Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
1. Arti dan pembagiannya Penalaran atau penyimpulan (reasoning, ratiocinium) adalah aktivitas berpikir manusia dari pengetahuan yang sudah ada menuju ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang sudah ada (sebagai titik tolak) disebut antesedens (premis); pengetahuan baru yang menjadi tujuan, disebut konsekuens (konklusi); dan antara anteseden dan konsekuens terdapat hubungan tertentu yang disebut “konsekuensi logis”.
2
Dua jenis penalaran (1) Penalaran langsung: penalaran yang premisnya hanya terdiri dari sebuah premis saja. Terbagi atas: a) Perlawanan (oposisi) b) Pembalikan (konversi) (2) Penalaran tak langsung: Penalaran yang premisnya lebih dari satu. Terbagi atas: a) Penalaran Induksi b) Penalaran Deduktif
3
2. Perlawanan Sebagai Penalaran Langsung
= Memperlawankan satu proposisi ke proposisi lain untuk mencapai kesimpulan. = Hanya berlaku bagi proposisi yang memiliki subyek dan predikat yang sama, namun bentuk dan luasnya berbeda. Terdapat empat jenis perlawanan: Kontradiktoris, kontraris, subkontraris, dan subaltern. Hukum perlawanan: * Hukum pertama: Dalam perlawanan kontradiktoris, kedua proposisi yang berlawanan tidak dapat sekaligus benar dan juga tidak dapat sekaligus salah. * Hukum kedua: Dalam perlawanan kontraris, kedua proposisi yang berlawanan tidak dapat sekaligus benar, tetapi dapat sekaligus salah.
4
Hukum ketiga: Dalam perlawanan subkontraris,
* Hukum ketiga: Dalam perlawanan subkontraris, kedua proposisi yang berlawanan tidak dapat sekaligus salah, tetapi dapat sekaligus benar. * Hukum keempat: Dalam perlawanan subaltern: - Jika proposisi universal diketahui benar, proposisi partikular pasti benar. - Jika proposisi partikular benar, proposisi universal bisa benar bisa salah. - Jika proposisi universal diketahui salah, proposisi partikular bisa benar bisa salah - Jika proposisi partikular diketahui salah, proposisi universal pasti salah.
5
Bujur sangkar perlawanan
KUALITAS A E Semua penduduk Jakarta adalah pendatang Semua penduduk Jakarta bukan pendatang Kontraris KUANTITAS Kontra-diktoris Subaltern Subaltern I O Sebagian penduduk Jakarta adalah pendatang Sebagian penduduk Jakarta bukan pendatang Subkontraris
6
3. Pembalikan Sebagai Penalaran Langsung
= Pengungkapan kembali kebenaran yang terkandung dalam suatu proposisi dengan cara menukartempatkan term subyek dengan term predikatnya, tanpa mengubah bentuk (kualitas) proposisi itu. Dua macam pembalikan: (1) Pembalikan sederhana: Penukaran tempat duduk. Berlaku pada proposisi E dan I Premis: “Semua yayasan bukan perusahaan” (E) Kesimpulan: “Semua perusahaan bukan yayasan” (E) Kedua proposisi di atas (premis dan kesimpulan) semakna, sama-sama benar atau sama-sama salah.
7
Premis : “Beberapa mahasiswa berlatih karate” (I)
Kesimpulan : “Beberapa yang berlatih karate adalah mahasiswa” (I) Kedua proposisi di atas juga semakna. (2) Pembalikan dengan pembatasan. Berlaku pada proposisi A, yang hanya bisa dibalik menjadi I Premis : “Semua buku logika adalah buku penting” (A) Kesimpulan: “Sebagian buku penting adalah buku logika” (I) Kedua proposisi di atas tidak semakna. Proposisi O: umumnya tidak bisa dibalik Premis: “Sebagian manusia bukan dokter” (O) Kesimpulan: “Sebagian dokter bukan manusia” (O)
8
4. Luas Term Predikat. * Kuantitas suatu proposisi tergantung pada luas term subyek * Khusus dalam hal “pembalikan”, luas predikat perlu diperhatikan. Hukumnya: - Dalam proposisi afirmatif: luas term predikatnya selalu partikular - Dalam proposisi negatif: luas term predikatnya selalu universal Pengecualian: apabila term predikat jelas-jelas menunjukkan hal tertentu, berarti singular. Ump.: “Megawati Sukarnoputri adalah wanita pertama yang menjadi presiden Republik Indonesia”.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.