Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFahrul Shie Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ROSI NETIANINGSIH, 4201406526 PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME POKOK BAHASAN GERAK DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMPN 4 UNGARAN
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : ROSI NETIANINGSIH - NIM : 4201406526 - PRODI : Pendidikan Fisika - JURUSAN : Fisika - FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - EMAIL : setiania10 pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Drs. M. Sukisno, M.Si. - PEMBIMBING 2 : Dr. Putut Marwoto, M.S. - TGL UJIAN : 2011-06-23
3
Judul PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME POKOK BAHASAN GERAK DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMPN 4 UNGARAN
4
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya: (1) pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada pokok bahasan gerak di SMP. (2) pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadaphasilbelajar siswa pada pokok bahasan gerak di SMP. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SMPN 4 Ungaran tahun ajaran 2010/2011. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Ungaran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas, yaitu kelas VII D yang terdiri 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F yang terdiri 34 siswa sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode test. Metode dokumentasi digunakan untuk analisis tahap awal yaitu analisis normalitas dan homogenitas yang diambil dari nilai mid semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Metode test dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data hasil kemampuan berpikir kreatif siswa, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Soal test berupa soal esai. Tes dilakukan setelah seluruh materi gerak diberikan. Berdasarkan hasil analisis data awal pada kedua kelas sampel dalam hal ini adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh keterangan bahwa data tersebut memiliki varian dan rata-rata yang sama, dengan demikian sampel tersebut dapat dikatakan layak untuk dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa hasil test akhir pada kedua kelompok tersebut mendapatkan hasil rata-rata hasil belajar dengan selisih yang cukup jauh dimana rata-rata kelas kontrol 68,18 dan kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 74,36. Setelah dilakukan uji perbedaan dua rata-rata ternyata terbukti bahwa secara statistik hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibanding hasil belajar pada kelas kontrol. Pembelajaran fisika dengan pendekatan konstruktivisme dapat membentuk kemampuan berpikir kreatif siswa. Kemampuan berpikir kreatif ini dicerminkan dalam lima aspek, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, elaborasi dan evaluasi. Kemampuan berpikir kreatif tersebut dinilai melalui lembar test dan lembar observasi afektif siswa. Hasil test menunjukkan bahwa aspek kelancaran dicapai 64,39 %, keluwesan 97,37 %, keaslian 97,37 %, elaborasi 78,79 % dan evaluasi 47, 73 %. Secara keseluruhan kemampuan berpikir kreatif yang dicapai oleh siswa adalah sebesar 83,48 %. Dilihat dari rata-rata yang dicapai oleh siswa, kemampuan berpikir yang dimiliki siswa dalam kategori kreatif.
5
Kata Kunci pendekatan konstruktivisme, kemampuan berpikir kreatif.
6
Referensi Achmad, dkk. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Anni, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Anonim. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Becker, Joe. 2008. Conceptualizing Mind and Consciousness: Using Constructivist Ideas to Transcend The Physical Bind. Jurnal. Chicago: University of Illinois at Chicago. Hanbury, L. 1996. Construvtivism In Wakefield and L. Velardi (Eds). Calaberating Mathematic Learning (pp. 3-8). Merbourne : The Mathematical Assciation of Victoria Ibrahim, M, dan Nur, M. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya : UNESA University Press. Munandar, SCU. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Terbimbing dalam Tes. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika Yogyakarta. Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui KonsepUmum dan Konsep Islami. Bandung : PT. Refika Aditama Roestiyah NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Rineka Cipta. Subadrah, Nair. 2005. Penggunaan Model Pembelajaran Lima Fasa Needham dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan. Malaysia: Universiti Sains Malaysia. Suharto, Bohar. 1997. Pendidikan dan Teknik Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Tarsito Bandung Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suherman, E. 2000. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : UPI.. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : JICA Suparno. 2007. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius. Sutarno, Joko. 2008. Materi dan Pembelajaran IPA. Jakarta : Universitas Terbuka. Tytler, R. 1996. Constructivism and Conceptual Change Views of Learning In Science. Dalam Khasanah Pengajaran IPA. I(3) : 4-20. Usman. 1991. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya. Voigh, Jorg. 1996. Theoris of Mathematical Learning. New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates Publishers. Widiharto, Ismail. 2006. Model-model Pembelajaran Matematoika SMP. Yogyakarta : PPPG Matematika
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.