Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAlief Joseph Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Kardiovaskuler
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL PERTEMUAN 10
2
Tes Laboratorium Tes Laboratorium dilakukan dengan alasan berikut :
Membantu diagnosa infark miokard akut (angina pectoris, yaitu nyeri dada akibat kekurangan suplai darah ke jantung, tidak dapat ditegakkan dengan pemeriksaan darah maupun urin) Mengukur abnormalitas kimia darah yang dapat mempengaruhi prognosis pasien jantung Mengkaji derajat proses radang Skrining factor risiko yang berhubungan dengan adanya penyakit arteri koronaria aterosklerotik
3
Menentukan nilai dasar sebelum intervensi terapeutik
Mengkaji kadar serum obat Mengkaji efek pengobatan (mis. Efek diuretika pada kadar kalium serum) Skrining terhadap setiap abnormalitas. Karena terdapat berbagai metode pengukuran yang berbeda, maka nilai normal dapat berbeda antara satu tes laboratorium dengan tes lainnya.
4
Enzim Jantung Kreatinin Kinase (CK) dan isoenzimnya (CK- MB) adalah enzim paling spesifik yang dianalisa untuk mendiagnosa infark jantung akut, dan merupakan enzim pertama yang meningkat. Laktat dehidrogenase (LDH) dan isoenzimnya juga perlu diperiksa pada pasien yang datang terlambat berobat, karena kadarnya baru meningkat dan mencapai puncaknya pada 2 sampai 3 hari, jauh lebih lambat dibanding CK.
5
Kimia Darah Profil Lemak
Kolesterol serum total yang meningkat di atas 200 mg/ml merupakan predictor peningkatan risiko penyakit jantung koroner (CAD). Lipoprotein yang mengangkut kolesterol dalam darah, dapat di analisa melalui elektroforesis. Lipoprotein densitas tinggi (HDL), yang membawa kolesterol dari sel perifer dan mengangkutnya ke hepar, bersifat protektif. Sebaliknya, lipoprotein densitas rendah (LDL) mengangkut kolesterol ke sel perifer. Elektrolit Serum Elektrolit serum dapat mempengaruhi prognosis dengan infark miokard akut atau setiap kondisi jantung. Natrium Serum mencerminkan keseimbangan cairan relatif. Kalsium sangat penting untuk koagulasi darah dan aktivitas neuromuscular.
6
Kalium serum Dipengaruhi oleh fungsi ginjal dan dapat menurun akibat bahan diuretika yang sering digunakan untuk merawat gagal jantung kongestif. Nitrogen Urea Darah Peningkatan BUN dapat mencerminkan penurunan perfusi ginjal (akibat penurunan curah jantung) atau kekurangan volume cairan intravaskuler (akibat terapi diuretika) Glukosa Glukosa serum harus dipantau karena kebanyakan pasien jantung juga menderita diabetes mellitus. Glukosa serum sedikit meningkat pada keadaan stress akibat mobilisasi epinefrin endogen yang menyebabkan konversi glikogen hepar menjadi glukosa.
7
Sinar-X Dada dan Fluoroskopi
Pemeriksaan sinar-x dilakukan untuk melakukan ukuran, kontur dan posisi jantung. Pemeriksaan fluoroskopi dapat memberikan gambaran visual jantung pada luminescent x-ray screen.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.