Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelompok Pendapatan Perkapita

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelompok Pendapatan Perkapita"— Transcript presentasi:

1 Kelompok Pendapatan Perkapita
> Kelompok Pendapatan Perkapita Rendah :  GNP US$ 770 perkapita/tahun > Kelompok Pendapatan Perkapita Menengah :  GNP US$ 770 – 8256 perkapita/tahun > Kelompok Pendapatan Perkapita Tinggi :  GNP > US$ 9320 perkapita/tahun Sumber : World Bank, World Development Report 1996, Oxford University Press. Penggolongan Negara Maju dan NSB : * NEGARA MAJU : Negara Eropa Barat, Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Jepang, Bebera pa negara bekas Uni Sovyet (Rusia, U- kraina), Hongaria * Negara Sedang Berkembang : Asia, Afrika, Amerika Latin Memang ada beberapa NSB yang mempunyai pendapat-

2 an perkapita mereka jauh lebih tinggi dari US$ 770 bahkan
melebihi negara-negara maju misalnya : SAUDI ARABIA (US$ 7050), KUWAIT (US$ ),UNI EMIRAT ARAB (US$ 17.360), BRUNAI (US$ ), HONGKONG (US$ ), KOREA SELATAN (US$ ), dan SINGAPURA (US$ 32.940), namun demikian negara-negara tersebut belum di anggap sebagai negara maju karena struktur ekonomi dan masyarakat mereka tidak berbeda dengan NSB lainnya dan suatu negara masih disebut negara belum maju/under developed/atau NSB apabila di negara tersebut masih ter- jadi ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi yang tersedia dengan teknologi yang mereka kuasai se- hingga penggunaan modal dan tenaga kerja secara penuh (Full Utilization) tidak tercapai  Celso Furtado (ekonom Amerika Latin, 1964).

3 Satu-satunya negara di Asia yang pada mulanya dianggap sebagai NSB tetapi sekarang dianggap sebagai negara maju adalah JEPANG. Belakangan ini telah muncul bebera- pa negara yang mempunyai taraf pembangunan yang telah hampir mencapai taraf negara-negara maju seperti : KORE- A SELATAN, SINGAPURA, TAIWAN dan HONGKONG  Newly industrializing Countries (NICs). Berdasarkan kriteria tingkat pendapatan perkapita tersebut maka Indonesia tergolong kepada negara berpendapatan menengah rendah (lower middle class), karena menurut World Development Report tingkat pendapatan per kapita Indonesia per tahun sebesar US$ Kelompok negara berpendapatan rendah dan menengah bawah terdiri dari negara terbelakang dan NSB seperti se- bagian besar negara di Afrika, sebagian negara bekas Uni Sovyet, sebagian negara di Amerika Latin, sebagian negara di Asia. Kelompok negara berpendapatan menengah atas

4 dan berpendapatan tinggi terdiri dari negara industri yang sudah maju, negara industri baru (NIE/NIC), dan beberapa negara yang kaya dengan SDA terutama minyak bumi se- perti BRUNEI DARUSSALAM, UNI EMIRAT ARAB, KUWAIT. Perbandingan Negara Ditinjau Dari Beberapa Indikator (WDR 1995) Kelompok Populasi GNP Pertum Inflasi Ha- Buta Ta- In Negara perka buhan Rata2 rapan Huruf bung ves pita GNP Hidup an tasi NEGARA INDUSTRI USA , , , <= Inggris , , , <= Perancis 57, , , <= Jepang , , , <=

5 NIC/NIE Korea Selatan , ,2 6, <= Hongkong , ,4 7, Singapura , ,1 2, <= ASEAN Malaysia , , , Thailand , , , Indonesia , , , Philipina , ,6 13, Ngr Low Income India , , , Pakistan , , , Negara2 Afrika 599, ,8 16,

6 NEGARA GNP/kapita/tahun Penduduk
(US$) (Juta) Kelompok Pendapatan Rendah * Tanzania (127) * Nigeria (119) * Kamboja (115) * Vietnam (114) * Tajikistan (110) * India (102) * Pakistan (97) * Azerbaijan (96) Kelompok Pendapatan Menengah * Srilanka (83) * Cina (81) * Indonesia (75)

7 * Filipina 1.220 (71) 73 * Thailand 2.800 (50) 61
* Meksiko (42) * Malaysia (35) * Brazil (34) * Saudi Arabia (29) * Argentina (28) Kelompok Pendapatan Tinggi * Korea Selatan (25) * Israel (22) * Uni Emirat Arab (20) * Inggris (15) * Kuwait (14) ,6 * Hongkong (13)

8 Negara berpenghasilan rendah di Asia berhasil jauh lebih ba-
* Amerika Serikat (6) * Singapura (4) * Jepang (2) * Swiss (1) Sumber : World Bank. World Bank Development Report. Oxford University Press 1999. Ket : (ANGKA) merupakan peringkat di dunia. Negara berpenghasilan rendah di Asia berhasil jauh lebih ba- ik daripada negara-negara Afrika. Di antara negara-negara berpenghasilan sedang pengimpor minyak, negara-negara A- sia Timur sebagai kelompok jauh lebih berhasil dari negara- negara Amerika Latin.

9 PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN
DEFINISI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (dalam arti luas)  Pembangunan yang tidak menurunkan kapasitas genera si yang akan datang untuk melakukan pembangunan meskipun terdapat penyusutan cadangan SDA dan mem buruknya lingkungan, tetapi keadaan tersebut dapat di- gantikan oleh sumber daya lain baik oleh SDM maupun oleh sumber daya kapital. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (dalam arti sempit)  Pembangunan yang tidak mengurangi kemampuan gene rasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan, tetapi dengan menjaga agar fungsi SDA dan lingkungan yang ada tidak menurun, tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya.

10 Pembangunan ekonomi meningkatkan produksi barang dan
jasa, menjaga kondisi lingkungan, usaha meningkatkan kuali tas dan kuantitas SDM, sumber daya kapital serta teknologi. Pembangunan berwawasan lingkungan akan merupakan lan- dasan bagi adanya pembangunan berkelanjutan. Untuk menjamin adanya pertumbuhan ekonomi yang berke- lanjutan  dicari titik keseimbangan antara kebijakan pem- bangunan dan kebijakan lingkungan, sehingga akan tercapai kebijakan pembangunan ekonomi yang benar-benar menja- min peningkatan kesejahteraan manusia dalam jangka pan- jang. Eksternalitas  timbul biaya pengolahan limbah guna mengu rangi pencemaran, biayanya masuk kedalam perhitungan har ga produk  bisa juga dikenakan pajak atau sanksi bagi yang menghasilkan limbah berupa pencabutan izin usaha dan sank si hukum lainnya.

11 Dengan pertumbuhan industrialisasi di satu pihak tedapat pe-
ningkatan kesejateraan manusia karena meningkatnya jum- lah produksi barang dan jasa, sedangkan di pihak lain terda- pat penurunan kesejahteraan manusia karena adanya pence- maran lingkungan dan menipisnya ketersediaan SDA. TEKANAN TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN * Di negara maju  lebih banyak prhatian pada aspek ling- kungan dan ekonomi. * Di NSB  aspek kebudayaan, pertimbangan-pertimbang- an politik dan sosial sangat mempengaruhi pe- ngertian dan pembangunan yang berkelanjutan. 5 TIANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : Keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan ekonomi, keber- lanjutan politik, keberlanjutan sosial, keberlanjutan budaya

12 Pembangunan berkelanjutan memerlukan pendataan menge-
nai tersedianya faktor produksi (kapital, tenaga kerja, SDA)  Pembuatan keputusan dan kebijaksanaan akan lebih mampu mengelola SDA yang ada, mengembangkannya dan memanfa faatkannya. Pencatatannya : NERACA SDA DAN LINGKUNGAN  menca- tat baik persediaan maupun perubahannya baik yang berupa penambahan maupun pe- ngurangan persediaan SDA tertentu. Neraca SDA dan lingkungan penunjang pembangunan yang berkelanjutan. Perusahaan secara mandiri diharapkan mam- pu menyusunnya dan dikelola atau diciptakan untuk memu- dahkan penyusunan neraca tersebut guna menyempurnakan perencanaan pembangunan yang ada.


Download ppt "Kelompok Pendapatan Perkapita"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google