Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dasar-dasar Penyambungan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dasar-dasar Penyambungan"— Transcript presentasi:

1 Dasar-dasar Penyambungan
Diringkas oleh Sastha Sunu Dari beberapa sumber

2 Dasar-dasar Penyambungan
Dilihat dari fisik penyambungan Cut-to-cut (cut) Optical effect transition (effect transition) CUT Matched Cut Cut Away EFFECT TRANSITION Dissolve Fade Wipe Split Screen

3 Dasar-dasar Penyambungan
Dilihat dari fungsi penyambungan (dari buku “Understanding The Movies” by Louis Giannetti) Sequence Shot Cutting to Continuity Classical Cutting Thematic Montage Abstract Cutting

4 Dasar-dasar Penyambungan
SEQUENCE SHOT Apabila adegan dibuat tanpa menggunakan sambungan (NO CUT) CUTTING TO CONTINUITY Sebuah sambungan (cut) digunakan untuk melanjutkan cerita; cutting to continue teeling the story. Sebuah cut untuk menyambung scene dengan scene selanjutnya CLASSICAL CUTTING Sebuah cut untuk memperjelas, mendramatisir atau menggarisbawahi sesuatu (shot); cutting to clarify, dramatize or underline the previous shot.

5 Dasar-dasar Penyambungan
THEMATIC MONTAGE Sebuah cut untuk menyambung satu cerita dengan cerita lain, sebuah cut untuk menyambung sebuah tesis (shot) dengan tesis (shot) lain; cutting to connect one story to another; cutting to argue one thesis to another ABSTRACT CUTTING Sebuah cut yang tidak untuk menyambung cerita, tidak untuk memperjelas atau mendramatisasi atau menggarisbawahi sesuatu, juga tidak untuk menyambung satu cerita dengan cerita lain; juga tidak untuk menyambung satu thesis dengan thesis lain, maka sebuah sambungan berfungsi hanya sebagai sambungan belaka; cutting is cutting; cutting as cutting

6 Dasar-dasar Penyambungan
Dilihat dari aspek hubungan antar shot (dari buku “Film Art; An Introduction” by David Bordwell & Kristin Thompson) HUBUNGAN GRAFIS antara shot A dan shot B (Dimensi Grafis) HUBUNGAN RITMIS antara shot A dan shot B (Dimensi Ritmis) HUBUNGAN RUANG antara shot dan shot B (Dimensi Ruang/Spasial) HUBUNGAN WAKTU antara shot A dan shot B (Dimensi Waktu/Temporal)

7 Dasar-dasar Penyambungan
DIMENSI GRAFIS Setiap shot memiliki nilai grafisnya dari: - garis - bentuk - cahaya - warna - gerak: gerak kamera, gerak subyek atau kombinasi keduanya apabila 2 shot digabungkan, maka dapat terjadi: - graphic match - graphic contrast

8 Dasar-dasar Penyambungan
DIMENSI RITMIS Setiap sambungan akan menciptakan irama. Irama editing dipengaruhi oleh: a. type of shot (frame size) b. gerak c. suara d. durasi shot e. jenis sambungan (cut atau transisi efek) Point a, b & c menciptakan Irama Internal, point c & d menciptakan Irama Eksternal

9 Dasar-dasar Penyambungan
DIMENSI RUANG/SPASIAL Ruang dalam film terdiri dari: a. ruang interior & ruang eksterior b. ruang realita (ruang yang memang sudah ada) & ruang filmis (ruang yang diciptakan) Ruang filmis diciptakan oleh: Setting Cutting/jukstaposisi Kalau diciptakan oleh jukstaposisi maka dapat terjadi apa yang disebut Koeksistensi Spasial

10 Dasar-dasar Penyambungan
DIMENSI WAKTU/TEMPORAL Terdiri dari Urutan: - linear - non-linear Frekuensi: memperpanjang waktu dengan mengulang aksi Durasi: - elipsis (memperpendek waktu penceritaan) - ekspansi (memperpanjang waktu penceritaan)

11 Dasar-dasar Penyambungan
DIMENSI WAKTU/TEMPORAL a. Elipsis dapat dilakukan dengan cara: - optical effect transition - frame kosong (in - out frame) - cut away - jump cut - fast motion b. Ekspansi dapat dilakukan dengan cara: - slow motion - frekuensi - freeze frame

12 Dasar-dasar Penyambungan
SELESAI


Download ppt "Dasar-dasar Penyambungan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google