lamban-pasif dan apatis Diskripsi dari Morel Sama dengan demintia praecox Dementia Secara progresif kemampuan mentalnya berkurang-hilang

65 Schizophrenia lanjutan ……
Diskripsi dari Kraeplin 1896 Menggunakan paradigma biologis Hukum-hukum genetis Dementia parecox = hebeprenic dan katatonik Diskripsi Bleuler 1930 Menggunakan pradigma psikososial Schizo = split Phrenum = mind

66 Symptom primer schizophrenia
Gangguan dalam Assosiasi Gangguan Affect Ambivalence Autism Kesukaran berfikir Fantasi dan withdrawl

67 Ciri-ciri dasar Schizophrenia
Dysfunction dalam : Behavior Perception Affective Cognitive Verbal

68 General Dysfunction Schizophrenia
Symbolism Ada pola hubungan dalam berbicara, berfikir dan perilaku  Warna tertentu  simbol Sensitivity Meliputi stimulasi sensorik dan emosional Social withdrawl Loss of ego boundares Orang lain dapat membaca fikiran dirinya atau sebaliknya Ekstrim  fusi dengan benda mati  radio-televisi

69 General dysfunction lanjutan….
Variability Tingkahlakunya tidak dapat diduga Behavioral dysfunction Berlebih-kurang Antara orang yang satu dengan yang lain tidak sama  4 jenis dari fikiran yang berbeda pula Psychotic mannerism Gerakan-gerakan aneh

70 Behavioral dysfunction
Echopraxia Perilaku meniru tingkahlaku orang lain Stereotype Mengulang-ulang perilaku Typical slovenly appearance Tidak mau mandi-kebersihan sangat kurang

71 Cognitive dysfunction
Delusion Delusion of influence Orang lain mempengaruhi Delusion of grandeur Delusion of presecution Delusion of reference Delusion of bodily change Delusion of nihilsm Dysfuntion of thinking

72 Affective dysfunction
Emosi yang berubah-ubah Respon emosional kurang/tidak tetap Perasaan datar Verbal dysfunction Mutism  diam dalam beberapa hari Incoherent Neologism  menciptakan kata-kata baru yang tidak ada dalam bahasa normal Verbigeration  ketidakmampuan mengulang kata-kata

73 CIRI-CIRI UMUM SCHIZOPHRENIA
Mempunyai ciri-ciri psikotik tertentu selama aktif gangguannya Adanya gejala yang khas Menurunnya taraf kemampuan fungsional sebelumnya Terjadi sebelum umur 45 tahun Sekurang-kurangnya terjadi selama 6 bulan

74 Fase-fase schizophrenia
Fase prodromal Social withdrawl Tingkahlaku aneh Kemunduran kesehatan Ada masalah dalam komunikasi Reaksi emosi yang tidak tetap

75 Fase-fase schizophrenia lanjutan…
Fase aktif Ada disfungsi secara umum dan spesifik dan kelihatan nyata Fase residual Gejala tampak lagi seperti fase prodromal

76 Tipe schizophrenia Paranoid Hebefrenik Katatonik Tak terinci
Depresi pasca schizophrenik Residual Simpleks Lainnya Yang tidak tergolongkan

77 Tipe schizophrenia lanjutan ….
Paranoid Memiliki kriteria umum diagnosis schizophrenia Adanya halusinasi dan delusi yang menonjol Dengar-pembauan/pengecapan Waham berupa hampir semua jenis Merasa dikontrol Dipengaruhi Dikejar-kejar

78 Tipe schizophrenia lanjutan….
Hebeprenik Memenuhi kriteria umum diagnosis schizophrenia Terjadi pada usia remaja atau dewasa awal mulai 15 th-25 tahun Untuk menyakinkan perlu pengamatan kontinyu selama 2-3 bulan Menyendiri, mannerism, hampa tujuan dan perasan Perasaan dangkal, tidak wajar, cekikikan, senyum sendiri, menyeringai, mengibul secara bersenda gurau, inkoheren

79 Tipe schizophrenia lanjutan …
Tipe katatonik Memenuhi kriteria umum schizophrenia Stupor Gaduh gelisah Menampilkan posisi tubuh tertentu Negativisme Rigiditas  mempertahankan posisi tubuh Afeksi dan psikomotor rusak berat

80 Tipe schizophrenia lanjutan….
Depresi pasca schizophrenia Pasien telah menderita schizophrenia selama 12 bulan terakhir Gejala schizo masih ada tetapi tidak menonjol Gejala depresi ,menonjol dan mengganggu Schizophrenia residual Gejala negatif schizo menonjol Withdrawl, eksentrik, emosi tumpul Melampaui kurun waktu satu tahun

81 PERSONALITY DISORDER Cluster A : Eccentric/Odd
Paranoid Schizoid Schizotypal Cluster B : Dramatic/Erratic Histrionic Borderline Narcisstic Antisocial Cluster C : Anxious/Fearful Obsessive-Compulsive Avoidant Dependent

82 Personality Disorder (Gangguan Kepribadian)
Ditentukan oleh kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan : Peraturan masyarakat Harapan-tuntutan masyarakat Gangguan kepribadian bukan karena stres akan tetapi bermula dari perkembangan yang tidak masak dan gangguan penyesuain diri

83 Gangguan keribadian lanjutan….
Ciri klinis gangguan kepribadian Hubungan pribadi yang retak Gangguan ini berlangsung lama  mengganggu orang lain, polanya tetap dan berjangka waktu lama Mempunyai dampak negatif terhadap diri dan berhubungan dengan Kecanduan merusak

84 Gangguan kepribadian lanjutan ….
Ciri klinis …. Ada pola-pola khusus seperti keras kepala, curiga dan tertutup Memberi kesan ingin periksa pada ahli akan tetapi tidak ingin sembuh Merasa normal

85 Gangguan kepribadian Beberapa dari kondisi dan pola perilaku berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan dan perkembangan diri sebagai hasil interaksi faktor konstitusi dan pengalaman hidup

86 Penegakan diagnostik Kodisi yang tidak berhubungan langsung dengan kerusakan/penyakit otak berat atau gangguan jiwa lain Disharmon sikap dan perilaku yang cukup berat Afek, kesiagaan, pengendalian impuls, cara memandang dan berfikir gya berhubungan dengan orang lain Pola perilaku berlangsung lama Gangguan bersifat pervasif/mendalam Muncul pada masa kanak-kanak sampai dewasa

87 Diagnostik lanjutan ……
Menyebabkan penderitaan pribadi tetapibaru menjadi nyata setelah perjalanan yang lanjut Gangguan ini biasanya tatapi tidak selalu berkaitan secara bermakna dengan masalah-masalah pekerjaan dan kinerja sosial

88 Paranoid Personality Mempunyai ciri pribadi yang kaku, curiga yang berulang, cemburu dan iri Hypersensitive, mudah marah, cenderung menyalahkan orang lain, menyimpan dendam Kesepian dalam persahabatan Rasa humornya rendah

89 Schizoid Personality Social withdrawl Suka menyendiri
Diam dan tak ramah Sulit mengekspresikan kemarahan Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku

90 Schizotypal Personality
Kadang menunjukkan ciri seperti simpel schizophrenia Merasa dapat tembus pandang Komunikasi dan cara berfikir mengalami hambatan

91 Avoidance Personality
Menghindari penolakan dan penghinaan orang lain, sehingga malas berhubungan dengan orang lain Merasa sendirian, rendah diri dan distress serta hubungan dengan orang lain negatif Kriteria diagnosis yaitu perpaduan dari dua kategori schizoid dan dependent

92 Dependent Personality
Ada ketergantungan yang ekstrem Ada kegelisahan Perilaku nampak normal jika tidak dituntut untuk melakukan sendirian

93 Obsessive compulsive personality
Ada perhatian yang berlebihan terhadap aturan, perintah dan efsiensi Perilakunya hati-hati, patuh dan kaku Ada pikiran-pikiran yang selalu muncul dan diujudkan dalam tindakan dan individu tidak dapat mengontrol

94 Passive aggressive personality
Mengekspresikan sikap bermusuhan secara tidak langsung

95 Histrionic Personality
Ciri khususnya tidak masak Kegembiraan yang berlebihan, emosi yang tidak stabil Harapannya tinggi Penyesuaian seksual rendah, perasaan tidak mampu dan pikiran dangkal Ada keluhan fisik dalam rangka mencari perhatian dan jika gagal perasaannya sangat peka dan marah yang meledak-ledak

96 Nascistic personality
Ada ketergantungan yang tinggi Rasa rendah diri Menghindari hubungan yang dalam Sulit mencintai dan sering menekan orang lain Gngguan ini lebih banyak pada laki-laki

97 Borderline personality
Gejlanya meliputi gangguan afeksi Secara tiba-tiba keluar dari realita Mengalami delusi, ilusi, pikiran aneh Tingkahlakunya sering impulsif Pikiran kosong, mudah bosan Mudah frustrasi serta merusak diri

98 SEXUAL DYSFUNCTIONS AND DISORDER
Disfungsi seksual Disfungsi menunjukkan tingkat kesulitan yang menggambarkan : Kelemahan dan ketidakmampuan dalam memperoleh kepuasan seksual Orgasmic dysfuntion in male Male erictile dysfunction Sering dikenal sebagai impotensi Ketidakmampuan laki-laki untuk mencapai sukses dalam menyelesaikan sexual intercouse

99 Sexual … lanjutan…… Male erictile dysfunction Gangguan primer
Tidak pernah sama sekali dapat ereksi Gangguan sekunder Sebelumnya dapat ereksi akan tetapisekarang tidak dapat ereksi Etiologi : Masalah fisiologis  karena penyakit DM, cardiorespiratory dan akibat penggunaan obat-obat tertentu Masalah Psikososial

100 Sexual …. Lanjutan…… Ejaculatory disturbances Ejaculasi awal Etiologi
Psikososial  adanya kecemasan terhadap penampilan/perilaku seksualnya Ejaculasi retarded Ortodoksi agama, ketakutan akan hamil, pengaruh ibu dan homoseksual

101 Sexual… lanjutan….. Disfungsi orgasmus pada wanita PARAPHILIAS
Frigiditas Primer Tidak pernah mengalami orgamus pada saat berhubungan seksual/masturbasi Sekunder Karena faktor psikososial artinya tidak dapat orgasmus secara normal PARAPHILIAS Suatu gangguan seksual dengan cara pemuasan seks yang berlawanan dengan peran yang seharusnya Tidak mampu berhubungan cinta dengan orang lain dan tidak dapat menikmati keintiman

102 Sexual lanjutan ….. 1. Fetishism 2. Transvestism
Pusat minat dan perhatian pada objek benda mati Pakaian dalam wanita, sepatu, tas, rambut, BH Barang tersebut digunakan pada waktu masturbasi 2. Transvestism Kepuasan diperoleh dengan memakai pakaian curian lawan jenisnya dan sebagaian besar diderita laki-laki

103 Sexual lanjutan …. 3. Transexualism 4. Incest
Pada DSM III disebut Gender Dysphoria Syndrome Menggunakan pakaian kepunyaan jenis kelamin lawan (priai/wanita). Meskipun untuktidak mencari kepuasan seksual 4. Incest Aktivitas seksual antara dua individu yang masih mempunyai hubungan keluarga dekat atau ada hubungan darah (ayah-anak wanitanya)

104 Sexual lanjutan …. 5. Pedophilia Aktivitas seksual dengan anak-anak
Dapat dengan sodomi, fellatio, coitus Orang alkoholik, mental defective dan inadequate

105 Disordered choice of method of gratification
Exhibitionism Memamerkan organ genitalnya kepada wanita/anak-anak yang asing bagi dirinya Kepuasan akan meningkat sesuai dengan keterkejutan sasaran Vayeurism Kepuasan seks diperoleh dengan jalan mengintip orang lain dalam kondisi tanpa busana atau ketika sedang mandi atau sedang melakukan hubungan seks Semakin besar tantangan untuk dapat mengintip semakin puas

106 Gratification lanjutan……
Masochism dan sadism Merasa puas jika disakiti Merasa puas jika menyakiti Rapist/Perkosaan Kepuasan terjadi jika mampu melakukan hal-hal yang mungkin sangat memberi manfaat Ada tiga bentuk-alasan pemerkosaan Power rapist  dengan bentuk mengancam memanfaatkan kelemahan korban Anger rapist  pelampiasan kemarahan pada wanita Sadistic rapist

107 FROTTEURISME Frottage Seorang frottour
Bentuk masturbasi dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain (wanita) Seorang frottour Orang yang mempunyai dorongan dan fantasi seksual yang dalam dan berulang dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain dan orang ini masih asing bagi dirinya

108 Frotteurisme….. Ketika menggesekkan sambil berfantasi melakukan hubungan intim Supaya tidak tertangkap basah, frottour melakukan dengan cepat dan siap lari Biasanya dilakukan di tempat yang berdesakan  bis kota, bis antar propinsi, kereta api Di dapat dari pengalaman masa lalu dan mendapatkan penguat

109 PERILAKU ANTI SOSIAL DAN AGRESIF
Perilaku anti sosial mencakup tibdakan : Tindakan agresif Ancaman verbal Perkelahian Pengrusakan Pencurian Vandalism Kebohongan Kabur dari rumah Pembunuhan

110 Perilaku anti sosial Istilah perilaku anti sosial Gangguan perilaku
Acting out Conduct disorder Disruptive Delinquency Gangguan perilaku Melanggar hak orang lain Melanggar norma sosial

111 Perilaku anti sosial Dua subtipe gangguan perilaku Tipe kelompok :
Tindakan kelompok-bersama-sama Masalahnya hampior sama Loyal terhadap seseorang Agresi fisik Tipe dilakukan sendiri Agresi secara verbal-fisik Dilakukan sendirian Lingkungan menolak dirinya

112 Perilaku agresi Secara umum : Membahayakan Menyakiti
Melukai orang lain  mengandung maksud untuk melukai orang lain

113 Teori yang melatar belakangi
Psikoanalisa Dorongan atau naluri dasar Dorongan agresif yang diekspresikan lewat perilaku agresif Hipotesis frustrasi agresif Reaksi terhadap rasa frustrasi Teori belajar Agresi sebagai perilaku yang dipelajari Diperoleh melalui reinfrocement Mekanisme kondisioning Teori belajar sosial Hasil mengamati perilaku agresi orang lain  ditiru

114 Disorder of Self Control
Kleptomania Individu mengambil sesuatu di toko-mall, rumah dikerenakan gangguan kontrol diri Ciri-ciri : Ada keinginan yang besaruntuk mencuri tapi bukan untuk memiliki Tingkahlaku mencuri didasari motivasi untuk melepaskan ketegangan Yang dicuri makanan, pakaian, perhiasan, kosmetik, rekaman, mainan, pena dan kertas sampai uang Tingkahlaku terjadi karena kecemburuan dan untuk menarik perhatian

115 Disorder of self control
Gambling Pyromania Sexual impulsivity Trichotillomania Eating disorder Anorexia nervosa Bulimia nervosa

116 Disorder of self control
Rumination disorder Terjadi pada bayi, anak dan remaja Dengan cara memamah (ngemut, nggayemi) Biasa terjadi pada retardasi mental Karena masalah biologis dan psikologis Pica Individu makan cat, paster, rambut dan kain Pada individu yang lebih tua makan pasir, serangga, daun dan bedak

117 Self control disorder Sleep disorder Dyssomnia Parasomnia
Kesulitan untuk tidur yang cukup Kesulitan untuk dapat tidur Parasomnia Abnormalitas atau kejadian fisiologis yang terjadi selama tidur Nglindur dan mimpi buruk


Download ppt "PSIKOLOGI ABNORMAL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google