Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWita Setyani Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN THE BOTOL SOSRO DI KAWASAN KELAPA DUA, DEPOK BAB I Latar belakang masalah : Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal yang terpenting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Persoalan merek memang menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi-sisi emosional konsumen. Untuk mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap merek (trust in a brand), merek harus memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki karisma merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu.
2
Rumusan masalah . Apakah variabel brand characteristic (karakteristik merek), company characteristic (karakteristik perusahaan), consumer brand characteristic (karakteristik konsumen –merek) secara bersama-sama berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek). b. Apakah brand characteristic (karakteristik merek) berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). c. Apakah company characteristic (karakteristik perusahaan) berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). d. Apakah consumer brand characteristic (karakteristik konsumen-merek) berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek).
3
Tujuan penelitian Untuk mengetahui kepercayaan konsumen terhadap merek SOSRO. b. Untuk mengetahui kesetiaan konsumen terhadap merek SOSRO. c. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan merek terhadap kesetiaan merek SOSRO.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut kotler adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menawarkan serta secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Lamb, hair dan Mc Daniel (2001:6) mengemukakan bahwa : Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. 2.1.1 Bauran Pemasaran Sofjan Assauri (1996 : 181) mengemukakan bahwa : Strategi bauran pemasaran adalah bagian dari stategi pemsaran (marketing strategy) dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat di kendalikan pimpinan perushaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran. Unsur variabel strategi bauran pemasaran adalah : a. Produk bHarga (price) c. Saluran distribusi (place). d. Promosi (promition).
5
2.1.2 Pengertian Merek . Menurut American Marketing Association dalam buku Rangkuti (2003:2) mengemukakan bahwa: ”Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol rancangan,atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual agar dapat membedakan produk tersebut dari produk pesaing. ” Menurut Lamb & Mc Daniel (Lamb, 2001 : 421) mengemukakan bahwa : ”merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.” Menurut Kotler (2000:460) Merek dapat memiliki enam level pengertian yaitu sebagai berikut a. Atribut b. Manfaat c. Nilai d. Budaya e. Kepribadian f. Pemakai
6
Menurut Kotler, didalam buku Simamora (2003 : 3)
a. Manfaat merek bagi perusahaan : 1. Merek memudahkan penjual untuk mengelola pesanan dan menelusuri masalah –masalah yang timbul 2. Merek dan tanda dagang akan secara hukum melindungi penjualan dari pemalsuan ciri- ciri produk, karena bila tidak setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di pasaran. 3. Merek memberikan peluang bagi penjual untuk mempertahankan kesetiaan konsumen terhadap produknya, dimana kesetian konsumen akan melindungi penjual dari pesaing seta membantu memperketat pengendalian dalam merencanakan strategi bauran pemasaran 4. Merek dapat membantu penjual melakukan segmentasi pasar b. Manfaat merek bagi konsumen : 1. Memudahkan untuk mengenali mutu 2. Dapat berjalan dengan mudah dan efisien terutama ketika membeli kembali produk yang sama 3. Dengan adanya merek tertentu, konsumen dapat meningkatkan status dan prestisenya c. Manfaat merek bagi distributor : 1. Mengidentifikasi pendistribusian produk 2. Meningkatkan pilihan para pembeli
7
2.1.3 Kepercayaann terhadap merek (Trust in a brand) Menurut Aeker (1997 : 69) kepercayaan terhadap merek menunjukkan bahwa nilai merek dapat diciptakan dan dikembangkan melalui manajemen terhadap beberapa aspek yang melebihi kepuasan konsumen serta diimbangi kinerja produk beserta atribut- atributnya secara fungsional kepercayan terhadap merek atau trust in a brand (kepercayaan merek) sebagai kemauan rata- rata konsumen untuk bergantung kepada kemampuan dari sebuah merek dalam melaksanakan segala kegunaan dan fungsinya.
8
2.1.4 Brand Loyalty (Loyalitas Merek)
Menurut Darmadi Durianto (2001:62) Brand Loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tesebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya Konsumen yang loyal terhadap suatupembelian ulang dari pelanggan. merek memiliki ciri- ciri sebagai berikut : 1) Memiliki komitmen pada merek tersebut. 2) Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan merek yang lain. 3) Akan merekomendasikan merek tersebut pada orang lain. 4) Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan. 5) Selalu mengikuti informasi yang berkaitan merek tersebut. 6) Mereka dapat menjadi semacam juru bicara dari merek tersebut dan mereka selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut.
9
2.4 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan maka yang menjadi hipotesis adalah a. Hipotesis Teoritis “Diduga bahwa adanya pengaruh variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer brand characteristic terhadap brand loyalty” Hipotesis Statistik 1) H0 : Diduga brand characteristic (karakteristik merek), company characteristic (karakteristik perusahaan), consumer brand characteristic (karakteristik konsumen-merek) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty Ha : Diduga brand characteristic (karakteristik merek), company characteristic (karakteristik perusahaan), consumer brand characteristic (karakteristik konsumen-merek) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). 2) H0 : Diduga brand characteristic (karakteristik merek) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). Ha : Diduga brand characteristic (karakteristik merek) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). 3) H0 : Diduga company characteristic (karakteristik perusahaan) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). Ha diduga company characteristic (karakteristik perusahaan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). 4) H0 : Diduga consumer brand characteristic (karakteristik konsumen-merek) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek). Ha : Diduga consumer brand characteristic (karakteristik konsumen- merek) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty (loyalitas merek).
10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian Pada penulisan jurnal ini yang menjadi obyek penelitian adalah pengaruh trust in brand terhadap brand loyalty konsumen Teh Botol Sosro di Kecamatan Pasar Minggu. 3.2 Data Penelitian 3.2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada Konsumen. Peneliti ini dilakukan dengan cara mengumpulkan obyek penelitian yang akan diteliti guna memperoleh data primer, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu menyebarkan daftar pertanyaan ( kuisioner ) sebanyak 30 konsumen.
11
3.2.2 Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah : Data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri dengan mengajukan pertanyaan kepada responden atau subyek sasaran dan mencatat jawabannya untuk dianalisis, baik yang diperoleh melalui studi lapangan dengan cara wawancara dan penyebaran pertanyaan. 3.2.3 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengunakan kuesioner. Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada konsumen minuman teh botol Sosro. Penulis menggunakan kuesioner tertutup karena jawaban responden terbatas pada apa yang tertera di kuesioner. Kuesioner ditunjukan kepada 30 konsumen teh botol SOSRO. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pilihan ganda dengan 5 ( lima jawaban, dimana pada masing- masing jawaban akan diberi skor sebagai berikut : a. Jawaban A dengan skor 5 b. Jawaban B dengan skor 4 c. Jawaban C dengan skor 3 d. Jawabana D dengan skor 2 e. Jawaban E dengan skor 1 ( Freddy Rangkuti 2002 : 82 – 83 )
12
3.2.4 Definisi Operasional a. Variabel bebas ( Independent ) Variabel bebas (independent) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. b. Variabel terikat (dependent) Variabel terikat (dependent) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independet. Adapun variabel ( dependent ) dalam penelitian ini adalah loyalitas merek. Variabel Penelitian Variabel bebas ( X ) a. Kepercayaan merek (Trust in a brand) 1). Brand characteristic (X1) yaitu mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten.
13
2). Company Characteristic (X2) yaitu yang ada di balik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan. 3). Consumer-brand characteristic (X3) merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen – merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek.
14
Variabel terikat (Y) b. Brand loyalty (loyalitas merek) yaitu pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli merek terutama dibandingkan merek yang lain dalam satu kategori produk. Loyalitas merek sebagai preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari atau dijadikan objek penelitian kemudian ditarik kesimpulan. 3.3.2 Sampel Sampel sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah populasi).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.