Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FASE BAYI Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 4/22/20151.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FASE BAYI Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 4/22/20151."— Transcript presentasi:

1 FASE BAYI Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 4/22/20151

2 2 Designed by Kuntjojo

3 3 1. CIRI-CIRI FASE BAYI (14 hari – 2 tahun) Fase bayi merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya. Fase bayi merupakan fase terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Fase bayi merupakan fase berkurangnya ketergantungan. Fase bayi merupakan fase meningkatnya individualitas. Fase bayi merupakan fase permulaan sosialisasi. Fase bayi merupakan fase permulaan penggolongan peran seks. Fase bayi merupakan fase yang menarik.menarik. Fase bayi merupakan permulaan berkembangnya kreativitas. Fase bayi merupakan fase yang berbahaya. Fase bayi merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya. Fase bayi merupakan fase terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Fase bayi merupakan fase berkurangnya ketergantungan. Fase bayi merupakan fase meningkatnya individualitas. Fase bayi merupakan fase permulaan sosialisasi. Fase bayi merupakan fase permulaan penggolongan peran seks. Fase bayi merupakan fase yang menarik.menarik. Fase bayi merupakan permulaan berkembangnya kreativitas. Fase bayi merupakan fase yang berbahaya. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

4 4 3. AKTIVITAS-AKTIVITAS BAYI Aktivitas terbanyak yg dilakukan bayi selama 24 jam adalah tidur. Waktu yg lain dipakai untuk makan/minum, gerak spontan, reaksi- reaksi negatif, dst. Semakin bertambah usia waktu tidurnya semakin berkurang. Aktivitas terbanyak yg dilakukan bayi selama 24 jam adalah tidur. Waktu yg lain dipakai untuk makan/minum, gerak spontan, reaksi- reaksi negatif, dst. Semakin bertambah usia waktu tidurnya semakin berkurang. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

5 5 MANFAAT TIDUR BAGI BAYI Kesempatan bagi jiwa dan raga untuk beristirahat. Kesempatan meningkatkan proses metabolisme. Merupakan stimulus bagi tumbuh kembang otak (hormon pertumbuhan banyak diproduksi pada saat bayi tidur). Kesempatan bagi jiwa dan raga untuk beristirahat. Kesempatan meningkatkan proses metabolisme. Merupakan stimulus bagi tumbuh kembang otak (hormon pertumbuhan banyak diproduksi pada saat bayi tidur). 4/22/2015Designed by Kuntjojo

6 6 PERKIRAAN WAKTU TIDUR BAYI USIA TIDUR SIANG TIDUR MALAM TOTAL 0-1 bulan 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan 7,5 jam 5 jam 4,5 jam 3 jam 2,5 jam 8,5 jam 10 jam 11 jam 16 jam 15 jam 14,5 jam 14 jam 13,5 jam 4/22/2015Designed by Kuntjojo

7 7 4. PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI  Usia 1 bulan : gerakan global  Usia 2 bulan : menggerakkan/memutar kepala  Usia 3 bulan : belajar membalikkan badan  Usia 4 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala  Usia 5 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala dan mencoba mengangkat dada dgn. Menopangkkan kaki dan tangannya  Usia 6 bulan : belajar menggerakkan badan ke depan  Usia 1 bulan : gerakan global  Usia 2 bulan : menggerakkan/memutar kepala  Usia 3 bulan : belajar membalikkan badan  Usia 4 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala  Usia 5 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala dan mencoba mengangkat dada dgn. Menopangkkan kaki dan tangannya  Usia 6 bulan : belajar menggerakkan badan ke depan 4/22/2015Designed by Kuntjojo

8 8  Usia 7 bulan : belajar duduk  Usia 8 bulan : belajar berdiri dgn bantuan pihak lain  Usia 9 bulan : dapat berdiri sendiri dgn berpegangan pada sisi meja / kursi  Usia 10 bulan : dapat merangkak  Usia 11 bulan : dapat berdiri sendiri  Usia 12 bulan : mulai dapat berjalan  Usia 18 bulan : dapat berjalan dgn baik, naik kursi/tangga  Usia 24 bulan : dapat berlari dan naik turun tangga.  Usia 7 bulan : belajar duduk  Usia 8 bulan : belajar berdiri dgn bantuan pihak lain  Usia 9 bulan : dapat berdiri sendiri dgn berpegangan pada sisi meja / kursi  Usia 10 bulan : dapat merangkak  Usia 11 bulan : dapat berdiri sendiri  Usia 12 bulan : mulai dapat berjalan  Usia 18 bulan : dapat berjalan dgn baik, naik kursi/tangga  Usia 24 bulan : dapat berlari dan naik turun tangga. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

9 94/22/2015Designed by Kuntjojo

10 104/22/2015Designed by Kuntjojo

11 11 5. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA BAYI. a.KRITERIA KEMAMPUAN BERBICARA a.Bunyi-bunyi yg dikeluarkan dapat dimengerti orag lain. b.Yg bersangkutan mengerti maksudnya dan dapat menghubungkannya dg sesuatu yg dikatannya. b.MACAM-MACAM BAHASA ANAK a.Bahasa egosentris b.Bahasa sosial c.BENTUK-BENTUK PRABAHASA a.Menangis b.Meraban c.Isyarat a.KRITERIA KEMAMPUAN BERBICARA a.Bunyi-bunyi yg dikeluarkan dapat dimengerti orag lain. b.Yg bersangkutan mengerti maksudnya dan dapat menghubungkannya dg sesuatu yg dikatannya. b.MACAM-MACAM BAHASA ANAK a.Bahasa egosentris b.Bahasa sosial c.BENTUK-BENTUK PRABAHASA a.Menangis b.Meraban c.Isyarat 4/22/2015Designed by Kuntjojo

12 12 d.TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern) 1) Masa kalimat satu kata (0 – 1,5 tahun)  Kata-kata raban  Kata-kata tiruan bunyi  Kalimat satu kata 2) Masa stadium nama (1,5 – 2 tahun)  Pertanyaan-pertanyaan: apa ini, apa itu, siapa itu, dst.  Kalimat dua atau tiga kata  Ragu-ragu untuk berkata karena keterbatasan kosa kata  Berbicara pada diri sendiri d.TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern) 1) Masa kalimat satu kata (0 – 1,5 tahun)  Kata-kata raban  Kata-kata tiruan bunyi  Kalimat satu kata 2) Masa stadium nama (1,5 – 2 tahun)  Pertanyaan-pertanyaan: apa ini, apa itu, siapa itu, dst.  Kalimat dua atau tiga kata  Ragu-ragu untuk berkata karena keterbatasan kosa kata  Berbicara pada diri sendiri 4/22/2015Designed by Kuntjojo

13 13 d.TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern) 3) Masa kalimat tunggal (2 – 2,5 tahun)  Dapat menyusun kalimat tunggal yang sempurna  Dapat membentuk kata-kata baru yang lucu  Dapat menyatakan pendapatnya tentang perbandingan 4) Masa kalimat majemuk (2,5 tahun dst.)  Mampu menyusun kalimat majemuk  Timbul pertanyaan: apa sebab…., mengapa demikian, dst. d.TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern) 3) Masa kalimat tunggal (2 – 2,5 tahun)  Dapat menyusun kalimat tunggal yang sempurna  Dapat membentuk kata-kata baru yang lucu  Dapat menyatakan pendapatnya tentang perbandingan 4) Masa kalimat majemuk (2,5 tahun dst.)  Mampu menyusun kalimat majemuk  Timbul pertanyaan: apa sebab…., mengapa demikian, dst. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

14 14 e.FUNGSI BAHASA 1) Fungsi komunikatif : fungsi bahasa sbg alat komunikasi 2)Fungsi ekspresif : fungsi bahasa sbg media ekspresi jiwa 2)PERKEMB KEMAMP BERBICARA DIPENGARUHI OLEH : 1) Faktor internal : faktor kematangan organ-organ tubuh yg berfungsi untuk berbicara dan motivasi dari anak. 2) Faktor eksternal : stimuli dari lingkungan e.FUNGSI BAHASA 1) Fungsi komunikatif : fungsi bahasa sbg alat komunikasi 2)Fungsi ekspresif : fungsi bahasa sbg media ekspresi jiwa 2)PERKEMB KEMAMP BERBICARA DIPENGARUHI OLEH : 1) Faktor internal : faktor kematangan organ-organ tubuh yg berfungsi untuk berbicara dan motivasi dari anak. 2) Faktor eksternal : stimuli dari lingkungan 4/22/2015Designed by Kuntjojo

15 15 6. PERKEMBANGAN AFEKSI BAYI 6. PERKEMBANGAN AFEKSI BAYI a.Afeksi (perasaan dan emosi) bayi berkembang dari bentuknya yang sangat sederhana, yang dimiliki sejak lahir, menjadi bentuk-bentuk yang lebih terarah pada situasi atau perangsang yang datang. b.Usia 0-8 minggu : emosi berhubungan dg keadaan jasmani, misal bayi tersenyum jika dirinya kenyang, nyaman, dan hangat, dst. c.Usia 8 minggu sampai 1 tahun : perasaan kejiwaan telah berkembang. Anak merasa senang jika dirinya melihat atau ada di dekat ibunya. d.Usia 1 sampai 2 tahun : 1)Emosi bayi sudah terarah pada sesuatu; 2)Dirinya dapat menyatakan perasaannya melalui bahasa; 3)Sifat emosi labil dan dangkal. a.Afeksi (perasaan dan emosi) bayi berkembang dari bentuknya yang sangat sederhana, yang dimiliki sejak lahir, menjadi bentuk-bentuk yang lebih terarah pada situasi atau perangsang yang datang. b.Usia 0-8 minggu : emosi berhubungan dg keadaan jasmani, misal bayi tersenyum jika dirinya kenyang, nyaman, dan hangat, dst. c.Usia 8 minggu sampai 1 tahun : perasaan kejiwaan telah berkembang. Anak merasa senang jika dirinya melihat atau ada di dekat ibunya. d.Usia 1 sampai 2 tahun : 1)Emosi bayi sudah terarah pada sesuatu; 2)Dirinya dapat menyatakan perasaannya melalui bahasa; 3)Sifat emosi labil dan dangkal. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

16 16 7. BONDING DAN ATTACHMENT 7. BONDING DAN ATTACHMENT a.PENGERTIAN BONDING  Bonding merupakan hubungan antara bayi dengan ibu atau pengasuhnya (caregiver). Hubungan ini terjadi karena bayi memerlukan perawatan/penanganan intensif dari pihak lain.  Dengan bonding, bayi belajar mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan berhubungan sosial. a.PENGERTIAN BONDING BBonding merupakan hubungan antara bayi dengan ibu atau pengasuhnya (caregiver). Hubungan ini terjadi karena bayi memerlukan perawatan/penanganan intensif dari pihak lain. DDengan bonding, bayi belajar mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan berhubungan sosial. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

17 BONDING & ATTACHMENT 174/22/2015Designed by Kuntjojo

18 4/22/2015Designed by Kuntjojo18

19 194/22/2015Designed by Kuntjojo

20 20 7. BONDING DAN ATTACHMENT a.PENGERTIAN ATTACHMENTATTACHMENT 1) Menurut Bruce D. Perry, “Attachment refers to a special bond characterized by the unique qualities of special bond that forms in maternal-infant or primary caregiver-infant relationships”. 2) An enduring emotional tie to a special person, characterized by a tendency to seek and maintain closeness, especially during times of stress. 3) Attachment terbentuk melalui bonding a.PENGERTIAN ATTACHMENTATTACHMENT 1) Menurut Bruce D. Perry, “Attachment refers to a special bond characterized by the unique qualities of special bond that forms in maternal-infant or primary caregiver-infant relationships”. 2) An enduring emotional tie to a special person, characterized by a tendency to seek and maintain closeness, especially during times of stress. 3) Attachment terbentuk melalui bonding 4/22/2015Designed by Kuntjojo

21 21 C. PENTINGNYA BONDING & ATTACHMENT 1) Bonding merupakan kebutuhan esensial bagi bayi. Melalui bonding berbagai kebutuhan bayi (biologis, psikologis, dan sosial) terpenuhi. 2) Individu dapat mengalami problem psikologis di kemudian hari bila pada masa bayi kebutuhan tersebut kurang atau tidak terpenuhi. C. PENTINGNYA BONDING & ATTACHMENT 1) Bonding merupakan kebutuhan esensial bagi bayi. Melalui bonding berbagai kebutuhan bayi (biologis, psikologis, dan sosial) terpenuhi. 2) Individu dapat mengalami problem psikologis di kemudian hari bila pada masa bayi kebutuhan tersebut kurang atau tidak terpenuhi. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

22 22 3) Melalui bonding terbentukklah attachment, yaitu hubungan psikologis yang kuat antara bayi dengan ibu atau pengasuhnya. 4) Attachment menimbulkan rasa aman, nyaman, menyejukkan, dan menyenangkan 5) Kurang atau tidak terbentuknya attachment dapat menimbulkan masalah bagi bayi, antara lain : lambat dlm perkembangan, gangguan makan, gangguan perilaku motorik, gangguan emosional, dst. 3) Melalui bonding terbentukklah attachment, yaitu hubungan psikologis yang kuat antara bayi dengan ibu atau pengasuhnya. 4) Attachment menimbulkan rasa aman, nyaman, menyejukkan, dan menyenangkan 5) Kurang atau tidak terbentuknya attachment dapat menimbulkan masalah bagi bayi, antara lain : lambat dlm perkembangan, gangguan makan, gangguan perilaku motorik, gangguan emosional, dst. 4/22/2015Designed by Kuntjojo

23 23 HUBUNGAN BONDING DENGAN ATTACHMENT AN ENDURING EMOTIONAL RELATIONSHIP WITH A SPECIFIC PERSON AN ENDURING EMOTIONAL RELATIONSHIP WITH A SPECIFIC PERSON IT BRINGS SAFETY, COMFORT, SOOTHING, AND PLEASURE IT BRINGS SAFETY, COMFORT, SOOTHING, AND PLEASURE LOSS OR THREAT OF LOSS OF PERSON EVOKES INTENSE DISTRESS LOSS OR THREAT OF LOSS OF PERSON EVOKES INTENSE DISTRESS MOTHER/CAREGIVER INFANT BONDING ATTACHMENT 4/22/2015Designed by Kuntjojo

24 24 8. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN FASE BAYI a.Mampu makan makanan padat b.Mampu mengatur buang air kecil dan besar c.Mampu berjalan dan berlari d.Mampu berbicara 4/22/2015Designed by Kuntjojo


Download ppt "FASE BAYI Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 4/22/20151."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google