Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ANALISIS DATA By: Nurul Hidayah
2
Data NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO
DATA terbagi atas DATA KUALITATIF dan DATA KUANTITATIF DATA KUALITATIF : Data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Contoh : jenis pekerjaan, status marital, tingkat kepuasan kerja DATA KUANTITATIF : Data yang dinyatakan dalam bentuk angka Contoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil ulangan DATA KUALITATIF JENIS DATA KUANTITATIF NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO
3
Berdasarkan Jenis data
Statistik PARAMETRIK : berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal. Statistik NONPARAMETRIK : inferensi statistik tidak membahas parameter-parameter populasi; jenis data nominal atau ordinal; distribusi data tidak diketahui atau tidak normal
4
Berdasarkan Jumlah Variabel
Analisis UNIVARIAT : hanya ada 1 pengukuran (variabel) untuk n sampel atau beberapa variabel tetapi masing-masing variabel dianalisis sendiri-sendiri. Contoh : korelasi motivasi dengan pencapaian akademik. Analisis MULTIVARIAT : dua atau lebih pengukuran (variabel) untuk n sampel di mana analisis antar variabel dilakukan bersamaan. Contoh : pengaruh motivasi terhadap pencapaian akademik yang dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan orang tua, faktor sosial ekonomi, faktor sekolah.
5
Analisis Data MULAI Jenis Data ? Statistik Non Parametrik Statistik
NOMINAL INTERVAL Statistik Parametrik ORDINAL RASIO Jumlah Variabel ? Analisis Univariat SATU DUA / LEBIH Analisis Multivariat
6
Marginal Homogenity, Wilcoxon, Friedman
Tabel uji hipotesis bivariat Skala Pengukuran Jenis Hipotesis Tidak berpasangan berpasangan Numerik 2 kelompok > 2 Kelompok Pearson Uji t tidak berpasangan One way ANOVA Uji t berpasangan Repeated ANOVA Kategorik (ordinal) Mann Whitney Kruskal-Wallis Wilcoxon Friedman Spearman Somers’d Gamma Kategorik (Nominal/ordinal) Chi-square Fisher Kolmogorov-Smirnov (Tabel B x K) McNemar, Cochran Marginal Homogenity, Wilcoxon, Friedman Koefesien Kontinental Lambda
7
Uji Normalitas
8
Uji t Tidak Berpasangan
Data yang diperoleh adalah tingkat ansietas ibu-ibu yang proses melahirkan didampingi suami da yang tidak didampingi suami
9
Interpretasi Menguji varians.
Pada kotak Levene’s test nilai sig. = 0,000. karena nilai p < 0,05 maka varians kedua kelompok data tidak sama. Karena varian tidak sama, maka utk melihat hasil uji t memakai hasil pada baris ke-2 Angka sig. pada baris ke-2 adalah 0,000, dgn perbedaan rerata (mean different) sebesar -50,13 Nilai IK 95% adalah antara -52,96 sampai -47,29
10
Karena nilai p < 0,05 maka diambil kesimpulan
“terdapat perbedaan rerata skor ansietas yang bermakna antara kelompok ibu yang proses melahirkan suami dan yang tidak didampingi suami. Dimana skor ansietas didampingi suami lebih rendah dari pada tidak didampingi suami” Interpretasi lengkap IK 95% “kita percaya sebesar 95% bahwa jika pengukuran dilakukan pada populasi, maka perbedaan skor ansietas antara kelompok kelompok ibu-ibu yang tidak didampingi suami adalah antara -52,96 sampai -47,29.”
11
Uji t Berpasangan Body Mass Index sebelum dan sesudah penyuntikan hormon testosteron
12
Interpretasi: Bagian paired samples statistics menggambarkan deskripsi masing2 variabel Tabel ke-2 menggambarkan hasil uji t berpasangan. Lihat kolom sig. diperoleh nilai significancy 0,000 (p < 0,05), artinya “terdapat perbedaan rerata bmi yg bermakna sebelum dan sesudah satu bulan penyuntikan testosteron.” nilai IK 95% adalah antara -5,913 sampai -5,295.
13
Interpretasi lengkap nilai IK 95%
“Kita percaya sebesar 95% bahwa jika pengukuran dilakukan pada populasi, selisih BMI sebelum penyuntikan testosteron dengan BMI satu bulan sesudah penyuntikan testosteron adalah antara -5,913 sampai -5,295.”
14
Uji Mann-Whitney BMI kelompok ekonomi rendah dan kelompok ekonomi tinggi
15
Interpretasi: Dengan uji Mann-Whitney, diperoleh angka sig. 0,071. karena nilai p > 0,05, dapat disimpulkan bahwa “tidak ada perbedaan bermakna antara BMI kelompok ekonomi rendah dan BMI kelompok ekonomi tinggi”
16
Uji Wil Coxon Pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
17
Interpretasi: Out put pertama menunjukan perbandingan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Terdapat 26 orang dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan lebih rendah dari pada sebelum penyuluhan, 18 orang tetap, dan 56 orang mempunyai pengetahuan yg lebih baik dari sebelum penyuluhan
18
Interpretasi: Bagian test statistic menunjukan hasil uji Wilcoxon. Diperoleh nilai sig. 0,001 (P < 0,05), dengan demikian disimpulkan “terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan”
19
Case Processing Summary
Uji Chi-square Hub kejadian obesitas dengan harga diri remaja Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent IMT * Harga Diri 505 100.0% .0%
20
IMT * Harga Diri Crosstabulation
Harga Diri Total Rendah Tinggi IMT Obesitas Count 60 21 81 Expected Count 10.9 70.1 81.0 % of Total 11.9% 4.2% 16.0% Tidak Obesitas 8 416 424 57.1 366.9 424.0 1.6% 82.4% 84.0% 68 437 505 68.0 437.0 505.0 13.5% 86.5% 100.0%
21
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square a 1 .000 Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 505 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is b. Computed only for a 2x2 table
22
Uji Korelasi Pearson Hubungan antara ansietas dan depresi
23
Interpretasi: Dari hasil di atas, diperoleh nilai sig. 0,000 yang menunjukan bahwa korelasi antara skor depresi dan skor ansietas adalah bermakna. Nilai korelasi pearson sebesar 0,862 menunjukan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sangat kuat.
24
Panduan interpretasi hasil uji korelasi
Parameter Nilai Interpretasi Kekuatan Korelasi (r) 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat Nilai p P < 0,05 P > 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara dua uji variabel yang diuji Tidak terdapat korelasi yng bermakna antara dua variabel yang diuji Arah korelasi + (positif) - (negatif) Searah, semakin besar nilai satu variab el semakin besar pula nilai variabel lainnya. Berlawanan arah, semakin > nilai satu variabel, semakin < variabel lain
25
Uji Korelasi Spearman’s rho
Hubungan antara somatic complaint dan social problem
26
Interpretasi: Dari hasil di atas, diperoleh nilai sig. 0,000 yang menunjukan bahwa korelasi antara gangguan somatik dengan gangguan sosial adalah bermakna. Nilai korelasi spearman sebesar 0,351 menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah
27
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.