Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDeddy Ridho Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Aplikasi collecting Data Gambar Otomatis Dengan Enkripsi Twofish dan Steganografi Parity coding Menggunakan Android Devi Miasari /
2
Latar Belakang Sistem collecting data gambar di PT.Adyawinsa Telecommunication and Electrical region East Java dilakukan secara manual, seperti: gambar dikumpulkan dalam satu folder pengiriman gambar menggunakan tidak adanya enkripsi Maka dari itu perlu dilakukan pembuatan sistem untuk mengefisiensi kinerja dalam pengumpulan gambar, serta menghindari kecurangan yang terjadi dalam pengambilan gambar, seperti: menggunakan gambar yang sudah ada (tidak update), gambar yang diambil tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
3
TUJUAN Membuat aplikasi yang dapat mengirim gambar yang dibutuhkan untuk report preventive maintenance secara cepat dan aman. Membuat aplikasi yang dapat membaca letak, serta waktu secara otomatis. Membuat aplikasi yang dapat melakukan enkripsi informasi yang dimiliki dengan menggunakan android. Membuat aplikasi yang dapat melakukan steganografi pada gambar menggunakan android.
4
Perumusan masalah Data yang digunakan sesuai dengan kebutuhan report preventive maintenance PT. Adyawinsa T&E. Pemrograman disisi user menggunakan pemrograman android. Menampilkan isi database sistem yang tersedia menggunakan Java Servlet Page. Untuk menjaga keamanan datanya dilakukan system enkripsi menggunakan metode Twofish. Untuk menjaga keamanan kunci twofish digunakan enkripsi AES. Untuk menambahkan informasi kedalam gambar dilakukan proses steganografi dengan metode parity code.
5
batasan masalah Aplikasi ini menggunakan sistem operasi android disisi client dan menggunakan bantuan JSP pada penampilan data. Data yang digunakan diambil dari PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical Region East Java. Aplikasi peta yang digunakan ialah google map. Sistem enkripsinya menggunakan metode Twofish dan juga AES. Penggunaan Steganografi menggunakan metode parity code
6
TEori twofish Twofish merupakan algoritma yang beroperasi dalam mode block. Algoritma Twofish sendiri merupakan pengembangan dari algoritma Blowfish. Perancangan Twofish dilakukan dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang diajukan National Institute of Standards and Technology (NIST) untuk kompetisi Advanced Encryption Standard (AES). Twofish adalah sebuah block cipher 128 bit yang dapat menerima kunci dengan panjang variabel hingga 256 bit
7
TEori twofish
8
TEori Steganografi parity coding Steganografi merupakan teknik atau seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi atau menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. Teknik parity coding adalah proses penghitungan bit-bit dengan kondisi even parity [4]. Hasil penghitungan dicek, apabila bit 1 berjumlah ganjil, maka nilai parity bitnya bernilai 1. Jika bit 1 berjumlah genap, maka nilai parity bitnya bernilai 0
9
Diagram sistem Gambaran umum
10
Diagram sistem SISI user
11
Tampilan login SISI user
12
Diagram sistem SISI admin
13
Tampilan login SISI admin
14
Lama Waktu Komputasi (ms)
pengujian Pengambilan site_id berdasarkan GPS Sampel ke- Lama Waktu Komputasi (ms) 1 54 2 33 3 29 4 86 5 32 6 13 7 49 8 22 9 21 10 89 Rata-rata 42.8
15
Hasil GPS
16
pengujian Proses enkripsi twofish Isi data Kunci Twofish
Hasil Enkripsi Hasil Dekripsi Waktu total yang dibutuhkan Enkripsi (Detik) Admin Feb 1, :52:14 AM 0.512 Admin Feb 1, :54:43 AM 0.422 Admin Feb 1, :55:21 AM Devimia Feb 1, :56:09 AM 0.777 Devimia Feb 1, :56:57 AM 0.392
17
pengujian Proses enkripsi twofish
18
pengujian Proses enkripsi AES Kunci Twofish Hasil Enkripsi
Waktu Enkripsi (Detik) Hasil Dekripsi Waktu Dekripsi (Detik) 25334B7698FDAD2AF9A46C0D1CFED407A7A5DE5678D24288FE F3DDE322AB887DC1AB4D9E5528A34B2155F7FFE22F9A8E14CF4F4FA785A975E0DF5F8F 25334B7698FDAD2AF9A46C0D1CFED407A7A5DE5678D24288FE F3DDE3873A50251C0A7DBBED1E E9B0B3CEF84EC62DD7DDDDD31F36ACFDBB9 25334B7698FDAD2AF9A46C0D2AF9A46C0D1CFED407A7A5DE5678D24288FE F3DDE346F75E78FAAE1E908E57FEE9568F08F8F8A0CEED029F89D4DB2E7 25334B7698FDAD2AF9A46C0D1CFED407A7A5DE5678D24288FE F3DDE3D666DA16CFBC9D1DA74AE2078A063AA18DC9E98B562CA47D3A42C29142ADD 25334B7698FDAD2AF9A46C0D1CFED407A7A5DE5678D24288FE F3DDE39CE8E84B1FE B2169B6F5C2FDB79553F5E2705B9460CDBB73AC87C67
19
pengujian Proses enkripsi twofish
20
pengujian Proses steganografi Gambar asli Gambar hasil stegano
File gambar yang digunakan pengujian
21
pengujian Proses steganografi Nama Berkas Cover-Image
Ukuran Berkas (KB) Waktu komputasi (detik) Adw 56 2.75 Penstv 323 12.11 Ent 781 25.17
22
KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil implementasi dan analisa sistem perangkat pada proyek akhir ini diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : File hasil ectracting berupa file stego-image menunjukan tidak ada perbedaan jika dibandingkan dengan file cover-imagenya. Pada saat embedding memerlukan waktu yang lebih singkat daripada saat extracting, hal ini dikarenakan bahwa pada saat extracting memerlukan waktu untuk mengecek bit satu per satu. File gambar asli (cover-image) sebelum proses embedding dan setelah proses embedding menghasilkan file gambar (stego-gambar) yang sama persis , hampir tidak terlihat perbedaannya. Terjadinya perubahan besar ukuran gambar pada saat dilakukan proses steganografi, yaitu semakin besar ukuran file gambar yang dihasilkan. Ini dikarenakan adanya penambhan data didalamnya. Pada saat encrypt memerlukan waktu yang lebih singkat daripada saat decrypt, hal ini dikarenakan bahwa pada saat decrypt memerlukan waktu untuk mengecek bit satu per satu
23
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.